Anda di halaman 1dari 11

ADE RIKO MAULANA

DEFINISI GAGAL JANTUNG

 GAGAL JANTUNG merupakan suatu keadaan darurat medis


dimana jumlah darah yang dipompa oleh jantung seseorang
setiap menitnya {curah jantung (cardiac output)} tidak
mampu memenuhi kebutuhan normal metabolisme tubuh.
 Gagal jantung kongestif terjadi sewaktu kontraktilitas
jantung berkurang dan vetrikel tidak mampu memompa
keluar darah sebanyak yang masuk selama diastole. Hal ini
menyebabkan volume diastolic akhir ventrikel secara
progresif bertambah. (Elizabeth J. Corwin)
 Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak
mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam
memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme jaringan
tubuh, sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih
cukup tinggi.
TANDA DAN GEJALA GAGAL
JANTUNG

Definisi gagal jantung


Gagal jantung merupakan kumpulan gejala klinis pasien dengan
tampilan seperti :
1. Gejala khas gagal jantung : Sesak nafas saat istrahat atau
aktifitas, kelelahan, edema tungkai
2. Tanda khas Gagal Jantung : Takikardia, takipnu, ronki paru,
efusi pleura, peningkatan tekanan vena jugularis, edema perifer,
hepatomegali.
3. Tanda objektf gangguan struktur atau fungsional jantung saat
istrahat, kardiomegali, suara jantung ke tiga, murmur jantung,
abnormalitas dalam gambaran ekokardiografi, kenaikan
konsentrasi peptida natriuretik
KLASIFIKASI

Klasifikasi gagal jantung berdasarkan kelainan struktural jantung


atau berdasarkan gejala yang berkaitan dengan kapasitas fungsional
NYHA.
Klasifikasi berdasarkan kelainan struktural jantung
Stadium A
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal jantung.
Tidak terdapat gangguan struktural atau fungsional jantung, tidak
terdapat tanda atau gejala.
Stadium B
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang berhubungan dengan
perkembangan gagal jantung, tidak terdapat tanda atau gejala.
Stadium C
Gagal jantung yang simtomatikberhubungan dengan penyakit
struktural jantung yang mendasari
Stadium D
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal jantung yang
sangat bermakna saat istrahat walaupun sudah mendapat terapi
medis maksimal (refrakter).
Klasifikasi berdasarkan kapsitas fungsional (NYHA)
Kelas I
Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik. Aktifitas
fisik sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak
nafas
Kelas II
Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat
istrahat, namun aktifitas fisiksehari-hari menimbulkan kelelahan,
palpitasi atau sesak nafas
Kelas III
Terdapat batasan aktifita sbermakna. Tidak terdapat keluhan
saat istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan menyebabkan
kelelahan, palpitasi atau sesak
Kelas IV
Tidak dapat melakukan aktifitasfisiktanpa keluhan. Terdapat
gejala saat istrahat. Keluhan meningkat saat melakukan
aktifitas
PATOFISIOLOGI

 Kelainan fungsi otot jantung disebabkan oleh aterosklerosis


koroner, hipertensi arterial dan penyakit otot degeneratif atau
inflamasi. Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi
miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.
Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat).
Infark Miokardium biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
Hipertensi sistemik/ pulmonal (peningkatan afterload)
meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya
mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. Efek tersebut
(hipertrofi miokard) dapat dianggap sebagai mekanisme
kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung.
Tetapi untuk alasan tidak jelas, hipertrofi otot jantung tadi tidak
dapat berfungsi secara normal, dan akhrinya terjadi gagal
jantung.
PATHWAY
M EN U R U T LO K A SI TER J A D I NYA :

1. Gagal jantung kiri


Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena ventrikel kiri
tidak mampu memompa darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan
dalam sirkulasi paru menyebabkan cairan terdorong kejaringan paru.
Manifestasi klinis yang terjadi meliputi dispnea, batuk, mudah lelah,
takikardi dengan bunyi jantung S3, kecemasan kegelisahan, anoreksia,
keringat dingin, dan paroxysmal nocturnal dyspnea,ronki basah paru
dibagian basal
2. Gagal jantung kanan
Bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongesti visera dan
jaringan perifer. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu
mengosongkan volume darah dengan adekuat sehingga tidak dapat
mengakomodasi semua darah yang secara normal kembali dari sirkulasi
vena. Manifestasi klinis yang tampak meliputi : edema akstremitas bawah
yang biasanya merupakan pitting edema, pertambahan berat badan,
hepatomegali (pembesaran hepar), distensi vena leher, asites (penimbunan
cairan didalam rongga peritonium), anoreksia dan mual, dan lemah.

Anda mungkin juga menyukai