Anda di halaman 1dari 52

tunjungprianto@yahoo

.com

1
2
SUHU dapat diartikan sebagai tingkat
panas-dingin.
Satuannya derajad.
Alat pengukur suhu adalah Termometer.
Termometer dibuat dalam berbagai
jenis, bentuk dan ukuran, disesuaikan
dengan kebutuhan.
Termometer juga dibuat dari berbagai
bahan, yang disesuaikan dengan tujuan
penggunaannya.
3
Ada 3 macam skala
termometer yang umum
digunakan di seluruh dunia,
yaitu skala Celcius, Reamur
dan Fahrenheit.
Dalam bidang ilmiah, lebih
lazim digunakan skala Kelvin,
yang disebut juga skala
absolut. 4
Konversi Skala Termometer

Perbandingan antara skala Celcius dan


Fahrenheit5
C F C F • Perubahan 5 derajad pada skala
Celcius (5C0) sama dengan
30 86 perubahan 9 derajad pada skala
10 50
Fahrenheit (9F0).
9

8
C:F 5: 9
7 80

6 • Ambil satu titik suhu sebagai


25 77
5 41
40
acuan, misalnya suhu titik beku air:
4 00 C 320 F
3

2
70
1 • Selanjutnya penambahan atau
0 32 20 68 pengurangan dapat dilakukan
-1 30 terhadap suhu acuan dengan
-2 angka perbandingan 5 untuk
-3 Celcius dan 9 untuk Fahrenheit.
-4
60 • Dengan ringkas hubungan ini
-5 23 15 59 dapat dituliskan sebagai:
-6

-7
20 t 0C 9
5
t 320 F
-8
-9
atau 0
-10 14 10 50 t0 F 5
9 t 32 C
6
C R C R • Perubahan 5 derajad pada
skala Celcius (5C0) sama
10 8 30 24 dengan perubahan 4 derajad
9
8
7
pada skala Reaumur(4R0).
6
7
6
5 C : R 5: 4
5 4 25 20
4 3 • Dengan acuan suhu titik
3
2
2 beku air, kedua skala ini
1
1 sama-sama menunjuk angka
0 0 20 16 nol derajad.
-1 -1 15 00 C 00 R
-2
-2
-3
-4 -3

-5 -4
• Jadi, hubungan antara kedua
15
-6
-5
skala ini adalah:
-7
-8
-6 10 t 0C 4
5
t0R
-9 -7 9
-10 -8 10 8
atau t0R 5 0 t C
4
7
Perbandingan antara skala Reaumur dengan
Fahrenheit
R F R F
8 50 24 86

7
• Perubahan 4 derajad pada
6
80
skala Reaumur (4R0) sama
5
dengan perubahan 9 derajad
4 20 77
40 pada skala Fahrenheit (9F0).
3

2 R:F 4: 9
1 70 • Dengan acuan suhu titik beku
0 32 16 68 air: 0 0 R 320 F
-1 30 15

-2

-3
• Jadi, hubungan antara kedua
-4 23
60 skala ini adalah:
9
-5
20 t0R 4
t 320 F
-6 10
Atau
-7 9

-8 14 8 50
t0 F 4
9
t 32 0 R
8
Skala KELVIN
Disebut juga skala absolut, sebab suhu
benda yang dinyatakan dalam skala Kelvin
melukiskan jumlah energi (kalor) yang
tersimpan di dalamnya.
Skala Kelvin mempunyai angka
perbandingan yang sama dengan skala
Celcius. 00 C
273K
Kesamaan suhu antara Celcius dengan
Kelvin adalah:
Jadi hubungan antara skala Celcius dengan
Kelvin dapat dituliskan sebagai:
t °C t 273 K atau t K t 273°C 9
Carilah:
 600 C 0
R
 200 C 0
F
 500 F 0
C
 200 R 0
F

Penyelesaian:
600 C 4
5 600 R 480 R
200 C _9
5 20 320 F 36 320 F 680 F
500 F 5
9 50 32 0 C 5
9 18 0 C 100 C
9_
200 R 4 20 320 F 45 320 F 77 0 F

10
Contohsoal 2

(contoh 2.1. no. 1. hal. 31)


Andaikan ada, suatu termometer X yang
mengukur suhu titik beku air – 500X dan
suhu titik didih air 1500X, tentukanlah:
a) 100X = ... 0C
b) 200X = ... 0C
c) 50 0C = ... 0X

11
Penyelesaian
Kita tentukan dahulu hubungan antara skala 0C dan 0X.
Untuk skala 0C telah kita ketahui terdapat 100 skala antara
suhu titik beku dan suhu titik didih air, sedangkan untuk
skala 0X terdapat 150 – (–50) = 200 skala. Kita dapatkan
perbandingan:
C : X = 100 : 200 = 1 : 2.
dan 00 C 500 X
Jadi hubungan antara kedua skala ini adalah:
t 0C 2t 500 X atau t0 X 1
2
t 50 0 C

a) 10 X 0 1 10 50 0 C 1
60 0 C 300 C
2 2

b) 20 X 0 1 20 50 0 C 1
70 0 C 350 C
2 2

c) 500 C 2 50 500 X 100 500 X 500 X


12
Soal-soal Latihan
1. 30 0C =... 0R =... 0F.
2. Pada suhu berapakah skala
Fahrenheit sama dengan dua kali
skala Celcius.
3. Andaikan ada suatu termometer P,
dimana suhu titik beku air 40 0P
dan suhu titik didih air 60 0P, maka
20 0C =...0P.
13
Pemuaian Zat
Pada hakekatnya, pemuaian adalah pertambahan
volum suatu zat akibat kenaikan suhu. Namun
seringkali kita menemukan benda-benda dengan
bentuk tertentu yang lebih mudah jika ditinjau
pemuaian pada aspek tertentu saja. Benda
berbentuk kawat lebih mudah ditinjau muai
panjangnya, sedangkan benda berbentuk piringan
atau pelat lebih mudah ditinjau pemuaian luas
permukaannya. Karena itu ada 3 macam
pemuaian, yaitu muai panjang, muai luas dan muai
volum (muai ruang).
Karena bentuknya yang tidak tetap, pemuaian
pada zat cair hanya ditinjau muai volumnya saja.
Pemuaian pada gas sama seperti zat cair (muai 14
Muai Panjang
Untuk benda-benda berbentuk kawat atau batang,
biasanya ditinjau muai panjangnya.
Misalkan sepotong kawat logam yang panjangnya L0
pada suhu t dan bertambah panjangnya sebesar L
jika suhunya dinaikkan sebesar t, maka secara
matematis dapat dituliskan hubungan:
L L0 t
L0
L
L
L0 t

disebut koefisien muai panjang, satuannya /0C atau


/ K.

15
Koefisien muai panjang ( ) Koefisien muai ruang ( )
beberapa bahan padat. beberapa bahan cair.
Koefisien muai
Bahan Koefisien muai
panjang ( ) Bahan
ruang ( )
Alumunium 24 10 6
4
Kuningan 19 10 6 Air 2,1 10
6
Karbon (Intan) 1,2 10 Etil Alkohol 4
11 10
Karbon 7,9 10 6

(Grafit) Raksa 1,8 10 4

Tembaga 17 10 6
4
6 Minyak tanah 9,8 10
Baja 11 10
6
Kaca Biasa 9 10
6
Kaca Pyrex 3,2 10
6
Es 5,1 10

16
Contohsoal
Penyelesaian
L L0 t
6
19 10 ×1×30
6
570 10
0,000570m
0,057cm

17
Muai Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk luasan (piringan,
pelat, lempengan) biasanya ditinjau muai luasnya.
Misalkan selembar pelat logam berbentuk persegi
panjang dengan luas A0 pada suhu t dan bertambah
luasnya sebesar A jika suhunya dinaikkan sebesar t,
kita dapat menuliskan hubungan:
A A0 t
A
A0 t
disebut koefisien muai luas, satuannya juga /0C atau
/K.
Pada umumnya (untuk semua jenis bahan) berlaku: 2

18
Contohsoal
Selembar pelat baja berbentuk persegi panjang
berukuran 40cm x 60cm (pada suhu 20 0C)
dipanaskan sampai suhunya menjadi 100 0C.
Hitunglah pertambahan luas pelat tersebut.
Penyelesaian:
Luas pelat mula-mula (sebelum dipanaskan)
A0 40cm 60cm 2400 cm2
Pertambahan luasnya setelah dipanaskan adalah
A A0 t 2 × 2400 ×100 20
2 11 10 6 × 2400 × 80 4224000 10
6

4,224cm2
19
Muai Volum (muai
ruang)
Untuk benda-benda yang berbentuk tiga dimensi
(balok, kubus, bola, dsb.) dapat ditinjau muai volumnya.
Misalkan sebuah balok dengan volum V0 pada suhu t
dan bertambah volumnya sebesar V jika suhunya
dinaikkan sebesar t, kita dapat menuliskan hubungan:
V V0 t
V
V0 t
disebut koefisien muai ruang, satuannya juga /0C atau
/K.
Pada umumnya (untuk semua jenis bahan) berlaku:
3
20
Pemuaian pada zat

Sebagaimana disebutkan di depan,


untuk zat cair hanya ditinjau muai
volum saja.
Selanjutnya semua rumus yang telah
diuraikan untuk muai volum pada zat
padat berlaku juga untuk zat cair.
V V0 t

V
V0 t
21
Contohsoal
Penyelesaian:
V V0 t
3 × 3000 × 100 40
6
3 17 10 × 3000 × 60
6
9180000 10
9,18cm3

22
Soal-soal Latihan
1. Sepotong kawat logam, panjangnya tepat 1,00 meter
pada suhu 00C. Panjang kawat bertambah 1 mm jika
dipanaskan sampai 800C. Hitunglah koefisien muai
panjangnya ( ).
2. Plat yang terbuat dari bahan sejenis dengan kawat
logam pada soal no.1, mempunyai luas permukaan
500 cm2 pada suhu 200C. Berapa pertambahan luas
permukaan plat jika dipanaskan sampai 800C.
3. Karena suhunya dinaikkan dari 00C sampai 1000C,
sebatang logam yang panjangnya 1 m bertambah
panjangnya sebesar 1 mm. Sebatang logam jenis ini
yang panjangnya 60 cm dipanaskan dari 00C sampai
1250C. Hitunglah pertambahan panjangnya.
4. Latihan 2.2. (hal.43)

23
24
Air dalam kolam renang memiliki SUHU lebih
rendah daripada kopi panas dalam gelas,
tetapi kolam renang menyimpan lebih banyak
KALOR, sebab di dalamnya terdapat lebih
banyak air. 25
26
Secara umum, jika sejumlah kalor Q
diberikan kepada benda yang massanya
m, maka suhu benda akan naik sebesar:

Q
t
m c

c disebut kalorjenis.
Kalorjenis didefinisikan sebagai:

27
Daftar kalorjenis (c) dari beberapa bahan
Kalorjenis (c)
Bahan
( J/kg.0C ) (kal/gr.0C )

Alumunium ( Al ) 900 0,21

Tembaga ( Cu ) 385 0,09

Emas ( Au ) 130 0,03

Besi / Baja ( Fe ) 450 0,11

Timbal ( Pb ) 130 0,03

Raksa ( Hg ) 140 0,03

Air 4190 1,00

Es (pada suhu –100C) 2100 0,50

28
Contohsoal (1)
(contoh 2.2. no.1, hal. 33)

5 kilogram tembaga, suhunya 150C.


Berapa banyak kalor dibutuhkan untuk
menaikkan suhunya menjadi 250C?
Penyelesaian:
Q
t Q m c t
m c
5 385 10
19250 joule

4620 kal
29
Contohsoal (2)
Hitung kembali soal pada contoh (1), tetapi untuk
bahan air, kemudian bandingkan bahan mana yang
lebih mudah dipanaskan, air atau tembaga?
Penyelesaian:
Q
t Q m c t
m c
5 4190 10
209500 joule
Untuk memanaskan air, ternyata dibutuhkan kalor
yang lebih banyak. Jadi tembaga lebih mudah
dipanaskan daripada air.

30
Asas BLACK
Jika dua benda (zat) yang berbeda suhunya
dicampurkan, maka akan terjadi pemberian kalor
oleh benda yang suhunya lebih tinggi kepada
benda yang suhunya lebih rendah, sampai suhu
kedua benda itu mencapai kesetimbangan (sama).
Benda yang suhunya lebih tinggi melepaskan
kalor, sedangkan benda yang suhunya lebih
rendah menerima kalor.
Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang
diserap (diterima).
Qlepas Qterima

31
Contohsoal
Sepotong besi panas (1200C) yang massanya 500
gram dimasukkan ke dalam 2 liter air dingin
(200C). Jika massajenis air 1 kg/ltr, tentukan
suhu akhirnya.
Penyelesaian:
mair 2kg
mbesi 500 gr 0,5kg
tair 200 C Air
tbesi 1200 C
cair 4190 J / kg.0 C Besi

cbesi 450 J /kg.0 C

32
Andaikan suhu akhirnya adalah ta, berarti suhu air
berubah (naik) dari 200C menjadi ta dan suhu besi
turun dari 1200C menjadi ta.
Dalam hal ini besi yang lebih panas, memberikan
(melepas) kalor kepada air sebesar:
Qlepas mbesi cbesi tbesi
0,5 450 tbesi t a
225 120 ta

Sedangkan air menerima kalor yang diberikan oleh besi


sebesar:
Qterima mair cair tair
2 4190 ta t air
8380 ta 20
33
Berdasarkan Asas Black:
Qlepas Qterima
225 120 ta 8380 ta 20
27000 225 t a 8380 t a 167600
27000 167600 225 t a 8380 t a
194600 8605 ta
194600
ta 22,60 C
8605
Jadi, suhu akhir besi dan air setelah
setimbang adalah 22,60C.

34
Soal-soal Latihan
1. Latihan 2.1 (no. 3) hal 36.
2. Hitunglah banyaknya kalor yang dibutuhkan
untuk memanaskan 500 gram Air dari 300C
sampai 500C, jika diketahui kalorjenis Air =
4190 J/kg.0C.
3. Kerjakan seperti soal no.2, untuk tembaga.
Kalorjenis tembaga adalah 385 J/kg.0C.
4. Sebatang logam yang massanya 100 gram dan
suhunya 1000C dimasukkan ke dalam bejana
berisi 200 gram air yang suhunya 200C. Ternyata
suhu akhirnya 400C. Jika kalorjenis air 4200
J/kg.0C dan pertukaran kalor hanya terjadi
antara air dan batang logam, hitunglah
kalorjenis logam tersebut.

35
36
Tahapan Perubahan Wujud pada
Air

FASE UAP(GAS)

1000C 1000C

FASE CAIR

00C 00 C
 Proses Perubahan Suhu
Q m c t
FASE PADAT  Proses Melebur/Membeku
(BEKU)
Q m L L : Kalor Lebur
 Proses Menguap/Mendidih
Q m L L : Kalor Uap

37
Contohsoal
100 gram Es yang suhunya -100C
diberi sejumlah kalor sehingga
berubah seluruhnya menjadi Air
yang suhunya 200C. Kalorjenis
Es = 0,5 kal/gr.0C dan kalor
lebur Es = 80 kal/gr. Berapa
banyak kalor yang telah
diberikan?
38
Penyelesaian
Air
200C

Tahap II Tahap III


Perubaha Kenaikan
n Wujud Suhu
Es Air
00 C 00 C

Tahap I
Kenaikan
Suhu
Es
-100C

39
Penyelesaian
Kalor yang diberikan pada Es digunakan untuk 3
tahapan proses:
1. Menaikkan suhu Es (dari -100C menjadi 00C), yaitu:
Q1 mes ces t es 100 0,5 10 500kal
2. Mengubah wujud Es menjadi Air (padat ke cair)
pada suhu 00C, yaitu:
Q2 mes Les 100 80 8000 kal
3. Menaikkan suhu Air (dari 00C menjadi 200C), yaitu:
Q3 mair cair tair 100 1 20 2000 kal

Jadi kalor total yang telah diberikan adalah:


Qtotal Q1 Q2 Q3 500 8000 2000 10500 kal

40
Soal-soal Latihan
1. 500 gr. Es yang suhunya -150C
diberi kalor sebanyak 60
kilokalori. Berapa suhu
akhirnya.
2. 50 gram Es yang suhunya 00C
dimasukkan ke dalam Air yang
massanya 200 gram dan
suhunya 400C. Tentukan suhu
campuran.
41
PERPINDAHAN KALOR

Secara alamiah, perpindahan


kalor akan berlangsung dari
tempat yang suhunya lebih
tinggi ke tempat yang suhunya
lebih rendah.
Proses perpindahan kalor
dapat terjadi dengan 3 cara;
Konduksi, Konveksi dan
Radiasi. 42
KONDUKSI (Hantaran)
Yaitu perpindahan kalor melalui suatu penghantar,
tanpa perpindahan materi penghantar.
Sepotong kawat logam yang dipanaskan (dibakar)
salah satu ujungnya, maka beberapa saat
kemudian ujung yang lain juga akan terasa panas.
Laju perpindahan (aliran) kalor dalam suatu
penghantar adalah:
t1 t2
k A t A
H
L L

k : koefisien konduksi (konduktivitas) termal


A : luas penampang penghantar
L : panjang penghantar
t : selisih suhu antara kedua ujung penghantar

43
Konduktivitas termal berbagai bahan
Konduktivitas termal (k)
Bahan
kal/s.cm.C0 J/s.m.C0

Alumunium ( Al ) 0,49 205

Tembaga ( Cu ) 0,92 385

Perak ( Ag ) 0,99 415

Besi / Baja ( Fe ) 0,11 46

Kuningan 0,26 109

Batu bata 0,0071 2,97

Kaca 0,0080 3,35

Air 0,0057 2,39

44
KONVEKSI (Aliran)
Konveksi adalah aliran kalor yang umumnya
terjadi pada fluida, dari tempat yang bersuhu
tinggi ke tempat yang bersuhu rendah, disertai
oleh gerakan (aliran) partikel fluida itu sendiri.
Meskipun pembahasan tentang konveksi
cukup rumit, namun untuk perhitungan praktis
dapat digunakan rumusan:
H h A t
h : koefisien konveksi
A : luas permukaan konveksi
t : selisih suhu antara kedua permukaan konveksi

45
RADIASI (Pancaran)
Radiasi adalah pelepasan kalor dari suatu permukaan
benda yang suhunya lebih tinggi dari ruang di
sekitarnya.
Radiasi berlangsung tanpa memerlukan medium (zat
perantara).
Besarnya kalor yang dipancarkan dari suatu permukaan
tiap sekon per-satuan luas adalaWh: e T 4 T 4
1 2

0 e 1
e : emisivitas permukaan benda
T1 : suhu absolut permukaan benda
T2 : suhu absolut ruang di sekitarnya
: k5o,6n7sta1n0t8aS2watttefan
m .K 4

e 1
NB. Untuk benda hitam sempurna:
46
Contohsoal (1)
Batang baja dan kuningan yang sama
panjang dan sama penampangnya
disambungkan seperti gambar. Suhu
ujung batang baja yang bebas 2500C,
dan suhu ujung kuningan yang bebas
1000C. Tentukan suhu pada titik
sambungan.

2500C 1000C
Baja Kuningan
47
Penyelesaian
ts
2500C 1000C
Baja Kuningan

Untuk Baja Untuk Kuningan


k = 0,11 kal/cm.s. 0C (lihat tabel) k = 0,26 kal/cm.s. 0C (lihattabel)

k A t k A t
H1 H2
L L
0,11 A 250 t s 0,26 A ts 100
L L

48
H1 H2
0,11 A 250 t s 0,26 A t s 100
L L
0,11 250 t s 0,26 t s 100
27,5 0,11 t s 0,26 t s 26

27,5 26 0,26 t s 0,11 t s


53,5 0,37 ts
53,5
ts 144,60 C
0,37
49
Contohsoal (2)
Bola besi berjari-jari 10cm,
suhunya 127 0C dan emisivitas
permukaannya 0,65. Hitunglah
banyaknya energi kalor yang
dipancarkan oleh seluruh
permukaan bola tiap sekon, jika
suhu udara di sekitarnya 27 0C.

50
Diketahui: T1 = 127+273 = 400K
T2 = 27+273 = 300K Luas permukaan
bola:
e = 0,65
A 4 R2
Ditanya: P (kalor per-satuan waktu)
Jawab: 4 3,14 0,1 2

W e T1
4
T2 4 0,1256 m 2
8 4 4
0,65 5,67 10 400 300 P W A
8
3,6855 10 256 10 8 81 10 8 645 0,1256
8
3,6855 10 175 108 81watt
645watt / m 2
51
Soal-soal Latihan
1. Latihan 2.3 (hal. 49)
2. Uji Kompetensi 2 (hal. 51)
nomor 13 dan 14.

52

Anda mungkin juga menyukai