Kelompok 13
Merly Jayanti (17380053)
Monica Safira (17380054)
M. Havel Altasyah (17380056)
Murhani (17380058)
Neneng Lisnawati (17380060)
Shampo
5 Volume Injeksi 10 µL
Hasil Validasi Metode
Analisis
O Parameter validasi metode analisis yang
dilakukan meliputi, uji selektivitas
(spesifisitas), uji linearitas, uji akurasi
(kecermatan), presisi (keseksamaan), dan
uji robustness (ketegaran).
Hasil validasi
O Hasil validasi metode analisis pada kondisi optimum,
memenuhi uji selektivitas, uji linearitas pada rentang
konsentrasi CuPT 3,08 sampai 24,62 µg/mL dengan
koefisien korelasi (r) sebesar 0,995, dan uji presisi
(keseksamaan) dengan nilai koefisien variasi 0,65%.
Pada uji akurasi (kecermatan) perolehan kembali
sampel dengan konsentrasi CuPT 12,31-15,38
µg/mL berada pada rentang 99–101%, sedangkan
perolehan kembali pada konsentrasi 12,31 µg/ml
berada diluar rentang 98-102%. Hasil uji robustness
(ketegaran) memberikan rata-rata perolehan kembali
sebesar 85,98 % dengan nilai koefisien variasi
4,74%.
Penetapan kadar Zinc Pyrithione
dengan metode Iodimetri
O Titrasi iodimetri adalah titrasi berdasarkan reaksi oksidasi antara
iodin sebagai pentiter dengan reduktor yang memiliki potensial
oksidasi lebih rendah dari sistem iodin-iodida dimana sebagai
indikator larutan kanji. Titrasi dilakukan dalam suasana netral
sedikit asam (pH 5-8) (Alamsyah, 1994). Pada titrasi iodimetri
digunakan larutan iodin sebagai larutan titer.
O Indikator yang digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi
biasanya adalah kanji atau Amilum 0,5-1%. Warna yang terjadi
adalah biru tua hasil reaksi I2-amilum. Indikator yang digunakan
dalam proses standarisasi adalah indikator amilum 0,5%.
Penggunaan indikator ini untuk memperjelas perubahan warna .
larutan yang terjadi pada saat titik akhir titrasi (Thayban, 2014).
Alat dan Bahan
O Sampel yang digunakan adalah shampo anti
ketombe yang diproduksi oleh PT. LION WINGS.
O aluminium foil, batang pengaduk, beaker
glass, buret, Centrifuge (ROTOFIX 32 A),
erlenmeyer, gelas ukur, neraca analitik, pipet
tetes, dan spatula.
O arsen (III) oksida, asam klorida pekat, aquadest,
iodium, jingga metil, kalium iodida, kanji,
natrium hidroksida, natrium bikarbonat dan
etanol 96%.
Penetapan kadar zinc
pyrithione
O Timbang 5 g sampel dalam beaker glass 20 ml.
Tambahkan 5 ml air, diaduk perlahan (hindari
terbentuknya busa), pindahkan ke tabung centrifuge 50
ml.
O Bilas beaker glass dengan 30 ml air secara kuantitatif,
kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 2500 rpm
selama 30 menit. Dibuang beningan.
O Endapan ditambahkan 5 ml air dan 7,5 ml HCl pekat,
diaduk hingga larut.
O Pindahkan ke erlenmeyer 250 ml, bilas tabung
centrifuge dengan 50 ml air dan titrasi dengan Iodium
0,05 N, menggunakan indikator kanji, dengan sekali-
sekali dikocok hingga titik akhir titrasi berwarna biru
Kadar zinc pyrithione dihitung dengan rumus :
Keterangan :
K = (Vt-Vb) x N x Berat setara x 100%
Bs x 0,05
Vt = Volum I2 yang terpakai pada sampel
Vb = Volum I2 yang terpakai pada blanko
N = Normalitas I2 x 100
Berat setara = 1 ml I2 0,05 N setara dengan 7,94
mg C10H8N2O2S2Zn
Bs = Berat sampel
Pada pengujian ini, digunakan suatu metode titrasi oksidasi-reduksi
yaitu titrasi iodimetri untuk mengetahui kadar zinc pyrithione pada
shampo. Dimana pentiter yang digunakan adalah larutan iodium 0,05
N dengan indikator larutan kanji. Berdasarkan hasil penetapan kadar
zinc pyrithione pada shampo dengan metode iodimetri, diperoleh hasil
bahwa shampo A dan shampo B yang diuji tersebut memenuhi syarat.
Karena kadar rata-rata yang diperoleh lebih kecil dari 2%, yaitu pada
shampo A sebesar 0,90% dan pada shampo B sebesar 0,88%.
TERIMA KASIH