Anda di halaman 1dari 17

BERBICARA UNTUK

KEPERLUAN
AKADEMIK
KELOMPOK 2
MUHAMMAD SURYA – 1918101537/1.A
VANDZANI FARHAN – 1918101561/1.A
KONSEP BERBICARA
Berbicara dalam kegiatan akademik atau ilmiah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta memerlukan persiapan serta keterampilan.
Berbicara dalam kegiatan ilmiah harus bersifat jelas dan tepat yang memungkinkan proses
penyampaian pesan bersifat reproduktif dan impersonal. Reproduktif, artinya penerima pesan harus
menerima pesan yang benar-benar sama dengan yang dimaksud oleh pembicara. Dalam komunikasi
ilmiah, tidak boleh ada penafsiran lain, selain isi yang dikandung pesan tersebut. Impersonal, artinya
kata ganti perorangan harus dihilangkan dan diganti dengan kata ganti yang universal, misalnya
peneliti atau ilmuwan.
PERSIAPAN BERBICARA

Persiapan-persiapan berbicara dapat dilihat melalui tiga langkah berikut :


Meneliti masalah, yang meliputi :
◦ Menentukan maksud.
◦ Menganalisis pendengar dan situasi.
◦ Memilih dan menyempitkan topik.
Menyusun uraian, yang meliputi :
◦ Mengumpulkan bahan.
◦ Membuat kerangka uraian.
◦ Menguraikan secara detail.
Mengadakan latihan dengan cara :
◦ Berlatih dengan suara nyaring.
Menentukan Topik dan Judul

Topik yang dipilih Permasalahan yang


hendaknya telah diketahui dibahas hendaknya
untuk memperoleh lebih menarik perhatian
banyak keterangan dan pembicara sendiri.
informasi.
MENENTUKAN TOPIK DAN JUDUL

Merupakan Permasalahan
Topik Merupakan Permasalahan Permasalahan yang dibawakan
merupakan suatu jalan permasalahan yang yang dibawakan yang dibahas tidak dalam penyajian
permasalahan keluar dari suatu ramai dibicarakan
mengandung boleh melampaui itu harus dapat
permasalahan dalam masyarakat daya tanggap
yang dialami atau permasalahan konflik diselesaikan dalam
para pendengar; yang sedang pendapat; pendengar atau waktu yang
yang jarang terjadi;
dihadapi; sebaliknya; disediakan.

When scaling, group all elements to be scaled. Scale as needed. Use the “Increase Font Size,” “Decrease Font Size” buttons or manually change the font size for the
editable text. Delete unwanted elements. Change the line weight of the circles or connecting bars as needed.
Menentukan Maksud dan Tujuan
Maksud Umum

Tujuan Umum Reaksi yang Diinginkan Sifat dan Jenis Uraian

Mendorong Ilham atau inspirasi, persuasif, dan membangkitkan Persuasif


emosi.
Meyakinkan Pendapat, persesuaian intelek, persuasif, dan yakin. Persuasif

Bertindak/berbuat Tindakan atau perbuatan tertentu dari para Persuasif


pendengar
Memberi tahu Pengertian yang tepat. Instruktif

Menyenangkan Minat dan kegemaran. Reaktif


Menyenangkan.
Mendorong. Meyakinkan. Berbuat atau Memberi Tahu
bertindak. Bila pembicara bermaksud
Tujuan sebuah komposisi
Meyakinkan. Bila menggembirakan orang yang
Uraian ini digunakan bila
dikatakan mendorong bila
pembicara berusaha mendengar pembicaraannya
Lorem ipsum dolor sit pembicara ingin
pembircara memberi
untuk memengaruhi atau menimbulkan suasana
amet, consectetur memberitahukan atau
semangat, membangkitkan
keyakinan atau sikap gembira pada suatu
adipiscing elit, sed do menyampaikan sesuatu pada
kegairahan atau menekan
mental atau intelek para pertemuan, maka tujuan
eiusmod tempor pendengar agar mereka dapat
perasaan yang kurang baik
pendengar, maka umumnya ialah
incididunt ut labore et mengerti tentang suatu hal
serta menunjukkan rasa
komposisi tersebut menyenangkan.
dolore magna aliqua. atau memperluas bidang
hormat dan pengabdian.
bertujuan meyakinkan.
pengetahuan.
Maksud Khusus
Diartikan sebagai suatu tanggapan khusus yang diharapkan dari para pendengar setelah pembicara menyelesaikkan uraiannya dan
merupakan suatu hal yang diharapkan untuk dikerjakan, diyakini, dimengerti, dan disenangi oleh pendengar.
Menganalisis Situasi dan Pendengar
Menganalisis Situasi
Sebelum memulai berbicara, seorang pembicara harus sudah menganalisis situasi yang mungkin ada
pada waktu presentasi lisannya berlangsung. Dalam menganalisis akan ada persoalan seperti berikut;

 Tujuan pendengar berkumpul.


 Sifat pendengar.
 Situasi berlangsungnya presentasi.
 Tempat berlangsungnya presentasi.
Menganalisis Pendengar

Data-Data Umum
Jumlah pendengar yang hadir dapat diketahui dari panitia
atau penyelenggara presentasi.
30% 25% 20%
Jumlah peserta Jenis kelamin Usia

10% 10% 5%
Pekerjaan Pendidikan Keanggotaan Politik

ADD A FOOTER

10
Data-Data Khusus

1. Pengetahuan pendengar mengenai 2. Minat dan keinginan pendengar. 3. Sikap pendengar


topik yang dibawakan. Kebutuhan umat manusia pada umumnya dapat Secara garis besar, sikap para
disimpulkan dari empat motif pokok, yaitu: pendengar akan lahir dalam salah
Melalui data-data umum dapat menentukan seberapa dalam salah satu bentuk seperti: menaruh
pengetahuan pendengar mengenai topik dan sejauh mana ◦ Setiap orang cenderung menjaga keselamatan diri sendiri.
perhatian atau apatis terhadap topik
pengetahuan pendengar. ◦ Setiap orang ingin menikmati kemerdekaan.
pembicaraan.
◦ Setiap orang ingin membela diri dari ancaman manapum.
◦ Setiap orang ingin memperoleh kebahagiaan.

ADD A FOOTER

11
PENYUSUNAN BAHAN BERBICARA Teknik Penyusunan Bahan

› Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa aspek › Teknik penyusunan ini sebenarnya memanfaatkan
tambahan yang perlu diperhatikan dalan penyusunan kecenderungan alamiah yang ada pada diri setiap
paparan untuk disampaikan secara lisan. manusia, yaitu apa yang dikatakan pertama kali akan
menggugah hati dan terakhir akan lebih berkesan
daripada bagian lain.

Menyiapkan Catatan BERBICARA UNTUK PRESENTASI


Terdapat beberapa metode dalam menyampaikan uraian .Catatan ringkas akan membantu pembicara untuk tidak
lisan, yaitu metode impromptu (spontan), menghafal, membaca naskah ketika presentasi berlangsung. Penting
membaca naskah, dan metode ekstemporan. Metode untuk berlatih dan memperbaiki penampilan.
ekstemporan yang paling baik karena pembicara
menyiapkan sebuah naskah lengkap untuk penyajian Permulaan presentasi dan menjaga keterlibatan audiensi
lisannnya, tetapi naskah hanya berfungsi sebagai catatan dapat mempertahankan ketertarikan terhadap presentasi
atau pemandu. yang diberikan.
12
◦ Catat ide-ide yang dimiliki pada selembar kertas.
a) Sederhana dan jelas: hindari penjelasan yang berbelit
belit.

Struktur Presentasi b) Ringkas: hindari perincian yang detail walaupun akurat.


◦ Castikan tidak ada ide tertinggal.
◦ Gunakan poin khusus dalam menyelusur.
◦ Gunakan poin khusus dalam menyelusur.

13
Langkah-Langkah Presentasi

1 2 3 4 5 6
Perkenalkan diri Bacakan judul Bukalah Mulai presentasi Miliki alasan atau Jangan pernah
(kelompok) saat presentasi. presentasi sembari secara perlahan, argumen yang menghaangi
membuka berkonsentrasi persiapkan dengan tepat setiap pandangan
presentasi. pada pesan atau baik dan percaya presentasi yang audiensi.
informasi yang diri. ditampilkan.
akan disampaikan.

14
Teknik Presentasi yang Efektif

A B C D E
Pengirim atau Pesan atau isi. Bahasa, baik oral atau Media atau sistem Penerima atau audiensi
pembicara. visual. penyampaian. (dan konteks).

Pemahaman
Komunikasi

15
15
Tuntutan Dalam Presentasi

Mampu
Menghindari
mengartikulasikan
jargon (istilah
setiap kata secara
jelas dan dapat
teknis yang
didengar. digunakan).

Tidak berbicara Dapat memakai


terlalu cepat atau bantuan visual,
terlalu lambat. sebagai ilustrasi poin.

16
BERBICARA UNTUK SEMINAR
Seminar merupakan suatu bentuk tukar pikiran, serta pembicaraan yang teratur dan terarah. Seminar sering juga disebut sebagai
percakapan terpimpin (istilah yang terdapat dalam kelompok besar). Seminar formal memiliki unsur sebagai berikut:
◦ Manusia:
a. Pemimpin atau moderator, regulator, dan koordinaor.
b. Peserta pengambil bagian wicara atau pembicara, dan
c. Pendengar atau publik atau umum atau audiensi.
◦ Materi: Harus ada masalah atau topik atau tema.
◦ Fasilitas: Ruangan, meja, kursi, dan perangkat audiovisual.

17

Anda mungkin juga menyukai