Anda di halaman 1dari 12

METODE DUA FASE

• Sukman Wijaya
KELOMPOK
7 • 201810215205

• Ahmad Wahyudi
KELOMPOK
7 • 201810215182

• Rama Prasetya
KELOMPOK
7 • 201710215242
METODE DUA FASE

Salah satu kekurangan dari metode Big M adalah


kemungkinan terjadinya kesalahan perhitungan yang
dihasilkan pada pemberian nilai yang terlalu besar
untuk konstanta M.

Metode dua fase dirancang untuk mengurangi kesalahan


ini. walaupun variabel buatan ditambahkan dengan cara
yang sama seperti pada metode Big M. Di sini konstanta
M dihilangkan dengan cara menyelesaikan masalah
dalam dua fase. Oleh karena itu,metode ini dinamakan
denganmetode “dua fase”.
METODE DUA FASE

Fase ini digunakan untuk menguji apakah


FASE persoalan yang kita hadapi memilki solusi fisibel
1 atau tidak.
Pada fase ini fungsi tujuan semula diganti
dengan meminimumkan jumlah variabel
artifisialnya.
Jika nilai minimum fungsi tujuan baru ini berharga nol
(artinya seluruh variabel artifisal berharga nol), berarti
persoalan memiliki solusi fisibel, lanjutkan ke fase 2.

jika nilai minimum fungsi tujuan baru ini


berharga positif, maka persoalan tidak memiliki
solusi fisibel. STOP.
METODE DUA FASE

FASE 2

Gunakan solusi basis optimum dari


fase 1 sebagai solusi awal bagi
persoalan semula. Dalam hal ini
ubahlah bentuk fungsi tujuan fase 1
dengan mengembalikannya pada
fungsi tujuan persoalan semula.
Pemecahan persoalan dilakukan
dengan cara seperti biasa.
ATURAN PENAMBAHAN VARIABEL

≤ ≥ =

+S -S +R

+R
Contoh Soal
Minimumkan : Z = 3X1 + 5X2
Berdasarkan pembatas : X1 ≤ 4
2X2 = 12
X1 + 2X2 ≥ 18
X1 , X2 ≥ 0

Mengubah ke Bentuk Standar

Menimumkan : Z = 3x1 + 5X2 + OS1 + OS3 + R2 + R3


X1 + S1 = 4
2X2 +R2 = 12
3X1 + 2X2 -S3 R3 = 18
X1 , X2, S1 , S3 , R2 , R3 ≥ 0
FASE 1
. Membentuk Tabel Simplek Awal

Berdasarkan kendala 2 dan 3 maka diperoleh persamaan :


R2 = 12 – 2X2
R3 = 18 – 3X2 – 2X2 + S3
Minimumkan : r = R2 + R3
r = 12 – 2x2 + 18 – 3x1 – 2x2 + S3
atau
r + 3x1 + 4x2 – S3 = 30

Iterasi BV X1 X2 S1 S3 R2 R3 RHS
r 3 4 0 -1 0 0 30
S1 1 0 1 0 0 0 4
0
R2 0 2 0 0 1 0 12
R3 3 2 0 -1 0 1 18
FASE 1
Iterasi BV X1 X2 S1 S3 R2 R3 NK

r 3 0 0 -1 -2 0 6

1 S1 1 0 1 0 0 0 4

X2 0 1 0 0 1 0 6
2

R3 3 0 0 -1 -1 1 6
FASE 1

Iterasi BV X1 X2 S1 S3 R2 R3 RHS

r 0 0 0 0 -1 -1 0

S1 0 0 1 1 1 1 2
-
3
2 3 3

X2 0 1 0 0 1 0 6
2

X1 1 0 0 1 1 1 2
- -
3 3
3
FASE 2
BV X1 X2 S1 S3 NK
1
S1 + S3 = 2
3
X2 = 6 Z 0 0 0 -1 36
1 1
X1 - S3 = 2  X1 = 2 + S3 S1 0 0 1 1 2
3 3
Kembali ke persamaan semula dan 3
subsitusikan persamaan di atas :
Minimumkan : Z = 3X1 + 5X2 X2 0 1 0 0 6
1
Z = 3(2 + S3) + 5 (6) 1
3 X1 1 0 0 - 2
3
Z – S3 = 36

Semua elemen pada baris Z sudah bernilai nol dan negatif.


Keadaan ini sudah memenuhi syarat optimum, sehingga
tidak perlu melanjutkan pada proses berikutnya.
KESIMPULAN

SOLUSI OPTIMUM :
Z = 36
X1 = 2
X2 = 6

Anda mungkin juga menyukai