Anda di halaman 1dari 5

BAB 9

PRINSIP DAN PRAKTIK


EKONOMI ISLAM
A. PENGERTIAN MU’AMALAH

• Dalam kamus Bahasa Indonesia : hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan (pergaulan, perdata,dsb)
• Dalam fiqh islam : tukar-menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditempuhnya,
seperti jual-beli, sewa-menyewa, upah-mengupah
• Dalam melakukan transaksi ekonomi ada beberapa larangan :
1. Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil
2. Tidak boleh melakukan kegiatan riba
3. Tidak boleh dengan cara-cara zalim
4. Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan, kualitas, dan kehalalan
5. Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi / berjudi
6. Tidak boleh melakukan transaksi barang haram
B. MACAM MU’AMALAH
1. JUAL-BELI
Ialah kesepakatan tukar-menukar benda untuk memiliki benda tersebut selamanya. Sesuai dengan firman Allah .S al-
Baqarah/2:275 yang artinya “ … dan Allah Swt. Telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba…”
• SYARAT :
- Penjual dan pembelinya haruslah :
a) Ballig
b) Berakal sehat
c) Atas kehendak sendiri
- Uang dan barang haruslah :
a) Halal dan suci. Haram menjual arak dan bangkai, begitu juga babi dan berhala
b) Bermanfaat
c) Keadaan barang diketahui penjual dan pembeli
d) Keadaan barang dapat diserahterimakan
e) Milik sendiri
- Ijab qabul
• KHIYAR
- Pengertian : bebas memutuskan antar meneruskan jual-beli atau membatalkannya.
- Macam-macam :
a) Khiyar majelis : selama penjual dan pembeli masih berada di tempat berlangsungnya transaksi
b) Khiyar syarat : khiyar yang dijadikan syarat dalam jual-beli
c) Khiyar aibi (cacat) : pembeli boleh mengembalikan barang yang dibelinya jika terdapat cacat
yang dapat mengurangi kualitas atau nilai barang tersebut
• Riba
- Pengertian : bunga atau nilai lebih atas penukaran barang. Hukumnya haram.
- Untuk menghindari riba, apabila mengadakan jual-beli barang sejenis seperti emas dengan emas atau
perak dengan perak ditetapkan syarat :
a) Sama timbangan ukurannya
b) Dilakukan serah terima saat itu juga
c) Tunai
- Macam–macam :
a) Riba fadli : pertukaran barang sejenis yang tidak sama timbangannya
b) Riba qordi : pinjam meminjam dengan syarat harus memberi kelebihan saat mengembalikannya
c) Riba yadi : akad jual-beli barang sejenis dan sama timbangannya, namun penjual dan pembeli
berpisah sebelum melakukan serah terima
d) Riba nasi’ah : akad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu kemudian

Anda mungkin juga menyukai