KIMIA
Kelompok 1
Kelas : KEHUTANAN D
USWATUN HASANAH
2 M011191229
AULIA SAFITRI
3 M011191230
ANDIKA
4 M011191231
Contoh yang paling umum dari ikatan ion yaitu pembentukan natrium
klorida di mana sebuah atom natrium menggabungkan dengan atom klorin.
D
B. Ikatan Phi
Ikatan phi adalah jenis ikatan D. Hibridisasi
yang dibentuk oleh lateral atau
Hibridisasi adalah proses
sisi tumpang tindih dari orbital
A. Ikatan Sigma
atom setengah penuh dari
C pencampuran orbital-orbital
atom membentuk orbital
Ikatan sigma adalah jenis atom-atom yang berpartisipasi
baru dengan tingkat energi
ikatan kovalen dibentuk dalam ikatan.
berada di antara orbital-
oleh aksial atau ujung ke C. Resonansi
orbital yang dicampurkan.
ujung tumpang tindih B Resonansi adalah salah satu dari
setengah penuh orbital atom dua atau lebih struktur Lewis
dari atom-atom yang untuk satu molekul yang tidak
berpartisipasi dalam ikatan. dapat dinyatakan secara tepat
dengan hanya menggunakan satu
A struktur Lewis.
3. Tuliskan 4 perbedaan antara ikatan ion (senyawa ion) dengan ikatan kovalen
(senyawa kovalen).
Larutan air atau dalam pelarut Larutan dalam pelarut yang non
Kelarutannya
polar polar
4. Tuliskan rumus struktur lewis dari molekul berikut: BeCl2, CH4, BF3, H2O, SF6, PCl5.
3. Senyawa BF3
Elektron valensi B = 3
Elektron valensi F = 7
Satu atom B berikatan kovalen tunggal dengan 3 atom F membentuk senyawa BF₃
dengan cara memakai elektron secara bersama.
Pada senyawa BF₃ terdapat 3 PEI antara atom pusat C dengan 3 atom F
tetapi tidak memiliki PEB, sehingga senyawa BF₃ termasuk kovalen nonpolar
. Terdapat penyimpangan oktet pada senyawa BF₃ dimana atom pusat B hanya
memiliki 6 elektron (oktet tak lengkap yaitu elektron kurang dari 8)
4. Senyawa H2O
Molekul H2O walaupun rumus molekulnya mirip dengan
CO2 dan BCl2 tetapi bersifat polar.
5. Senyawa SF6
Pada SF₆ terdapat
PEI = 6 buah
PEB = 0 buah
Bisa dilihat pada struktur lewis di gambar berikut.
8. Senyawa AlCl3
Anhidrat aluminium triklorida, adalah molekul dengan geometri
trigonal planar, dengan sudut 120° sesuai dengan hibridisasi
atom2.
Namun, molekul ini diatur dalam bentuk dimer, dima
na atom klor menyumbangkan sepasang elektron
untuk membentuk ikatan. Ini dikenal sebagai ikatan
kovalen terkoordinasi.
9. Senyawa NaCl 10. Senyawa CO2
NaCl disebut senyawa ion karena terjadinya ikatan antar Pada molekul CO2 mempunyai bentuk molekul linear
a logam (melepaskan elektron) dengan non logam dengan C sebagai atom pusat.
(menerima elektron).
Proses pembentukan Ikatan Ion senyawa NaCl
Untuk mencapai kestabilan unsur Na membentuk ion
positif dengan cara melepaskan satu elektron, sedangkan
unsur Cl mencapai kestabilan membentuk ion negatif Atom O lebih elektronegatif dibanding C yang
dengan cara menerima satu elektron. bertindak sebagai atom pusat (pada gambar yang ber
warna hitam), sehingga elektron ikatan lebih tertarik
kearah atom O. Namun, atom C mengikat 2 atom
yang sejenis maka momen ikatan yang terbentuk
tertarik ke arah yang berlawanan dengan kekuatan
yang sama, sehingga molekulnya bersifat nonpolar.
11. Senyawa O2
Pada contoh ikatan kovalen nonpolar yaitu molekul O2,
pasangan elektron ikatan tertarik sama kuat ke arah
atom-atom yang berikatan. Hal ini dikarenakan antara
dua atom O memiliki keelektronegatifan yang sama
besar atau dengan kata lain perbedaan
elektronegativitas adalah nol. Karena PEI tertarik sama
kuat, maka bentuk molekul pada senyawa O2 adalah
simetris.
Senyawa pada soal nomor 4 semuanya
7. Senyawa pada soal memenuhi hukum oktet dan duplet karena
pada senyawa tersebut unsur-unsurnya
nomor 4 yang tidak
memiliki konfigurasi elektron stabil dengan
memenuhi kaidah oktet jumlah dua elektron pada kulit terluar
atau duplet, jelaskan (elektron valensi = 2), dan ada juga unsur
jawaban anda. yang memiliki konfigurasi elektron stabil
dengan jumlah delapan elektron pada kulit
terluar (elektron valensi = 8).
8. Buatlah konfigurasi elektron dari molekul atau ion berikut :
O2, H2, N2- dan O2+
Molekul H2
H2 : H - H
(Orde Ikatan adalah 1)
Molekul He2
He2 : He = He
(Orde Ikatan adalah 2)
9. Berapa orde ikatan pada
molekul H2, He2, O2, N2
(Ar O=8 N=7) Molekul O2
O2 : O = O
(Orde Ikatan adalah 2)
Molekul N2
N2 : N N
Teori orbital molekul dapat menjelaskan sifat paramagnetic dari molekul O2 sesuai
hasil percobaan, bahwa oksigen bersifat paramagnetic dengan dua electron yang
tidak berpasangan dan bukan diamagnetic seperti yang dijelaskan dengan
menggunakan teori ikatan valensi. Temuan ini membuktikan bahwa adanya
kekurangan mendasar dalam teori ikatan valensi. Teori orbital molekul menggambar
kan ikatan kovalen melalui istilah orbital molekul yang dihasilkan dari interaksi
orbital orbital atom dari atom yang berikatan dengan molekul secara keseluruhan.
Seperti halnya untuk menjelaskan sifat sifat ion kompleks, teori orbital molekul yang
dapat menjelaskan fakta bahwa ikatan antara ion logan dengan logam bukan hanya
merupakan ikatan ion yang murni tetapi juga terdapat ikatan kovalen pada ion atau
senyawa kompleks. Perkembangan teori orbital molekul pada mulanya dipelopori
oleh ROBERT SANDERSON MULLIKEN dan FRIEDRICH HUND pada tahun 1928.
Paramagnetic karena terdapat electron yang tidak berpasangan pada
pendistribusian energy.
Terima Kasih
Assalamualaikum Wr. Wb.