KERACUNAN
Tujuan Belajar
• Pengantar Toksikologi
• Mampu menyebutkan cakupan toksikologi
• Mampu menjelaskan arti toksik, substansi toksik, nilai
toksiksitas,keracunan,penyebab keracunan.
• Faktor yang Mempengaruhi oTksisitas
• Mampu menjelaskan bagaimana kompisisi suatu senyawa, dosis dan
konsentrasi, rute pemberian, metabolisme agen toksik, status kesehatan,
maturitas dan usia, status gizi dan faktor diet, genetik, jenis kelamin, dan
faktor lingkungan dapat memepengaruhi toksisitas serta mampu
memberikan contoh yang sesuai
• Toksikologi okupasional/industrial
• Toksikologi lingkungan
• Toksikologi Forensik
• Toksikologi Klinik
• Toksikologi kedokteran hewan
TOKSISITAS
• Nilai Toksiksitas
• Berapa banyak substansi yg harus ditelan menyebabkan gejala toksisitas?
• Bahan kimia menghasilkan efek toksik pd sistem biologi saat mereka
mencapai konsentrasi kritis pd jaringan target
• Toksisitas substansi diekspresikan dg nilai LD50 Dosis suatu bahan kimia
yg dibutuhkan untuk menyebabkan kematian pada 50% organisme yang
terpapar bahan kimia tsb
• Penetapan nilai LD50 adalah untuk mengelompokkan potensi toksisitas
senyawa kimia pd manusia
• LD50 nilai dugaan/taksiran ok diganggu oleh beberapa variasi
• Nilai LD50estimasi derajat relatif toksistas utk senyawa kimia yang
diberikan
TOKSISITAS
TOKSISITAS
TOKSISITAS
Sumber :http://www.pom.go.id/new/
Toksisitas
• 3 hal penting:
• 1. Rumah harus dibuat tahan racun bahan kimia yg tdk dipakai dpt
dibuang dan semua bhn kimia ditempatkan jauh dari jangkauan anak-anak
• 2. Penggunaan simbol antiracun publik sadar akan bahaya tsb
• 3. Tahu apa yang harus dilakukan bila terjadi keracunan call to poison
control centre (di Indonesia bgmn?)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERACUNAN
Kepentingan
Jangan pernah beranggapan racun sebagai substansi murni pd saat terjadi keracunan
Pertimbangkan adanya kontaminan dari vehiculum*, adjuvants** dan eksipien*** dan juga unsu
terdapat dalam suatu formulasi
*bahan dasar sebagai pelarut atau tempat bahan dasar lain sehingga menempati volume yang jauh lebih besar
**Adjuvant adalah zat tambahan dalam formula sediaan obat yang ditambahkan dalam jumlah kecil untuk maksud pemberian warna, p enawa
rasa
***zat yang bersifat inert secara farmakologi yang digunakan sebagai zat pembantu dalam formulasi tablet untuk memperbaiki si fat zat aktif
tablet dan mempermudah teknologi pembuatan tablet
Komposisi senyawa toksik
Bentuk solid:
• Lebih sulit ditelan dibanding bentuk cair/solutio
Ukuran partikel:
• Penting utk paparan dg inhalasi
• Partikel dg diameter </= 1 μm efektif mencapai alveoli dan mudah diabsorpsi
• Ukuran yg lbh besar dr diatas akan diendapkan di dinding tenggorokan dn trakeairitasi
atau trauma lokal
pH :
• Asam/alkali kuatpaparan terbatas dpt terjd efek merugikan
• Asam/alkali yg lbh ringan sedikit iritasi lambung
Komposisi senyawa toksik
ORAL:
• Absorpsi di traktus GI, kavitas bukal dan rektum
• Absorpsi bergantung pd jumlah bentuk nonion yg
tersedia
• Absorpsi gastrik lbh terbatas dibanding intestinal
RUTE PEMBERIAN
• INHALASI:
• Terutama utk toksikan dg bentuk sediaan uap dan aerosol
• Contoh:
• Gas toksik : CO,hidrogen sulfid, sulfur oksid, dan NO
• Cairan volatile : chloroform, benzen, carbon tetrachloride
• Solid: merkuri
• Transport melintasi membran alveolar dg cara difusi sederhana
• Konsentrasi di dalam darah bergantung pd derajat solubilitasnya
RUTE PEMBERIAN
DERMAL:
• Absorpsi perkutaneus melibatkan transport melalui berbagai lapian kulit menuju
sirkulasi sistemik
• Masuknya zat toksik juga dapat terjadi mell kel keringat /sebasea dan folikel
rambut namun jarang
• Kulit menjadi organ yg mudah diakses utk seluruh bentuk toksikan
• Penetrasinya bergantung pd gradien konsentrasi, kelarutan dalam lemak dan
waktu
• Paparannya biasanya bersifat kebetulan
• Derajat toksisitas dipengaruhi oleh senyawa yg terlibat dan kondisi kulit
• Industripaparan dermal ok handling dari pelarut toksik sarung tangan
METABOLISME SENYAWA TOKSIK
Pada umumnya, konsentrasi obat dalam darah akan tercapai tinggi bila
obat yg diminum pd saat lambung kosong
Beberapa makanan meningkatkan toksisitas dg cara mempengaruhi proses absorpsi contoh makan
kaya tiramin (lihat tabel berikut) jika salah satu makanan tsb digunakan bersamaan dg obat
penghambat monoamin oksidase (parygline, phenelzine) hipertensi krisis
STATUS NUTRISI DAN DIET
contoh 1:
• Obat suksinilkolinrelaksan otot skelet selama pembedahan
(infus) depresi aktivitas otot skelet termasuk respirasi pada
umumnya obat ini dihidrolisis menjadi bentuk inaktif oleh
pseudokolinesterase plasma shg aktivitas dg segera cepat hilang
dalam bbrp menit setelah infus dihentikan, namun pd orasng dg
pseudokolinesterase atipikal akan mempunyai efek berlawanan
shg terjadi apneu dan relaksasi otot yg lebih panjang selama
bbrp jam meskipun infus telah dihentikan
GENETIK
• Contoh 2:
• Kapur barus (Naphthalane) sangat toksik utk org dg defisiensi G6PD
pada individu dg defisiensi G6PD hemolisis trauma selular...mengapa?
• G6PD adalah enzim yg berperan dalam jalur pentosa fosfat utk
menghasilkan energi utk SDM agar SDM viabel, SDM yg lbh tua butuh energi
melalui metabolisme glukosa ok mrk tdk mampu mensintesis protein.
Metabolisme glukosa melalui jalur pentosa fosfat dg menggunakan enzim
G6PD akan menghasilkan NAPDH yg akan memberikan perlindungan thd
SDMFe3+ dan GSH
• Apabila SDM terpapar senyawa pengoksidasi spt naphthalene,
aminoquinolone dan sulfoamide maka GSH akan memberikan proteksi shg
tdk terjadi trauma selular dan hemolisis
JENIS KELAMIN
• Temperatur:
• Biasanya respon biologi akan mengalami penurunan pada temperatur
lingkungan yg lebih rendah
• Pd temperatur yg lebih dinginlaju absorpsi menjadi menurun dan laju
degradasi metabolik dan ekskresi menjadi lebih rendah
• Beberapa obat dipengaruhi oleh temperatur lingkungan, misal:
• Obat menyerupai atropin
• Klorpromazin, reserpin
• Pekerjaan
• Kondisi tempat tinggalpenelitiannya baru pd hewanpenetapan
LD50 amfetamin dg menempatkan tikus dalam kandang
PRINSIP MANAJEMEN KERACUNAN
The flowchart illustrates the steps involved in assessment and management of poisoned patien
Sumber principles of clinical toxicology, Doulas Bricker
QUICKLY
DETERMINE
DETERMINE
Identity of poison
-assess quantity and time of ingestion
DECIDE
Substance is not toxic Substance is toxic
-give demulcents if needed proceed with management (e.g.dilution,emesis,etc)
-observed for delayed effects
Key aspects of care detailed include
decontamination, and alteration of the rate of
removal in specific poisoning
Antidotes are used in a relatively small number
of cases, but knowledge of their use is
important
INTERVENSI TERAPEUTIK KERACUNAN
Paparan oral:
• Emesis
• Gastric lavage
• Activated charcoal
• Whole bowel irrigation
• Cathartics.
EMESIS:
A. Jangan induksi emesis jika racun:
• Convulsant
• Hydrocarbon
• Alkali atau acid korosif
B. Jangan induksi emesis jika pasien:
• Tidak sadar/koma
• Memiliki penyakit CV yg berat atau empisema
• Usia dibawah 6 bulan
Indikasi: Kontraindikasi:
- Semiconscious -korosif
- Anak/dewasa yg tdk sadar -distilat petroleum
- Hilangnya reflek menelan -kejang
- Emesis dengan ipekak tidak efektif atau dikontraindikasikan
- Pasien sadar yg menelan sejumlah besar substansi yg sangat
toksik
Attempt removal of toxins that have been absorbed and circulating in the blood stre
distributed to the tissues
General characteristics of toxins :toxins that have a low volume of distribution, low
binding, prolonged elimination half-life, and low pKa, which maximizes transport acr
membranes into the GI tract or urinary tract
Methode:
• Klasifikasi:
• 4 kategori : Kimia, reseptor, disposisional, dan fungsional
• Antidotum Kimia:
• bereaksi dg racun utk menghasilkan senyawa yg kurang toksik dan diabsorpsi
lbh sedikit dibanding senyawa induknya
• Contoh:
• keracunan asam oksalatkerusakan ginjal, diberikan garam kalsium yg akan
bereaksi dg as oksalat shg membentuk senyawa yg sukar larut yi kalsium
oksalat melewati intestinal tanpa diabsorpsi
• Antodotum dimercaprol (BAL) dan deferoksamin (Desferal) membentuk chelate
dg logam berat dimana chelate larut air dan segera diekskresikan oleh ginjal
ANTIDOTUM
• Antidotum Reseptor
• Berkompetisi dg racun pd tempat reseptor
• Contoh
• Nalokson:
• Antagonismenurunkan depresi pernapasan yg diinduksi morfin
• Dapat diberikan secara IV,IM dan subkutaneus
• Keracunan antikolinergik lainnya/atropin:
• Antidotum spesifik: fisostigmininhibitor kolinesterase reversibelpeningkatan
level kolinesterase yg kmd bersaing dg atropin pd reseptor site
ANTIDOTUM
• Antagonis Disposisional
• Menyebabkan perubahan absorpsi, metabolisme,distribusi dan ekskresi
toksikan shg jumlah toksikan menurun
• Contoh: keracunan overdosis asetaminopen
• Antidotum = N-acetylcysteinesumber gugus sulfhydyl
• Antagonis fungsional:
• Bekerja pada satu sistem biokimia utk menghasilkan efek yg berlawanan dg
sistem tsb/lainnya
• Contoh: reaksi anafilaksis stlh pemberian obatsulit bernapas o.k
bronkokontriksidiberikan epineprin utk mengurangi efek ini
Antidotes and their use