Anda di halaman 1dari 33

SISTEM KEMUDI

Dan FWA
Kelompok 5
Gunawan Adi P. (5202417059)
M. Setiawan D. (5202417060)
Hanif Yusuf M. (5202417061)
Rizky Yurido (5202417062)
Gigih R. W. (5202417063)
Aji Prasetyo U. (5202417064)
SISTEM KEMUDI
 Fungsi
Sistem kemudi berfungsi untuk mengatur arah jalan kendaraan sesuai
dengan kemauan si pengemudi dengan cara memutar roda kemudi.
 Tipe
a) Manual steering, Suatu sistem kemudi, dimana tenaga untuk
menggerakan sistem kemudi dilakukan oleh pengemudi itu
sendiri.
b) Power Steering, Suatu sistem kemudi, dimana tenaga untuk
menggerakan sistem kemudi disamping oleh pengemudi itu sendiri
juga dilakukan oleh suatu mekanisme yang bekerja secara hidrolik
 Komponen utama
 Tipe sistem kemudi secara manual
a. recirculating ball
Cara kerjanya Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi,
poros utama yang dihubungkan dengan roda kemudi langsung
membelok. Di ujung poros utama kerja dari gigi cacing dam
mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan
memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan
mundur maju lengan pitman ( pitman arm ).
Lengan-lengan penghubung (linkage), batang penghubung (
relay rod ), tie rod, lengan idler ( idler arm ) dan lengan nakel
arm dihubungkan dengan ujung pitman arm. Mereka
memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda depan
dengan memutar ball joint pada lengan bawah ( lower arm )
dan bantalan atas untuk peredam kejut.
 Tipe sistem kemudi secara manual
b. rack and pinion.
Cara kerjanya Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun
ikut berputar. Gerakan ini akan menggerakkan rack dari
samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke
lengan nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda
depan didorong, sedangkan satu roda tertarik, hal ini
menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.
Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi
pengemudi untuk mengendalikan roda-roda depan. Pinion
yang dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui
poros intermediate, berkaitan denngan rack.
 Tipe sistem kemudi secara power steering
Sistem power steering bisa diartikan seperti
namanya, power yang berarti tenaga, dan steering
yang berarti pengemudian. Bisa diartikan kalau
sistem power steering adalah sebuah sistem
tambahan yang digunakan untuk menambah
tenaga pengemudian.
 Tipe sistem kemudi secara
power steering
a. power steering hidrolik
Power sistem hidrolik terdapat
beberapa tipe, dan yang paling
banyak digunakan yaitu tipe integral
dan tipe rack and pinion. Power
steering hidrolik tipe integral, letak
control valve berada pada steering
gear box. Steering gear box yang
dipakai pada tipe integral ini adalah
steering box tipe recirculating ball.
 Tipe sistem kemudi secara
power steering
b. Tipe electric power steering
Pada tipe electric power steering,
untuk memperingan pengemudi
saat memutar roda kemudi sudah
tidak menggunakan tekanan hidrolik
namun diganti dengan
menggunakan tenaga dari motor
elektrik.
 Tipe sistem kemudi secara
power steering
c. Tipe hydro-electric power
steering
Pada tipe hydro-electric power
steering merupakan sistem power
steering gabungan antara hidrolik
dan elektrik. Pada power steering
tipe hydro-elektrik ini untuk
menghasilkan tekanan hidrolik
menggunakan pompa dengan motor
elektrik, sehingga pada tipe ini juga
tidak memanfaatkan poros engkol
untuk memutarkan pompa.
 Front Wheel Alignment
Steering system atau sistem kemudi berfungsi
untuk mengendalikan arah kendaraan sesuai
kehendak pengemudi. Umumnya yang
dikendalikan adalah kedua roda depan,
meskipun dewasa ini telah dikembangkan
sistem pengendalian keempat roda. Walaupun
demikian kendaraan harus dapat dikendalikan
dengan mudah agar roda tidak terseret saat
kendaraan sedang berbelok.
Camber
• Camber adalah kemiringan roda bagian atas ke dalam atau keluar
terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan kendaraan.
1. Camber positif
• Dengan adanya rolling camber, gaya untuk
memutar kemudi menjadi lebih ringan. Camber
positif menyebabkan pengemudian menjadi
ringan
• Camber positif mengurangi efek kekocakan
bantalan.
a) Letak beban kendaraan pada spindel
mendekati bantalan dalam menyebabkan
getaran ditimbulkan spindel diteruskan ke
sistem kemudi menjadi kecil.
b) Bantalan roda bagian dalam dibuat lebih besar.
Camber
2. Camber negatif
• Bagian roda miring ke dalam jika dilihat dari
depan kendaraan, sehingga garis vertikal
dengan garis tengah roda membentuk sudut 
(sudut - ).
• Camber negatif menyebabkan pengemudian
berat
• Camber negatif menyebabkan efek kebebasan
bantalan roda bertambah
Letak beban kendaraan pada sumbu spindel
mendekati bantalan luar, menyebabkan gaya pada
spindel diteruskan ke sistem kemudi bertambah
.
Camber
3. Camber nol (0)
• Garis tengah roda sejajar dengan
garis vertikal jika dilihat dari
depan kendaraan disebut
camber 0.
• Camber nol menyebabkan
stabilitas pengemudian
berkurang
• Camber nol menyebabkan
getaran pada roda kemudi besar
dan tidak stabil
Caster
Caster adalah kemiringan sumbu putar
kemudi (king pin) terhadap garis tengah roda
vertikal jika dilihat dari samping kendaraan.
Agar roda tetap stabil dalam posisi lurus
walau roda kemudi dilepas.
– Caster Nol (0)
• Tidak ada kemiringan pada sumbu king-pin
terhadap garis tengah roda vertikal “0“
• Pengaruh:
Saat jalan lurus roda tidak cenderung mencari
sikap lurus, sehingga tidak ada kestabilan saat
jalan lurus.
Caster

– Caster Negatif (-)


• Bagian atas sumbu king-pin berada di
depan garis tengah roda vertikal “0“ dan
bagian bawah sumbu king pin berada di
belakang.
• Pengaruh:
Roda menggelepar dan timbul getaran
Roda bergerak tidak stabil saat jalan lurus
Caster
– Caster Positif (+)
• Bagian atas sumbu king-pin berada di
belakang garis tengah roda vertikal “0“
dan bagian bawah sumbu king-pin
berada di depan.
• Pengaruh:
Makin besar penyetelan caster positif,
makin besar kemampuan roda kembali
pada posisi lurus. Bila permukaan jalan
jelek, getaran roda terasa kuat dirasakan
pada kemudi
King-Pin Inclination
• Sudut king-pin adalah Kemiringan sumbu king–pin
terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan kendaraan.
• Sudut king–pin berfungsi untuk mengembalikan sikap
roda ke posisi lurus setelah membelok
Offset

• Jarak antara titik temu, garis tengah roda terhadap


permukaan jalan dengan titik temu perpanjangan
garis sumbu king–pin terhadap permukaan jalan

Offset positif Offset nol (0) Offset negatif


Toe

• Selisih jarak antara roda bagian depan dengan roda


bagian belakang jika dilihat dari atas kendaraan
1. Toe nol (0)

Toe nol, roda kiri dan kanan


pada posisi pararel. Jarak A = B
Toe
2. Toe Positif
• Roda bagian depan
berada pada posisi
saling mendekat.
Toe-in: A  B
3. Toe Negatif
• Roda bagian depan
berada pada posaisi
saling menjauh.
Toe-out: A  B
Turning Radius
• Sudut belok adalah sudut roda untuk membelokkan kendaraan,
dalam hal ini dilayani oleh sistem sambungan kemudi.
• Ada berapa permasalahan pada konstruksi sistem sambungan
kemudi:
1. Kemudi king-pin
 Lengan kemudi menggerakkan aksel berputar pada titik
pusatnya. Sudut belok roda kiri sama dengan sudut belok roda
kanan.
 Tidak digunakan pada mobil penumpang karena konstruksi,
kendaraan menjadi tinggi
 Biasa digunakan pada kereta gandeng (truk gandeng)
Turning Radius
2. Kemudi lengan pararel
Sudut belok roda kiri sama
dengan sudut belok roda
kanan. Dengan sudut belok
yang sama tidak didapatkan
titik pusat lingkaran belok
yang terpusat akibatnya
terjadi gesekan antara ban
dengan permukaan jalan.
Turning Radius
3. Kemudi lengan trapezium
Dengan prinsip Acherman
Janteau didapatkan titik pusat
lingkaran belok semua roda
yang terpusat sehingga
kendaraan dapat membelok
dengan baik tanpa
menimbulkan gesekan antara
ban dengan permukaan jalan.
Konstruksi ini digunakan pada
setiap kendaraan.
• Troubleshooting pada steering mobil mobil beserta perbaikanya
a) a. Usia komponen
b) b. Boot rack steer robek
c) c. Salah mengisi cairan
d) e. Setir terasa berat
e) f. Setir goyang atau Tidak stabil
f) g. Setir Berat Sebelah (Salah satu sisi)
• Troubleshooting pada steering mobil beserta perbaikanya
a. Usia komponen Solusi jitu untuk mengatasi masalah ini
b. Boot rack steer robek ialah segera mungkin untuk mengganti
c. Salah mengisi cairan power steering yang baru. Hal ini
bertujuan untuk menghindari
e. Setir terasa berat
kerusakan pada as pegas.
f. Setir goyang atau Tidak stabil
g. Setir Berat Sebelah
• Troubleshooting pada steering mobil beserta perbaikanya
a) a. Usia komponen
b) b. Boot rack steer robek ada baiknya untuk segera
c) c. Salah mengisi cairan menggantinya dengan boot rack steer
d) e. Setir terasa berat yang baru. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari masuknya kotoran atau
e) f. Setir goyang atau Tidak stabil
debu ke bagian as setir yang berakibat
f) g. Setir Berat Sebelah terjadinya pengaratan pada as setir.
• Troubleshooting pada steering mobil beserta perbaikanya
a) a. Usia komponen
b) b. Boot rack steer robek
c) c. Salah mengisi cairan Solusi terbaik yang bisa anda coba ialah
dengan tidak menggunakan cairan
d) e. Setir terasa berat pelumas yang kerap dipakai untuk rem
e) f. Setir goyang atau Tidak stabil atau kopling. Ini karena pelumas power
f) g. Setir Berat Sebelah steering memiliki karakteristik cairan
yang berbeda.
• Troubleshooting pada steering mobil beserta perbaikanya
a) a. Usia komponen
b) b. Boot rack steer robek
Lakukan pemeriksaan dengan cara
c) c. Salah mengisi cairan
mendongkrak mobil bagian depan
d) e. Setir terasa berat terlebih dahulu sampai roda kanan dan
e) f. Setir goyang atau Tidak stabil kiri terangkat, cobalah putar kedua
f) g. Setir Berat Sebelah roda tersebut, jika terasa berat maka
rangkaian steering rack perlu dibongkar
atau disetel kembali.
• Troubleshooting pada steering mobil beserta perbaikanya
a) a. Usia komponen
b) b. Boot rack steer robek
c) c. Salah mengisi cairan
Lakukan pemeriksaan dengan cara
d) e. Setir terasa berat mendongkrak mobil bagian depan
e) f. Setir goyang atau Tidak stabil terlebih dahulu sampai roda kanan dan
f) g. Setir Berat Sebelah kiri terangkat, cobalah putar kedua
roda tersebut, jika terasa berat maka
rangkaian steering rack perlu dibongkar
atau disetel kembali.
• Troubleshooting pada steering mobil beserta perbaikanya
a. Usia komponen
b. Boot rack steer robek
c. Salah mengisi cairan
e. Setir terasa berat
f. Setir goyang atau Tidak stabil Langkah yang dapat dilakukan
g. Setir Berat Sebelah memeriksa link penghubung ke roda-
roda yang sudah mengalami keausan
dan lakukanlah spooring
balancing roda.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai