EFEKTIF DALAM
KELUARGA
1. Hubungan antarperan
2. Model ABX
POLA KOMUNIKASI DAN
INTERAKSI DALAM KELUARGA
2. Model interaksional
Model Interaksional ini berlawanan dengan model S-R.
Sementara model S-R mengasumsikan manusia adalah
pasif, model interaksional menganggap manusia jauh
lebih aktif.
Komunikasi di sini digambarkan sebagai pembentukan
makna yaitu penafsiran atas pesan atau perilaku orang
lain oleh para peserta komunikasi.
Berapa konsep penting yang digunakan adalah diri
sendiri, diri orang lain, simbol, makna, penafsiran, dan
tindakan.
POLA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
DALAM KELUARGA
3. Hubungan antar peran
Komunikasi dalam keluarga dapat pula dipengaruhi
oleh pola hubungan antar peran hal ini, disebabkan
masing-masing peran yang ada dalam keluarga
dilaksanakan melalui komunikasi.
4. Model ABX
Pola komunikasi lainnya yang juga sering terjadi
dalam komunikasi antara anggota keluarga adalah
model ABX yang dikemukakan oleh Newcomb dari
perspektif psikologi-
sosial. Newcomb menggambarkan bahwa seseorang
(A) menyampaikan informasi kepada seseorang
lainnya (B) mengenai sesuatu (X).
Tahap-Tahap Perkembangan
Komunikasi Keluarga
1. Keluarga dengan anak – anak prasekolah
Pada tahap ini dari lahir hingga usia 6 tahun, anak –
anak ada pada tahun puncak untuk mempelajari bahasa.
Kemampuan berbahasa terutama diperoleh dari
keluarga khususnya dari interaksi anatara anak dan
pengasuh utama, ibunya
2. Keluarga dengan anak – anak usia sekolah
Anak – anak semakin mengalami kebebasan sejalan
dengan pertambahan usia.
Mereka memperoleh pengaruh tidak hanya lewat
komunikasi keluarga yang masih merupakan
kekuatan dominan, tapi juga lewat komunikasi
dengan pihak – pihak di luar keluarga.
Dua dimensi komunikasi orang tua-anak menjadi
penting ; penerimaan – penolakan dan kontrol
otonomi.
Tahap-Tahap Perkembangan
Komunikasi Keluarga
3. Keluarga dengan anak – anak remaja
Tahap ini cenderung ditandai dengan bertambahnya konflik
sehubungan dengan bertambahya kebebasan anak – anak.
Masalah – masalah otonomi dan kontrol menjadi sangat
tajam pada tahun –tahun ini.
Anak – anak remaja mulai mengalihkan komunikasi dari
komunikasi keluarga kepada komunikasi dengan teman-
teman sebaya. Karena perubahan – perubahan fisiologis
dan psikologis yang dialami remaja, topik –topik tertentu
menjadi perhatian mereka. Pendeknya, usia remaja
merupakan tantangan terbesar bagi komunikasi keluarga.
Bila orang tua dan anak dapat mengatasi badai, komunikasi
selanjutnya akan lebih lancar. Selanjutnya dapat
disimpulkan dengan pertambahan usia, hubungan kita
dengan saudara- saudara kandung tetap penting.
Teknik Komunikasi Efektif dalam
Keluarga
Ada lima hal yang harus diperhatikan agar komunikasi di
dalam keluarga tercipta secara efektif, yaitu:
1. Respek
Komunikasi harus diawali dengan sikap saling
menghargai (respectfull attitude).
Adanya penghargaan biasanya akan menimbulkan
kesan serupa (timbal balik) dari si lawan diskusi.
Orangtua akan sukses berkomunikasi dengan anak
bila ia melakukannya dengan penuh respek.
Bila ini dilakukan maka anak pun akan melakukan
hal yang sama ketika berkomunikasi dengan
orangtua atau orang di sekitanya
Teknik Komunikasi Efektif dalam
Keluarga
2. Empati
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan
diri kita pada situasi dan kondisi yang dihadapi
orang lain.
Syarat utama dari sikap empati adalah
kemampuan untuk mendengar dan mengerti
orang lain, sebelum didengar dan dimengerti
orang lain.
Orangtua yang baik tidak akan menuntut
anaknya untuk mengerti keinginannya, tapi ia
akan berusaha memahami anak atau
pasangannya terlebih dulu
Teknik Komunikasi Efektif dalam
Keluarga
3. Audibel
Audibel berarti “dapat didengarkan” atau bisa dimengerti
dengan baik.
Sebuah pesan harus dapat disampaikan dengan cara atau
sikap yang bisa diterima oleh si penerima pesan.
Raut muka yang cerah, bahasa tubuh yang baik, kata-kata
yang sopan, atau cara menunjuk, termasuk ke dalam
komunikasi yang audibel ini.
4. Jelas
Pesan yang disampaikan harus jelas maknanya dan tidak
menimbulkan banyak pemahaman, selain harus terbuka
dan transparan.
Ketika berkomunikasi dengan anak, orangtua harus
berusaha agar pesan yang disampaikan bisa jelas
maknanya. Salah satu caranya adalah berbicara sesuai
bahasa yang mereka pahami (melihat tingkatan usia).
Teknik Komunikasi Efektif dalam
Keluarga
5. Tepat
Dalam membahas suatu masalah hendaknya proporsi yang
diberikan tepat baik waktunya, tema maupun sasarannya.
Waktu yang tepat untuk membicarakan masalah anak
misalnya pada waktu makan malam. Pada waktu sarapan
pagi, karena ketergesaan maka yang dibicarakan umumnya
masalah yang ringan saja.
6. Rendah Hati
Sikap rendah hati dapat diungkapkan melalui perlakuan
yang ramah, saling menghargai, tidak memandang diri
sendiri lebih unggul ataupun lebih tahu, lemah lembut,
sopan, dan penuh pengendalian diri.
Dengan sikap rendah hati ini maka lawan diskusi kita
memjadi lebih terbuka, sehingga banyak hal yang dapat
diungkapkan dari diskusi tersebut
Faktor –Faktor yang Mempengaruhi
Komunikasi Keluarga