Anda di halaman 1dari 12

HEPAR

FISIOLOGI

 Fungsi utama hati adalah membentuk dan mengeluarkan empedu. Saluran


empedu mengangkut empedu sedangkan kantung empedu menyimpan dan
mengelurakan empedu kedalam usus halus sesuai kebutuhan. Hati mensekresi
sekitar 500-1000ml empedu kuning tiap hari. Unsure utama empedu adalah air
(97%), elektrolit, garam empedu, fospolipid, kolesterol, garam anorganik, dan
pigmen empedu (terutama bilirubin terkonjugasi).

 Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorbs lemak dalam usus halus.
Setelah diolah oleh bakteri dalam usus halus, sebagian besar garam empedu akan
direabsorbsi di ileum, mengalami resirkulasi ke hati, serta kembali dikonjugasi dan
disekresi.
 Bilirubin (pigmen empedu) adalah hasil akhir dari metabolism secara fisiologis
tidak penting, namun merupakan petunjuk adanya penyakit hati dan saluran
empedu yang penting karena bilirubin cenderung mewarnai jaringan dan cairan
yang kontak dengannya.

 Hati berperan penting dalam metabolism tiga makronutrien yang dihantarkan oleh
vena porta pasca absospsi di usus. Bahan makanan tersebut ialah karbohidrat,
protein, dan lemak
 Menurut Guyton & Hall (2008), hati mempunyai beberapa fungsi yaitu:
a. Metabolisme karbohidrat
Fungsi hati dalam metabolisme karbohidrat adalah menyimpan glikogen dalam
jumlah besar, mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa,
glukoneogenesis, dan membentuk banyak senyawa kimia yang penting dari
hasil perantara metabolisme karbohidrat.
b. Metabolisme lemak
Fungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme lemak, antara lain:
mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain,
membentuk sebagian besar kolesterol, fosfolipid dan lipoprotein, membentuk
lemak dari protein dan karbohidrat.
c. Metabolisme protein
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah deaminasi asam amino,
pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh,
pembentukan protein plasma, dan interkonversi beragam asam amino dan
membentuk senyawa lain dari asam amino
 d. Lain-lain

 Fungsi hati yang lain diantaranya hati merupakan tempat


penyimpanan vitamin, hati sebagai tempat menyimpan besi dalam
bentuk feritin, hati membentuk zat-zat yang digunakan untuk
koagulasi darah dalam jumlah banyak dan hati mengeluarkan atau
mengekskresikan obat-obatan, hormon dan zat lain.
 Pengertian bilirubin dan fase2 terbentuknya

 Pengertian Bilirubin
 Bilirubin adalah pigmen empedu yang dihasilkan melalui pemecaham heme
dan reduksi biliverdin. (Dorland)
 Bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari perombakan heme dari
hemoglobin dalam proses pemecahan eritrosit oleh sel retikuloendotel. Ine
Wutoy Hallatu
 Fase-fase terbentukannya Bilirubin
 Sekitar 80 % - 85 % bilirubin terbentuk dari pemecahan eritrosit tua dalam sistem
monosit- makrofag. Massa hidup rata rata eritrosit 120 hari. Setiap hari
dihancurkan sekitar 50 ml darah dan menghasilkan 250 – 350 mg bilirubin.
Sekitar 15 – 20 % pigmen empedu total tidak bergantung pada mekanisme ini,
tapi berasal dari destruksi sel eritrosit matur dari sumsum tulang ( hematopoiesis
tak efektif ) dan dari hemoprotein lain, terutama dari hati.
 Pada katabolisme hemoglobin (terutama terjadi pada limpa), globin mula-mula
dipisahkan dari heme, setelah itu heme diubah menjadi beliverdin. Bilirubin tak
terkonjugasi kemudian dibentuk dari biliverdin. Biliverdin adalah pigmen kehijauan
yang dibentuk melalui oksidasi bilirubin. Bilirubin tak terkonjugasi larut dalam lemak,
tidak larut dalam air, dan tidak dapat diekskresi dalam empedu atau urine. Bilirubin
tak terkonjugasi berikatan dengan albumindalam suatu kompleks larut-air, kemudian
diangkut oleh darah ke sel-sel hati. Metabolisme bilirubin di dalam hati berlangsung
dalam tiga langkah : ambilan, konjugasi, dan ekskresi. Ambilan oleh sel hati
memerlukan dua protein hati, yaitu yang diberi simbol sebagai protein Y dan Z.
Konjugasi bilirubin dengan asam glukuronat dikatalisis oleh enzim glukoronil
transferase dalam retikulum endoplasma. Bilirubin terkonjugasi tidak larut dalam
lemak, tetapi larut dalam air dan dapat diekskresi dalam empedu dan urine.
Langkah terakhir dalam metabolisme bilirubin hati adalah transpor bilirubin
terkonjugasi melalui membran sel ke dalam empedu melalui suatu proses aktif.
Bilirubin tak terkonjugasi tidak diekskresikan ke dalam empedu, kecuali setelah proses
foto-oksidasi atau fotoisomerisasi.
 Bakteri usus mereduksi bilirubin terkonjugasi menjadi serangkaian senyawa yang
disebut sterkobilin atau urobilnogen. Zat – zat ini yang menyebabkan feses berwarna
coklat. Sekitar 10 hingga 20% urobinilogen mengalami siklus interohipatik, sedangkan
sejumlah kecil diekskresi dalam urine.
KANDUNG EMPEDU

 Sebuah kantong berentuk terong dan merupakan membaran


berotot, letaknya dalam sebuah lobus di sebelah permukaan
bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya 8-12 cm,
berkapasitas 60 cm3. Lapisan empedu yang terdiri dari lapisan luar
serosa/parietal, lapisan otot bergaris, lapisan dalam
mukosa/visceral disebut juga membran mukosa.
 Duktus sistikus, panjangnya 3 ½ cm yang berjalan dari lekuk
empedu berhubungan dengan duktus hepatikus membentuk
saluran empedu ke duedenum. Sterkobilin memberi warna feses
dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah dan membuat warna
pada urine yang disebut urobilin.
 2. Proses pembentukan empedu
 Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian
adalah sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk
kedalam kelompok garam natrium dan kalium dari asam empedu
yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu derifat/turunan dari
sistin, mempunyai peranan sebagai pengemulsi, penghancuran dari
molekul-molekul besar lemak menjadi suspensi dari lemak dengan
diameter 1 mm dan absorpsi dari lemak, tergantung dari system
pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu bergabung
dengan lemak dan membentuk Micelles, kompleks yang larut dalam
air sehingga lemak dapat lebih mudah terserap dalam system
pencernaan (efek hidrotrofik). Ukuran lemak yang sangat kecil
sehingga mempunyai luas permukaan yang lebar sehingga kerja enzim
lipase dari pancreas yang penting dalam pencernaan lemak dapat
berjalan dengan baik. Kolesterol larut dalam empedu karena danmya
garam-garam empedu dan lesitin.
 Komposisi Getah Empedu
 Getah empedu adalah suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel
hati yang dihasilkan setiap hari 5000-1000 cc, sekresinya berjalan terus
menerus, jumlah prouksi meningkat sewaktu mencerna lemak.
 Empedu berwarna kuning kehijauan \yang terdiri dari 97 % air, pigmen
empedu dan garam-garam empedu.
 a. Pigmen empedu, terdiri dari biliverdin. Pigmen ini merupakan hasil
penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah
terdisintegrasi. Pigmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan
warna kuning pada urine dan feses. Warna kekuningan pada jaringan
(jaundice) merupakan akibat dari peningkatan kadar bilirubin darah
dan ini merupakan indikasi kerusakan fungsi hati, peningkatan destruksi
sel darah merah, atau obstruksi duktus empedu oleh batu empedu.
 b. Garam-garam empedu, yang terbentuk dari asam empedu
yang berkaitan dengan kolesterol dan asam amino. Setelah
diekskresi kedalam usus garam tersebut direabsorbsi dari ileum
bagian bawah kembali kehati dan didaur ulang kembali, peristiwa
ini disebut sebagai sirkulasi enterohepatika garam empedu.
 Fungsi dari garam empedu dalam usus halus adalah :
 - Emulsikan lemak, garam empedu mengemulsi globules lemak
besar dalam usus halus g kemudian dijadikan globules lemak lebih
kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.
 - Absorbsi lemak, garam empedu juga membantu
mengabsorbsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya
menembus membran sel
 - Pengeluaran kolesterol dari tubuh, garam empedu berikatan
dengan kolesterol dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil yang
disebut micelle yang akan dibuang melalui feses.
 Fungsi Kandung Empedu
 Sebagai persediaan getah empedu dan membuat getah empedu
menjadi kental.
 Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati
jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 ml sehari
yang digunakan untuk mencerna lemak 80 % dari getah empedu
pigmen (warna) insulisn dan zat lainnya.
 Tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan
empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan
elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan
oleh sel hati. Untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama
pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan
kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak.

Anda mungkin juga menyukai