Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus

Status Epileptikus
Bella Pratiwi 03014030
Pembimbing : dr. Magdalena Huwae, Sp.A
Identitas Pasien
Nama : An. C
Usia : 1 tahun 4 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Karet Pasar, Setiabudi
Suku Bangsa : Manado
Agama : Protestan

Ayah Ibu
Nama : Tn. S Nama : Ny. D
Usia : 42 tahun Usia : 39 tahun
Pendidikan : Tidak Sekolah Agama : Protestan
Pekerjaan : Tidak Bekerja Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT
Anamnesis

• Alloanamnesis :
29 September 2019
(hari pertama perawatan)

• Keluhan utama :
kejang sejak 2 hari SMRS
• Keluhan tambahan :
Batuk berdahak sejak 5 hari
smrs
Perjalanan Penyakit
Kejang tanpa demam, Mata mendelik
Kejang demam,
mata mendelik keatas Mata mendelik keatas, kejang kaku
kejang kelojotan lalu kejang kaku keatas, kejang kaku
seluruh tubuh
3x/hari seluruh tubuh seluruh tubuh

7 bulan 8 bulan 9 bulan 10-15 bulan


Mata mendelik keatas ±5 Mata mendelik keatas ±5
Kejang ±5 menit, Pasien dibawa ke IGD, detik, kaku seluruh tubuh detik, kaku seluruh tubuh
diberikan kejang kaku seluruh ±15 menit. Langsung ±15 menit. Langsung
diazepam tubuh 15 menit tertidur 15 menit. tertidur 10 menit.

30-9-19 29-9-19 27-9-19 27-9-19


19.00 15.00 07.00
Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran

Perawatan antenatal
• 9 kali selama kehamilan, bidan.

Penyakit selama kehamilan


• Hipertensi dalam kehamilan
Riwayat Kelahiran

Tempat Kelahiran RSAL dr. Mintohardjo

Penolong Persalinan Dokter

Cara Persalinan Sectio Caesaria

Masa Gestasi 38 minggu

Berat Badan : 2200 gram


Panjang Badan Lahir : 45 cm
Lingkar kepala : tidak tahu
Riwayat kelahiran
Langsung menangis
APGAR score : tidak tahu
Kelainan bawaan : tidak ada
RIWAYAT PERKEMBANGAN

Psikomotor
Tengkurap :6 bulan
Duduk :8 bulan
Berdiri : 12 bulan
Bicara : 14 bulan
Berjalan : 12 bulan
Gangguan Perkembangan : perkembangan pasien
ini sesuai usia
RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)

BCG 0 bulan - - - - -

DPT/ DT 2 bulan 3 bulan 4 bulan - - -

3 bulan dan 4
Polio 0 bulan 2 bulan - -
bulan

Campak 9 bulan - - - - -

3 bulan dan 4
Hepatitis B 0 bulan 2 bulan - - -
bulan

MMR - - - - - -

Kesan : Imunisasi dasar pada pasien sudah lengkap


RIWAYAT MAKANAN
JENIS MAKANAN FREKUENSI DAN JUMLAHNYA

Nasi/ pengganti 2x/ hari

Sayur Jarang

Daging -

Ayam Jarang

Telur 1-2x/ minggu

Ikan -

Tahu Jarang

Tempe Jarang

Susu (merek/ takaran) 3-4x/hari


RIWAYAT KELUARGA
No Tanggal lahir Jenis Hidup Lahir Abortus Mati Keterangan
(umur) Kelamin mati (sebab)

1. 1 minggu Perempuan - - - Premature -

2. 6 tahun Perempuan Hidup - - - Sehat

3. 1 tahun 4 bulan Perempuan Hidup - - - Pasien

• Ibu pasien mengalami hal


yang sama semasa kecil
• kakak pasien mengalami hal
yang sama dari usia 9 bulan
hingga usia 5 tahun.
DATA TEMPAT TINGGAL
• Pasien tinggal Bersama ibu dan kakaknya, di rumah milik
sendiri.
• 1 kamar dan 1 kamar mandi
• Jendela 1 didepan
• Cahaya matahari cukup masuk rumah
• Sumber air sehari-hari dari sumur bor
• Sumber air untuk minum dari air isi ulang
• Jarak septic tank 3 meter dari sumur bor
• Rumah padat penduduk
• Aliran got terbuka, kurang bersih

• Kesan : pasien tinggal di daerah perumahan yang kurang baik


Pemeriksaan
Fisik

KU : TSS Nadi : 120x/m


E4M6V5 CM RR : 28 x/m
Kesan gizi : T : 36,9°C
sedang SpO2: 98%

BB : 9 kg BB/U : -2SD s/d


TB : 75 cm +2SD
LK : 45 cm TB/U : -2SD s/d
+2SD
BB/TB : -2SD s/d
+2SD
STATUS GENERALIS
Bentuk dan ukuran : Normocephali
Rambut dan kulit kepala : Warna rambut hitam, distribusi merata.
Mata : dbn
Telinga : Normotia, sekret -/-, serumen -/-
Hidung : dbn
Bibir : Warna merah muda, bibir kering (+)
Mulut : Mukosa bukal merah muda, gusi berdarah (-),
Gigi-geligi : Gigi belum lengkap (atas 6, bawah 4), karies (-)
Lidah : Normoglotia
Tonsil : T1-T1 dbn
Faring : dbn
Leher : KGB tidak membesar
Paru : dbn
Jantung : dbn
Abdomen : dbn
Anus : dbn
Genital : dbn
Anggota gerak : oedem(-), akral hangat
Kulit : ptekie(-)

Pemeriksaan Neurologis
Refleks fisiologis : Biceps + +/++ , Triceps ++/++ , Patella ++/++ ,
Achilles++/++
Refleks patologis : Babbinski -/- , Chaddok -/- , Gordon -/-
Tanda rangsang meningeal (-)
Hematologi darah rutin: 29 September 2019
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN

Leukosit 15.600/μL 5.000-10.000/μL

Eritrosit 4,4 juta /μL 4,6-6,2 juta/μL

Hemoglobin 11,4 g/dL 14-16 g/dL

Hematokrit 36 % 42-46%

Trombosit 558.000/μL 150.000-450.000/μL

HITUNG JENIS

Basofil 0% 0-1%

Eosinofil 2% 0-3%

Neutrofil 40% 50-70%

Limfosit 54% 20-40%

Monosit 8% 2-8%
ASSESMENT
DIAGNOSIS
Status Epileptikus

Diagnosis Banding
Epilepsi
Kejang demam

Anjuran PP
EEG
CT-Scan kepala
SADT
Kadar besi serum
.
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia
.
TATALAKSANA

Medikamentosa
Medikamentosa :
IVFD RL 10 tpm
Ceftriaxone 1x1 gr
Diazepam 3x1,5 mg
Depaken 2x2 ml
Salbutamol 3x1
Cefixime 2x50 mg Non Medikamentosa :
.
• Edukasi untuk konsumsi obat rutin
• Tirah baring
• Makan makanan bergizi
Tanggal Perawatan 30/09/2019 1/10/2019

Sudah tidak ada kejang, batuk berdahak (+) dahak sulit Kejang 1 kali pada pukul 19.00 WIB 5 menit, setelah diberikan
diazepam rectal kejang berhenti. Setelah kejang langsung
S keluar
tertidur, sulit dibangunkan. Bangun pukul 01.00 WIB
KU : tampak sakit sedang KU : baik
Kes : CM Kes : CM
TV: TV:
O - TD: (-) S: 36,5oC, N: 115 x/mnt (reguler, kuat), RR: 30x/m - TD: (-) , S; 37,0 oC, N: 120 x/mnt (reguler, kuat), RR: 32x/mnt

Mata: oedem palpebra (-), CA-/-, SI-/- Mata: oedem palpebra (-), CA-/-, SI-/-
Telinga: normotia Telinga: normotia
Mulut: kering, lidah kotor (+) Mulut: kering, lidah kotor (-)
Leher: KGB tidak teraba Leher: KGB tidak teraba
Thoraks: BJ I-II reg, murmur (-), gallop (-); SN Ves +/+, Wh -/- Rh -/- Thoraks: BJ I-II reg, murmur (-), gallop (-); SN Ves +/+, Wh -/- Rh -/-
Abdomen: BU (+) 4x , timpani, NT epigastrium (-) Abdomen: BU (+) 5x , timpani, NT epigastrium (-)
Ekstremitas: akral hangat, oedem ekstremitas (-) Ekstremitas: akral hangat, oedem ekstremitas (-)
Kulit: urtikaria (-) Kulit: urtikaria (-)

 Status epilepticus • Status epilepticus


A
• IVFD RL 10 tpm • IVFD RL 10 tpm
• Ceftriaxone 1x1 gr • Ceftriaxone 1x1 gr
P • Diazepam 3x1,5 mg • Diazepam 3x1,5 mg
• Depaken 2x2 ml • Depaken 2x2 ml
• Salbutamol 3x1 • Salbutamol 3x1
• Cefixime 2x50 mg • Cefixime 2x50 mg
RESUME
Pasien perempuan, usia 1 tahun 4 bulan dibawa
ke IGD RSAL dr. Mintohardjo pada tanggal 29
Septermber 2019

RPS : Kejang
2 hari smrs, RPD : pasien
Riwayat
3x. Penurunan mengalami
keluarga : ibu
kesadaran kejang sejak
dan kakak
setelah kejang. usia 9 bulan
pasien
Kejang tonik. dan rutin 1 kali
mengalami hal
Disertai batuk setiap
yang sama
jarang sejak 5 bulannya.
hari smrs.
Analisis Kasus
Pasien memiliki riwayat kejang
Tipe kejang SGS
berulang dengan durasi lebih dari 5
dengan bentuk
menit
bangkitan tonik

Ibu dan kakak pasien


.
memiliki epilepsy

Pada pemeriksaan status neurologis


tidak ditemukan adanya defisit
neurologis
T i n j a u a n P u s t a k a

Status Epileptikus

Definisi
• kejang dengan durasi >30 menit
• atau terdapat penurunan kesadaran
diantara kejang
• Kejang 5 menit atau lebih dan atau
kejang elektrografi, atau aktivitas
kejang berulang tanpa pemulihan
antara kejang (NCS)
Etiologi

Proses Akut
..
Gang. Metabolik, elektrolit,Trauma kepala,intoksikasi obat alcohol.

Proses kronik
Putus obat epilepsy, gangguan SSP masa lampau

Proses progresif
Tumor SSP
KLASIFIKASI
• Epilepsi idiopatik : faktor genetic,tidak
ditemukan abnormalitas neuroanatomik
maupun neuropatologik.

• Epilepsi simtomatik : epilepsi yang


disebabkan penyakit lain

• Epilepsi yang diprovokasi : penyebab


kejang hanya disebabkan gangguan
metabolic

• Epilepsi kriptogenik : kondisi yang


melatarbelakangi kejang belum diketahui.
PATOFISIOLOGI
1. Muatan listrik yang berlebihan

Kemampuan membrane sel sebagai pacemaker


neuron untuk melepas muatan listrik yang berlebihan

2. Inhibisi GABA

Berkurangnya inhibisi oleh neurotransmitter GABA

3. Eksitasi sinaptik
Meningkatnya eksitasi sinaptik oleh transmitter as.
Glutamat dan aspartate melalui jalur eksitasi yang
berulang
Waktu Intervensi

Fase stabilisasi  stabilisasi pasien (jalan napas, pernapasan, sirkulasi dan disabilitas neurologis)
0-5 menit  Catat waktu mulai bangkitan, monitor tanda vital

 evaluasi oksigenasi, berikan oksigen nasal kanul atau masker, pertimbangkan intubasi bila diperlukan
 Pemeriksaan kadar gula darah, jika <60 mg/dL
 anak >2 tahun : dekstrosa 50% 2 mL/KgBB
 anak <2 tahun : dekstrosa 50% 4 mL/KgBB

 pasang akses IV dan ambil sampel darah untuk pemeriksaan hematologi, elektrolit

 resusitasi cairan dapat diberikan jika TD sistolik <90mmHg atau MAP <70mmHg

fase terapi inisial benzodiazepin

5-20 menit  midazolam IM (dosis tunggal 10 mg untuk BB >40 kg, 5 mg untuk BB 13-40 kg)
 Lorazepam IV (0,1 mg/KgBB/dosis maksimal 4 mg/dosis)
 Diazepam IV 0,15-0,2 mg/KgBB/dosis, maksimal 10 mg/dosis
jika pilihan diatas tidak tersedia maka dapat diberikan :
 fenobarbital IV (15 mg/KgBB/dosis, dosis tunggal

 Diazepam rektal (0,2-0,5 mg/KgBB maksimal 20 mg/dosis, dosis tunggal)


 midazolam intranasal atau intrabukal

fase terapi lini kedua


20-40 menit pilih salah satu dari OAE berikut :
 fosfenitoin IV (20 mg/KgBB, maksimal 1500mg/dosis)
 fenitoin IV (20 mg/KgBB, dosis tunggal)
 Asam valproat IV (20-40 mg/KgBB, maksimal 3000mg/dosis)
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai