Anda di halaman 1dari 8

FEMINIS

ME
Oleh kelompok 12:
Agata Safira 070810707
Mega Indah K. 070810716
Okky Gilang 070912008
Ravi Mirza
070912024
Definisi Feminisme
 Suatu perspektif yang menggunakan
gender sebagai subjek utama.
 Feminisme menelusuri cara – cara
dimana ide – ide tentang gender dapat
menjadi sesuatu yang sangat bernilai
bagi usaha untuk memfungsikan
lembaga – lembaga internasional utama.
Latar Belakang Sejarah
 Belanda (1785)  Lahirnya perkumpulan
wanita dalam forum ilmiah di
Middleburg.
 Inggris (1866)  Suffragette.
 Awal abad 20  Gerakan emansipasi
wanita di Indonesia yang dicetuskan oleh
R.A Kartini.
 1980an  Perdebatan teoritis dalam
studi Hubungan Internaisonal.
Asumsi – Asumsi Dasar
 Perempuan seharusnya memiliki akses yang
sama seperti laki – laki pada kesempatan
ekonomi dan pendidikan (Wollstonecraft,
1972).
 Perempuan adalah kelompok yang tidak
diuntungkan di dunia juka dibandingkan
dengan laki – laki (Peterson & Runyan, 1993).
 Studi politik dunia didasarkan pada cara
berpikir maskulin (Sylvester, 1994).
 “Ilmu Sosial” menunjukkan status perempuan
merupakan salah satu ukuran kemajuan dan
peradaban masyarakat (Stanton, n.d.)
Aliran – Aliran Feminisme
 Feminisme Liberal.
 Feminisme Marxis.
 Feminisme Radikal.
 Feminisme Postmodern.
Pluralisme Aktor Hubungan
Internasional
 Fenomena: dominasi laki-laki dalam
kehidupan internasional, sedangkan
perempuan terbatas dalam ‘ruang privat’.
 Padahal, jika diberi kesempatan, maka
perempuan dapat membuktikan diri
bahwa mereka bisa setara dengan laki-
laki.
 Kesempatan dalam hal pendidikan,
institusi sosial, & temoat kerjaa
Emansipasi Politis
 Laki – laki mendominasi jabatan – jabatan
penting dalam struktur pemerintahan,
seperti pengambil kebijakan. Karena
perempuan tidak mendapatkan
kesempatan untuk berpartisipasi dalam
ruang politik. Padahal perempuan sama
halnya dengan laki – laki memiliki hak
untuk ikut serta dalam kehidupan publik
seperti memberi sumbangan pada dialog –
dialog pada isu politik, sosial, dan moral.
Feminisme dalam Perdamaian dan
Kerjasama Internasional
 Hierarki dan kesenjangan gender 
penghalang keamanan
 1980-90an kaum feminis moral:
“masuknya perempuan ke dalam elit-elit
pemerintahan akan mengubah kebijakan
luar negeri suatu negara”

Anda mungkin juga menyukai