Anda di halaman 1dari 16

Skenario


 Seorang perempuan usia 33 tahun dirujuk oleh
spesialis kebidanan dan kandungan ke poliklinik
gizi RS FMC dengan keluhan sudah menikah 5
tahun, tetapi belum mempunyai anak dan
didiagnosis sebagai Sindroma Ovarium Polikistik (
SOPK ).

 Istilah yg tidak diketahui : -



Anamnesis
Rumusan Masalah
Perempuan 33 tahun Pemeriksaan fisik
dengan diagnosa PCOS
ingin memiliki anak
Perhitungan BBN,
IMT, WHR,
Kebutuhan kalori

Tatalaksana

Anamnesis Pemeriksaan fisik
 Pada anamnesis didapatkan  Pada pemeriksaan fisik
identitas pasien wanita 33 didapatkan pasien memiliki
tahun datang dengan tekanan darah 100/ 70
keluhan belum memiliki
anak setelah 5 tahun usia mmHg tinggi badan 155
pernikahan dan didiagnosis Cm, dan berat badan 90 kg
sebagai Sindroma Ovarium sertaLpe 95 cm Lpa 105 cm.
Polikistik ( SOPK ). Pasien
dirujuk oleh dokter spesialis
kebidanan dan kandungan
ke poliklinik gizi.
Sindrom ovarium polikistik

 Merupakan kumpulan gejala dan tanda dari kelainan hiperandrogen
serta anovulasi yang diakibatkan oleh gangguan sistem endokrin.

 European Society for Human Reproduction dan Embryology and the


American Society for Reproductive Medicine, ASRM/ESHRE tahun
2003 :
(i) tanda klinis atau biokimia hiperandrogenisme
(ii) gangguan ovulasi kronik; dan
(iii) ditemukan adanya gambaran morfologi ovarium polikistik
pada pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
Infertilitas pada PCOS berkaitan dengan 2 hal :
 Adanya oligoovulasi/anovulasi
 Adanya kadar LH yang tinggi sehingga merangsang sintesa
androgen
Sindrom metabolik

 WHO) → diatas 1,7 milliar dan 310 juta.
 Framingham Offspring Study →terdapat 29,4% ♂
dan 23,1%♀ menderita SM.
 Data dari Himpunan Studi Obesitas Indonesia
(HISOBI) →13,13%.
Criteria diagnosis
Kriteria diagnosis WHO:
Komponen ATP III : 3 komponen IDF
Resistensi insulin plus :
di bawah ini

Obesitas Waist to hip ratio : Lingkar perut : Lingkar perut :


abdominal/ sentral Laki-laki : > 0,9 Laki-laki: 102 cm Laki-laki: ≥90 cm
Wanita : > 0,85 atau Wanita : >88 cm Wanita : ≥80 cm
IMB >30 Kg/m

Hiper- ≥150 mg/dl (≥ 1,7 mmol/L) ≥ 150 mg/dl (≥1,7 ≥ 150 mg/dl
trigliseridemia mmol/L)
Hipertensi TD ≥ 140/90 mmHg atau TD ≥ 130/85 mmHg TD sistolik ≥ 130 mmHg
riwayat terapi anti atau riwayat terapi TD diastolik ≥ 85 mmHg
hipertensif anti hipertensif

Kadar glukosa Toleransi glukosa ≥ 110 mg/dl GDP ≥ 100mg/dl


darah tinggi terganggu, glukosa puasa
terganggu,resistensi insulin
atau DM

Mikro-albuminuri Rasio albumin urin dan


kreatinin 30 mg/g atau laju
eksresi albumin 20
mcg/menit
Berat Badan Normal dan Indeks Massa
Tubuh

 Usia < 40 tahun, BBI = tinggi badan (cm) – 100 – 10%
 Usia ≥ 40 tahun, BBI = tinggi badan (cm) – 100

Rumus IMT Berat Badan ( BB) IMT


BB kurang <18,5
BB Normal 18,5 - 22,9
BB Lebih ≥23,0
 Preobesitas 23,0 - 24,9
 Obesitas I 25,0 – 29,9
 Obesitas II ≥30
 Pada scenario pasien wanita berumur 33 tahun didapatkan mmHg
tinggi badan 155 Cm, dan berat badan 90 kg.

 Usia < 40 tahun, BBI = (tinggi badan (cm) – 100) – 10%


= (155 (cm) – 100)- 10%
= (55)- 5,5
= 49,5 Kg

 Rumus IMT = BB / TB(m) ²


= 90/(1,55)2
=37,46 (obesitas II)

 Rasio pinggang : panggul (waist to hip ratio/ WHR). Lpe 95 cm Lpa


105 cm
WHR = LPi / LPa
= 95/105
= 0,9 ( Obesitas sentral)

 Tentukan komposisi gizi seimbang (protein 10-20% (20%),
lemak 20-35% (20%). Karbohidrat 60-70% (60%)) total
kalori/hari

 KH (60%) : 60/100 x 1237,5 = 742,5  KH (gram) : 742,5/4 =


185,6 gram
 Protein (20%) : 20/100 x 1237,5 = 247,5  protein (gram) :
247,5/4 = 61,8 gram
 Lemak (20%) : 20/100 x 1237,5 = 247,5  lemak (gram) : 247,5/9
= 27,5 gram
Penatalaksanaan obesitas

 Modifikasi gaya hidup
Modifikasi diet pada perempuan dengan SOPK memiliki efek perbaikan profil
hormonal dan metabolik.
 Diet → Pada pasien obesitas, diupayakan target penurunan berat badan
sebesar 5-10% dari berat badan awal. Menurunkan berat badan adalah
pengurangan jumlah kalori sebesar 500-1000 kkal/hari dengan komposisi
seimbang disertai peningkatan asupan serat.

 Olahraga →WHO merekomendasikan untuk penurunan berat badan olah raga


3-5 kali perminggu dan lebih ideal jika setiap hari, pilihan olah raganya adalah
berjalan, berenang, pekerjaan rumah tangga dan berkebun.
Penatalaksanaan Obesitas

 Terapi farmakologi
Berdasarkan keseimbangan energi dibagi menjadi 2 kategori
 Pertama yang bekerja di pusat, dengan mengurangi nafsu makan dan merangsang
rasa kenyang atau dengan meningkatkan pengeluaran energi.
 Kedua adalah agen yang berkerja secara perifer, bekerja dengan mengurangi
penyerapan lemak, yang paling sering digunakan adalah Orilistat, yang terbukti
mengurangi berat badan dan juga mengurangi resistensi insulin dan
hiperandrogen pada pasien dengan SOPK.

 Operasi Bariatrik
wanita SOPK dengan IMT 50,7 setelah dilakukan operasi bariatrik bisa
menurunkan berat badan 41-50 kg dalam 12 bulan, dan mengalami perbaikan dalam
ovulasi, resistensi insulin dan hiperandrogen, hirsutisme
Komplikasi

Jantung koroner
Stroke

Diabetes
Prognosis

 Komponen sindrom metabolik dapat mengalami perbaikan
dengan tata laksana yang memprioritaskan program tata
laksana berat badan yang intensif, disamping modifikasi gaya
hidup dan tata laksana faktor risiko klinis lain terkait dengan
penyakit kardiovaskular.
Kesimpulan

 Sindrom ovarium polikistik merupakan salah satu penyebab
infertilitas, sindom ini sering ditemukan pada wanita yang
mengalami kegemukan dan resistensi insulin. Sindrom metabolik
juga merupakan salah satu penyebabnya karena sindrom
metabolik adalah kelompok beberapa gejala dari obesitas sentral,
dislipidemia, hiperglikemia, dan hipertensi. . Tatalaksana sindrom
metabolik dapat dilakukan beberapa cara sesuai dengan kondisi
pasiennya yaitu terdiri dari pengaturan pola makan, aktivitas fisik
atau olahraga, farmakoterapi dan pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai