Anda di halaman 1dari 20

Matakuliah : D0234 - Teknologi Proses

Tahun : 2007

METALURGI SERBUK
Pertemuan 4
Learning Outcomes
Mahasiswa dapat menerangkan konsep dasar tekno-
. logi dan proses metalurgi serbuk.

Outline Materi :
• Definisi
• Karakteristik Metalurgi Serbuk
• Metode Pembuatan Serbuk
• Pembentukan Serbuk
• Penyelesaian Akhir
• Produk dan Pertimbangan Ekonomis

Bina Nusantara
DEFINISI
Metalurgi Serbuk adalah teknik pengolahan logam untuk
menghasilkan produk komersial dengan menggunakan
serbuk logam melalui proses penekanan dan pemanasan
(sinter). Serbuk dapat terdiri dari campuran serbuk logam
dengan serbuk logam atau serbuk logam dengan serbuk
non-logam.
Contoh : • serbuk kobalt (logam) dengan serbuk tungsten
(logam),
• serbuk besi (logam) dengan grafit (non-logam).

Sinter adalah suatu proses pengikatan partikel melalui


proses pemanasan dibawah titik lebur yang dilakukan
selama proses penekanan atau sesudah penekanan.

Bina Nusantara
KARAKTERISTIK METALURGI SERBUK
Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik dan sifat
fisis benda yang dimampatkan :

• bentuk partikel serbuk, • sifat kimia,


• kehalusan butir serbuk, • kompresibilitas,
• distribusi ukuran partikel, • berat jenis curah/serbuk,
• mampu alir serbuk, • kemampuan sinter.

METODE PEMBUATAN SERBUK


• Mesin Tumbuk, • Pengendapan Elektrolitik,
• Shotting, • Proses Reduksi,
• Grinding, • Atomisasi.
Bina Nusantara
Mesin Tumbuk, biasanya dilakukan untuk logam / paduan
yang rapuh, dan dilanjutkan dengan proses penggilingan dan
penyaringan.
Penggunaan : • pembuatan serbuk antimon (Sb),
• pembuatan serbuk magnesium (Mg).

Shotting, logam cair dituangkan melalui saringan atau


lubang kecil dan dijatuhkan dalam air. Bentuk partikel yang
dihasilkan bulat atau lonjong (teardrop).
Penggunaan : • pembuatan serbuk gelas,
• pembuatan serbuk superalloy.

Bina Nusantara
Grinding, menggunakan mesin gerinda untuk logam yang
rapuh. Partikel yang dihasilkan berbentuk serpihan (flake).
Digunakan untuk pembuatan serbuk :
• berilium, • nikel dengan kandungan sulfur tinggi,
• besi karbon tinggi, • bismut,
• antimon, • mangan.

Pengendapan elektrolit, menggunakan proses elektrolisa


sehingga terjadi pengendapan logam pada elektrode. Partikel
yang dihasilkan berbentuk tak teratur hingga flake.
Digunakan untuk pembuatan serbuk :
• tembaga, • tantalum,
• besi, • perak.

Bina Nusantara
Proses reduksi, mereduksi kandungan oksida dengan
mengalirkan gas reduktor (H, CO, dll). Partikel yang dihasilkan
berbentuk tak teratur hingga sponge.
Digunakan untuk pembuatan serbuk :
• tembaga, • kobal,
• besi, • tungsten,
• nikel, • molibdenum.
Atomisasi, logam cair dikabutkan dengan tekanan tinggi
dalam ruang vakum, setelah membeku akan terbentuk serbuk
yang sangat halus. Partikel yang dihasilkan berbentuk tak
teratur hingga bulat.
Digunakan untuk pembuatan serbuk :
• stainless steel, • timah putih dan hitam,
• kuningan, • besi,
• perunggu, • seng.
Bina Nusantara
PEMBENTUKAN SERBUK
Densitas (berat jenis) suatu produk serbuk logam ditentukan
oleh besarnya penekanan dan sinter.

Figure 4.1
Bina Nusantara
Approximate compressibility of iron powder
Penekanan :
• Serbuk ditekan dalam die baja dengan tekanan sebesar 20
sampai 1400 MPa;
• Besarnya tekanan tergantung pada kekerasan serbuk,
semakin tinggi kekerasannya diperlukan tekanan yang
lebih besar;
• Berat jenis dan kekerasan meningkat dengan mening-
katnya tekanan, akan tetapi selalu ada tekanan optimum;
• Untuk tekanan yang lebih tinggi, diperlukan die yang lebih
kuat dan mesin pres berkapasitas tinggi, sehingga biaya
produksi naik.

Bina Nusantara
Susunan pons dan die yang sederhana:
• Terdapat dua penekan, penekan atas sesuai dengan bentuk
benda bagian atas, penekan bawah sesuai dengan bentuk
die bagian bawah;
• Penekanan dilakukan dari
atas dan bawah agar berat
jenis produk/kompak merata;
• Penekan bawah juga berfungsi
sebagai ejektor;
• Untuk mengurangi gesekan Figure 4.2
Punch and die arrangement for compacting
digunakan pelumas; metal powder

• Jarak penekanan tergantung pada kompresibilitas serbuk.


Bina Nusantara
Susunan peralatan untuk menekan serbuk brons :

Figure 4.3
Tooling arrangement for briquetting or green
compacting bronze powder into a bushing

Bina Nusantara
Pembuatan roda gigi kecil dari serbuk logam :

Figure 4.4
Pressing small pinions from metal powder

Bina Nusantara
Cara pembentukan serbuk yang lain :
• Pemadatan sentrifugal; • Pengerolan;
• Cetakan slip; • Pencetakan isostatik;
• Ekstrusi; • Pemampatan eksplosif;
• Sinter gravitasi; • Proses serat logam.

Sinter :
• Kompak mentah dipanaskan sampai suhu tinggi menye-
babkan terjadi ikatan partikel sehingga kepadatan
bertambah;
• Suhu sinter umumnya dibawah titik lebur unsur serbuk
utama;
• Terjadi proses rekristalisasi, terbentuk batas-batas butir.
Bina Nusantara
Dapur Sinter Kontinu :

Figure 4.5
Continous-type furnace for sintering powder metal compacts

Bina Nusantara
Diagram Alir Pembuatan Benda Serbuk Logam :
Logam

Pembuatan
Pemesinan Penggilingan Shotting Atomisasi Granulasi Pengendapan elektrolitik Presipitasi serbuk

Serbuk

Pembuatan
Cetak Isostatik Cetakan slip Tekan Rol Sinter gravitasi benda jadi

Sinter Sinter dan tekan Sinter

Produk jadi

Pekerjaan
Coin Ekstrusi Infiltrasi Pelat Mesin Perlakuan panas Rol dingin
tambahan

Finished parts

Bina Nusantara Figure 4.6 Bagan diagram alir pembuatan benda serbuk logam
PENYELESAIAN AKHIR
• Perserapan Minyak
• Infiltrasi
• Penepatan Ukuran
• Perlakuan Panas
• Pelapisan
• Pemesinan

PERTIMBANGAN EKONOMIS
• Keuntungan
• Kerugian

Bina Nusantara
Keuntungan :
• Dapat menghasilkan berbagai macam produk, seperti
karbida tungsten, bantalan porous, dan produk bimetal;
• Dapat menghasilkan produk dengan porositas yang
terkendali;
• Dapat menghasilkan bagian yang kecil dengan toleransi
yang tinggi dan permukaan yang halus;
• Serbuk yang murni menghasilkan produk yang murni pula;
• Sangat ekonomis karena tidak ada bahan yang terbuang;
• Upah buruh rendah karena tidak diperlukan keakhlian
khusus.

Bina Nusantara
Kerugian :

• Serbuk logam mahal dan sulit menyimpannya;


• Alat-peralatan mahal;
• Beberapa jenis produk tdk dapat dibuat secara ekonomis;
• Tidak dapat digunakan untuk bentuk produk yang rumit;
• Logam-logam dengan titik lebur rendah sulit disinter dan
oksida logam tidak dapat direduksi;
• Beberapa jenis serbuk logam yang halus mudah meledak;
• Sulit mendapatkan kepadatan yang merata.

Bina Nusantara
Berbagai jenis suku cadang :

Figure 4.7
Variety of machine parts made
from metal powders
Bina Nusantara
SELESAI
TERIMA KASIH

Bina Nusantara

Anda mungkin juga menyukai