Anda di halaman 1dari 7

MULTIPEL TRAUMA

DEFINISI MULTIPLE TRAUMA


Apabila terdapat 2 atau lebih kecederaan secara
fisikal pada regio atau organ tertentu, dimana salah
satunya bisa menyebabkan kematian dan memberi
impak pada fisikal, kognitif, psikologik atau kelainan
psikososial dan disabilitas fungsional.
• Sering terjadi perdarahan yang akan
mengakibatkan kematian (Sauaia, 1995).
• Terjadi keadaan hipoperfusi dan asidosis serta
koagulopati yang juga akan meningkatkan
mortalitas pasien multipel trauma (Brohi, 2007).
EPIDEMIOLOGI MULTIPLE TRAUMA
• Data WHO (World Health Organization)
menyebutkan sebanyak 5,6 juta orang
meninggal dan sekitar 1,3 juta orang
mengalami cacat fisik akibat kecelakaan lalu
lintas di seluruh dunia selama tahun 2011.
• Data dari Kepolisian Republik Indonesia tahun
2010 menyebutkan pada tahun 2009 terjadi
57.726 kasus kecelakaan di jalan raya dengan
korban terbanyak berusia 15-55 tahun.
ETIOLOGI MULTIPLE TRAUMA
• Trauma dapat disebabkan oleh benda tajam,
benda tumpul, atau peluru.
Jenis-jenis Multiple Trauma :
• Trauma servikal, batang otak dan tulang
belakang : Kerusakan pada tulang servikal C1-C7
• Trauma toraks : Pneumotoraks, Patah tulang
rusuk
• Trauma abdominal
• Trauma tungkai atas
• Trauma Tungkai bawah : fraktur tulang pelvik
MANIFESTASI KLINIS MULTIPLE TRAUMA
• Laserasi, memar,ekimosis
• Hipotensi
• Tidak adanya bising usus
• Hemoperitoneum
• Mual dan muntah
• Adanya tanda “Bruit” (bunyi abnormal pd auskultasi pembuluh darah, biasanya pada
arteri karotis)
• Nyeri
• Pendarahan
• Penurunan kesadaran
• Sesak
• Tanda Kehrs adalah nyeri di sebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan limfa. Tanda
ini ada saat pasien dalam posisi recumbent.
• Tanda Cullen adalah ekimosis periumbulikal pada perdarahan peritoneal
• Tanda Grey-Turner adalah ekimosis pada sisi tubuh ( pinggang ) pada perdarahan
retroperitoneal
• Tanda Coopernail adalah ekimosis pada perineum,skrotum atau labia pada fraktur pelvis
• Tanda Balance adalah daerah suara tumpul yang menetap pada kuadran kiri atas ketika
dilakukan perkusi pada hematoma limfe (Scheets, 2002 : 277-278)
PRINSIP DIAGNOSIS MULTIPLE TRAUMA
• CT-SCAN untuk memperoleh keterangan mengenai organ yang mengalami
kerusakan dan tingkat kerusakannya, dan juga bisa untuk mendiagnosa
trauma retroperineal maupun pelvis yang sulit di diagnosa dengan
pemeriksaan fisik, FAST, maupun DPL (American College of Surgeon
Committee of Trauma, 2004 : 151).
• Diagnostik Peritoneal Lavage (DPL) untuk perdarahan intraretroperitoneal
• USG
• Pemeriksaan X-Ray untuk screening trauma tumpul dan trauma tajam
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan darah lengkap untuk mencari kelainan pada
darah itu sendiri
• Penurunan hematokrit/hemoglobin
• Peningkatan Enzim hati: Alkaline fosfat,SGPT,SGOT
• Koagulasi : PT,PTT
TATALAKSANA MULTIPLE TRAUMA
• Primary Survey : ABCDE
Untuk D (Disability) digunakan A (Allert) V
(Verbal) P (Pain) U (Unreponsive) sebagai status
neurologis.
• Resusitasi cairan
• Secondary Survey : AMPLE (Allergi,
Medication, Post illness, Last meal, Event
related to injury)

Anda mungkin juga menyukai