Penyakit menular wabah. Perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Umumnya menyerang anak-anak ≤ 15 Tahun, tetapi dalam dekade terakhir ini terlihat adanya kecenderungan proporsi pada dewasa. PENULARAN DBD Penyebabnya adalah virus dengue Melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti Betina. Dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. MEKANISME PENULARAN MEKANISME PENULARAN 4 kemungkinan berikut ini : Bentuk Abortif, Penderita tidak merasakan suatu gejala apapun. Dengue Klasik, Penderita mengalami demam tinggi selama 4 – 7 hari nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik- bintik atau bercak-bercak pendarahan dibawah kulit. Dengue Haemorhagig Fever (Demam Berdarah Dengue/DBD), Gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan pendarahan dari hidung (Epitaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb. Dengue Syok Sindrom, Gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok/presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian GEJALA KLINIS DBD 1. Mendadak panas tinggi selama 2 - 7 hari, tampak lemah lesu suhu badan antara 38ºC sampai 40ºC atau lebih.
2. Tampak binti-bintik merah pada kulit dan jika kulit
direnggangkan bintik merah itu tidak hilang.
3. Kadang-kadang perdarahan di hidung ( mimisan).
4. Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah
5. Tes Torniquet positif
GEJALA KLINIS DBD 6. Kadang-kadang nyeri ulu hati, karena terjadi perdarahan di lambung
7. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki
dingin, Berkeringat, Perdarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastrointestinal, tempat suntikan atau ditempat lainnya
8. Laboratorium : Trombositopenia ( </= 100.000 per mm3)
TEMPAT POTENSIAL BAGI PENULARAN DBD A. Wilayah yang banyak kasus DBD (Endemis). B. Tempat-tempat umum seperti sekolah, RS, Puskesmas, Hotel, Pasar, Restoran, dan Tempat Ibadah. C. Pemukiman baru di pinggir kota. PERILAKU NYAMUK AEDIS AGYPTI BETINA A. Perilaku Mencari Darah
1. Setelah kawin, memerlukan darah untuk bertelur
2. Menghisap darah manusia setiap 2 – 3 hari sekali 3. Menghisap darah pada pagi hari sampai sore hari, dan lebih suka pada jam 08.00 – 12.00 dan jam 15.00 – 17.00 4. Untuk mendapatkan darah yang cukup, nyamuk betina sering menggigit lebih dari satu orang 5. Jarak terbang nyamuk sekitar 100 meter 6. Umur nyamuk betina dapat mencapai sekitar 1 bulan. PERILAKU NYAMUK AEDIS AGYPTI BETINA B. Perilaku Istirahat
1. Setelah kenyang, nyamuk betina perlu istirahat sekitar 2 – 3
hari untuk mematangkan telur.
2. Tempat istirahat yang disukai :
# Tempat-tempat yang lembab dan kurang terang, seperti kamar mandi, dapur. # Di dalam rumah seperti baju yang digantung, kelambu, tirai. # Di luar rumah seperti pada tanaman hias di halaman rumah. PERILAKU NYAMUK AEDIS AGYPTI BETINA C. Perilaku Berkembangbiak Tempat penampungan air yang bersih TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI
Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari seperti : drum, tangki,
tempayan, bak mandi/wc dan ember. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti : tempat minum burung, vas bunga, barang-barang bekas (ban, kaleng, botol, plastik,dll). Tempat penampungan air alamiah seperti : lobang batu/pelepah daun, tempurung kelapa, potongan bambu. PENCEGAHAN
Tidak ada vaksin
Pencegahan utama menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk DBD. Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah kegiatan membrantas telur, jentik dan kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat pembiakannya. PEMBERANTASAN Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu : 1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti : Bak mandi/WC, drum, dll. (M1) 2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong Air, Tempayan, dll (M2). 3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan (M3). SELAIN ITU DITAMBAH DENGAN CARA LAIN YANG DISEBUT “3M PLUS” a. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali. b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak. c. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah. d. Menaburkan bubuk Larvasida. e. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air. f. Memasang kawat kasa. g. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar. h. Menggunakan kelambu. i. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk. GRAFIK DATA PASIEN DBD PUSKESMAS TELUK BAYUR TAHUN 2014 GRAFIK DATA PASIEN DBD PUSKESMAS TELUK BAYUR TAHUN 2015 PETA PENYEBARAN DBD KELURAHAN RINDING PETA PENYEBARAN DBD KELURAHAN TELUK BAYUR