Anda di halaman 1dari 13

KALIMAT EFEKTIF

Kelompok 4 :
• Nurhasanah
• Edwin Kevin Kondo
• Khaerunnisa
• Abigael La’bi Pakendek
• St. Firjatih Widhah
PENGERTIAN
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat
sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan
sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya
khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain
secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan
enak dibaca. (Arifin: 1989)
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi
tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)
PERSYARATAN KALIMAT
a. Kelengkapan struktur subjek dan predikat
b. Pemutasian subjek dan predikat
c. Perwujudan makna gramatikal berdasarkan struktur

SYARAT-SYARAT KALIMAT
EFEKTIF
1. Koherensi
2. Kesatuan
3. Kehematan
4. Paralelisme
5. Penekanan Gagasan pokok
6. Kevariasian
7. Logis/Nalar
UNSUR-UNSUR KALIMAT
EFEKTIF
• Subjek (S)adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda),
sesuatu.
• Predikat (P)adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa
atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu
kalimat).
• Objek (O)adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi
oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.
• Pelengkap (pel)Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang
melengkapi P. letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba.
• Keterangan (ket)adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal
mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan
S, P, O, dan Pel.
STRUKTUR KALIMAT
Struktur kalimat dasar terdiri dari
a. Pola kalimat dasar
b. Tipe kalimat
Struktur kalimat tunggal terdiri dari
 Pola kalimat tunggal
Struktur kalimat majemuk terdiri dari
a. Kalimat majemuk setara
b. Kalimat majemuk bertingkat
c. Kalimat majemuk campuran
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1) Kesepadanan
 Sebuah kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.
 Tidak terdapat subjek yang ganda.
 Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
 Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
2) Keparalelan
3) Ketegasan
• Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
• Membuat urutan kata yang bertahap
• Melakukan pengulangan kata (repetisi).
• Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
• Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
4) Kehematan
• Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
• Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi
kata.
• Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
• Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
5) Kecermatan
6) Kepaduan
• Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
• Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalamkalimat-kalimat
yang berpredikat pasif persona.
• Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentangantara
predikat kata kerja dan objek penderita.
7) Kelogisan
Kalimat Tanya
Ciri-ciri Kalimat Tanya
a. Menggunakan kata tanya (5W+1H).
b. Membalikan urutan kata.
c. Menambah kata buka/tidak, partikel –kah.
d. Intonasi naik.
Macam-macam Kalimat Tanya
1. Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban.
2. Kalimat tanya biasa adalah kalimat tanya yang hanya memerlukan jawaban.
3. Kalimat tanya konfirmasi adalah kalimat tanya untuk pembenaran/penegasan.
4. Kalimat tanya klarifikasi adalah kalimat tanya untuk penjernih suatu hal.
5. Kalimat tanya samar adalah kalimat tanya bukan untuk menggali informasi, klarifikasi dan
konfirmasi, melainkan mempunyai maksud tertentu.
Kalimat Bernalar
Kalimat bernalar merupakan satuan kalimat informasi yangberjalan selaras antara yang disampaikan
oleh pihak pertama dapat diterima dengan “utuh” oleh pihak kedua.

Kalimat Suruh (perintah)


1. Kalimat suruh sebenarnya
2. Kalimat persilahan
3. Kalimat ajakan
4. Kalimat larangan
Kalimat Sederhana dan Kalimat
Luas
Kalimat dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu kalimat sederhana dengan kalimat luas. Kalimat
sederhana dibagi atas dua bagian, yaitu kalimat yang tak berklausa dan kalimat berklausa satu.
Kalimat luas adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Kalimat luas itu bermacam-
macam. Macam-macam kalimat luas terdiri atas kalimat luas setara dan kalimat luas tak setara.
Sebuah kalimat luas dapat dipulangkan pada pola-pola dasar yang dianggap menjadi dasar
pembentukan kalimat itu luas itu.
a. Pola kalimat I = kata benda-kata kerja
b. Pola kalimat II = kata benda-kata sifat
c. Pola kalimat III = kata benda-kata benda
d. Pola kalimat IV(pola tambahan) = kata benda-adverbial
Kalimat berklausa terdiri dari satu klausa dan dua klausa atau lebih. Kalimat yang terdiri dari satu
klausa disebut kalimat sederhana. Sedangkan kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih disebut
kalimat luas.
Kalimat Luas Yang Setara
Kalimat luas setara adalah struktur kalimat yang di dalamnya terdapat sekurang-kurangnya dua
kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sebagai kalimat tunggal disebut kalimat luas setara.
Ciri-ciri kalimat luas antara lain :
1. Kedudukan pola-pola kalimat,sama derajatnya.
2. Penggabungannya disertai perubahan intonasi.
3. Berkata tugas/penghubung, pembeda sifat kesetaraan.
4. Pola umum uraian jabatan kat :S-P+S-P

Kalimat Luas Tidak Setara


Dalam kalimat luas yang tidak setara klausa yang satu merupakan bagian dari klausa lainnya. Klausa
yang merupakan bagian dari klausa lainnya itu disebut bukan inti, sedangkan lainnya disebut
inti.Kalimat bukan inti itu kadang-kadang merupakan Objek bagi klausa ini.
Kalimat Luas Bertingkat
Kalimat luas bertingkat dibentuk dari dua buah klausa, yang digabungkan menjadi satu. Biasanya
dengan bantuan kata penghubung sebab, kalau, meskipun, dan sebagainya.Penggabungan dua buah
klausa menjadi kalimat luas bertingkat ini memberikan makna yang, antara lain menyatakan :
1. Sebab
2. Akibat
3. Syarat
4. Tujuan
5. Waktu
6. Kesungguhan
7. Pembatasan
8. Perbandingan

Anda mungkin juga menyukai