Anda di halaman 1dari 59

PRE TEST

• Apakah yang dimaksud dengan arus listrik?


• Sebuah penghantar mengalirkan arus listrik
300 mA selama 30 menit. Berapakah
muatan yang telah dipindahkan?
• Bagaimana pernyataan hukum Ohm
mengenai hambatan listrik?
• Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi
hambatan penghantar!
Klik

LISTRIK DINAMIS
Klik Listrik mengalir

Klik
Klik Menentukan arus listrik dan arus elektron.

Klik Klik

Arah arus listrik Arah elektron

Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial


tinggi ke potensial rendah
Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial
rendah ke potensial tinggi
Menentukan syarat arus listrik dapat mengalir
Klik
pada suatu rangkaian
Rangkaian Tertutup
Klik Klik
Rangkaian Terbuka

Klik • Mengapa Lampu mati ? • Mengapa Lampu menyala ?

Dalam rangkaian apa agar Arus listrik dapat mengalir ?


Klik
Klik Beda Potensial
hA > hB
EPA > EPB
hA Apa yang akan terjadi
hB
ketika kran diantara kedua
bejana dibuka ?
Apakah air yang mengalir
Klik
dari bejana A ke bejana B
sampai air di bejana A
Klik
habis ?
hA hB hA = hB Klik

EPA = EPB
Klik Potensial A = Potensial B
Air dapat mengalir jika ada perbedaan potensial
Klik Arus listrik analok dengan arus air
Benda A Potensial tinggi Benda B Potensial rendah
Arus listrik

Konduktor Apakah ketika


terjadi aliran
muatan listrik dari B
Klik
ke A sampai
Arus elektron muatan di B habis ?
Ketika benda A dan B memiliki jumlah dan jenis muatan
muatan yang sama maka kedua benda dapat dikatakan telah
Klik
memiliki potensial yang bagaimana ?
Arus listrik dapat mengalir jika ada beda potensial
Kesimpulan
Dua syarat apa yang harus dipenuhi agar arus listrik dapat
mengalir dalam suatu rangkaian ?
Klik Kuat Arus Listrik

Klik
Klik Klik

Hitung berapa banyak


Kuat
Klik arus listrik adalah banyaknya muatan muatan positif yang melewati
yang mengalir pada penghantar tiap detik. titik P dalam 10 sekon

Klik Klik warna hijau ( mulai )


Q I = Kuat arus listrik ( Ampere )
I Q = muatan ( Coulomb ) Klik warna merah ( berhenti )
t t = waktu ( secon )
Satu Ampere didefinisikan sebagai muatan listrik sebesar 1 coulomb
1 Klik
A = 1 C/s
yang mengalir dalam penghantar selama satu sekon
Contoh Klik

• Sebuah akumulator pada kutub-kutubnya dihubungkan


pada terminal lampu jika kuat arus yang mengalir pada
lampu 0,5 A dan lampu dinyalakan selama 2 menit
berapakah muatan listrik yang telah melewati lampu ?
Diketahui
I = ……………… A
t = ……………… s
Jawab
Q = ………… x …………….

= ………….x …………….
= …………………………. C
Klik Pengukuran Kuat arus listrik
Klik

Klik

Klik Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk


mengukur kuat arus listrik
Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian
listrik disusun secara seri ( tidak bercabang )
Cara membaca Amperemeter
Klik skala maksimum
skala yang ditunjuk jarum
skala batas ukur
Klik

Klik
Nilai yang ditunjuk jarum
Nilai yang terukur = x Batas ukur
Nilai maksimum
34
X1 = 0,34 A
100
Beda Potensial
Klik

Klik Klik

Apa yang dapat kita


lakukan agar air
Klik selalu dapat mengalir
dari bejana A ke
bejana B ?

Klik Dengan mengangkat air dari bejana B dan


memasukkan ke bejana A maka air yang ada di
bejana A selalu memiliki energi lebih tinggi.
Beda Potensial Listrik
Klik Klik
Benda A Benda B
Potensial tinggi Potensial rendah Definisi Beda potensial listrik
Arus elektron Konduktor Energi yang diperlukan untuk
memindah muatan listrik tiap
Klik satuan muatan
Arus listrik
W
Benda C Benda D V
Potensial rendah Potensial tinggi Q
Konduktor V = Beda Potensial ( Volt )
Arus elektron
Klik W = Energi ( Joule )
Q = Muatan ( Coulomb )
Arus listrik
1 Volt = 1J/C
Benda C Benda D
Potensial rendah Potensial tinggi Satu volt didefinisikan
Konduktor untuk memindah muatan
Arus elektron listrik sebesar 1 Coulumb
Klik memerlukan energi
sebesar 1 Joule.
Arus listrik
Klik

Contoh
• Sebuah baterai memiliki beda potensial sebesar 1,5 volt
jika baterai digunakan untuk menyalakan lampu maka
sejumlah 50 coulomb muatan listrik yang melewati
lampu. Berapakah besar energi yang dikeluarkan baterai
Diketahui
V = ………………… Jawab
Q = …………………. W = ………….. X ……………..
Ditanya = ………….. X ……………..
W=? = ………………… J
Pengukuran Beda Potensial
Klik

• Voltmeter adalah alat


yang digunakan untuk
mengukur beda
potensial listrik
( tegangan )
• Pemasangan voltmeter
dalam rangkaian listrik
disusun secara parallel
seperti gambar.

Klik
Klik
Cara Membaca Voltmeter
Skala yang ditunjuk jarum
Skala maksimum
Batas ukur

Nilai yang terukur = ….


Klik Sumber Tegangan
Sumber tegangan adalah alat yang dapat
membuat beda potensial
Berdasarkan
Klik arah arus yang ditimbulkan sumber tegangan
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Sumber tegangan arus bolak balik ( AC )
Contoh generator, dynamo sepeda, stop kontak PLN
2. Sumber tegangan arus searah (dc )
Contoh elemen volta, baterai, akumulator, sel surya.
Berdasarkan
Klik dapat diisi kembali atau tidaksumber tegangan
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Sumber tegangan Primer ( bila habis tidak dapat diisi lagi )
Contoh elemen volta, elemen daniel , elemen laclanche, baterai
2. Sumber tegangan sekunder ( bila habis dapat diisi lagi )
Contoh baterai Ni Cd, akumulator, sel surya, dynamo
Sumber Tegangan arus searah ( dc )
• Elemen Volta
Arah arus Arah aliran
Bagian Utama Elemen Volta
listrik elektron
1. Tembaga ( Cu ) sebagai kutub Positif
Tembaga Seng ( Zn )
2. Seng ( Zn ) sebagai kutub Negatif ( Cu )
3. Asam Sulfat ( H2SO4 ) sebagai larutan
elektrolit

Reaksi
H2SO4 2H+ + SO4= SO4= 2H
+

H2SO4

Saat digunakan maka molekul – molekul asam sulfat akan


terurai menjadi ion-ion hidrogen yang bermuatan positif dan
ion-ion sulfat yang bermuatan negatif.
Elemen Daniel
Seng ( Zn )
Reaksi pada kutub negatif
Zn + H2 SO4 Zn SO4 + H2 Bejana berpori

Reaksi pada kutub positif


Bejana
H2 + Cu SO4 Cu + H2SO4 Tembaga ( Cu )

H2 SO4
Cu SO4 sebagai zat depolarisator
Cu SO4
ELEMEN LECLANCHE
Batang Seng ( Zn ) Batang Carbon ( C )

• Bagian Utama
• Carbon ( C ) sebagai Kutub positif
• Seng ( Zn ) sebagai kutub negatif
• Amonium Clorida ( NH4 Cl )
sebagai larutan elektrolit
• Mangan dioksida ( Mn O2 )
sebagai zat depolarisator
Mn O2 Sebagai zat depolarisator

NH4Cl Sebagai zat elektrolit


ELEMEN KERING
• Bagian Utama
• Carbon ( C ) Carbon ( C )
sebagai Kutub positif
• Seng ( Zn ) Mangan dioksida
sebagai kutub negatif ( Mn O2)
• Amonium Clorida ( NH4 Cl ) Amoniun Clorida
sebagai zat elektrolit yang
berbentuk pasta ( kering )
• Mangan dioksida ( Mn O2 ) ( NH4Cℓ)
sebagai zat depolarisator Seng ( Zn )
• Beda potensial carbon dan seng
adalah 1,5 Volt
Akumulator
• Bagian Utama arah arus

• Timbal dioksida Pb O2
Pb O2 Pb
• sebagai kutub positif
• Timbal ( Pb ) sebagai kutub negatif
• Asam sulfat ( H2SO4 )
Prinsip kerja Akumulator H2SO4
A. Akumulator saat digunakan
Reaksi kimia
PbO2 + 2 H+ + 2 e PbO + H2O
Pb + SO4= + H2O PbO + H2SO4 + 2 e
Ion-ion H+ menuju PbO2 dan ion-ion SO4= menuju Pb. Hingga kedua
kutubnya membentuk PbO. Ketika ke dua kutubnya membentuk PbO maka
tidak ada beda potensial antara kedua kutub dan akumulator dikatakan habis
B. Akumulator habis
( Potensial kutub + sama dengan potensial kutub – )
• Kutub ( + ) : PbO
• Kutub ( – ) : PbO

PbO PbO

H2SO4
encer
C. Pengisian Akumulator

Pada kutub positif


Adaptor
PbO + SO4– + H2O PbO2 + H2SO4

Pada kutub negatif


PbO + 2 H+ + 2 e Pb + H2O

H2SO4
pekat

Pada saat pengisian akumulator arus listrik dialirkan


berlawanan arah dengan saat akumulator digunakan
HUKUM OHM
Klik
Jml V I
0,40
0,20
0,54 1,2
2,6
4,0 Baterai
Klik
1
2
3

Hubungan apa yang


Klik
didapatkan antara beda
Klik Dari tabel dataKlik
dapat kita potensial dengan kuat
ketahui jika beda potensial arus listrik?
diperbesar maka kuat arus
listriknya juga turut Buatlah grafik hubungan
membesar. antara beda potensial
dengan kuat arus listrik.
Klik Grafik Hubungan
Beda potensail (V) terhadap Data
kuat arus listrik ( I )
Klik V I
V(volt)
1,2 0,2
5,0
2,6 0,4
4,0 4,0 0,54

3,0
V ~  Klik

2,0
V = R
1,0 V = Beda potensial ( volt )
I( A)  = Kuat arus listrik ( A )
Klik 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 R = Hambatan ( Ω )
Klik Klik
Grafik Hubungan Hambatan (R)
terhadap kuat arus listrik ( I ) Data
R(Ω) R 10 20 30 40
Klik
50 I 1,0 0,5 0,3 0,25

40 Jika V dibuat tetap = 10 V


V 10 I1 = 1,0 A
I1 = I1 =
30 R 10
V 10 I2 = 0,5 A
I2 = I2 =
20 R 20
V 10 I3 = 0,3 A
I3 = I3 =
R 30
10
V 10 I4 = 0,25 A
I4 = I4 =
R 40
I( A)
0,25 0,50 0,75 1,0 1,5
V
R
=
I
Tujuan : Menyelidiki faktor yang mempengaruhi
Klik besar hambatan kawat
1 Klik

B
A
Klik
Variabel manipulasi : panjang kawat
Variabel respon : hambatan kawat
Variabel kontrol : jenis kawat, luas penampang kawat

IKlik
A > IB Semakin panjang kawat maka hambatan kawat semakin besar
R A < RB Hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat.

lA < lB R~ℓ
2
Klik
Tembaga
A B
Alluminium

Klik
IA < I B
Variabel manipulasi : jenis kawat
Variabel respon : Hambatan R A > RB
Variabel kontrol : panjang, luas penampang kawat
Aℓ > Cu
Semakin besar hambatan jenis kawat maka hambatan kawat semakin besar
Hambatan kawat sebanding dengan hambatan jenis kawat.

R ~
3
Klik

A B
IA < I B
Variabel manipulasi : luas penampang kawat
Variabel respon : hambatan kawat R A > RB
Variabel kontrol : jenis kawat, panjang kawat A A < AB
Semakin besar luas penampang kawat maka hambatan kawat semakin kecil
Hambatan kawat berbanding terbalik dengan luas penampang kawat.

R~1
A
Klik

Faktor yang mempengaruhi besar hambatan


pada kawat adalah :

1. Panjang kawat ( l )
2. Luas penampang kawat ( A )
3. Hambatan jenis kawat ( 

R = Hambatan (Ω )
 l = Panjang kawat ( m )
R ρ Luas penampang kawat ( m2 )

A = Hambatan jenis kawat ( Ω m )
Klik

Konduktor dan Isolator


Klik

Klik Kayu isolator

Plastik isolator

Klik kayu Klik Alluminium konduktor


plastik Klik
alluminiumKlik
Besi konduktor
besi Klik
tembaga Klik Tembaga konduktor
Tujuan : Menyelidiki kuat arus listrik pada
rangkaian seri dan paralel
Klik Hukum I Kirchoff
Rangkaian seri

Klik L1 L2

Klik

Berapakah
Klik kuat arus yang mengalir pada lampu 1 dan lampu 2

Pada
Klik rangkaian tidak bercabang ( seri ) kuat arus listrik
dimana-mana sama
Klik
Rangkaian Paralel

Klik
L2

Klik
L1

Klik
Apakah ketiga amperemeter menunjukkan angka yang sama ?
Pada rangkaian bercabang (Paralel) Jumlah kuat arus
Klik
listrik yang masuk pada titik cabang sama dengan
Σ Imasuk = Σ Ikeluar
jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang Klik
Klik
Contoh Klik Pada titik cabang Q
1. Perhatikan rangkaian di bawah
10 A + I1 = I2
dan tentukan nilai I1, I2, I3 ?
10A 10 A + 5 A = I2
Klik P Q I2 S
I = 40 A I1 I3 15 A = I2
25A
Klik
Jawab
Klik Pada titik cabang S
Pada titik cabang P
I = 10 A + I1 + 25 A I2 + 25 A = I3
40 A = 10 A + I1 + 25 A 15 A + 25 A = I3
40 A = 35 A + I1
40 A = I3
I1 = 40 A - 35 A
I1 = 5 A
Klik Klik
1. Tentukanlah kuat arus I1 sampai dengan I6 ? 3. Perhatikan rangkaian di bawah dan
tentukan nilai I1 sampai I7 ?
50 mA I1 I2 I3
I4
30mA I I6
5 23mA I
7
15 mA

2. Klik I5 I6
I2 I4
12 A I1 I3
I = 20 A
I1 I3
I2 I4

Jika I1 = I2
I3 : I4 = 1 : 2
dan I5 = 2 I6
Jika I1 : I2 = 1 : 4
dan I3 : I4 = 1 : 3
Tentukan I1 sampai I4 ?
Susunan seri pada Hambatan
R1 R2 R3
a b c d

Vab Vbc Vcd


a Rs d

Vad
Vad = Vab + Vbc + Vcd

I Rs = I R1 + I R2 + I R3

Rs = R1 + R2 + R3
Susunan Paralel pada Hambatan
I1 R1 I= I1 + I2 + I3
Vab Vab Vab Vab
I a I2 R2 b = + +
RP R1 R2 R3
I3 R3 1 1 1 1
= + +
I RP R1 R2 R3
Rp b
a

Vab
Contoh
• Tentukan hambatan pengganti pada rangkaian di bawah
1
Rs = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7
2Ω 4Ω 3Ω
2 Ω Rs =2+4+3+2+4+5+3
3Ω 5Ω 4Ω
Rs =23 Ω

1 1 1
= + Rs = R1+RP+R2
RP R1 R2
1 = 1 + 1 Rs = 4+2+3
2 6Ω RP 6 3 Rs = 9 Ω
3Ω 1 1 2
4Ω 3Ω = +
RP 6 6
1 3
=
RP 6
4Ω RP: 2 Ω 3Ω RP = 2 Ω
3
2Ω 2Ω 4Ω 2Ω 2Ω

2Ω 2Ω

4
2Ω 2Ω 2Ω 4Ω

24Ω 8Ω 6Ω 4Ω

2Ω 2Ω 2Ω 4Ω
5 2Ω 2Ω

24Ω 12Ω 8Ω

2Ω 2Ω
Perhatikan gambar di bawah a V c
I1 R1
I R Vab = I R3
18 volt Vab = 3 x 4
a 4Ω
b
6Ω
c I
I R3 3Ω 6Ω Vab = 12 V
I2 R2 I 3A
Vbc = I1 R1
b
1 1 Vbc = 1 x 6
V = 18 volt I 1 : I2 = : Vbc = 6 V
Tentukan R1 R2
atau
a.Kuat arus total 1 1 Vbc = I2 R2
I 1 : I2 = :
b.Kuat arus I1 dan I2 6 3 x6 Vbc = 2 x 3
c.Tegangan ab dan tegangan bc I : I = 1 : 2 Vbc = 6 V
1 2
1 1 1
= + Rs = R3 + Rp 1 x I 2 xI
RP R1 R2 I1 = I2 =
Rs = 4 + 2 3 3
1 1 1
RP = 6 + 3 Rs = 6Ω 1 x 2 x
I1 = 3 I2 = 3
1 3 3 3
= RP = 2 Ω I1 = 1 A I2 = 2 A
RP 6
Latihan 2
2Ω a 2Ω 2Ω d 2Ω e
b 4Ω c

1 Tentukan
a. Hambatan pengganti 2Ω f 2Ω

b. Kuat arus total
c. Kuat arus I1 dan I2 V = 12 V
d. Tegangan Vab
a
2Ω I2 3Ω Tentukan
I I1
a. Hambatan pengganti
4Ω 4Ω b. Kuat arus tiap hambatan
12 V
c. Tegangan tiap hambatan
1Ω 5Ω
b
GAYA GERAK LISTRIK (E)
• Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-
ujung sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan arus
listrik atau dalam rangkaian terbuka.
Pengukura ggl

V
TEGANGAN JEPIT (V)
• Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung –
ujung sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik
atau dalam rangkaian tertutup .

Pengukura Tegangan Jepit

V
Susunan Seri GGL Susunan Paralel GGL
E
r
E
E E E
r
r r r E
r
Etotal = n E
rtotal = n r
Etotal = E
E = ggl ( volt)
r
r = hambatan dalam ( Ω ) rtotal =
n
n = jumlah baterai
Hukum Ohm dalam rangkaian tertutup
Untuk sebuah ggl
p R q
Hubungan ggl dengan tegangan jepit
I

E = Vpq + I r
E,r
Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian

E
I I = Kuat arus ( A )
Rr E = ggl ( volt )
R = hambatan luar ( Ω )
Tegangan jepit r = hambatan dalam ( Ω )
Vpq = tegangan jepit ( volt )
Vpq = I R
LATIHAN
Tiga buah elemen yang I1 6 Ω
dirangkai seri masing – a 3Ω
b c
masing memiliki GGL 4 V I
I2
dan hambatan dalam 0,2 Ω, 4Ω
dirangkai dengan hambatan E E E
luar seperti gambar r r r
Tentukan :
E=4V
a. Hambatan luar
r = 0,2 Ω
b. Kuat arus total ( I )
c. Kuat arus I1 dan I2
d. Tegangan Vab, Vbc
e. Tegangan jepit
Menentukan
Klik faktor 110 Baca nilai
yang mempengaruhi 100
90 yang terukur
besar energi listrik 80
70
dan catat
60 pada tebal
Klik Termometer 50 Voltmeter
40
30 Kabel penghubung
Gelas beker 20

Air
Kawat nikelin
Statif
Kaki tiga Tekan off
on
Stopwatch
on off

Baca nilai Klik Power


Amperemeter
yang terukur Hambatan geser Suplay
dan catat
pada tebal
Klik Kesimpulan
• Ketika tegangan dan kuat arus diperbesar bagai mana pertambahan
suhunya ?
• Bila pertambaan suhu semakin besar artinya energi listrik yang dihasilkan
semakin besar atau semakin kecil ?
• Jika demikian bagaimana hubungan tegangan dan kuat arus terhadap
energi listrik yang dihasilkan ?
• Ketika lama waktu mengalirkan arus listrik diperbesar bagaimana
pertambahan suhunya ?
• Jika demikian bagaimana hubungan waktu terhadap energi listrik yang
dihasilkan ?
• Buatlah grafik hubungan antara tegangan dengan energi !
• Buatlah grafik hubungan antara kuat arus dengan energi !
• Buatlah grafik hubungan antara waktu dengan energi !
W W W

V I t
KlikENERGI LISTRIK
• Untuk mendapatkan hal-hal yang mempengaruhi besar energi listrik kita
sebaiknya mengingat kembali definisi dari beda potensial dan kuat arus listrik
• Beda potensial adalah energi
yang diperlukan untuk W
V W = V.Q
memindah muatan listrik dari Q
satu titik ke titik yang lain W  V .I .t
• Kuat arus listrik adalah jumlah Q
muatan listrik yang mengalir pada I Q=I.t
suatu titik di dalam penghantar t
dalam setiap satuan waktu

Dari Hukum Ohm


V
V  I .R I V2
W  I 2 .R.t R W t
W  V .I .t R
W  V .I .t
Klik
Contoh Jawab
Klik

Klik
• Sebuah lampu V = 220 volt
dihubungkan I = 0,2 Ampere Klik
pada sumber t =5 menit = 300 sekon Klik
tegangan PLN
220 volt, jika kuat Klik W = V I t
arus yang
mengalir pada
lampu 0,2 A dan 13.200 Joule
lampu dinyalakan
selama 5 menit
berapakah besar
energi listrik yang
dihasilkan
lampu?
Klik Daya
Lampu mana yang akan menyala lebih terang
ketika saklar ditutup?

Klik

6V,5W 3V,5W

A B
Klik
1,5 V 1,5 V

Mengapa lampu B menyala lebih terang ?



KlikLampu B menyala lebih terang karena menghasilkan energi
yang lebih besar dalam setiap detiknya dibanding lampu A.
• Daya dapat didefinisikan sebagai energi yang dihasilkan
tiap sekon

Klik W P = Daya ( Watt ) 1 Watt = 1 J/s


P W = Energi ( Joule )
t
t = Waktu ( Sekon )
W
P
V .I .t
Klik t
W  V .I .t
P P  V .I 1 Watt = 1 VA
t
W
P I 2 R.t
Klik t
W  I R.t
2
P
t PI R 2 1 Watt = 1 A2 Ω

W
Klik P  2
t V2
R t V
V 2 P P 1 Watt = 1 V2/ Ω
W t t R
R
Contoh
Klik Dua buah lampu L1 dan L2
Klik Rt = R1 + R2 Klik
masing – masing memiliki
Sebuah seterika Rt = 4000 + 2000
listrik terdapat spesifikasi 10 W, 200 V dan
20 W, 200 V dirangkai seri Rt = 6000 Ω
tulisan 300 W, 220 V
Jika seterika seperti gambar jika V
digunakan pada rangkaian lampu dicatu pada I Klik
R
tegangan 220 V tegangan 200 V berapakah 200
berapakah kuat arus daya yang dihasilkan masing I
yang mengalir pada – masing lampu ? 6000
seterika ?
I  130 A
Jawab
Klik
L1 L2
P1 = I2 R1 Klik
P  ( ) 4000
1
30
2

P= 300 W 1

200 V P1 = 4,44 Watt


V = 220 V
2 2 P2 = I2 R2
I=
P Klik V1 Klik V Klik
R1  R2  2
V P1 P2 P  ( ) 2000
2
1
30
2

P2 = 2,22 Watt
200 2 200 2
R1  R2 
10 20
I = 1,36 A R1 = 4000 Ω R2 = 2000 Ω
Daya alat listrik ketika diberi tegangan yang tidak sesuai
dari tegangan spesifikasinya dapat ditentukan melalui
persamaan di bawah
V1
2
V2
2 V1 = tegangan spesifikasi
 P1 = daya spesifikasi
P1 P2 V2 = tegangan yang diberikan
Contoh P2 = daya yang diberikan
Sebuah lampu V12 V22 P2 = 60 110 110
terdapat tulisan = 2202 2202
2202V, 60
60 W jika P1 P2 Klik Klik
lampu dipasang 2202 1102
= P2 =
pada tegangan 4
60 P2
1102V maka daya
yang dihasilkan 220 2
15 W
P2 = 60 110
2
lampu adalah ?

Klik

Anda mungkin juga menyukai