Anda di halaman 1dari 12

INFEKSI BAKTERI

SYSTEM
GASTROINTESTINAL
2A TLM
Kelompok 7
1. Rika amelia
2. Syalma wijatama putri
3. Yeni nuraeni
System gastrointestinal (pencernaan) adalah
system organ dalam manusia yang berfungsi
untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energy, menyerap zat-
zat gizi kedalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
KARAKTERISTIK DAN PATHOGENESIS
BAKTERI SYSTEM GASTROINTESTRIAL
1. Streptococcus
mutans Bersifat asidogenik
Karakteristik (menghasilkan asam)
dan asidodurik
Bentuknya kokus
(mampu bertahan
dengan susunan
dilingkungan asam)
streptokokus
Bakteri heterogen
Termasuk bakteri gram
positif (+)
Tidak mempunyai
flagella sehingga
termasuk bakteri
nonmotil (tidak
bergerak)
Tumbuh pada suhu
Pathogen Gejala klinis
Penyebab penyakit Gigi berlubang
karies gigi. Kadar asam pada
mempunyai suatu rongga mulut
enzim yang disebut meningkat
glukosil transferase
di atas
permukaannya
sehingga dapat
membentuk flak gigi.
Dapat mengurai
glukosa sehingga
menjadi busuk
Diagnosis
pemeriksaan
Penanaman koloni pada
media agar mitis
salivarius (media
selektif untuk S.mutans).
Hasil positif bila:
 bentuk koloni halus Streptococcus mutans
berdiameter 0,1-0,5
mm
Sampel: plak gigi
 Cembung
 Berwarna biru tua
 pada pinggiran koloni
kasar serta berair
membentuk genangan
di sekitarnya. 
2. Porphyromonas
Gejala klinis
gingivalis
Karakteristik
 Deodorisasi dalam
 Berbentuk kokobasil mulut (bau nafas
ukuran 0,5-2 milimikron yang tidak enak).
 Bakteri gram negative  Gusi berdarah.
(-)  Kepekaan atau
 Tidak memiliki spora
sensitifitas gusi.
maupun flagella
 Termasuk bakteri  Perubahan warna
anaerob pada gigi dari
 Pathogenesis kuning menjadi
 Periodontal (penyakit hitam.
penyangga gigi)
Diagnosis/pemerik
saan
 pada agar darah
tampak lembut,
berkilauan
 terlihat cembung
Porphyromonas
serta 1-2 mm gingivalis
didalam garis Sampel : plak gigi
tengah
 menggelap dari
tepi koloni ke pusat
diantara 4-8 hari.
3. Helicobacter pylory
Karakteristik:
Berbentuk spiral
dengan lebar 0.5-1 Bersifat microaerophilic
mikrometer dan Menghasilkan enzym
panjang 3 mikrometer.
yang bersifat sitotoksin
Termasuk bakteri gram
Mampu bertahan
negative berbentuk dalam lingkungan
heliks asam
Mempunya 4-6 flagella,
Pathogenesis
Kadang – kadang
• Ulkus lambung,
berbentuk batang kecil
gastrotitis (radang
atau cocoid
lambung)
berkelompok.
Gejala klinis
Kompleks antigen
Gejala utama infeksi
antibodi yang dilabel
adalah
enzim ini kemudian
• sakit perut dan gastritis.
dipisahkan dari antigen
• luka yang terbentuk dan antibodi yang bebas,
pada lambung atau lalu diinkubasi dengan
bagian atas dari usus
suatu substrat. Substrat
kecil, yang disebut
yang dipakai biasanya
duodenum), dan bahkan
suatu substrat
kanker lambung di
kemudian hari. kromogenik yang semula
tidak berwarna, tetapi
Diagnosis/pemeriksaan
kemudian menjadi
• Bakteri Gram-negatif ini
berwarna apabila
berbentuk heliks,
dihidrolisis oleh enzim.
panjang
Sampel: cairan lambung,
• berdiameter 3
feses
mikrometer dan 0,5
mikrometer masing-
Gejala klinis
4. Bacillus cereus
Karakteristik
• Diare dan muntah-
• Berbentuk basil (batang) muntah setelah 1-6
• Termasuk bakteri gram jam mengkonsumsi
positif makanan yang
• Aerob fakultatif terkontaminasi
• Dapat Membentuk spora Bacillus cereus.
dan flagella
• Menghasilkan Kristal
racun yang mnyebabkan
diare dan muntah
Pathogen
• Keracunan makanan
Diagnostic/pemeriks
aan
• Pada pewarnaan gram
hasilnya gram positif
• Terdapat spora pada
pewarnaan spora
• Dapat tumbuh di
media BHI, tandanya
adanya kekeruhan Bacillus
• Ditanam pada media cereus
spesifik BCA (Bacillus
Cereus Agar),
koloninya berwarna
biru.
DAFTAR PUSTAKA
• Shanty, Meita. 2011. Penyakit saluran
pencernaan. Ar-ruzz Media. Yogyakarta
• Mandal, B.K, dkk. 2009. Lecture Notes Penyakit
Infeksi edisi keenam. Erlangga Medical Series.
Jakart
• Sopandi, Tatang. 2013. Mikrobiologi Pangan. ANDI
Yogyakarta. Yogyakarta
• Widya Nugraha, Arie. 2008. Streptococcus mutans
Si Plak dimana-mana.
https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/
streptococcus-mutans_31.pdf. Yogyakarta
(diakses pada Selasa, 22 agustus 2017)

Anda mungkin juga menyukai