Anda di halaman 1dari 9

Seminar Tata Boga

“Pizza Cone Hati Sapi


Sebagai Jajanan Remaja
Putri Anemia”

Milla Farah Azizah


1403250
Latar Metode
Belakang Kajian Penelitian
Pustaka

Rumusan Pembahasan
Masalah

Tujuan QDA
Penelitian
Uji
Hedonik
Manfaat
Remaja = Rentang usia 10-24 tahun (WHO).

Pada masa ini remaja akan mengalami beberapa perubahan baik


fisik maupun psikis, growth sprut . Sehingga asupan zat-zat gizi
yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan remaja akan
membantu remaja mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal.
Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan
menimbulkan masalah gizi salah satunya yang paling sering
terjadi pada remaja khususnya remaja putri adalah kurang zat besi
atau anemia. Diet yang tidak seimbang dengan kebutuhan zat gizi
tubuh akan menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi yang penting
seperti zat besi (Utamadi, 2002).

Latar Belakang
Dari uraian latar belakang tersebut dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian ini yaitu apakah pizza cone
hati sapi dapat dijadikan jajanan untuk Remaja Putri
penderita Anemia?

Rumusan Masalah
Tujuan
Penelitian
Tujuan Umum :
Merancang dan membuat produk makanan tinggi
Fe bagi Remaja Putri penderita Anemia.

Tujuan Khusus :
1. Menghasilkan produk Pizza yang divariasikan
bentuknya menjadi Cone dengan isian hati sapi,
2. Menghasilkan karya tulis berbentuk laporan
pada mata kuliah Seminar Tata Boga,
3. Menghasilkan media penayangan materi dalam
Power Point slide show dan photo show (foto-
foto produk pizza cone).
Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan
manfaat, diantaranya adalah :

Dapat memberikan informasi terkait jajanan sehat


tinggi Fe untuk remaja putri anemia.

Memberikan tambahan wawasan bagi penulis terkait


jajanan sehat tinggi Fe untuk remaja puteri anemia
agar mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
untuk menghindari anemia.

Merancang dan membuat inovasi terkait jajanan


popular (Pizza).

Manfaat Penelitian
Pada remaja putri, puncak pertumbuhan terjadi sekitar 12-18 bulan
sebelum mengalami menstruasi pertama atau sekitar usia 10-14 tahun
(ADB/SCN 2001 diacu dalam Briawan 2008). Kebutuhan gizi remaja
relatif besar, karena mereka masih mengalami pertumbuhan. Selain
itu, remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi dibanding
usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak (Adriani
dan Wirjatmadi, 2014).

Beberapa masalah yang berkaitan dengan gizi yang ditemukan pada


remaja antara lain adalah Indeks Masa Tubuh (IMT) kurang dari
batas normal atau sebaliknya, memiliki IMT yang berlebihan
(obesitas), dan anemia serta masalah yang berhubungan dengan
gangguan perilaku makan berupa anoreksia nervosa dan bulimia.

Kajian Pustaka
Masalah gizi yang terjadi pada remaja khususnya remaja putri adalah
kurang zat besi atau anemia. Anemia merupakan kelanjutan dampak
dari kekurangan gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan kurang
zat gizi mikro (vitamin dan mineral).

Jenis anemia pada remaja khususnya remaja putri adalah anemia


defisinesi zat gizi. Pravalensi anemia yang ditemukan pada wanita
tidak hamil umur ≥ 15 tahun adalah sebesar 23,3%, pada laki-laki
umur ≥ 15 tahun sebesar 19,5% (Depkes RI, 2012).

Anemia kekurangan zat besi dapat menimbulkan berbagai dampak


pada remaja putri antara lain menurunkan daya tahan tubuh sehingga
mudah terkena penyakit, menurunnya aktifitas dan prestasi belajar.
Disamping itu remaja putri yang menderita anemia kebugarannya juga
akan menurun, sehingga menghambah prestasi olahraga dan
produktifitasnya (Depkes RI, 2012).
Penanganan anemia pada remaja terutama remaja putri dapat
diatasi dengan suplemen tablet besi dan iron/zinc,atau tata
laksana makanan dengan pemberian makanan yang tinggi
akan sumber zat besi/ zinc.

Selain itu juga, penanganan anemia bisa dilakukan dengan cara tata
laksana makanan diet, yaitu makanannya dianjurkan mengkonsumsi
bahan makanan yang mengandung tinggi kandungan fe. Kandungan fe
yang terdapat pada bahan makanan terdapat dalam bentuk hem seperti
terdapat dalam hemoglobin dan mioglobin makanan hewani, dan besi
non hem dalam makanan nabati.

Penanganan Anemia Pada Remaja Putri

Anda mungkin juga menyukai