Anda di halaman 1dari 16

EPIDEMIOLOGI ANALITIK OBSERVASIONAL

Disusun oleh :
Wahyu Dwi Suzanti
1811226005

Universitas Andalas
Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
2018
Epidemiologi Analitik
 Epidemiologi analitik adalah epidemiologi yang
menekankan pada pencarian jawaban terhadap penyebab
terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu
masalah kesehatan.
 Studi analitik digunakan untuk menguji hubungan sebab
akibat dan berpegangan pada pengembangan data baru.
 Kunci dari studi analitik ini adalah untuk menjamin bahwa
studi di desain tepat sehingga temuannya dapat dipercaya
(reliabel) dan valid.
Studi Cross sectional
 Penelitian potong lintang (cross sectional study) adalah
suatu jenis observasi atau penelitian deskriptif yang
didalamnya peneliti tidak memiliki kendali atas paparan
(faktor penelitian) yang diamati
 Sebagai contoh: dalam bidan gizi, paparan diamati pada
titik waktu tertent dan dapat berupa asupan pangan saat
yang lalu dan saat sekarang. Data ini kemudian dapat
dieksplorasi lebih lanjut dalam kaitannya dengan hadirnya
atau tidak hadirnya penyakit atau outcome gizi lainnya.
Skema studi crosssectional
Populasi/
sampel

Faktor Faktor
resiko (+) resiko (-)

Efek (-) Efek (-) Efek (+) Efek (+)


Case Control
Penelitian Case Control adalah rancangan epidemiologis
yang mempelajari hubungan antara paparan (amatan
penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan
kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status
paparannya. Mempelajari seberapa jauh faktor risiko
mempengaruhi terjadinya efek.
Skema Case Control
Rumus
Cohort
 Rancangan penelitian kohort adalah sebuah rancangan penelitian
dimana peneliti mengelompokkan atau mengklasifikasikan kelompok
terpapar dan tidak terpapar, kemudian diamati sampai waktu
tertentu untuk melihat ada tidak efek atau penyakit yang timbul.
 Pada awal subjek penelitian harus bebas dari penyakit/masalah
kesehatan, dari hasil pengamatan setelah rentang waktu yang
ditentukan, dianalisis dengan teknik tertentu sehingga dapat
disimpulkan apakah ada hubungan paparan dengan penyakit atau efek
yang terjadi.
 Pemilihan subyek berdasarkan status paparannya, kemudian dilakukan
pengamatan dan pencatatan apakah subyek mengalami outcome yang
diamati atau tidak. Bisa bersifat retrospektif atau prospektif .
Skema Cohort

Contoh pada desain cohort berdasarkan status paparan


( Exposure) kemudian diikuti (di- follow up) hingga periode
tertentu sehingga dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya
kejadian penyakit (Disease). Dalam hal ini berdasarkan
status paparan ( jajan dan cuci tangan atau jajan dan tidak
cuci tangan) baru kemudian diamati dari paparan-paparan
tersebut mana yang menyebabkan penyakit Thypoid dan
mana yang tidak menyebabkan penyakit Thypoid.
Skema Cohort
Rumus

EFEK

Ya Tidak Jumlah

Faktor Ya A B
Resiko
Tidak C D

Jumlah A+c B+d A+b+c+d


Referensi
Maryani, Lidya, dan Rizki. 2010. Epidemiologi Kesehatan
Pendekaran Epidemiologi.Yogyakarta: Graha Ilmu
Notoadmodjo, Soekidjo.2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan
R&D.Bandung:Alfabeta.CV
Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai