Anda di halaman 1dari 40

Voluntary Conselling and Testing

(VCT)

Dr. H. SYOFYAN
KONSELOR HIV / AIDS DAN IMS
PANGERAN HOTEL 6 – 8 MARET 2018
Voluntary Counselling and Testing
(VCT)

=
Konseling dan Tes Sukarela

Konseling bersifat sukarela dan rahasia,


yang dilakukan sebelum dan sesudah tes
HIV

Tes dilakukan setelah klien memahami dan


menandatangani informed consent
VCT

V(voluntary ) mendorong orang utk datang ke


tempat pelayanan yang mungkin mereka ingin
hindari.

C(counselling) merupakan sarana yang efektif


dari pada sekedar pemberian edukasi atau
informasi kesehatan.

T(testing) – Test yang berkualitas yang dapat


dilakukan dan hasilnya diperoleh pada hari yg
sama adalah cost effective dan akan
meningkatkan kebutuhan VCT.
VCT & PENGUNGKAPAN
 VCT mendorong klien mengungkapkan
statusnya
 Konseling dapat membantu mengembang
kan strategi pengungkapan status diri
 Terbukti bahwa pengungkapan status
secara sukarela oleh klien sangat efektif
jika didukung oleh peraturan hukum
kesmas
VCT UNTUK PASANGAN
 Memfasilitasi:
– Keputusan apakah akan mempunyai anak
– Memilih metoda KB
– Merencanakan masa depan
 Konfidensialitas - pasangan harus memahami apa
yang tercakup dalam pelayanan serta batasan-
batasannya
 Penilaian risiko harus dilakukan secara individual
VCT UNTUK PASANGAN –
BERBAGI HASIL

 Status HIV tidak boleh dibukakan kepada pasangannya


tanpa izin dari klien.
 Pasangan yang datang bersama-sama ke layanan VCT
harus menerima hasil pertama kali secara terpisah,
dalam pertemuan-pertemuan berikutnya bisa bersama-
sama.
 Strategi ini ditetapkan untuk menjamin tidak adanya
kemungkinan seseorang dipaksa untuk membagikan
hasilnya. Sekaligus memberikan kesempatan pada klien
untuk merencanakan bagaimana akan mengungkapkan
status pada pasangannya.
VCT
 VCT merupakan strategi kesmas yang
efektif dalam mencegah penularan HIV :

 Pengurangan perilaku berisiko.


 Peningkatan penggunaan kondom.
 Penggunaan jarum suntik steril.

 VCT merupakan pintu masuk keberbagai


akses pelayanan dan dukungan
HIV/AIDS.
VCT penting?
1. Pencegahan penularan HIV :
 Dari seseorang dengan HIV (+) ke orang lain
yang HIV (-) atau yang belum jelas statusnya
 Dari ibu HIV (+) ke anak.
 Konseling dan tes sukarela HIV merupakan
komponen efektif untuk pencegahan penularan
HIV yang mempromosikan perubahan perilaku
seksual dan menyuntik yang aman.
VCT penting ?
2. Merupakan pintu masuk kesemua layanan
HIV/AIDS:
• Pelayanan medik.
 ART
 Terapi dan pencegahan IO
 Penularan ibu-anak (PMTCT)
• Keluarga Berencana
• Pelayanan Psikososial
• Konseling perilaku hidup sehat
• Dukungan mental-emosional
• Bantuan hukum dan perencanaan masa depan
Prinsip VCT

Councelling
Informed consent
 CONFIDENTIAL
 CORRECT TEST
 CONNECT TO CARE
Informed consent

Testing hanya dilakukan setelah diberikan persetujuan


oleh pasien.

Informed berarti pada pre-test counselling, pasien telah


diberitahukan tujuan pemeriksaan, risiko dan manfaat
dan alternatif dalam bahasa yang dimengerti pasien.

Consent berarti adalah persetujuan tanpa tekanan dan


pasien dalam hal ini boleh menyatakan penolakannya.
“INFORMED CONSENT”
 Konseling dan Tes harus berdasarkan prinsip
sukarela dan pribadi  tidak dapat dipaksa
 Tes selalu didahului konseling. Pemberian informasi
tdk dpt menggantikan fungsi konseling
 Consent adalah ketika 2 atau lebih orang setuju
akan sesuatu dengan persepsi yang sama
kesetaraan persepsi antara petugas kesehatan dan
pasien
 Consent yang valid didahului dengan informasi
faktual, dan informasi harus dimengerti
Kerahasiaan /
COUNFIDENTIAL
 Bila klien dirujuk harus ada
persetujuan tertulis dari klien, tentang
informasi apa yang boleh dan tidak
diberikan.

 Keputusan untuk boleh menyampaikan


atau menyertakan orang lain dalam
proses VCT ada ditangan klien.
Kerahasiaan

 Tes anonimus dapat melindungi klien dari


pengenalan identitas.

 Tes anonimus tidak menggunakan nama klien


tetapi menggunakan kode

 Pelaporan hasil tes HIV ke pusat pencatat data


juga dilakukan dengan sistem kode.
kerahasiaan
 Perlu ada perangkat hukum dan kebijakan
pemerintah mendukung kerahasiaan konseling
dan tes HIV (Kemenkes sedang mempersiapkan)

 Ada sanksi yang jelas bila terjadi pelanggaran.

 Pusat pelayanan VCT perlu mengembangkan


kebijakan yang melindungi kerahasiaan klien.
Petugas di setiap lini perlu mengetahui
kebijakan dan alasan kebijakan ini dibuat.
Confidentiality

Adalah upaya perlindungan terhadap data pribadi dan


hasil testing untuk menjamin hak asasi manusia dan
kesejahteraan seseorang.
Hanya pasien dan petugas kesehatan yang terkait secara
langsung saja yang mengetahui tentang dilakukannya
testing maupun hasil testing tersebut. Informasi ini
tidak bisa dibuka kepada petugas kesehatan lainnya,
pejabat Dinas Kesehatan, atasan langsung, asuransi,
atau pihak ketiga lainnya tanpa persetujuan pasien.
Confidentiality vs secrecy
 Pengertian confidentiality lebih lentur
dari secrecy di mana status HIV klien
boleh diberitahukan kepada orang lain
atas persetujuan klien. Pemberitahuan
ini dimaksudkan supaya klien bisa
mendapatkan akses kepada perawatan
dan dukungan. Kalau kerahasiaan
dijaga dengan sangat ketat (secrecy)
maka klien sulit mendapat dukungan.
KONSELING
 Berfokus pada klien : spesifik pada
kebutuhan, isu dan seputar klien sebagai
individu
 Proses interaktif, kolaboratif,
bertanggung jawab
 Menuju pada suatu tujuan.
KONSELING
 Mengembangkan otonomi dan tanggung
jawab diri pribadi klien.
 Mempertimbangkan situasi
interpersonal, sosial/budaya, kesiapan
untuk berubah
 Mengajukan pertanyaan, menyediakan
informasi, mengulas opsi dan
mengembangkan rencana tindakan
KONSELING BUKAN …

 Mengarahkan,
menyarankan
 Menasehati
 Obrolan
 Interogasi
 Pengakuan
 Doa, harapan
Konseling HIV?
Komunikasi atau dialog yang bersifat rahasia antara klien &
konselor, bertujuan meningkatkan kemampuan orang tersebut
 mengatasi stres
 mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya berkaitan
dengan HIV/AIDS

Proses konseling termasuk:


 penilaian risiko individu terhadap penularan HIV
 memfasilitasi perubahan perilaku dan evaluasi
diri ketika klien menghadapi hasil tes (+)
Konseling HIV/AIDS merupakan
proses:
1.Menyediakan dukungan psikologik, berkaitan
dengan emosi, psikologik, sosial dan spiritual
klien dengan HIV
2.Pencegahan penularan HIV dengan
menyediakan informasi tentang perilaku berisiko
dan membantu mengembangkan keterampilan
pribadi untuk perubahan perilaku.
3.Memastikan efektivitas terapi, dan perawatan
melalui pemecahan masalah dan
kepatuhan berobat.
TUJUAN KONSELING
HIV/AIDS
Konseling HIV/AIDS merupakan
proses dengan 3 tujuan umum :

1. Merupakan dukungan psikologik,misal


dukungan emosi,psikologi, sosial,
spiritual sehingga rasa sejahtera
terbangun pada ODHA dan yang
terinfeksi virus lainnya
TUJUAN KONSELING
HIV/AIDS
2. Pencegahan penularan HIV melalui
informasi tentang perilaku berisiko
(seperti seks tak aman atau penggunaan
alat suntik bersama ) dan membantu
orang untuk membangun ketrampilan
pribadi yang penting untuk perubahan
perilaku dan negosiasi praktek aman

3. Memastikan terapi efektif dengan


penyelesaian masalah dan isu kepatuhan
Konseling vs Edukasi
Kesehatan
KONSELING EDUKASI KESEHATAN
Rahasia Tidak rahasia
Tatap muka, secara Kelompok kecil atau besar
individu
Aspek perasaan / emosi Emosi netral
>>
Sasaran terarah pada Sasarannya umum
tujuan tertentu dan
spesifik

Ministry of Health and Family Welfare (2001) Government of India HIV Testing Manual National AIDS Control Organization
Konseling vs Edukasi
Kesehatan
KONSELING EDUKASI KESEHATAN
Informasi digunakan untuk Informasi digunakan untuk
mengubah dan memotivasi meningkatkan pengetahuan dan
perubahan perilaku pendidikan

Orientasi pada masalah Orientasi pada isi

Dasarnya adalah kebutuhan Dasarnya adalah kebutuhan


klien masyarakat

Ministry of Health and Family Welfare (2001) Government of India HIV Testing Manual National AIDS Control Organization
konseling HIV?
 VCT digunakan untuk melakukan berbagai
intervensi, minimum terdiri atas konseling
pre dan pasca tes HIV.
Tujuan – Konseling Pre Tes
 Memastikan bahwa setiap keputusan yang
diambil betul telah dipahami dan sukarela.
 Menyiapkan klien akan penerimaan apapun
hasil tes, negatif-positif-indeterminan.
 Memberikan informasi utk mengurangi
risiko dan strategi menghadapi tes.
 Memberikan pilihan untuk PMTCT.
 Menyediakan pintu masuk untuk terapi
dan perawatan.
Tujuan-konseling Pasca tes
 Menyiapkan klien untuk dapat menerima
hasil.
 Membantu klien memahami dan
menyesuaikan diri akan hasil tes.
 Menyediakan informasi lebih lanjut, jika
dimungkinkan.
 Merujuk kepada layanan lainnya ketika
diperlukan.
 Mendiskusikan kepada klien strategi
pengurangan penularan HIV.
MENGAPA TES - HIV DIPERLUKAN

• Skrining darah donor


mencegah penularan HIV melalui transfusi darah
(pengamanan darah donor)
• Surveilans
Mendapatkan data prevalensi dan distribusi HIV di suatu
tempat dan kelompok tertentu
• Diagnosis
Mengetahui status HIV, maka perawatan dan konseling
yg sesuai dapat diberikan secara dini thd dampak
infeksi HIV, serta untuk tindakan pencegahan
Istilah-istilah dalam testing HIV
 Informed consent: persetujuan yang
diberikan oleh klien setelah melalui proses
pemberian informasi yang cukup sehingga
klien benar-benar menyadari konsekuensi
dari keputusannya itu. Informed consent
tidaklah terbatas pada pemberian tanda
tangan oleh klien tetapi yang paling penting
adalah proses pemberian informasinya.
Istilah-istilah dalam testing HIV
Anonymous unlinked tanpa informed
consent:
 suatu tes di mana hasilnya tidak dapat
dikaitkan dengan orang yang spesimennya
dites dan pemilik spesimen itu tidak
diberitahu/diminta persetujuannya. Tes ini
biasanya dilakukan terhadap spesimen
yang telah dikumpulkan untuk tujuan lain.
Dalam hal ini tidak dibutuhkan informed
consent dan konseling.
Istilah-istilah dalam testing HIV
Anonymous unlinked dengan informed
consent:
 suatu tes yang hasilnya tidak dapat
dikaitkan dengan orang yang
spesimennya dites di mana pengumpulan
spesimen itu dilakukan semata-mata
untuk tujuan tes HIV. Dalam kasus seperti
ini orang yang spesimennya diambil tidak
mungkin tidak diberi tahu; tetapi konseling
tidak perlu diberikan.
Istilah-istilah dalam testing HIV
Anonymous linked:
 suatu tes yang hasilnya dapat dikaitkan
dengan orang yang spesimennya dites, tetapi
hanya orang itu yang dapat mengaitkan
dirinya dengan hasil tes. Hasil tes biasanya
diumumkan di papan pengumuman dengan
mencantumkan kodenya. Karena yang punya
arti kode itu hanya orang yang dites maka
hanya dia sendiri yang tahu apakah dirinya
positif apa tidak. Informed consent dan
konseling diperlukan.
Istilah-istilah dalam testing HIV
Confidential linked:
 suatu tes yang hasilnya dapat dikaitkan
dengan orang yang spesimennya dites,
di mana nama klien dicatat pada formulir
yang dapat dikaitkan dengan hasil tes.
Namun demikian, orang yang
mempunyai akses kepada formulir itu
terbatas, misalnya konselor dan dokter
dan orang-orang ini harus menjaga
kerahasiaannya. Informed consent dan
konseling diperlukan.
Istilah-istilah dalam testing HIV
 Mandatory testing: testing yang wajib
dijalani untuk mendapatkan manfaat
tertentu. Misalnya calon TKI harus menjalani
tes HIV.
 Compulsory testing: testing wajib yang
harus dijalani oleh seseorang tanpa
kesempatan untuk menolaknya. Misalnya
testing terhadap narapidana di LP.
Kebijakan WHO

Tes HIV didasarkan atas kebutuhan,


setelah klien memahami perlunya tes
melalui VCT, dan pemahaman itu tertuang
dalam informed consent
Tes HIV selalu merupakan keputusan
klien
KONSELING POS-TES
Hasil negatif
- Pengertian ‘periode jendela’
- Menghindari perilaku berisiko
- Perkembangan perilaku sehat

Hasil positif
- Diskusi secara pribadi & rahasia
- Diberikan keterangan tentang dampak penyakit tsb &
memberikan dukungan
- Jika ada dana, pikirkan pengobatan

Hasil meragukan/indeterminate
- Tes yg digunakan
- Pencegahan & dukungan ketika menunggu hasil ( > 3 bln)
Pendekatan layanan VCT
Layanan VCT untuk kelompok khusus :
 Remaja.
 Homoseksual ( GWL, LSL dan lesbi )
 Injecting drug users (IDUs).
 Pekerja Seks
 LBT / HRM
 Ibu rumah tangga / pasangan dari pelanggan
Layanan VCT di Lapas dan rumah tahanan.
VCT dan transfusi darah.
VCT dan PMTCT / PPIA
VCT dan proyek penelitian.

Anda mungkin juga menyukai