Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

GASTRITIS

By : FITRI SUKMAWATI, S.KEP, NS


Definisi
 Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung, sering akibat
diet yang sembarangan. Biasanya individu ini makan terlalu
banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu
berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab
penyakit. ( Smelzer 2002 )
 Gastritis adalah imflamasi dari mukosa lambung gambaran
klinis yang ditemukan berupa dyspepsia atau indigesti.
Berdasarkan Eudaskopi ditemukan entema mukosa,
sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa. (
Dongoes, 2000 )
 Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang
dapat bersifat akut, kronik, difus atau local. Dua jenis
gastritis yang paling sering terjadi yaitu gastritis supervisial
akut dan gastritis atrofik kronik. ( Price and Wilson, 1995 )
ETIOLOGI

1. Obat-obatan, Aspirin, Obat anti Inflamasi non


steroid ( AINS )
2. Alkohol dan stress
3. Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung :
trauma, luka bakar, sepsis
4. Refluk dari usus kelambung
5. Endotoxin
6. Makanan yang merangsang: panas, pedas, asam
MANIFESTASI KLINIK
• Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium,
mual, kembung, muntah, anorexia
• Ditemukan pula pendarahan/ hemoragi
saluran cerna berupa hematemesis dan
melena, tanda-tanda anemia pasca
perdarahan.
Komplikasi

• Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu


perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)
berupa hematemesis dan melena, berakhir
dengan syock hemoragik, terjadi ulkus pepticum,
kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi
perforasi.
• Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu
gangguan penyerapan vitamin B 12, anemia
pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan
penyempitan daerah antrum pylorus.
Pemeriksaan Penunjang
1. Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian
biasanya berdarah dan letaknya tersebar.
2. Pemeriksaan Hispatologi : akan tampak kerusakan
mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa
muskularis.
3. Pemeriksaan radiology.
4. Pemeriksaan laboratorium.
• Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL
menurun pada klien dengan gastritis kronik.
• Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar
vitamin B12 yang rendah merupakan anemia megalostatik.
• Kadar hemagiobi, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.
• Gastroscopy.
Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi
area perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsi.
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi.
• Mengatasi atau menghindari penyebab
apabila dapat dijumpai.
• Pemberian obat-obat antasid atau obat-obat
ulkus lambung yang lain (Soeparman,1999)
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Gatritis akut diatasi dengan mengintruksikan
pasien untuk menghindari alcohol dan
makanan sampai gejala berkurang
• Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi
diet pasien, meningkatkan istirahat,
mengurangi stress, dan memulai
farmakoterapi
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Gastritis Akut
Pemberian obat-obatan H2 blocking (Antagonis
reseptor H2). Inhibitor pompa proton,
ankikolinergik dan antasid (Obat-obatan alkus
lambung yang lain). Fungsi obat tersebut untuk
mengatur sekresi asam lambung.
• Gastritis Kronik
Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris
berupa antasid, antagonis H2 atau inhibitor
pompa proton
ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS
A. Pengkajian
1. ANAMNESE
2. PEMERIKSAAN FISIK
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI
PENGKAJIAN
• Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut
sebelah kiri bawah.
• Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalan
penyakitnya, awal dari gejala yang dirasakan
klien, keluhan timbul dirasakan secara mendadak
atau bertahap, faktor pencetus, upaya untuk
mengatasi masalah tersebut.
• Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit
yang berhubungan dengan penyakit sekarang,
riwayat dirumah sakit, dan riwayat pemakaian
obat.
PENGKAJIAN
Pemeriksaan fisik, yaitu Review of system (ROS)
Keadaan umum : tampak kesakitan pada pemeriksaan fisik
terdapat nyeri tekan di kwadran epigastrik.
• B1(breath) : takhipnea
• B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer
lemah, pengisian perifer lambat, warna kulit pucat.
• B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat
kesadaran dapat terganggu, disorientasi, nyeri epigastrum.
• B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan.
• B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu
hati, tidak toleran terhadap makanan pedas.
• B6 (bone) : kelelahan, kelemahan
PENGKAJIAN
1. Aktivitas / Istirahat
• Gejala : kelemahan, kelelahan
• Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons
terhadap aktivitas)
2. Sirkulasi
• Gejala : kelemahan, berkeringat
• Tanda : Hipotensi (termasuk postural), Takikardia,
disritmia (hipovolemia / hipoksemia), Nadi perifer
lemah, pengisian kapiler lambat / perlahan
(vasokonstriksi), warna kulit pucat, sianosis (tergantung
pada jumlah kehilangan darah), kelemahan kulit /
membran mukosa, berkeringat (menunjukkan status
syok, nyeri akut, respons psikologik)
PENGKAJIAN
3. Integritas ego
• Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja),
perasaan tak berdaya.
• Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar.
4. Eliminasi
• Gejala: riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena
perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan
dengan GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster,
iradiasi area gaster. Perubahan pola defekasi / karakteristik feses.
• Tanda : nyeri tekan abdomen, distensi, bunyi usus : sering
hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah perdarahan,
karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau
kadang-kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea),
konstipasi dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida),
haluaran urine : menurun, pekat.
PENGKAJIAN
5. Makanan / Cairan
• a. Gejala: anoreksia, mual, muntah (muntah yang
memanjang diduga obstruksi pilorik bagian luar
sehubungan dengan luka duodenal), masalah menelan :
cegukan, nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau
muntah
• b. Tanda: muntah dengan warna kopi gelap atau merah
cerah, dengan atau tanpa bekuan darah, membran mukosa
kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk
(perdarahan kronis).
6. Neurosensi
• Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar,
kelemahan.
• Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari
agak cenderung tidur, disorientasi / bingung, sampai
pingsan dan koma (tergantung pada volume sirkulasi /
oksigenasi).
PENGKAJIAN
7. Nyeri / Kenyamanan
• a. Gejala: nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar,
perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa
ketidaknyamanan / distres samar-samar setelah makan banyak dan
hilang dengan makan (gastritis akut).
• nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung
terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus
gaster).
• nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi
kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang
dengan makanan atau antasida (ulkus duodenal).
• tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).
• faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-
obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor
psikologis.
• B. Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit,
pucat, berkeringat, perhatian menyempit.
PENGKAJIAN
8. Keamanan
• Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA
• Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar
(menunjukkan sirosis / hipertensi portal)

9. Penyuluhan / Pembelajaran
• Gejala: adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang
mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID menyebabkan
perdarahan GI. Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal :
anemia) atau diagnosa yang tak berhubungan (misal : trauma
kepala), flu usus, atau episode muntah berat. Masalah kesehatan
yang lama misal : sirosis, alkoholisme, hepatitis, gangguan makan
(Doengoes, 1999, hal: 455).
Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan pengobatan
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,
berhubungan dengan intake oral in adekuat
3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan
dengan pengeluaran berlebihan
4. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan
diet dan proses penyakit
5. Nyeri berhubungan dengan iritasi/inflamasi
mukosa lambung

Anda mungkin juga menyukai