Anda di halaman 1dari 24

IKATAN

KIMIA
Kelompok 1
Kelas : KEHUTANAN D

ERLANGGA PRATAMA NASIR


1 M011191226

USWATUN HASANAH
2 M011191229

AULIA SAFITRI
3 M011191230

ANDIKA
4 M011191231

ANDI FAHIRA INDRIANI


5 M011191232
Pengertian Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab
dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekulyang
menyebabkan suatu senyawa diatomikatau poliatomik menjadi stabil.
Penjelasan mengenai gaya tarik menarik ini sangatlah rumit dan
dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum.
1. Jelaskan dengan singkat tentang :
a. Ikatan kimia
b. Ikatan ion
c. ikatan kovalen
d. ikatan kovalen koordinasi
e. ikatan hidrogen
f. Ikatan Vanderwas
Berikan contoh masing-masing 2
• 1. Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik
menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil.
2. Ikatan ion
Ikatan ion terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk
ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.

Contoh yang paling umum dari ikatan ion yaitu pembentukan natrium
klorida di mana sebuah atom natrium menggabungkan dengan atom klorin.

Mari kita lihat pada konfigurasi elektronik masing-masing.

1. Natrium (Na): 2,8,1 dan Klorin (Cl): 2, 8, 7.


Dengan demikian, kita melihat bahwa sebuah atom klorin membutuhkan sat
u elektron untuk mencapai konfigurasi terdekat yakni gas mulia Argon (2,8,8). Sebuah
atom natrium, di sisi lain, membutuhkan untuk menyingkirkan elektron tunggal di kulit
terluar untuk memperoleh konfigurasi terdekat mulia yaitu gas Neon (2,8).
2. Ikatan Ion pada Natrium klorida (NaCl)
Dalam skenario seperti itu, atom natrium menyumbangkan elektron terlu
ar pada atom klorin, yang hanya membutuhkan satu elektron untuk mencapai
konfigurasi oktet. Ion natrium menjadi bermuatan positif karena kehilangan
elektron, sedangkan ion klorida menjadi bermuatan negatif karena penambahan
sebuah elektron tambahan. Ion yang bermuatan berlawanan terbentuk, tertarik
satu sama lain dan mengakibatkan membentuk ikatan ion.
3. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang memiliki karakteristik berupa
pasangan elektron yang saling terbagi di antara atom-atom yang berikatan.
4. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi dimana
elektron dalam pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari
salah satu atom yang berikatan.
5. Ikatan Hidrogen
ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antar molekul atau antar
dipol-dipol yang terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas
yang berlawanan.
6. Ikatan Van Der Walls
Ikatan van der walls adalah gaya tarik menarik antarmolekul (antar kutub)
dalam senyawa yang berikatan kovalen. Gaya ini merupakan gaya
antarmolekul yang sangat lemah Mencakup interaksi dipole – dipole
(pada senyawa polar) dan interaksi dipole terimbas/terinduksi
(pada senyawa polar dan non polar). Sedangkan interaksi dipole sementara
(pada senyawa non polar) biasa disebut dengan gaya dispersi London.
2. Jelaskan dengan singkat apa itu :
A. Ikatan Sigma, B. Ikatan Phi, C. Resonansi dan D. Hibridisasi

D
B. Ikatan Phi
Ikatan phi adalah jenis ikatan D. Hibridisasi
yang dibentuk oleh lateral atau
Hibridisasi adalah proses
sisi tumpang tindih dari orbital
A. Ikatan Sigma
atom setengah penuh dari
C pencampuran orbital-orbital
atom membentuk orbital
Ikatan sigma adalah jenis atom-atom yang berpartisipasi
baru dengan tingkat energi
ikatan kovalen dibentuk dalam ikatan.
berada di antara orbital-
oleh aksial atau ujung ke C. Resonansi
orbital yang dicampurkan.
ujung tumpang tindih B Resonansi adalah salah satu dari
setengah penuh orbital atom dua atau lebih struktur Lewis
dari atom-atom yang untuk satu molekul yang tidak
berpartisipasi dalam ikatan. dapat dinyatakan secara tepat
dengan hanya menggunakan satu
A struktur Lewis.
3. Tuliskan 4 perbedaan antara ikatan ion (senyawa ion) dengan ikatan kovalen
(senyawa kovalen).

JENIS IKATAN ION IKATAN KOVALEN


Unsur Penyusun Atom logam dengan non logam Non logam dengan non logam
Perbedaan
Besar Kecil / hampir tidak ada
elektronegativitas
Atom logam melepaskan electron
Ikatan terbentuk Penggunaan pasanagn electron
dan non logam menangkap
karena bersama
elektron
Titik didih dan
tinggi Rendah
titik lebur

Larutan air atau dalam pelarut Larutan dalam pelarut yang non
Kelarutannya
polar polar
4. Tuliskan rumus struktur lewis dari molekul berikut: BeCl2, CH4, BF3, H2O, SF6, PCl5.

Gas Metana Boron Triflorida


Berilium Klorida (CH4)
(BeCl2) (BF3)

Air (H2O) Sulfur Heksaflourida (SF6) Fosfor Pentaklorida (PCl5)


5. Jelaskan peranan pasangan elektron pada ikatan kimia.
Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama
dan terkombinasi dalam senyawaan.
Golongan VIIIA sangat sulit membentuk ikatan kimia.

Aturan Oktet Teori Lewis


Atom-atom dikatakan stabil apabila konfigurasi elektronnya 1. Elektron berada pada kulit terluar (elektron valensi) memegang
sama dengan konfigurasi gas mulia (golongan VIII A) yang peranan utama dalam pembentukan ikatan kimia.
dinamakan duplet untuk konfigurasi elektron terluarnya dua 2. Pembentukan ikatan kimia terdiri dari dua cara, yaitu :
atau oktet untuk konfigurasi elektron terluarnya delapan. 1) Ada perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom
lain sehingga ion + & ion -, tarik menarik karena muatan berlawanan
Untuk mencapai keadaan stabil seperti gas mulia, maka membentuk ikatan ion.
atom-atom membentuk konfigurasi elektron seperti gas 2) Pemakaian bersama pasangan elektron antara atom yang berikatan.
mulia. Untuk membentuk konfigurasi elektron seperti gas Jenis ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen.
mulia, dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau 3. Perpindahan elektron/pemakaian bersama pasangan elektron
membentuk pasangan elektron bersama. berlangsung sehingga setiap atom berikatan mempunyai konfigurasi
elektron mantap dengan 8 elektron valensi.
Gas mulia : ns2 np6 Simbol Lewis dari suatu unsur terdiri dari simbol unsur
Susunan stabil (gas mulia) tersebut dansatu titik untuk setiap satu elektron valensi yang
Kebanyakan atom dikelilingi oleh 8 elektron jika atom dimilikinya. Sebagai contoh, perhatikan simbol Lewis untuk unsur-
berikatan dengan atom lain. unsur berikut.
6. Gunakan data keelektronegatifan , sebutkan dan jelaskan apakah senyawa
berikut bersifat kovalen polar, kovalen non polar, atau bersifat ionik :
BeCl2, CH4, BF3, H2O, SF6, PCl5, HCl, AlCl3, NaCl, CO2, O2.

1. Senyawa BeCl2 2. Senyawa CH4


BeCl2 bersifat non polar karena Elektron valensi C = 4
bentuknya simetris dan momen Elektron valensi H = 1
dipolnya = 0 Satu atom C berikatan kovalen tunggal dengan 4 atom H membentuk
senyawa CH₄ dengan cara memakai elektron secara bersama.
Pada senyawa CH₄ terdapat 4 pasang elektron ikatan (PEI) antara
atom pusat C dengan 4 atom Cl tetapi tidak memiliki pasangan
elektron bebas (PEB), sehingga senyawa CH₄ termasuk kovalen
nonpolar.

3. Senyawa BF3
Elektron valensi B = 3
Elektron valensi F = 7
Satu atom B berikatan kovalen tunggal dengan 3 atom F membentuk senyawa BF₃
dengan cara memakai elektron secara bersama.
Pada senyawa BF₃ terdapat 3 PEI antara atom pusat C dengan 3 atom F
tetapi tidak memiliki PEB, sehingga senyawa BF₃ termasuk kovalen nonpolar
. Terdapat penyimpangan oktet pada senyawa BF₃ dimana atom pusat B hanya
memiliki 6 elektron (oktet tak lengkap yaitu elektron kurang dari 8)
4. Senyawa H2O
Molekul H2O walaupun rumus molekulnya mirip dengan
CO2 dan BCl2 tetapi bersifat polar.
5. Senyawa SF6
Pada SF₆ terdapat
PEI = 6 buah
PEB = 0 buah
Bisa dilihat pada struktur lewis di gambar berikut.

Hal ini disebabkan, pada molekul H2O, atom O sebagai


atom pusat masih memiliki pasangan elektron bebas.
Hal ini menyebabkan molekul H2O tidak berbentuk linear
seperti molekul CO2 dan BCl2, sehingga momen ikatan
yang terbentuk tidak saling menguatkan atau tidak
saling meniadakan.

Jenis molekul menurut teori VSEPR adalah AX₆E₀ ⇒


Bentuk geometri molekulnya = Oktahedral.
Jadi, Senyawa SF6 termasuk kovalen nonpolar.
6. Senyawa PCl5 7. Senyawa HCl
Elektron valensi P = 5 Pada molekul HCl, pasangan elektron ikatan
Elektron valensi Cl = 7 (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom
Satu atom P berikatan kovalen tunggal dengan yang memiliki elektronegativitas lebih besar
5 atom Cl membentuk senyawa PCl₅ dengan yaitu atom Cl oleh karena itu bentuk
cara memakai elektron secara bersama. molekulnya mengutub pada atom Cl sehingga
Pada senyawa PCl₅ terdapat 5 PEI antara menjadi asimetris (tidak simetris). Kepolaran
atom pusat P dengan 5 atom Cl tetapi tidak pada molekul ini terjadi karena antara atom H
PEB, sehingga senyawa PCl₅ termasuk dan atom Cl memiliki perbedaan
kovalen nonpolar. keelektronegatifan yang relatif besar. Jadi,
Terdapat penyimpangan oktet pada senyawa senyawa HCl termasuk kovalen polar.
PCl₅ dimana atom pusat P memiliki 10 elektron
(oktet berkembang yaitu elektron lebih dari 8).

8. Senyawa AlCl3
Anhidrat aluminium triklorida, adalah molekul dengan geometri
trigonal planar, dengan sudut 120° sesuai dengan hibridisasi
atom2.
Namun, molekul ini diatur dalam bentuk dimer, dima
na atom klor menyumbangkan sepasang elektron
untuk membentuk ikatan. Ini dikenal sebagai ikatan
kovalen terkoordinasi.
9. Senyawa NaCl 10. Senyawa CO2
NaCl disebut senyawa ion karena terjadinya ikatan antar Pada molekul CO2 mempunyai bentuk molekul linear
a logam (melepaskan elektron) dengan non logam dengan C sebagai atom pusat.
(menerima elektron).
Proses pembentukan Ikatan Ion senyawa NaCl
Untuk mencapai kestabilan unsur Na membentuk ion
positif dengan cara melepaskan satu elektron, sedangkan
unsur Cl mencapai kestabilan membentuk ion negatif Atom O lebih elektronegatif dibanding C yang
dengan cara menerima satu elektron. bertindak sebagai atom pusat (pada gambar yang ber
warna hitam), sehingga elektron ikatan lebih tertarik
kearah atom O. Namun, atom C mengikat 2 atom
yang sejenis maka momen ikatan yang terbentuk
tertarik ke arah yang berlawanan dengan kekuatan
yang sama, sehingga molekulnya bersifat nonpolar.
11. Senyawa O2
Pada contoh ikatan kovalen nonpolar yaitu molekul O2,
pasangan elektron ikatan tertarik sama kuat ke arah
atom-atom yang berikatan. Hal ini dikarenakan antara
dua atom O memiliki keelektronegatifan yang sama
besar atau dengan kata lain perbedaan
elektronegativitas adalah nol. Karena PEI tertarik sama
kuat, maka bentuk molekul pada senyawa O2 adalah
simetris.
Senyawa pada soal nomor 4 semuanya
7. Senyawa pada soal memenuhi hukum oktet dan duplet karena
pada senyawa tersebut unsur-unsurnya
nomor 4 yang tidak
memiliki konfigurasi elektron stabil dengan
memenuhi kaidah oktet jumlah dua elektron pada kulit terluar
atau duplet, jelaskan (elektron valensi = 2), dan ada juga unsur
jawaban anda. yang memiliki konfigurasi elektron stabil
dengan jumlah delapan elektron pada kulit
terluar (elektron valensi = 8).
8. Buatlah konfigurasi elektron dari molekul atau ion berikut :
O2, H2, N2- dan O2+
Molekul H2
H2 : H - H
(Orde Ikatan adalah 1)

Molekul He2
He2 : He = He
(Orde Ikatan adalah 2)
9. Berapa orde ikatan pada
molekul H2, He2, O2, N2
(Ar O=8 N=7) Molekul O2
O2 : O = O
(Orde Ikatan adalah 2)

Molekul N2
N2 : N N

(Orde Ikatan adalah 3)


10. Jelaskan dengan singkat mengapa molekul O2 bersifat paramagnetic

Teori orbital molekul dapat menjelaskan sifat paramagnetic dari molekul O2 sesuai
hasil percobaan, bahwa oksigen bersifat paramagnetic dengan dua electron yang
tidak berpasangan dan bukan diamagnetic seperti yang dijelaskan dengan
menggunakan teori ikatan valensi. Temuan ini membuktikan bahwa adanya
kekurangan mendasar dalam teori ikatan valensi. Teori orbital molekul menggambar
kan ikatan kovalen melalui istilah orbital molekul yang dihasilkan dari interaksi
orbital orbital atom dari atom yang berikatan dengan molekul secara keseluruhan.
Seperti halnya untuk menjelaskan sifat sifat ion kompleks, teori orbital molekul yang
dapat menjelaskan fakta bahwa ikatan antara ion logan dengan logam bukan hanya
merupakan ikatan ion yang murni tetapi juga terdapat ikatan kovalen pada ion atau
senyawa kompleks. Perkembangan teori orbital molekul pada mulanya dipelopori
oleh ROBERT SANDERSON MULLIKEN dan FRIEDRICH HUND pada tahun 1928.
Paramagnetic karena terdapat electron yang tidak berpasangan pada
pendistribusian energy.
Terima Kasih
Assalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai