Anda di halaman 1dari 44

Rencana Pembelajaran

NO HARI/TANGGAL MATERI
Kontrak Perkuliahan, Penjelasan umum tentang obat-obat yang
digunakan pada organ otot, kardiovaskuler, saluran pernafasan
Sabtu, dan saluran cerna
1
7 September 2019
Kegunaan, mekanisme kerja, Indikasi, Kontraindikasi,
farmakokinetika obat, efek samping, ADR obat pelumpuh otot

2 Sabtu, Kegunaan, mekanisme kerja, Indikasi, Kontraindikasi,


14 September 2019 farmakokinetika obat, efek samping, ADR obat
Kardiovaskular : Angina Pektoris, Aritmia dan Kardiotonika

3 Sabtu, Kegunaan, mekanisme kerja, Indikasi, Kontraindikasi,


21 September 2019 farmakokinetika obat, efek samping, ADR obat
Kardiovaskular : Kelainan Klep Jantung, Antihipertensi dan
diuretika
4 Sabtu, Kegunaan, mekanisme kerja, Indikasi, Kontraindikasi,
28 September 2019 farmakokinetika obat, efek samping, ADR obat
Kardiovaskular : Homopoietik dan Trombolitik
OBAT – OBAT
KARDIOVASKULAR

Farmakologi Organ
Anatomi Jantung
r
:
: n
y
PENYAKIT
mp o JANTUNG DAN PEMBULUH
eo l
(PENYAKIT KARDIOVASKULAR)
rl ,
ua
p It
m
aa a
kk l
aa i
nn )
:
t
pi
en p
ng o
yg l
ei a
bp
ar m
a
bo k
t a
Jenis penyakit PJP

Gagal jantung Angina


Infark jantung
kongestif pektoris

Aritmia Shock jantung Hipertensi

Hiperlipidemia Arterosklerosis
1. Kardiotonik
Adalah obat-obat dengan khasiat
memperkuat kontraktilitas otot-otot jantung
terutama digunakan pada gagal jantung
(dekompensasi) untuk memperbaiki fungsi-
pompanya

• Glikosida Jantung (digoksin,


metildigoksin dan digitoksin)
Terbagi • Dopaminergik (Dopamin,
atas : ibopamin, dan dobutamin)
• Penghambat fosfodiesterase
(amrinon, milrinon)
A. glikosida Jantung
Mekanisme kerja :
• Memperkuat kontraktilitas jantung 
curah jantung 
•  frekuensi denyut jantung
• Merintangi penyaluran impuls AV yang
penting pada gangguan ritme serambi
Indikasi :
• Dekompensasi jantung
• Fibrilasi serambi
• miokardia (kelemahan otot jantung)
Contoh glikosida jantung

• merupakan tingtur dari :


• Digitalis purpurea ; mengandung
Digitalis digitoksin, gitoksin dan gitalin.
folium • Digitalis lanata ; mengandung
lanatosida A, lanatosida B dan
lanatosida C

• Umumnya preparat per oral, onset 2-4


jam, durasi 3 hari.
• Biortansformasi di hati menjadi
Digoksin metabolit inaktif
• Eksresi lewat ginjal
• Pengurangan dosis bila digunakan
bersama kinidin
Contoh glikosida jantung

• Terutama untuk terapi menahun


dan dekompensasi
• Onset 1 jam, durasi 2-3 hari, jadi
bahaya akumulasi lebih besar
Digitoksi • Biotransformasi di hati menjadi
n metabolit aktif, contohnya
menjadi digoksin
• Eksresi lewat ginjal
• Mengalami siklus enterohepatik
Contoh glikosida jantung

• Diperoleh dari biji tumbuhan Strophanthus


gratus
• Preparat injeksi iv, Onset 5 menit, durasi 24
Quabain jam
• Tidak mengalami biotransformasi. Eksresi utuh
lewat ginjal
• Tidak mengalami siklus enterohepatik

• Diperoleh dari glikosida skilaren A yang


Proskilaridi terdapat dalam umbi Scilla maritima
n • Bersifat sebagai kardiotonik dan diuretik
• Onset 1 jam, durasi relatif singkat
B. Dopaminergik
1. Dopamin
Neurotransmitter ini merupakan prekursor
langsung dari adrenalin dan non adrenalin
yang diinaktifkan oleh MAO, sehingga
secara oral tidak aktif
Terutama digunakan pada keadaan shock,
antara lain sesudah infark jantung dan
bedah jantung terbuka juga pada
dekompensasi yang bertahan
1. Dopamin

• Pada dosis rendah : menghasilkan efek


vasodilatasi dan peningkatan sirkulasi darah
ginjal
• Pada dosis sedang : menstimulasi reseptor β-
Dosis adrenergik dan peningkatan volume menit
jantung
• Pada dosis tinggi : bekerja secara langsung
terhadap α-adrenergik dengan efek
vasokonstriksi dan peningkatan tekanan darah

• Gangguan ritme, nyeri kepala, nausea, muntah


Efek dan rasa sesak. Dosis tinggi menimbulkan
Samping vasokonstriksi dan hipertensi
2. Ibopamin

Prodrug ini dalam darah dihidrolisa menjadi zat aktif


epinin (N-metildopamin) dengan menghasilkan efek
vasodilatasi perifer dan kerja β-adrenergiknya lemah

Digunakan khusus pada dekompensasi jantung ringan


dan dikombinasikan dengan diuretikum. Tidak
dianjurkan digunakan untuk dekompensasi berat.

Efek samping : debar jantung, takhikardia, gangguan


ritme dan lambung-usus, nyeri kepala dan pusing,
hipotensi dan hipertensi
3. Dobutamin

Adalah derivat sintesis yang bekerja


memperkuat daya kontraksi jantung akibat
stimulasi β-adrenoreseptor di jantung dan
berdaya vasodilatasi

Digunakan khusus pada dekompensasi jantung


ringan

Efek samping ; takhikardia dan gangguan ritme


C. Penghambat
Fosfodiesterase

Penggunaanya terbatas hanya pada klinik untuk


terapi singkat dari bentuk hebat dekompensasi
akut bila obat-obat lain kurang efektif

Yang sekarang digunakan antara lain amrinon


dan milrinon
2. ANGINA PECTORIS
Pengertian

Angina pectoris adalah Terjadi karena otot jantung


nyeri, "ketidaknyamanan", kekurangan oksigen pada
atau tekanan lokal di dada pembebanan fisik, emosi,
yang disebabkan oleh juga karena hawa dingin.
kekurangan pasokan
darah (iskemia) pada otot Penyebabnya
jantung. Hal ini juga kadang- adalah penciutan satu atau
kadang ditandai oleh lebih arteri koroner shg
perasaan tersedak, sesak penyaluran darah ke otot
nafas dan terasa berat jantung berkurang.
Jantung dan Arteri Koroner
Jantung dan Arteri Koroner
Jantung dan Arteri Koroner
A. Kategori Angina
1. Angina stabil / Stable angina
/Angina de effort
• Angina de effort adalah gangguan umum yang
disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah
(atherosclerosis) yang mensuplai darah kaya
oksigen ke otot jantung.
• Dalam kasus Angina de effort, jantung (koroner)
pembuluh darah dapat menyediakan otot jantung
(miokardium) darah yang cukup selama istirahat
tetapi tidak selama periode latihan dan stres.
• Rasa sakit ini berkurang dengan istirahat atau
dengan pemberian nitrogliserin, obat yang
mengurangi iskemia jantung. Pasien dengan
Angina de effort memiliki
peningkatan resiko serangan jantung (infark
miokard).
A. Kategori Angina (Lanjutan)

2. Angina tidak stabil / Unstable angina


/ Variant angina
• Unstable angina tidak dapat diprediksi waktu
kejadiannya, karena dapat terjadi saat istirahat dan
bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik. Variant
angina terjadi saat istirahat dan tidak berhubungan
dengan pekerjaan yang berlebihan oleh otot
jantung.
• Penelitian menunjukkan bahwa Variant angina
disebabkan oleh timbunan lemak atau pembekuan
darah yang mengurangi atau menghalangi aliran
darah menuju jantung atau spasme
otot arteri koroner namun tidak cukup untuk
menyebabkan serangan jantung yang sebenarnya.
• Unstable angina adalah kurang umum dan lebih
serius. Gejala-gejala lebih parah dan kurang dapat
diprediksi daripada pola-pola dari stable angina.
A. Kategori Angina (Lanjutan)
3. Microvascular angina (Cardiac syndrome
X)
• Serangan Jantung Sindrom X atau Cardiac syndrome X,
kadang-kadang dikenal sebagai mikro-vaskuler angina
(Microvascular angina) ditandai dengan seperti nyeri
dada, dalam konteks arteri pada keadaan yang normal
pada epicardial koroner (pembuluh terbesar pada
permukaan jantung, sebelum percabangan signifikan)
pada angiografi.
• Definisi asli dari Serangan Jantung Sindrom X  bisa
dilihat dari kata “X” atau faktor-X (faktor yang tidak
diketahui) juga mengamanatkan bahwa perubahan
iskemik pada latihan (meskipun kondisi arteri koroner
normal) tetap tak terlihat ketika ditampilkan, misalnya
seperti yang ditunjukkan pada hasil tes stres jantung,
tak menjamin orang tersebut bebas dari serangan
Angina.
• Selama mikrovaskuler angina tidak ditandai dengan
penyumbatan arteri utama, maka PALING SULIT untuk
mengenali dan mendiagnosanya, dibanding dua jenis
sebelumnya.
B. Gejala Angina

Serangan nyeri hebat dibawah


tulang dada yang seringkali
menjalar sampai ke kedua pundak
kadang ke leher dan rahang atau
ke lengan yang dirasakan sangat
berat, terutama jika naik tangga
atau mengeluarkan tenaga lain
segera sesudah makan, lama
serangan umumnya antara 5-30
menit.
C. Penyebab Angina Pectoris
Dalam jangka waktu panjang, arteri
berisiko
diendapi plak seperti lemak, kolesterol, 
kalsium dan zat lainnya yang
mengakibatkan pembuluh darah
menyempit dan tersumbat
(aterosklerosis). Kondisi ini
mengakibatkan otot
jantung bekerja lebih, khususnya pada
saat melakukan aktivitas berat, yang
pada akhirnya berpotensi
mengakibatkan gejala angina pektoris.
Beberapa faktor risiko lainnya yang
dapat menyebabkan angina pectoris
adalah:
• Kelainan jantung
• Usia tua
• Diabetes
• Tekanan darah tinggi
• Kolesterol tinggi
• Kebiasaan merokok
• Obesitas
• Stress
• Kurang olahraga
Jantung dan Arteri Koroner
Angina Pektoris
D. Terapi Angina Pectoris
Tindakan umum adalah
mencegah pengaruh
yang menyebabkan
Mengobati
meningkatnya kebutuhan
hipertensi
oksigen jantung.

berjalan cepat/lari
Berhenti kecil 0,5-1 jam sehari
(3-5 kali/minggu)
merokok untuk memperbaiki
sirkulasi jantung.

membatasi menghindari beban


minum kopi dan berat (mental, fisik,
alkohol terutama setelah
makan)

meniadakan over
weight (diet lemak
& kolesterol)
E. Pengobatan Angina Pectoris
• Untuk memperlebar arteri
jantung, melancarkan
pemasukan darah & O2 sehingga
meringankan beban jantung
• Pada serangan akut
obat pilihan utama :
1. nitrogliserin (sublingual &
Vasodilat oromukosal / spray)
or • Sebagai terapi interval : nitrat
koroner long-acting (ISDN), antagonis Ca
(diltiazem, verapamil) dan
dipiridamol
• Pd serangan akut, nitrogliserin
dapat dikombinasi dgn analgetik
narkotik (morfin, fentanil) untuk
melawan nyeri & sbg penenang
E. Pengobatan Angina Pectoris
(lanjutan)

• Disebut juga antagonis β-


drenoreseptor
• Digunakan sebagai profilaksis
terhadap angina
• Memperlambat detak jantung
2. Beta sehingga mengurangi kebutuhan
oksigen otot jantung (myocard),
blocker sebagai terapi interval untuk
mengurangi frekuensi
• Semua β-bloker harus dihindari oleh
penmderita asma karena dapat
memprofokasi bronkospasmus
• Contoh : atenolol dan propanolol
E. Pengobatan Angina Pectoris
(lanjutan)

• Bekerja memblokade Calcium-channel


di otot polos arterial dan
menimbulkan relaksasi dan
vasodilatasi perifer
• Sebagai akibatnya dapat mengurangi
3. penggunaan O2 karena TD arteri turun
akibat vasodilatasi perifer & frekuensi
Antagon jantung menurun sehingga
is Ca pemasukan darah diperbesar karena
vasodilatasi myocard.
• Contoh : Nifedipin, verapamil,
diltiazem, penggunaan peroral
sebagai terapi interval untuk
mengurangi frekuensi serangan.
F. Efek samping
Dekompensasi jantung akibat bradikardia

Bronkokonstriksi

Perasaan dingin pada jari kaki dan tangan, perasaan lemah

Hipoglikemia

Efek sentral : gangguan tidur, lesu, depresi, halusinasi

Gangguan lambung & usus

Penurunan HDL
3. Aritmia

Pengertian : Gangguan ritme jantung


 berupa kelainan dalam frekuensi denyut jantung
dimana serambi atau bilik berdetak lebih cepat atau
lebih lambat dari normal
 penyaluran impuls terganggu karena hipertensi atau
kebocoran katup jantung

Seringkali berlangsung intermitten dan tidak selalu


dirasakan oleh pasien
Diagnosa  Pemeriksaan EKG

Pengobatan  ditujukan untuk


memperbaiki frekuensi & ritme jantung dan
penurunan kontraksi jantung
A. Kontraksi Myocardia
B. Gangguan Ritme Jantung

• Kontraksi jantung tidak teratur sehingga


pengisian bilik dengan darah kurang baik dan
terjadi pembendungan darah sementara.
Fibrilasi • Umumnya tidak berbahaya karena bilik tidak
serambi terlalu terpengaruh.
(atrium) • Terapi dapat digunakan beta-bloker metoprolol
atau flekainida yang menghambat penerusan
impuls melalui simpul AV

Fibrilasi • Seringkali timbul sesudah suatu infark dan


bilik bersifat sangat membahayakan bila tidak segera
(ventrikel) diobati.
B. Gangguan Ritme Jantung

• Kerja jantung tidak normal, frekuensi diatas 100


Tachycardia denyutan per menit

• Kerja jantung tidak normal, frekuensi dibawah 60


Bradycardia denyutan per menit

• Kontraksi bilik berlangsung terlalu lambat atau


hilang sama sekali, akibat terganggunya
penyaluran impuls listrik dari serambi ke bilik
Heart Block (misalnya pada infark jantung)
• Terapinya dengan alat yang disebut Pacemaker
(suatu alat yang mengirimkan impuls listrik ke
jantung untyk menormalkan ritme nya)
Alat Pacu Jantung
(Pacemaker)
Pacemaker Tanpa Kabel
C. Terapi Aritmia
Menurut Klasifikasi Vaughn Williams atas dasar sifat
elektrofisiologinya

1. Zat-zat
stabilisasi 2. Beta-blockers
membran

3.K-channels
4. Antagonis Ca
blockers
C. Terapi Aritmia

• mengurangi kepekaan membran sel jantung


1. Zat- untuk rangsangan akibat penghambatan
pemasukan ion Na+ ke membran dan
zat perlambatan depolarisasinya
stabilisa • Efek : frekuensi jantung berkurang dan ritme
si menjadi normal kembali
• gol. kinidin (kinidin,disopiramida,
membra prokainamida);
n • gol. lidokain (fenitoin, lidokain, aprindin);
gol. propafenon (flecainida, propafenon)

• mengurangi hiperaktivitas adrenergik di myokard dgn


menurunkan frekuensi & kontraksi jantung.
2. Beta- • contoh : metoprolol, bisoprolol, nadolol, propanolol,
acebutolol, alprenolol, atenolol, nadolol.
blockers • Propanolol, acebutolol, alprenolol, oxprenolol,
mempunyai efek menstabilisasi membran
C. Terapi Aritmia

• Menghambat saluran K dalam otot


3. K- jantung → memperpanjang masa
refrakter dan aksi potensial.
channe • contoh : amiodaron, sotalol,
ls ibutilide, dofetilide, bretylium.
blocker • Amiodaron efektif terhadap aitmia
s serambi dan bilik
• Sotalol efektif terhadap aritmia bilik

• menghambat pemasukan ion Ca →


4. penyaluran impuls AV (atrio-ventrikuler)
Antago diperlambat & masa refrakter
diperpanjang.
nis Ca • contoh : verapamil, diltiazem
B. Efek samping umum

memperburuk
gagal jantung aritmia
(efek aritmogen)

gangguan ganguan efek neurologis


penerusan lambung usus (tremor, nyeri
impuls & (mual, muntah, kepala, sukar
bradikardia diare,dll) tidur, lelah, dll)

Anda mungkin juga menyukai