Bagaimana KKP yang baik ? Siapa pemilik KKP ? Adalah media penghubung antara catatan atau laporan yang dibuat klien dengan laporan audit
Berisikan catatan-catatan/ berkas-berkas yang
dihimpun /dibuat oleh auditor meliputi program audit yang diterapkan, tes-tes atau pengujian- pengujian yang dilakukan, informasi/ dokumen- dokumen penting yang diperoleh, kesimpulan- kesimpulan yang dibuat yang berkaitan dengan pemeriksaan yang dilakukan
Sumber data dari KKP adalah dari perusahaan,
pihak ke III dan auditor sendiri Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan
Sebagai bukti auditor telah
melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan SPAP
Sebagai referensi dalam hal ada
pertanyaan dari pihak III Sebagai dasar penilaian terhadap asisten atau tim audit
Sebagai pegangan audit tahun berikutnya
Program audit Working trial balance Ringkasan jurnal penyesuaian Daftar Utama Daftar pendukung Memorandum audit dan dokumentasi informasi penguat Dikelompokan ke dalam dua jenis :
Current file yaitu berisi KKP yang mempunyai
kegunaan untuk tahun berjalan (working paper, rekensiliasi bank,rincian persediaan, piutang, utang dsb.)
Permanent file yaitu berisi KKP yang mempunyai
kegunaan untuk beberapa tahun (relatif tidak berubah/ jarang berubah) antara lain : akte pendirian, buku pedoman akuntansi, kontrak- kontrak, notulen rapat dsb. Harus mempunyai tujuan Hindari menulis kembali catatan atau laporan klien Harus dijelaskan prosedur audit yang dilakukan ( dengan menggunakan tick mark) Harus memakai indek untuk mudah membaca kertas kerja Harus diparaf oleh orang yang membuat dan direview oleh supervisor, dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab
KKP harus rapi, bersih, mudah dibaca
KKP adalah milik auditor
Auditor harus menjaga agar informasi
yang ada dalam KKP tidak jatuh kepada pihak yang tidak berkepentingan (confidential)
Apabila ada pihak lain yang ingin
meminjam atau mereview KKP, harus medapat persetujuan tertulis dari klien yang bersangkutan