DARURATAN LUKA BAKAR KELOMPOK 5 DEWI TIRMIARA ENJELINA PANJAITAN RAISYA AULIA PUTRI PUTRI FEBRI MARDANI LISA NANDA FRANSISKA YEZKHIEL PENGERTIAN
Luka bakar merupakan bentuk trauma
yang terjadi sebagai akibat dari aktifitas manusia dalam rumah tangga, industri, trafic accident, maupun bencana alam. Luka bakar ialah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat) (Paula,K.,dkk, 2009). Penyebab Thermal (cairan panas, Api ) Listrik Bahan kimia Radiasi Gesekan (abrasi jaringan ) PENANGANAN AWAL PRE- HOSPITAL 1. Pertama kali amankan diri, amankan pasien, dan amankan tempat. 2. Segera hindari sumber api dan mematikan api pada tubuh, misalnya dengan menyelimuti dan menutup bagian yang terbakar untuk menghentikan pasokan oksigen pada api yang menyala 3. Singkirkan atau gunting baju, Lepas perhiasan dan benda-benda lain yang membuat efek Torniket. 4. Setelah sumber panas dihilangkan alirin daerah luka bakar air mengalir selama sekurang-kurangnya lima belas menit. 5. Tutup luka dengan kain bersih dan dingin 6. Hindari pemberian air es pada luka bakar apapun 7. Hubungi dokter atau rumah sakit. PENANGANAN AWAL IN HOSPITAL 1. Mengganti kain 2. Berikan O2 3. Berikan resusitasi cairan 4. berikan intubasi jika pasien mengalamin henti nafas. PENGKAJIAN LUKA BAKAR 1. Pengkajian primer 2. Pengkajian sekunder Airway Riwayat dan fisik Breathing Pengkajian head to toe, termasuk Circulation bagian belakang secara lengkap. Identifikasi adanya cedera. Identifikasi AMPLE INTERVENSI 1. Monitor cairan 2. Monitor TTV 3. Kaji intensitas nyeri 4. Berikan obat analgesik 5. Berikan anti tetanus 6. Berikan obat topikal 7. Pasang nasogastric tube bila diperlukan PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN 1. Jangan memberikan antibiotik profilaksis pada cedera luka bakar. 2. Berikan kateter bila diperlukan. 3. Manajemen nyeri 4. Perawatan luka Komplikasi Tetanus , Bekas luka. Kondisi ini bisa disebabkan oleh pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan akibat luka bakar. Hipotermia. Kondisi yang berbahaya ini terjadi ketika suhu tubuh menjadi sangat rendah akibat luka bakar. Gangguan bergerak. Hal ini bisa terjadi ketika luka bakar membuat jaringan tubuh, seperti kulit atau otot menjadi lebih pendek dan kencang. Infeksi. Infeksi kulit akibat luka bakar dapat berkembang menjadi infeksi dalam aliran darah, hingga sepsis. Gangguan pernapasan. Kondisi ini dapat terjadi jika penderita menghirup udara atau asap saat kebakaran. Kehilangan banyak cairan tubuh. Kondisi ini dapat menimbulkan kurangnya cairan dalam pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.