FF1 - Kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 60

Kelompok 6

Prinsip & tahap-tahap penentuan


stabilitas/waktu daluwarsa obat

Yuda
Yurananda
Zebaoth
Zeina
Zulfikar
LATAR
TEORI BELAKANG
UMUM MASALAH

FAKTOR-
FAKTOR YANG
MEMPENGARU HAL
HI STABILITAS
OBAT
PENTING
DALAM
PENENTUAN
KESTABILAN
OBAT
UJI
POKOK STABILITAS
OBAT
PEMBAHASAN
Ciri-ciri dan
bahaya obat
kadaluarsa

PERMASALAHAN
OBAT DI
SOAL DAN INDONESIA
PEMBAHASAN
“UJI STABILITAS OBAT”

Ruang lingkup meliputi :


I. Pengertian stabilitas obat
II. Expiration date
III. Shelf-life(waktu simpan)
IV. Tujuan uji stabilitas
V. Metode pengujian stabilitas

NEXT
I. Pengertian stabilitas obat

kemampuan untuk mempertahankan sifat dan


karakteristiknya agar sama dengan yang
dimilikinya pada saat dibuat (identitas,
kekuatan, kualitas, kemurnian) dalam batasan
yang ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan & penggunaan (shelf-life)

BACK NEXT
II. Expiration date

 waktu yang tertera pada kemasan yang


menunjukkan batas waktu di perbolehkannya
obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan
masih memenuhi spesifikasi yangditetapkan.

BACK NEXT
III. Shelf-life(waktu simpan)

periode penggunaan dan penyimpanan yaitu


waktu dimana suatu produk tetap memenuhi
spesifikasinya jika disimpan dalam wadahnya
yang sesuai dengan kondisi penjualan di pasar.

BACK NEXT
Ruang lingkup dan alasan uji stabilitas
Ruang Lingkup : Alasan uji stabilitas :
1. bahan baku obat dan eksipien 1. kepentingan pasien
2. bahan uji klinik
2. reputasi produsen
3. obat untuk dipasarkan
4. reformulasi, perubahan tempat 3. mengikuti peraturan
pembuatan, mengatasi kesulitan, 4. membuat data base yang
keluhan pasien penting untuk formulasi obat
5. produk dalam distribusi lain
6. Penyimpanan produk oleh pasien
7. stabilitas in vivo
IV. Tujuan uji stabilitas

Uji stabilitas dimaksudkan untuk menjamin


kualitas produk yang telah diluluskan dan
beredar di pasaran.

BACK NEXT
IV. Tujuan uji stabilitas
membuktikan mutu zat aktif atau produk obat
berubah seiring waktu, dibawah pengaruh
faktor lingkungan seperti : - temperatur
- kelembaban
- cahaya

BACK NEXT
IV. Tujuan uji stabilitas

Dapat diketahui pengaruh faktor lingkungan


terhadap parameter–parameter stabilitas
produk seperti kadar zat aktif, pH, berat jenis
dan netto volume sehingga dapat ditetapkan
tanggal kedaluwarsa yang sebenarnya.

BACK NEXT
V. Metode pengujian stabilitas

Metode pengujian stabilitas obat berdasarkan


durasinya :
A. Uji Stabilitas Jangka Panjang
B. Uji Stabilitas Dipercepat

BACK NEXT
A. Uji Stabilitas Jangka Panjang

kelembaban nisbi
produk baru
ruangan 75% ±5%,
biasanya pengujian
dilakukan pada obat peka terhadap
suhu kamar yang suhu dilakukan
dikendalikan pada suhu rendah
(300C ±20C ) (50C ± 20C)

BACK NEXT
rentang waktu tetapi apabila
pengujian pada masih memenuhi
bulan 0, 3, 9, syarat pengujian
harus diteruskan
12,18, 24,36, 48, sampai bulan ke-
dan 60 60
Biasanya
pengujian
dilakukan sampai
bulan ke-36
BACK NEXT
B. Uji Stabilitas Dipercepat
Pengujian produk baru  Jika peka terhadap suhu
biasa dilakukan pada dilakukan pada suhu
suhu (400C ±20C ) ruangan (250C ± 20C)
kelembaban nisbi dengan kelembaban nisbi
ruangan 60% ± 5%
ruangan 75% ± 5%

BACK NEXT
Rentangwaktu Biasanya
pengujian untuk pengujian pada
uji stabilitas bulan ke-6 hanya
untuk senyawa
dipercepat obat baru
dilakukan pada
bulan 0, 1, 2, 3,
dan 6

BACK NEXT
Pengujian stabilitas
dipercepat
menggunakan alat
”Climatic Chamber”
untuk menjaga agar
suhu ekstrim dan
kelembaban nisbi
terkendali

BACK HOME
TEORI UMUM
Stabilitas sediaan farmasi merupakan salah satu kriteria yang amat
penting untuk suatu hasil produksi yang baik. Ketidakstabilan produk obat
dapat mengakibatkan terjadinya penurunan sampai dengan hilangnya khasiat
obat, obat dapat berubah menjadi toksik atau terjadinya perubahan penampilan
sediaan (warna, bau, rasa, konsistensi dan lain-lain) yang akibatnya merugikan
bagi si pemakai.

NEXT
TEORI UMUM
Kestabilan suatu zat merupakan faktor yang harus diperhatikan
dalam membuat formulasi suatu sediaan farmasi. Hal ini penting
mengingat suatu sediaan biasanya diproduksi dalam jumlah yang besar
dan memerlukan waktu yang lama untuk sampai ke tangan pasien yang
membutuhkannya.

BACK NEXT
TEORI UMUM
Efek tidak diinginkan yang potensial dari ketidakstabilan sediaan farmasi :
1. hilangnya zat aktif,
2. naiknya konsentrasi zat aktif,
3. menurunnya status mikrobiologis,
4. hilangnya elegansi produk dan ''patient acceptability''
5. pembentukan hasil urai yang toksik
6. menurunnya kualitas produk

BACK HOME
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Banyak faktor yang mempengaruhi stabilitas dari sediaan farmasi,
antara lain stabilitas bahan aktif, interaksi antara bahan aktif dengan
bahan tambahan, proses pembuatan bentuk sediaan, kemasan, cara
pengemasan dan kondisi lingkungan yang dialami selama pengiriman,
penyimpanan, penanganan dan jarak waktu antara pembuatan dan
penggunaan.
Faktor lingkungan seperti temperatur, radiasi cahaya dan udara
(khususnya oksigen, karbon dioksida dan uap air) juga mempengaruhi
stabilitas. Demikian pula faktor formulasi seperti ukuran partikel, pH, sifat
dari air dan sifat pelarutnya dapat mempengaruhi stabilitas (Osol et al,
1980; USP, 1990).
HOME
Latar Belakang Masalah
Pada masa lalu banyak perusahaan farmasi yang mengadakan evaluasi
mengenai kestabilan sediaan farmasi dengan pengamatan selama 1 tahun
atau lebih, sesuai dengan waktu normal yang diperlukan dalam penyimpanan
dan dalam penggunaan. Metode seperti itu memakan waktu dan tidak
ekonomis. Penelitian yang dipercepat pada temperature tinggi juga banyak
dilakukan oleh banyak perusahaan, tetapi kriterianya sering merupakan
kriteria yang tidak didasarkan pada prinsip-prinsip dasar kinetik. Contohnya
beberapa perusahaan menggunakan aturan bahwa penyimpanan cairan
pada 37°C mempercepat penguraian 2x lajunya pada temperature normal,
sementara perusahaan lain menggunakan bahwa kondisi tersebut
mempercepat penguraian dengan 20x laju normal (Alfred Martin : 1993).
NEXT
Latar Belakang Masalah
Telah dilaporkan hasil pengamatan terhadap ketergantungan
hidrolisis ampisilin terhadap suhu dan terlihat pada pH 4,93 dalam
bentuk plot. Ampisilin juga telah menunjukkan dapat mengalami
hidrolisis terkatalisis asam umum dan basa umum. Pada suhu 35°C dan
pH 1,2 efek garam atas hidrolisis ampisilin yang diamati adalah “positif”
sedikit lurus. Tidak ada “efek garam” yang dapat diamati pada ph 4,49.
pada pH 1,2 penambahan alkohol pada larutan akan menghasilkan
penurunan laju hidrolisis, kali ini berkaitan dengan pengurangan tetapan
dielektrikum pelarut. Ampisilin dalam larutan alcohol 50% memiliki waktu
paruh 2 kali disbanding dalam pelarut yang semata-mata air (Gennaro,
Alfonso : 2000).
BACK HOME
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam
penentuan kestabilan suatu zat kinetika kimia adalah:
1. Kecepatan reaksi
Kecepatan atau laju suatu reaksi diberikan sebagai ± dC/dt.
Artinya terjadi penambahan (+) atau pengurangan (-) konsentrasi
C dalam selang waktu dt.
Dalam reaksi : aA + bB + ….. = Produk laju reaksinya
adalah :
Laju = - 1/a d(A)/dt = -1/b d(B)/dt = …… = k(A)a(B)b……

NEXT
2. Orde reaksi
Dari hukum aksi massa, suatu garis lurus di dapat bila laju reaksi
diplot sebagai fungsi dari konsentrasi reaktan dipangkatkan
dengan bilangan tertentu. Orde reaksi keseluruhan adalah
jumlah pangkat konsentrasi-konsentrasi yang menghasilkan
seluruh garis lurus. Orde bagi tiap reaktan adalah pangkat dari
tiap konsentrasi reaktan.

BACK NEXT
3.Temperatur
Sejumlah faktor lain, selain konsentrasi dapat mempengaruhi kecepatan
reaksi. Diantaranya adalah temperature, pelarut, katalis dan sinar.
Kecepatan berbagai reaksi bertambah kira-kira dua atau tiga kalinya tiap
kenaikan 10°C. Pengaruh temperature terhadap laju ini diberikan dengan
persamaan yang pertama kali dikemukakan oleh Arrhineus.

k = Ae-Ea/RT atau log k = log A – Ea . 1


2,303 RT
Dimana laju spesifik, A adalah konstanta yang disebut faktor frekuensi, Es
asalah energi aktifasi R adalah konstanta gas, 1,987 kalori/derajat mol,
dan T adalah temperature absolute. Konstanta itu dapat dicari dengan
menentukan k pada berbagai temperature dan memplot 1/T terhadap log k.

BACK NEXT
4. Kekuatan ion
Pengaruh kekuatan ion terhadap kecepatan reaksi dapat dilihat
dari persamaan berikut :
Log K = log ko + 1,02 zAzB μ
Dimana :
K = Konstanta kecepatan penguraian pada kekuatan ion tertentu
ko = Konstanta kecepatan penguraian pada kekuatan
ion = 0
z = Muatan ion μ = Kekuatan ion

BACK NEXT
5. Pengaruh pH
Reaksi penguraian beberapa larutan obat dapat dipercepat
dengan penambahan asam (H+) atau basa (OH-). Katalisator ini
disebut katalisator asam basa khusus. Misalnya pada reaksi
hidrolisa ester (S) dalam air (R).
S+R ---------- P
S + H+ ---------- SH+
SH+ + R ====== P

Skema reaksi umum ini menganggap bahwa hasil reaksi P


pada reaksi hidrolisis ini tidak bergantung kembali membentuk
ester.
BACK NEXT
Untuk reaksi ini pada umumnya, laju pembentukan hasil reaksi dinyatakan dengan :

BACK HOME
Bahaya Obat
Kadaluarsa

NEXT
Masa kadaluarsa suatu obat berhubungan dengan stabilitas obat
dan masa simpan obat. Obat yang dalam kondisi baik adalah obat
yang tidak memiliki perubahan efek. Misalnya hilangnya zat aktif,
naiknya konsentrasi zat aktif, hilangnya keseragaman kandungan,
pembentukan hasil urai yang toksik (racun), dan menurunnya
kualitas.

BACK NEXT
Obat yang sudah melewati masa kadaluarsa dapat
membahayakan karena berkurangnya stabilitas obat tersebut
serta dapat mengakibatkan efek toksik (racun). Hal ini
disebabkan karena sistem kerja obat sudah tidak optimal dan
kecepatan reaksinya telah menurun sehingga obat yang masuk
kedalam tubuh hanya akan mengendap dan menjadi racun.

BACK NEXT
Ciri-Ciri Obat Kadaluarsa

NEXT
1. Obat Padat

Dapat berupa sediaan tablet, kapsul, pil, dan serbuk.


Tanda-tanda kadaluarsa :
• Umumnya mengalami perubahan warna, bau, rasa dan
konsistensinya.
• Tablet dan kapsul mudah menyerap air dari udara sehingga
menjadi meleleh, lengket dan rusak.
• Biasanya kemasan menjadi menggelembung.

BACK NEXT
• Tablet berubah ukuran, ketebalan dan terdapat bintik-bintik.
• Masing-masing tablet dalam ukurannya tidak sama dan tulisan
pada tablet memudar.
• Kapsul berubah ukuran dan panjangnya, mengalami keretakan
dan warna kapsul memudar.
• Obat puyer akan menggumpal setelah mengalami reaksi kimia.

BACK NEXT
2. Obat Semisolid
Dapat berupa sediaan salep, krim, pasta, dan jeli.
Umumnya mengalami perubahan karena dipengaruhi oleh panas.
Tanda-tanda kadaluarsa :
• Salep dan krim berubah konsistensinya dan dapat menjadi
terpisah-pisah
• Bau dan viskositasnya berubah
• Melembut, kehilangan komponen airnya, serta tidak homogen lagi
• Penyebaran ukuran dan bentuk partikel tidak merata, serta pH
berubah.
BACK NEXT
3. Obat Cair
Dapat berupa sediaan eliksir, sirup, emulsi dan suspensi oral.
Umumnya dipengaruhi oleh panas.

Tanda-tanda kadaluarsa :

• Perubahan dalam hal warna, konsistensi, pH, kelarutan, dan


viskositas, serta bentuk sediaan cair menjadi tidak homogen.

BACK NEXT
• Beberapa obat, seperti obat suntik dan obat tetes mata atau
telinga, cepat rusak apabila terkena sinar.
• Obat menjadi keruh dan timbul endapan.
• Warna atau rasa berubah
• Botol plastik rusak atau bocor

BACK NEXT
4. Obat Gas
Contohnya oksigen.

Tanda-tanda kadaluarsa :

• Aerosol mengalami kebocoran sehingga fungsi tabungnya


rusak dan beratnya berkurang.

• Jika diukur dosisnya maka terdapat perbedaan dosis.

BACK HOME
PERMASALAHAN OBAT DI INDONESIA

Jakarta - Peredaran obat kedaluwarsa di kawasan Pasar


Pramuka, Jakarta Timur, dibongkar polisi. Obat tersebut dijual
kembali ke pasaran dengan dikemas menggunakan kemasan
baru dengan mengubah tahun kadaluwarsa obat.
Mengapa peredaran obat kadaluarsa
dilarang?
Kejadian ini jelas melanggar UU No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen. Untuk itu Polri, BPOM dan Badan
Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) perlu menelusuri dan
menindak praktik seperti ini. "Penindakan tegas terkait
perpanjangan kadaluwarsa bahan makanan produk tertentu ini
dengan pertimbangan memberi rasa keamanan bagi masyarakat
(konsumen) dan memberi sinyal penegakan hukum dalam upaya
perlindungan konsumen," katanya (Rizal Edi Halim).
VIDEO
Cara menghindari diri dari obat kadaluarsa
• Jika Anda membeli obat pada kemasan strip, pilihlah obat
dengan tanggal kadaluarsa yang tercetak emboss (timbul).
Hindari yang dicetak dengan tinta biasa karena oknum amat
mudah menghapusnya dan membuat tanggal kadaluarsa baru
• Curigai jika harga obat jauh lebihmurah dari rata-rata harga di
pasaran
• Jika Anda memiliki obat yang telah kadaluarsa di rumah, buang
dengan cara mengeluarkan semua obat dari wadahnya agar
tidak disalahgunakan oleh oknum pengumpul obat kadaluarsa

HOME
Soal dan Pembahasan mengenai
Stabilitas obat dan Kedaluwarsa
Mengapa dalam menentukan masa
kedaluwarsa, kita tidak menyatakan waktu
yang dibutuhkan untuk zat terurai
sempurna melainkan waktu yang
dibutuhkan untuk setengahnya saja terurai
(waktu paruh)?
Berdasarkan gambar penurunan
konsentrasi obat menurut waktu di
samping, terlihat bahwa konsentrasinya
akan terus menurun dalam periode
waktu yang tidak berhingga.

Sebenarnya, kecepatan biasanya menurun dalam periode


waktu terbatas sampai pada titik dimana zat terurai sempurna.
Akan tetapi, periode waktu ini tidak diketahui secara akurat.

Oleh karena itu, Waktu Paruh digunakan untuk menyatakan


kecepatan reaksi dengan cukup memuaskan.
Mengapa kita tidak boleh mengonsumsi obat
yang sudah melewati masa kadaluarsanya?
Kualitas kerja obat yang telah melewati masa kadaluarsanya
sudah tidak optimal, sehingga stabilitas obat tersebut telah
berkurang. Berkurangnya stabilitas obat menyebabkan obat
mengendap dalam tubuh dan menjadi racun (bersifat toksik).
Apa saja faktor yang mempercepat masa
kedaluwarsa suatu obat?
• Menyimpan obat pada tempat yang lembab.
• Menyimpan obat pada suhu yang tidak sesuai. (Obat biasanya
harus disimpan pada suhu kamar. Ada juga beberapa jenis obat
harus disimpan di dalam kulkas)
• Meletakkan atau menyimpan obat pada tempat yang terkena
paparan sinar matahari langsung
Contoh menghitung kedaluwarsa suatu
obat.
Dalam sebuah resep yang berisi ampisilina mempunyai kelarutan
550 mg/100 ml pada suhu 25°C dan mempunyai laju reaksi 2 x
10-7 g/100 ml det-1. Larutan ampisilina tersebut stabil pada pH 6,8.

Tentukan masa guna dari obat tersebut.


Masa guna (t90) merupakan waktu yang dibutuhkan untuk 10%
dari material menghilang.
Dalam mencari masa guna orde nol suatu obat, digunakan:

t90 = 0,1 x C0
k0

Dimana:
t90 = Masa guna
C0 = Konsentrasi awal
k0 = Konstanta kecepatan orde nol
Diketahui:
k0 = 2 x 10-7 gr/100 ml det-1
C0 = 550 mg/100 ml = 0,55 g/100 ml

Penyelesaian:
t90 = 0,1 x C0
k0
= 0,1 x 550 mg/100 ml
2 x 10-7 gr/100 ml det-1
= 275000 det
= 2,75 x 105 det Jadi, masa guna obat
86400 tersebut adalah 3,18 hari.
= 3,18 hari
Larutan yang dibuat mengandung zat X = 100 mg/ml. Setelah disimpan
selama 100 hari kandungan zat X tersebut menjadi 40 mg/ml.

Kapankah zat X tersebut terurai setengahnya?


(anggap reaksi berjalan dengan orde pertama)
Waktu yang dibutuhkan untuk setengah dari material menghilang
disebut Waktu Paruh (t1/2).

Untuk mencari Waktu Paruh Orde Pertama, digunakan:


t1/2 = 2,303 x log C0
k 1/2C0

Untuk mencari konstanta C


kecepatan, digunakan:
t = Konsentrasi zat yang
k = 2,303 x log C0 tersisa
t Ct
Diketahui:
C0 = 100 mg/ml
Ct = 40 mg/ml
t = 100 hari
Penyelesaian:
k = 2,303 x log C0
t Ct
= 2,303 x log 100
100 40
= 0,05 hari
t1/2 = 2,303 x log Co
k 1/2Co
= 2,303 x log 100
0,05 50
= 115,15 hari

Jadi, dibutuhkan 115,15 hari untuk zat X tersebut terurai


setengahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi:
1) Martin & Sinko, P. (2006) Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika. Edisi
5.
http://www.kompasiana.com/dasulistya/menghindari-kerusakan-obat-
sebelum-masa-kadaluarsanya_54f5d19ea333111f1f8b461b
https://www.scribd.com/doc/74284844/Contoh-Soal-Kinetika-Lengkap
2) (https://news.okezone.com/read/2016/09/05/338/1481608/hati-hati-
banyak-obat-kadaluarsa-yang-diperjualbelikan)
3) http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt57ce24f6627ad/
tindak-tegas-pengedar-obat-kadaluarsa
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai