Menurut Keraf suatu profesi yang diperlukan dan dihargai mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
1. Memiliki pengetahuan, keahlian, dan ketrampilan khusus yang ia peroleh
melalui pendidikan dan pengalaman yang membentuk profesinya, yang
membedakanya dengan orang lainnya.
2. Terdapat kaidah dan standar moral. Pada setiap profesi selalu ada peraturan
yang menentukan bagaimana profesi itu dijalankan. Peraturan yang biasa
disebut kode etik ini sekaligus menunjukan tanggung jawab profesional dalam
melakukan pekerjaan.
3. Seseorang perlu memiliki ijin khusus atau lisensi untuk bisa menjalankan suatu
profesi. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi profesi tersebut dari orang-
orang yang tidak profesional.
4. Memberikan pelayanan pada masyarakat. Keuntungan harus dibayar sebagai
akibat logis dari pelayanan kepada masyarakat, bahkan keikutsertaan dalam
menyejahterakan masyarakat, adalah citra perusahaan yang baik.
Pergeseran Pradigmaa Dari
Shareholders/Stockholders ke Stakeholders
Keith Davis sebagaiman dikutip oleh weiss menyatakan lima kewajiban yang harus
dilakukan oleh bisnis profesional agar dapat bertanggung jawab secara sosial,
yaitu :
Bisnis mempunyai peranan sosial sebagai pemelihara sumber daya masyarakat.
Bisnis harus bekerja sebagai sistem terbuka dua arah dengan penerimaan
masuk secara terbuka dari masyarakat dan pemajanan yang terbuka tentang
operasinya kepada publik.
Biaya sosial maupun manfaat dari suatu aktivitas, produk atau jasa harus
dikalkulasi dan dipertimbangkan secara cermat agar dapat mengambil
keputusan apakah kegiatan itu perlu dilanjutkan atau tidak.
Biaya sosial dari setiap aktivitas, produk, atau jasa harus diperhitungkan ke
dalam harga, sehingga konsumen atau pengguna membayar atas dampak
kosumsinya terhadap masyarakat.
Lembaga bisnis ibarat warganegara yang mempunya tanggung jawab atas
keterlibatan sosial sesuai dengan kompetensinya dimana terdapat kebutuhan
sosial yang penting. Setiap korporasi yang mengikat diri terhadap manajemen
mutu sesungguhnya menyetujui adanya tanggung jawab moral.
Kode Etik Perusahaan
Kode etik perusahaan menurut Patrict Murphy dibedakan dalam tiga macam,
yaitu:
Value Statement (Pernyataan Nilai) Pernyataan nilai dibuat singkat saja
dan melukiskan apa yang dilihat oleh perusahaan sebagai misinya dan
mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi perusahaan. Banyak
pernyataan nilai yang menegaskan bahwa perusahaan ingin beroprasi
secara etis dan menggaris bawahi pentingnya integritas, kerja tim,
kredibilitas, dan keterbukaan dalam komunikasi.
Corporate Credo (Kredo Perusahaan) Kredo perusahaan biasanya
merumuskan tanggung jawab terhadap para stakeholder. Dibandingkan
pernyataan nilai, kredo perusahaan biasanya lebih panjang dan meliputi
beberapa alenia.
Code Of Conduct/Code Of Ethical Conduct (kode etik) Kode etik
menyangkut kebiasaan etis perusahaan berhungan dengan kesulitan yang
bisa timbul seperti konflik kepentingan, hubungan dengan pesaing dan
pemasok, sumbangan kepada pihak lain, dan sebagainya.
Kode Etik Perusahaan