Penerapan Sistem
Saber OTT Terhadap
Perilaku Kepolisian
dalam Menanggapi
Pelanggar
Hello!
Kelompok 5
Eka Gamara Kusdiwan 12013042
Satrio Daruadji 12114094
Mela Puspasari 15115005
Priambogo 15115019
Adriand Nata Kusumah 15115059
Faishal Afif 15115069
Muthia Dewi Ariani 15115090
Dandy Kharis Abidin 15115100
Valdi Noor Azhar 15515002
Axel Dominicus Pedro 15515073
Alfi Aldriyan 19014132
Latar Belakang
Latar Belakang //Das Sollen
Pedoman Wawancara
Landasan Teori //Rumusan Masalah 1
Setelah diterapkan saber Dengan adanya saber masayarakat juga bisa berfungsi menjadi penegak keadilan (mulanya jika
apakah ada perubahan fungsi Masyarakat ditilang hanya polisi yang bisa menekan, kini masyarakat juga memiliki kekuatan untuk menekan
dalam masayarakat? polisi yang menilang dengan alasan tidak jelas)
Pedoman Wawancara
Landasan Teori //Rumusan Masalah 2
◍ Teori Ketaatan
◍ Teori Perilaku Sosial
Landasan Teori //Rumusan Masalah 2
Teori Ketaatan
Pedoman Wawancara
Landasan Teori //Rumusan Masalah 2
Sebagian menjawab mereka meindak lanjuti para pelanggar sesuai aturan dan
Bagaimana respon Bapak/Ibu UU, mereka berpaku pada proses hukum dan aturan sesuai regulasinya.
saat menghadapi para pelaku Polisi Sebagian lagi menjawab dibiarkan saja karena sudah malas dengan adanya
pelanggar lalu lintas? saber malah membuat mereka terancam terkena bukti atau fitnah palsu (bukti
Teori prilaku sosial rekayasa skenario saat menindak)
menurut Krech,Crutchfield
dan Ballachey dalam Rusli
Bagaimana
Ibrahim (2001), perilaku
pengaruh saber
sosial seorang itu tampak Bagaimana hubungan timbal
ott terhadap
dalam pola respons, antar balik antara pihak kepolisian Polisi
Kami tetap mengayomi dan memberikan pelayanan kami kepada masyarakat
kecenderungan dengan masyarakat setelah dan untuk pelanggar biar hukum yang memutuskan
orang yang dinyatakan
prilaku dan diadakannya Saber OTT?
dengan hubungan timbal
kinerja polisi di
balik antar pribadi. Perilaku Bagaimana hubungan timbal
lapangan?
sosial juga identik dengan balik antara pihak masyarakat Sedemikian rupa masyarakat juga berusaha memudahkan pekerjaan aparat
Masyarakat
reaksi seorang terhadap dengan polisi yang menindak dengan mematuhi aturan
orang lain pelanggar?
Berdasarkan pengamatan Bapak
selama memegang profesi Sebagian menjawab akan ditolak dan diberikan pengarahan agar tidak
sebagai polisi, bagaimana cara melakukan suap. Namun beberapa juga menjawab mereka terkadang akan
Polisi
bapak/ibu saat menghadapi menerimanya melihat kondisi dan situasi pelanggar yang patut dikasihani dan
reaksi pelanggar atau pemberi jika terdesak
suap?
Pedoman Wawancara
Landasan Teori //Rumusan Masalah 3
Polisi yang berada dilapangan menjawab tidak karena bagi mereka hal
Berdasarkan pengalaman bapak/ibu, apakah
Polisi tersebut merupakan sistem yang menakutkan dan bisa menimbulkan
lebih baik jika saber diterapkan ?
ajas penuduhan atau fitnah terutama dalam skenario penilangan.
Pedoman Wawancara
Landasan Teori //Rumusan Masalah 3
Apakah ada perubahan sosial Ada, tindakan kecurangan oknum menjadi berkurang, selain itu tubuh kepolisian
pada kepolisian setelah adanya Polisi menjadi lebih bersih hukum dan taat aturan. Namun tetap saja jika da kesempatan
saber? bagi oknum mereka akan melancarkan aksinya
Pedoman Wawancara
Analisis
Analisis //Rumusan Masalah 1
Hal ini sesuai dengan teori reaksi masyarakat (labeling theory). Teori ini
memusatkan perhatian pada pembuat peraturan dan para pelanggar peraturan. Pemberian
cap menyimpang pada seseorang seringkali merubah perlakuan masyarakat terhadap orang
itu.
Analisis //Rumusan Masalah 2
Hal ini sesuai dengan teori Wilcox (1991) yang menyatakan bahwa terdapat tiga elemen
sebagai syarat terjadinya sebuah kejahatan. Ketiga elemen ini adalah desire (niat),
ability (kemampuan), dan opportunity kesempatan).Tanpa adanya salah satu dari elemen
ini, kejahatan tidak akan terjadi.
Analisis //Rumusan Masalah 3
Hal ini sesuai dengan teori pembelajaran instrumental yang dikemukakan oleh
B.F.Skinner. Menurut teori ini, perilaku manusia dibentuk oleh rangkaian penguatan
(reinforcement) dan hukuman (punishment) yang diterimanya dari lingkunagan. Jika ia
mendapatkan penguatan untuk suatu perilaku, maka ia cenderung akan mengulang
perilaku tersebut. Sebaliknya jika ia mendapatkan hukuman, maka ia cenderung untuk
tidak mengulang perilaku tersebut.
Simpulan
Simpulan