Anda di halaman 1dari 24

By.

DKK Samarinda
Siapa yang biasa
dimaksud dengan anak ?

Anak adalah seseorang yang


belum berusia 18 (delapan
belas) tahun,termasuk anak
yang masih dalam kandungan

Ciri Khas Anak Adanya proses


tumbuh kembang yang selalu
berbeda pada setiap tahapan
usianya
Tumbuh Kembang
Anak
Bagaimana Anak Tumbuh ?

Unik, Karena :
1. Kecepatan pertumbuhan tidak tetap

2. Tiap organ tumbuh dengan pola berbeda

Otak, tumbuh paling dini dan


paling cepat dibanding organ
lainya
Konsep
Pertumbuhan
Umum
(struktur dan
ukuran fisik)
- Berat badan
- Tinggi badan
- Lingkar kepala
- Ukuran fisik lainnya

Perkembangan (fungsi
dan kemampuan)
- Penglihatan dan pendegaran
- Motorik kasar dan halus
- Bicara bahasa
- Personal sosial
- Kecerdasan

Dr.
e
Penambahan berat badan dan
tinggi badan sebagai faktor
penanda pertumbuhan fisik anak
yang pesat
Kondisi tubuh anak yang pendek
seringkali dikatakan sebagai
faktor keturunan (genetik) dari
kedua orang tuanya.

Padahal seperti kita ketahui,


genetika merupakan faktor
determinan kesehatan yang
paling kecil pengaruhnya bila
dibandingkan dengan faktor
perilaku, lingkungan (sosial,
ekonomi, budaya, politik), dan
pelayanan kesehatan. Dengan
kata lain, stunting merupakan
masalah yang sebenarnya bisa
dicegah.

Upaya ini bertujuan agar anak-


anak Indonesia dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal
dan maksimal, dengan disertai
ABOUT HOSPITAL
kemampuan emosional, sosial,
dan fisik yang siap untuk belajar,
serta mampu berinovasi dan
berkompetisi di tingkat global.
 TB/U < -2 SD ATAU PB/U -2 SD
(Pendek)
 TB/U< -3 SD atau PB/U < -3 SD
(Sangat Pendek)
 Gangguan kognitif dan kecerdasan
 Gangguan kesehatan

8
Stunting

Stunting sering disebut kerdil/pendek adalah :Kondisi gagal


tumbuh pada anak usia dibawah 5 tahun akibat kekurangan gizi
kronis , infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak
memadai terutama dalam 1000 HPK (janin-2 thn)

Anak tergolong stunting apabila PB < -2SD atau tinggi anak


seusianya.
Tanda dan Gejala

Performa buruk pada tes


Tanda pubertas
perhatian dan memori
terhambat
belajar

Pertumbuhan gigi
Pertumbuhan melambat
terlambat

Wajah tampak lebih


Muda dari usia Menjadi rendah diri
P
e • Faktor gizi buruk yang dialami ibu hamil
dan anak balita
n
y
e • Masih terbatasnya layanan kesehatan

b
a
• Kurangnya akses air
b bersih dan sanitasi
S
t Kurangnya pengetahuan ibu
mengenai kesehatan dan
u gizi sblm dan pada masa
hamil serta setelah ibu
n melahirkan
t
i
n
g Masih kurangnya akses
makanan bergizi
DAMPAK KURANG GIZI

Gizi kurang & Gizi cukup &


infeksi sehat

“Otak Kosong” bersifat permanen Anak cerdas


Tak terpulihkan dan produktif

MUTU RENDAH MUTU SDM TINGGI

BEBAN ASET
Perbedaan volume dan struktur otak anak usia 3 tahun
normal dan dengan pertumbuhan terhambat

Anak Usia 3 Tahun

Normal Terhambat
18
Facet, 2004
Akibat
Fungsi tubuh tidak seimbang
Stunting
Mudah sakit. Berisiko terkena penyakit
yang berhubungan
dengan pola makan
diusia tua

Postur tubuh tidak Lebih pendek dari pada


maksimal saat dewasa tinggi seusianya

Kerugian ekonomi Kemampuan kognitif


berkurang

Merupakan salah satu faktor


penyakit metabolik saat
dewasa
Cara mencegah stunting
Ibu hamil mendapat tablet
1 tambah darah minimal 90 6 . ASI Ekslusif hingga usia
tablet selama kehamilan 6 bulan

2 Pemberian makanan 7 MPASI Usia 6 bulan – 2


tambahan ibu hamil tahun

iPemenuhan Gizi
3 8 Imunisasi lengkap dan
vit A

4 Perilaku hidup bersih 9 Pantau pertumbuhan


dan sehat anak balita

Persalinan dengan 1
5 dokter atau bidan yang 0 IMD
ahli
Sanitasi untuk cegah stunting
Cuci tangan dengan
1
menggunakan
sabun

Berhenti buang air


2 besar sembarangan

3 Penegloalaan
sampah
. rumah
tangga

4 Pengelolaan limbah
cair rumah tangga

5 Pengelolaan air
minum dan
makanan rumah
Intervensi Gizi Spesifik
Intervensi Sesuai
Kelompok Sasaran Intervensi Prioritas Intervensi Penting
Kondisi
Remaja dan wanita usia  Suplementasi tablet tambah
subur darah

Ibu hamil  Pemberian makanan tambahan  Suplementasi kalsium  Perlindungan dari


bagi ibu hamil Kurang Energi  Pemeriksaan kehamilan malaria
Kronik (KEK)  Pencegahan HIV
 Suplementasi tablet tambah
darah
Ibu menyusui dan anak  Promosi dan konseling  Suplementasi kapsul  Pencegahan
0-23 bulan menyusui vitamin A kecacingan
 Promosi dan konseling  Suplementasi taburia
pemberian makan bayi dan anak  Imunisasi
(PMBA)  Suplementasi zinc untuk
 Tata laksana gizi buruk akut pengobatan diare
 Pemberian makanan tambahan  Manajemen terpadu
pemulihan bagi anak gizi kurang balita sakit (MTBS)
akut
 Pemantauan pertumbuhan
Anak 24-59 bulan  Tata laksana gizi buruk akut  Suplementasi kapsul  Pencegahan
 Pemberian makanan tambahan vitamin A kecacingan
pemulihan bagi anak gizi kurang  Suplementasi taburia
akut  Suplementasi zinc untuk
 Pemantauan pertumbuhan pengobatan diare
 Manajemen terpadu
balita sakit (MTBS)
Jenis Intervensi Program/Kegiatan Intervensi
Peningkatan penyediaan  Akses air minum yang aman
air minum dan sanitasi  Akses sanitasi yang layak
Peningkatan akses dan  Akses pelayanan Keluarga Berencana (KB)
kualitas pelayanan gizi  Akses Jaminan Kesehatan (JKN)
dan kesehatan  Akses bantuan uang tunai untuk keluarga miskin (PKH)

Peningkatan kesadaran,  Penyebarluasan informasi melalui berbagai media


komitmen, dan praktik  Penyediaan konseling perubahan perilaku antar pribadi
pengasuhan dan gizi ibu  Penyediaan konseling pengasuhan untuk orang tua
dan anak  Akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan
pemantauan tumbuh-kembang anak
 Penyediaan konseling kesehatan dan reproduksi untuk
remaja
 Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Peningkatan akses  Akses bantuan pangan non tunai (BPNT) untuk keluarga
pangan bergizi kurang mampu
 Akses fortifikasi bahan pangan utama (garam, tepung
terigu, minyak goreng)
 Akses kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
 Penguatan regulasi mengenai label dan iklan pangan
T
E
R
I
M
A
K
A
S
I
H

Anda mungkin juga menyukai