Harfiiiii PPT Blok 13
Harfiiiii PPT Blok 13
Harfiiiii PPT Blok 13
Pada wanita lanjut usia, yang sering terjadi adalah inkontinensia tipe campuran.
Puncak prevalensi inkontinensia adalah pada wanita yang telah menopause.
Etiologi
• Kehamilan
Seluruh organ di dalam perut terdesak dan tertekan, tidak terkecuali kantung kencing.
• Proses melahirkan yang terlalu sering
Membuat otot panggul menjadi melebar sehingga tidak dapat mendukung kantung kencing dengan baik
• Hysterectomy (pengangkatan rahim)
Bila terjadi kesulitan saat proses operasi, dapat terjadi kerusakan pada saraf yang mengontrol untuk kencing,
maka dapat terjadi inkontinensia urin.
• Kenaikan berat badan
Seiring dengan naiknya berat badan, otot panggul melemah, kantung kencing menjadi turun menekan vagina.
• Menopause
penipisan mukosa uretra, kehilangan tekanan untuk menutup uretra dan perubahan sudut uretrovesikal.
Penatalaksanaan
• Terapi non Farmakologi meliputi terapi suportif non spesifik( edukasi,
maniplasi lingkungan, pakaian , dan pdas tertentu) ; intervensi tingkah
laku ( latihan otot dasar panggul, latihan kandung kemih, penjadwalan
berkemih, latihan kebiasaan)
Hyoscin 3 x 0,125 mg Urgensi atau campuran Mulut kering, mata kabur, glaukoma,
derilium, konstipasi
Tamsulosin 1 x 0,4-0,8 mg
Terazosin 4 x 1-5 mg
Pencegahan
• Prognosis inkontinensia urin cukup baik bila diketahui secara cepat dan tepat
penyebabnya sehingga dapat diberikan terapi yang baik.
kesimpulan
• Wanita lebih rentan terhadap inkontinensia urin dibandingkan pria. Hal ini
dikarenakan berbagai resiko yang dialami wanita seperti melemahnya otot dasar
panggul akibat terlalu sering melahirkan. Selain itu seiring lanjutnya usia maka fungsi
fisiologis tubuh makin berkurang yang berakibat rentannya seseorang yang lanjut usia
untuk terkena suatu penyakit.