Anda di halaman 1dari 21

SMART GRID

PRESENTATION
References
• INTEGRATING RENEWABLE ENERGY IN SMART GRID SYSTEM:
ARCHITECTURE,
VIRTUALIZATION AND ANALYSIS (Sustainable Energy, Grids and
Networks Journal)

• Optimal operation of an energy management system for a grid


connected smart building considering photovoltaics
uncertainty and stochastic electric vehicles’ driving schedule
(Applied Energy Journal)

IAN ADRIAN B
(D032191007)
PENDAHULUAN

smart grid memungkinkan partisipasi aktif konsumen akhir dalam sistem manajemen energi (EMS)
melalui strategi respons permintaan (DR). Integrasi sumber energi terbarukan (RES), kendaraan listrik
(EV) dan sistem penyimpanan energi (ESS) menyediakan energi tambahan dan opsi penyimpanan
untuk microgrid. Faktor-faktor seperti sumber energi terbarukan, harga pasar dan jadwal mengemudi
EV menentukan manfaat operasi microgrid
LATAR BELAKANG
Pada perubahan jaringan listrik harus mengadopsi perkembangan teknologi , nilai-nilai lingkungan,
masyarakat dan ekonomi. Maka dianggap perlu untuk memeriksa ulang seperti operasi keselamatan
sistem, kualitas daya, efisiensi energi, biaya pasokan dan perlindungan lingkungan. Pada smart grid,
Microgrid disusun berdasarkan kemampuan kontrol atas operasi jaringan utama dan
dikarakteristikkan dengan keberadaan dan pengoperasian DER, seperti:
1. mikroturbin
2. susunan PV
3. perangkat penyimpanan energi (baterai, kapasitor energi) dan
4. beban yang dapat dikendalikan (misalnya, kendaraan listrik)

Dari sudut pandang pelanggan, microgrid berpotensi mengurangi biaya pasokan energi dengan
menggunakan fitur-fitur disebutkan sebelumnya. Di sisi lain, dari sudut pandang operator grid,
sebuah microgrid dapat dicirikan sebagai entitas yang dikendalikan dalam sistem tenaga yang
dioperasikan sebagai beban agregat tunggal. Selanjutnya, kelebihan dari sistem smart grid adalah
komunikasi dua arah yang dapat terjadi denga tujuan keseimbangan pasokan dan permintaan.
SMART GRID
Konsumen sisi bagunan atau Building Area
Network (BAN) telah mengkonsumsi sekitar 40%
dari total energi pada energi konsumen, hal ini
membuat BAN menjadi konsumen utama di
dunia.

peningkatan efisiensi energi pada


bangunan sangat penting untuk
mengurangi emisi dan untuk
mengurangi jejak karbon.

Teknologi pintar dalam bangunan


dianggap penting dalam peta jalan
dalam hal meningkatkan efisiensi
energi, integrasi RES dan
sistem manajemen energi untuk pengurangan emisi polutan dan
bangunan pintar yang terhubung dengan membawa konsep bangunan pintar
jaringan pintar (Smart Grid) ke permukaan
SMART GRID

Rumah standar dengan jaringan listik Smart Home/Smart Building Smart Home/Smart Building terhubung
biasa dengan jaringan pintar (Smart Grid)

Konsep bangunan pintar dapat bermanfaat bagi microgrid dengan cara energi dua arah dan aliran data memungkinkan
kolaborasi konsumen menciptakan istilah "prosumers". Dalam hal ini, pelanggan akhir juga dapat menjadi produsen dengan
mengekspor kelebihan energi yang dihasilkan ke jaringan.
PEV PADA SISTEM SMART GRID

Kendaraan listrik telah mengalami perkembangan


yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir.
Terutama PEV telah menjadi jenis beban baru bagi
pengguna akhir dengan fleksibilitas waktu yang
cukup banyak dalam permintaannya. Untuk
mengintegrasikan fleksibilitas ini dan memanen
opsi V2B, V2G, dan G2V yang potensial ke dalam
konsep aliran energi dua arah dalam mikrogrid,
diperlukan koordinasi proses pengisian-pemakaian
PEV melalui program DR
SMART GRID

Tindakan sisi permintaan untuk bangunan pintar dalam


fokus microgrid pada dasarnya pada strategi respon
permintaan (DR) yang memungkinkan interaksi antara
konsumen dan utilitas. Konsumen dapat bervariasi dari
tempat tinggal skala kecil seperti rumah tangga hingga
kantor yang lebih besar (publik / komersial) dan / atau
bangunan industri.

Setiap kali lebih dari satu sumber energi digunakan untuk


memasok beban tertentu, kebutuhan akan strategi
manajemen energi yang efisien muncul. Strategi ini
memandu aliran energi melalui sistem pasokan. Suatu
sistem yang mengoordinasikan dan memantau aliran energi
dalam bangunan atau rumah disebut EMS (masing-masing
BEMS dan HEMS). EMS dan smart meter adalah dua
komponen utama utama dalam strategi DR yang efektif.
Konfigurasi EMS yang diusulkan diilustrasikan pada Gambar
ARSITEKTUR SMART GRID

Konsep utama smart grid adalah komunikasi 2 arah dengan Model melalui tujuh kelompok yaitu: Pembangkit,
transmisi, distribusi, pasar, operasi, penyedia layanan , dan pelanggan. System of Systems menjadi acuan pada
pembuatan konsep Smart Grid, kerena sistem Smart Grid dikenal sebagai jaringan kompleks karena terdiri dari
sub-sistem yang berbeda dan independen tapi saling berhubngan. Seperti:
1. Konsumen
2. Produsen
3. Prosumers
4. Penyimpan dll
STRATEGI KOMUNIKASI SMART GRID

Dapat disimpulkan bahwa, Smart Grid adalah adalah sistem yang kompleks dimana
jaringa utama berisi banyak jaringa micro. jaringan micro berisi banyak jaringan nano
sebagai sistem daya hunian kecil dengan sumber terbarukan, sistem penyimpanan dan
beban dengan meintegrasikan seluruh sistem dari pembangkit hingga konsumen atau
disebut System of Systems (SoS)

Tiga Strategi SoS


1. Kontrol Terpusat
2. Lokal kotrol
3. Hibrida
MODEL JARINGAN MICRO/MICRO-
GRID

Mikro Grid adalah jaringan distribusi dengan energi lokal yang terhubung ke jaringan listrik
terpusat dan dapat beroperasi secara mandiri. Adapun bagian-bagian penting dari Micro Grid,
sebagai berikut:
• Consumer
• Smart Meter
• Dstribusi energy resouce (DER)
• Retailer Market
• Local Control
• Operator
• Service Provider
• Local Energy Storage System (ESS)
MODEL JARINGAN MICRO/MICRO-GRID

1. Consumer
Consumer adalah kelompok yang menggunakan jasa dari pembangkitan atau jaringan listrik. Consumer dibagi menjadi
3 jenis, yaitu:
1. Home Area Network (HAN)
2. Building Area Network (BAN)
3. Industry Area Network (IAN)

Peran dari Consumer


penerapan smart grid, konsumen diharapkan dapat mengotrol penggunaan listrik serta menyeimbangkan penawaran
dan permintaan sekaligus memastikan keandalan untuk harga dinamis. adapun hal yg dapat dilakukan oleh konsumen
1. Menggunakan, menghasilkan dan menyimpan listrik
2. Terlibat dalam Distribution System Management untuk mengonsumsi lebih sedikit energi selama beban puncak atau
mengahlihkan konsumsinya diluar jam sibuk.
MODEL JARINGAN MICRO/MICRO-GRID

2. SMART METER
perangkat elektronik yang mengukur konsumsi/Penjualan dan sebagai gerbang tukar informasih antra pengguna dan
pemasok. Smart Meter juga dapat membuka jalan unutk konrol beban dan pengukuran pada saat penggunaan melakukan
penjualan listrik secara independen

Peran dari Smart Meter


1. Mengukur Aliran Energi
2. Pengumpulan Informasih
3. Pengaman Ketika Terjadi Gangguan.
MODEL JARINGAN MICRO/MICRO-GRID

3. DSTRIBUSI ENERGY RESOUCE (DER)


Distribution energy resouce (DER) umumnya mencakup energi yang didistribusikan dan sistem penyimpanan. DER
sendiri memilkki peran untuk mengintegrasikan Renewable Energy Sources (RES) ke dalam sistem tenaga dan menjaga
kesimbangan antara permintaan dan pasokan energi

Peran dari Dstribsi energy resouce (DER)


1. Mendistribusikan dan menghasilkan energi (Dari Pembangkit Independen/kecil);
2. Melakukan Supply Side Management (SSM) dengan Energy Storage System (ESS)
MODEL JARINGAN MICRO/MICRO-GRID

4. Retailer Market
Pasar retail disiapkan untuk berhubungan langsung dengan konsumen terabhir yang Dimana mereka menjadi
gerbang generator (pembangkit dan konsumen utama)

Peran dari Smart Meter


1. Menjual Dan Membeli Energi
2. Melakukan Proses Tawar Menawar
MODEL JARINGAN MICRO/MICRO-GRID

5. Local Cotroller (LC)


Kontrol yang memiliki interaksi dua arah dengan Smart grid control (SGC)/central control ketika micro grid terhubung
dengan jaringan utama. Local Control mampu untuk mengotrol/menijau lansung Distribution energy resouce (DER) ,
Energy Storage System (ESS) dan Smart Meter (SM).

Peran dari Local Control


1. Mengelola keputusan konsumsi energi berdasarkan informasi lokal dan prospek operator.
2. Mengontrol Smart Device dalam rumah melalui Smart Meter.
MODEL JARINGAN MICRO/MICRO-GRID

6. Operator
Operator adalah kelompok yang bertangung jawab dalam menjalankan/mengawasi Jaringan Micro dengan Tujuan,
mencapai keunggulann operational dengan mengurangi biaya operasi, pemeliharaan dan perencanaan transmisi. Hal ini
didukung dengan konsep Smart Grid yaitu komunikasi 2 arah

Peran dari Operator


1. Menjual layanan penyeimbangan dan tambahan daya;
2. Menyediakan perdagangan terbuka melalui harga yang diperkirakan oleh penyedia layanan dan penawaran yang
ditawarkan oleh Pengecer;
3. Menentukan pembangkitan dan jadwal suplay melalui data yang dikumpulkan oleh smart meter dan perkiraan
cuaca dan pembangkitan yang dilakukan oleh penyedia layanan jaringan mikro;
4. Menggabungkan data dan status dari peserta jaringan mikro;
5. Memberikan perlindungan dan pemulihan.
6. Mengawasi Transaksi keuangan antara pasar dan konsumen
MODEL JARINGAN MICRO/MICRO-GRID

7. Service Provider
Sevice provider adalah dukungan kepada operator dalam menjalankan tugas-tugasnya. singkatnya, Service provider
memfasilitasi konsumen dan unit pembangkit
Peran dari Smart Meter
1. Prakiraan Generator dan cuaca ;
2. Perkiraan Tren Harga ;
3. Menyeimbangkan Pasokan dan Permintaan.

8. LOCAL ENERGY STORAGE SYSTEM (ESS)


Local ESS adalah penyimpanan energi sekaligus dapat mengirimkan energi yang terpasang di wilayah micro grid.
Local ESS dibuthkan untuk mengatasi kelemahan dari energi terbarukan seperti PLTS yg memiliki daya
terputus/tergantung pada peridode waktu dan pembangkit jenis lain .
Peran dari Smart Meter
1. Menyimpan Energi;
2. Menghasilkan dan mengonsumsi energi;
3. Menyeimbangkan penawaran dan permintaan;
INTEGRASI RENEWABLE ENERGY
PADA SMART GRID
pada gambar menujukkan Dampak PV/PLTS terhadap 5 jenis
kurva harga
1. Biaya tanpa PLTS
2. Biaya dgn PLTS 25%
3. Biaya dgn PLTS 50%
4. Biaya dgn PLTS 75%
5. Biaya dgn PLTS 100%

hasil simulasi menujukkan PLTS dengan peran tertinggi


memilki Biaya paling rendah. Sehingga akan berampak
pada konsumen, berupa dorongan agar lebih menggunakan
PLTS kapasitas tinggi.
INTEGRASI RENEWABLE ENERGY
PADA SMART GRID

Intermittent power due to the components’ efficiency ( Daya yang terputus-putus akibat
faktor pendukung Rewenable Energy

kekurangan dari Rewenable Energy adalah banyak faktor yang mempengaruhi. sepeerti PLTS yang
dipengaruhi oleh efisiensi matahari ATAU PLTB oleh angin. Semakin tinggi efektifitas pemanfaatan akan
semakin terlihat energi yang hilang. Hal ini dapat terselesaikan ketika terdapat ESS.

Sehingga, integrasi Rewenable Energy dan ESS dalam sistem tenaga memiliki efek menguntungkan.
Integrasi ini tidak hanya berkontribusi pada penguatan jaringan distribusi, akan tetapi juga mengurangi
kehilangan daya, melakukan pengurang masalah pada beban puncak, dan mengurangi biaya energi.

Anda mungkin juga menyukai