Anda di halaman 1dari 16

“Neonatal Seizure”

Hamdah
1102014117
Pembimbing : dr. lita farlina, Sp. A
Definisi

Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia di bawah 28 hari.

Kejang (konvulsi) merupakan gangguan fungsi otak tanpa


sengaja paroksismal yang dapat nampak sebagai gangguan atau
kehilangan kesadaran, aktivitas motorik abnormal, kelainan
perilaku, gangguan sensoris, atau disfungsi autonom.
Etiologi
PENYEBAB KETERANGAN
Ensefalopati  Penyebab paling sering pada bayi cukup bulan (40-60%) dan
iskemik merupakan penyebab utama dari perkembangan bayi yang buruk
hipoksik  Biasanya timbul dalam 24 jam
 Sulit dikontrol dengan medikamentosa
Pendarahan  Pendarahan intraventrikular
intrakranial  Pendarahan intracerebral
 Pendarahan subdural
 Pendarahan subarachnoid
Infeksi SSP  Meningitis bakteri
 Meningitis virus
 Encephalitis
 Intrauterine (TORCH) infections
 Bakteri patogen yang paling sering dari streptokokus grup B,
escherichia coli, listeria, staphyloccocus
Stroke perinatal  Oklusi arteri atau thrombosis vena dapat menyebabkan stroke
 Insidensi 1 per 4000
Metabolik  Hipoglikemia
 Hipokalsemia
 Hipomagnesaemia
 Hipo/hipernatremia
 Ketergantungan pyridoxine
Kelainan  Merupakan penyebab yang jarang ditemukan, namun tetap
metabolik membutuhkan perhatian khusus untuk menemukan penyebab yang
bawaan dapat di tangani
Putus obat ibu
Kelainan otak  Anomali kromosom
kongenital  Anomali otak kongenital
 Kelainan neuro-degeneratif
Kejang neonatus  Biasanya timbul sebagai kejang tonik atau klonik pada hari ke 2 atau
familial jinak ke 3
Kejang hari  Dengan nama lain kejang neonatus jinak idiopatik
kelima  Biasanya hilang pada hari ke 15, penyebab tidak diketahui
Epidimiologi

 Angka kejadian kejang pada neonatus umumnya


berkisar antara 1,5-14 per 100 kelahiran hidup.
Kejadiannya lebih tinggi pada bayi kurang bulan
(3,9%) yaitu pada bayi dengan usia kehamilan < 30
minggu. Menurut menurut SDKI 2002-2003 angka
kematian bayi (AKB) sedangkan kematian
neonatus yang diakibatkan oleh kejang sekitar
10%.
Klasifikasi

- Subtle
Clinical seizure
- Tonik
- Klonik
- Myoklonik

- Epileptic
Electroenchephalographic - Non Epileptic
Patogenesis
Kemungkinan penyebab Kelainan

Kegagalan mekanisme pompa Natrium dan Hipoksemi-iskemik, Hipoglikemia


Kalium akibat penurunan ATP

Eksitasi neurotransmitter yang berlebihan Hipoksemi-iskemik, Hipoglikemia

Penurunan inhibisi neurotransmitter Ketergantungan piridoksin

Kelainan membrane sel yang Hipokalsemia dan hipomagnesemia


mengakibatkan kenaikan permiabilitas
Natrium
Menifestasi klinis
Proporsi dari kejang
Tipe kejang Tanda klinis
neonatus
Subtle o 10-35% tergantung o Mata- melotot, mengedip, deviasi horizontal
maturitas4 o Oral- Mencucu, mengunyah, menghisap,
o Lebih sering pada bayi menjulurkan lidah
cukup bulan o Ekstremitas- memukul, gerak seperti
o Terjadi pada bayi dengan berenang, mengayuh pedal
gangguan SSP berat o Otonomik- apneu, takikardia, tekanan darah
tidak stabil
Klonik o 50%4 o Biasanya dalam keadaan sadar
o Lebih sering pada bayi o Gerak ritmik (1-3/detik)
cukup umur o Fokus organ lokal atau 1 sisi wajah atau
tubuh. Mungkin merupakan fokal
neuropathy yang tersembunyi
o Multifokal – irregular, terpotong-potong
Tonik  20%4  Mungkin meliatkan 1 bagian
 Lebih sering pada bayi ekstremitas atau seluruh tubuh
preterm  Ekstensi generalisata dari bagian
tubuh atas dan bawah dengan postur
opisthotonic

Mioklonik  5%4  Sentakan cepat terisolasi (membedakan dari


mioklonik neonatus jinak)
 Fokal (1 bagian ekstremitas) atau multifokal
(beberapa bagian tubuh)
 Ditemukan pada putus obat (terutama gol.
opiat
Diagnosis
•Riwayat kejang dalam
keluarga • Inspeksi dan palpasi
•Riwayat kehamilan kepala : depresi,
/prenatal fraktur, moulase
•Riwayat persalinan yang terlalu hebat
•Riwayat pascanatal

Pemeriksaan
Anamnesis
fisik

Pemeriksaan Pemeriksaan
penunjang lain-lain

• Pemeriksaan
laboratorium • EEG(electroencephalog
raphy)
• Pemeriksaan
radiologis
Tatalaksana
Diagnosis banding komplikasi
• Hipoglikemia • Malformasi otak (15-20%)
• Tetanus neonatorum • Retardasi mental
• Meningitis • Serebral palsy
• Asfiksia neonatorum
• Perdarahan
intraventrikuler
PROGNOSIS
Menurut buku neonatus IDAI, Kejang pada neonatus
dapat mengakibatkan kematian, atau jika hidup dapat
menderita gejala sisa atau sekuele
Etiologi Meninggal (%) Cacat (%) Normal (%)

HIE sedang dan 50 25 25


berat
Bayi kurang bulan 58 23 18

Meningitis 20 40 40

Malformasi otak 60 40

Hipokalsemia 100

Hipoglikemia 50 50
Daftar pustaka
1. Haslam R. Kejang Neonatus. Editor: Waldo E. Dalam: Buku Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC. 2000; (vol: 3 ed:
15) 2064-2066

2. Irawan G. Kejang dan spasme. Editor: Kosim M. Dalam: Buku Ajar Neonatologi. Jakarta : Ikatan Dokter Anak
Indonesia. 2008; (edisi 1) 226-249

3. Adre J. Neonatal seizures. Dalam : Cloherty JP, Stark AR, eds. Manual of neonatal care; edisi ke-5. Boston :
LippincottWilliams &Wilkins, 2004; 507-23.

4. Sankar J, Agarwal R. Seizures in the newborn. Department of Pediatrics. All India Institute of Medical Sciences.
Dimuat pada tahun 2010. Diunduh dari http://www.newbornwhocc.org diakses tanggal 10 September 2018
5. Khosim S, Indarso F, Irawan G, Hendrarto TW. Buku acuan pelatihan pelayanan obstetri Neonatal Emergensi Dasar. Jakarta : Depkes RI,
2006; 84-92
6. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE. Neonatology, management, procedures, on call problems
disease and drugs; edisi ke-5. NewYork : Lange Books/Mc Graw-Hill, 2004; 310-3.
1. Mizrahi EM, Kellaway P. Characterization and classification. In Diagnosis and management of
neonatal seizures. Lippincott-Raven, 1998; 15-35

2. Young TE, Mangum B. Neofax, edisi ke-7, 2004 : 154-155

3. Etika R. Kejang pada Neonatus. Dimuat pada tahun 2010. Diunduh dari
http://www.pediatrik.com/ Diakses tanggal 10 September 2018.

4. Volpe JJ. Neonatal zeisures. Dalam: Volpe JJ, penyunting. Neurology of the newborn. Edisi ke 4.
Philadelphia:W B Saunders, 2001. h. 178-214

5. Wilker RE. Hypoglycemia and hyperglycemia Dalam: Cloherty JP, Stark AR, eds. Manual of neonatal
care; edisi ke-5. Boston : Lippincott Williams & Wilkins, 2004; 569-76.
6. Kosim M. Sholeh, Ari Yunanto, Rizalya Dewi, Gatot Irawan Santosa, Ali Usman. Buku Ajar Neonatologi. 2010. Jakarta: Badan
Penerbit IDAI.
7. Olson MD, Donald. Neonatal Seizures. Neoreviews 2012; 13; e213

Anda mungkin juga menyukai