Anda di halaman 1dari 45

Evaluasi Program Usaha

Kesehatan Gigi dan Mulut pada


Siswa/I Sekolah Dasar
Puskesmas Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang
Periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2017

Julianti Dewisarty Ranyabar


11.2015.223

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas


Universitas Kristen Krida Wacana
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang 2018
Indikator Global Goals for Oral Health
2020 adalah berkurangnya hari absen di Untuk meningkatkan kesehatan gigi Prevalensi nasional masalah gigi dan
sekolah karena sakit, peningkatan dan mulut anak SD/MI, pemerintah mulut terutama kasus karies gigi
proporsi bebas karies pada usia 6 tahun, pada anak sekolah dasar adalah 25,9
penurunan komponen D dari DMF-T
melalui Departemen Kesehatan
telah melakukan berbagai upaya persen, sebanyak 14 provinsi
(DecayedMissing Filled Teeth) pada usia mempunyai prevalensi masalah gigi
12 tahun dengan perhatian khusus pada pendekatan pelayanan kesehatan,
kelompok beresiko tinggi, dan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan dan mulut diatas angka nasional.
berkurangnya jumlah gigi di ekstraksi rehabilitatif secara terpadu dan
karena karies pada usia 18 tahun berkesinambungan

Indeks DMF-T (DecayedMissing


Filled Teeth) secara nasional Berdasarkan Profil Dinas Kabupaten Karawang 2017
menurut RISKESDAS 2013, cakupan pelaksanaan pemeriksaaan kesehatan gigi
prevalensi nasional masalah gigi dan dan siswa/i SD/MI di UPTD Puskesmas Kecamatan
mulut adalah 25,9%, sebanyak 14 Jatisari adalah 29,19% dari tolak ukur 80%, dan
cakupan penanganan yang membutuhkan perawatan
LATAR
provinsi mempunyai prevalensi
masalah gigi dan mulut diatas angka kesehatan gigi dan siswa/i SD/MI di UPTD Puskesmas
nasional termasuk Jawa Barat yaitu Kecamatan Jatisari adalah 20,14% dari tolak ukur

BELAKANG 28%. 100%.


Hasil Riset Kesehatan Dasar
2013 (Kemenkes), Indeks DMF-T
menunjukkan prevalensi (DecayedMissing Filled Belum diketahuinya
Anak usia Sekolah karies gigi dalam 12 bulan Teeth) secara nasional tingkat keberhasilan
Dasar (SD) tergolong terakhir di Indonesia adalah menurut RISKESDAS Program Usaha
kedalam kelompok 25,9%, sebanyak 14 provinsi 2013, prevalensi nasional Kesehatan Gigi Sekolah
rawan penyakit gigi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di Puskesmas
dan mulut terutama masalah gigi dan mulut adalah 25,9%, sebanyak Kecamatan Jatisari,
karies gigi. diatas angka nasional. Secara 14 provinsi mempunyai Kabupaten Karawang,
keseluruhan kemampuan prevalensi masalah gigi Jawa Barat periode
untuk mendapatkan dan mulut diatas angka Januari 2017 sampai
pelayanan dari tenaga medis nasional termasuk Jawa dengan Desember 2017.
gigi pada siswa/i sekolah Barat yaitu 28%.
dasar adalah sebesar 8,1%.

Rumusan Masalah
Tujuan Umum
• Mengetahui tingkat keberhasilan, penyebab dan penyelesaian
masalah dari Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di
Puskesmas Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa
Barat periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2017
dengan membandingkan dengan tolak ukur yang telah
ditetapkan dengan pendekatan sistem dan digunakan sebagai
umpan balik.
Tujuan Khusus
• Diketahuinya cakupan pembinaan kesehatan gigi siswa/i SD/MIdi
UPTD Puskesmas Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang periode
Januari 2017 sampai dengan Desember 2017.
• Diketahuinya cakupan pelaksanaan pemeriksaaan kesehatan gigi dan
siswa/i SD/MI di UPTD Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang
periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2017.
• Diketahuinya cakupan penanganan yang membutuhkan perawatan
kesehatan gigi dan siswa/iSD/MI di UPTD Kecamatan Jatisari,
Kabupaten Karawang periode Januari 2017 sampai dengan
Desember 2017.
Sasaran
• Semua siswa/iSD/MI yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang periode Januari 2017
sampai dengan Desember 2017.
Materi
• Program promotif dan preventif UKGS: Kegiatan promotif UKGS adalah
dengan mengadakan pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam
bidang kesehatan gigi serta pendidikan atau penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut oleh guru atau tenaga kesehatan kepada siswa/i SD/MI.
• Program kuratif SD UKGS: Pada program kuratif dilakukan pengobatan
darurat untuk menghilangkan rasa sakit, memberikan pelayanan medik
gigi dasar
• Mendata tenaga dan sasaran untuk pelaksanaan dan pembinaan UKGS :
Sasaran primer : Peserta didik (murid sekolah) SD/MI dan sederajat.
Sasaran sekunder : Guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan, orang
tua murid.
Sasaran Tertier : Lembaga pendidikan , lingkungan (sekolah, keluarga,
masyarakat(
METODE
Membandingkan cakupan program pembinaan kesehatan gigi dan mulut siswa/i
SD/MI dan SD/MI, cakupan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut siswa/I
SD/MI, dan cakupan penanganan perawatan kesehatan gigi dan mulut siswa/I
SD/MI di wilayah kerjauptd puskesmas kecamatan jatisari kabupaten karawang
periode januari 2017 sampai dengan desember 2017

Mengidentifikasi masalah yang terdapat pada masukan, proses,


keluaran, umpan balik dan lingkungan

Pengumpulan data, pengolahan, analisis dan menginterpretasikan


masalah tersebut melalui pendekatan sistem, kemudian dibuat
usulan dan saran sebagai pemecahan masalah tersebut berdasarkan
penyebab masalah yang ditemukan dari unsur-unsur sistem.
Kerangka Teori
Penyajian Data
Sumber Data
• Laporan profil di Puskesmas Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang,
Jawa Barat tahun 2017.
• Data Geografis Puskesmas Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang,
Jawa Barat tahun 2017
• Data demografis Puskesmas Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang,
Jawa Barat tahun 2017.
• Laporan Bulanan Kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah Puskemas
Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat periode Januari
2017 sampai Desember 2017.
• LaporanPenilaian Kinerja Puskesmas Tahunan Kegiatan Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah Puskemas Kecamatan Jatisari, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat periode Januari 2017 sampai Desember 2017.
DATA GEOGRAFI

Sebelah utara : wilayah kerja Puskesmas Cicinde


Sebelah selatan : wilayah kerja Puskesmas Kotabaru
Sebelah barat : wilayah kerja Puskesmas Pacing
Sebelah timur : wilayah kerja Patok Beusi Kab. Subang

Luas wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jatisari


adalah 519,475 Ha dengan kondisi fisik dataran
rendah, didominasi oleh sebagian besar persawahan
dan sebagian untuk perumahan.
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
:

JATISARI
1. Desa Cirejag
2. Desa Cikalongsari
3. Desa Jatisari
4. Desa Balonggandu
5. Desa Jatiragas
6. Desa Jatiwangi
7. Desa Kalijati
8. Desa Situdam
9. Desa Barugbug
DATA DEMOGRAFIS

Jumlah penduduk : 56.165


jiwa Agama mayoritas Islam
Jumlah KK : 16.287 KK

Bermata pencaharian : Tingkat pendididkan :


buruh tani (57,22%) tamat SD (39,22%)
DATA SARANA KESEHATAN

» Pusling : 1 buah
» Pos Bindu : 10 buah
» Posyandu : 70 buah
» Pos UKK : 2 buah
» Batra : 41 buah
» Tempat tidur rawat inap : 10
buah
» Tempat tidur PONED : 4 buah
» Tempat tidur UGD : 2 buah
Data Khusus
MASUKAN (INPUT)
• TENAGA (Man)
• Dokter gigi : 1 orang
• Perawat gigi : 1 orang
• DANA (Money)
– APBN (BOK/Biaya Operasional Kesehatan) : tersedia
SARANA (Material) Sarana Non-Medis
Sarana Medis • Buku panduan UKGS :
• Obat penghilang nyeri : ada Ada
• Alat-alat UKGS : ada, • Set alat peraga gigi : Ada
namun tidak cukup • Penlight/senter kecil :
– Tang gigi anak : 2 buah Ada
– Kaca Mulut : 2 buah • Poster/leaflet/lembar balik :
– Kapas Gulung : 50 buah Ada
– Senter : 2 buah • Laptop : Ada
– Ethyl Chloride : 1 botol • Proyektor : Ada
– Alkohol : 1 botol
• Termometer : 1 buah
Metode
• Program promosi dan preventif UKGS
• Penyuluhan Kelompok oleh Petugas Kesehatan
• Memberikan informasi dua arah mengenai kesehatan mulut dan
gigi, demo cara menyikat gigi yang baik dan benar pada setiap
pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur, dengan
semua kelompok kelas 1 (satu) oleh petugas kesehatan
puskesmas.
• Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk menjaga
kesehatan gigi dan mulut dan menerapkan informasi yang telah
didapat.
• Menyediakan waktu untuk tanya jawab dengan peserta didik.
• Pelatihan Kepada Guru Pembina UKS dan Dokter kecil :
• Melakukan pelatihan tentang pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut dengan guru Pembina UKS setiap awal tahun ajaran baru dan
dokter kecil di setiap sekolah dalam setiap bulannya oleh petugas
kesehatan.
• Kegiatan pencegahan :
• Menerapkan cara menyikat gigi yang baik dan benar dengan
menggunakan pasta gigi yang menggunakan fluor bersama dengan
peserta didik di sekolah setelah memberikan informasi mengenai
kesehatan gigi dan mulut dengan bimbingan guru dan petugas
kesehatan.
METODE
• Program kuratif SD UKGS
• Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk
kelas 1 pada awal tahun dan kelas 2 dan kelas 3 setiap
bulannya.
• Melakukan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya
tanggal dengan persetujuan tertulis (inform consent) dari
orang tua dan tindakan dilakukan oleh tenaga kesehatan
gigi.
• Memberikan rujukan bagi yang memerlukan
• Data tenaga dan sasaran UKGS
Proses
Perencanaan (Plan)
• Penentuan kelompok sasaran UKGS
• Rencana kerja kegiatan UKGS
• Rencana kerja pelatihan dokter kecil
• Rencana kerja pelatihan guru
• Membina guru UKS mengenai kesehatan gigi dan mulut
setiap awal tahun.
• Daftar inventaris peralatan UKGS
• Penjadwalan pertemuan lintas sektor dan lintas program
dalam pelaksanaan UKGS
• Pelaporan dan pencatatan
PROSES
• Pengorganisasian (Organizing)
Kepala UPTD Puskesmas
Hj. Een Nuraeni, SKM

Kesgimul: drg Jani Sentausa S,MKM

UKGS : pak Miswadi


PROSES
Pelaksanaan (Actuating)
• Penentuan kelompok sasaran UKGS
• Rencana kerja kegiatan UKGS
• Rencana kerja pelatihan dokter kecil
• Rencana kerja pelatihan guru
• Daftar inventaris peralatan UKGS
• Penjadwalan pertemuan lintas sektor dan lintas program dalam
pelaksanaan UKGS
• Pelaporan dan pencatatan
Pengawasan (Controlling)
• Supervisi dan bimbingan teknis
• Kunjungan pembinaan ke SD dan MI, minimal 1x selama sebulan.
• Pelaporan
• Dibuat laporan seluruh kegiatan UKGS secara periodik yaitu setiap 3
bulan, 6 bulan dan tahunan.
• Penilaian (evaluasi)
• Dilakukan penilaian secara periodik terhadap seuruh kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
• Pembinaan
• Untuk mempertahankan dan perbaikan status kesehatan gigi dan mulut
yang telah dicapai
Keluaran (Output)
Cakupan Penanganan
Cakupan Pembinaan Cakupan Pemeriksaan
Siswa SD yang
Kesehatan Gigi dan Mulut Kesehatan Gigi dan Mulut
Membutuhkan Perawatan
di SD/MI Siswa SD
Kesehatan Gigi
Jumlah siswa SD yang mendapat Jumlah siswa SD/ MI yang
pemeriksaan kesehatan gigi dan mendapat penanganan /
Jumlah SD yang mendapatkan
mulut oleh petugas Puskesmas / Jumlah siswa SD/MI yang
pembinaan oleh / Jumlah
Jumlah siswa SD yang berada di membutuhkan perawatan di
SD/MI yang ada di wilayah
wilayah kerja Puskesmas dalam wilayah kerja Puskesmas dalam
kerja Puskesmas dalam kurun
kurun waktu satu tahun kurun waktu satu tahun
waktu setahun

2060/7059 x 100% = 417/2060 x 100 % = 20,24%


24/22 x 100% = 109,09 % 29,19%
Lingkungan

Fisik
Lokasi
Fasilitas kesehatan lain
Umpan Balik
• Adanya pencatatan dan pelaporan secara lengkap sesuai
dengan waktu yang ditentukan mengenai ProgramUKGS setiap
bulannya, dan diadakannya rapat secara berkala setiap tiga
bulan,perenam bulan, dan perduabelas bulan untuk
mengevaluasi program yang telah dijalankan
Dampak
Langsung
• Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa/i SD/MI
• Berkurangnya prevalensi karies gigi pada anak usia anak
sekolah dasar
Tidak Langsung
• Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa/i SD/MI
di wilayah kerja Puskesmas Jatisari.
PEMBAHASAN
No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Besar Masalah

1. Cakupan Pembinaan Kesehatan 80% 109,09 % -


Gigi dan Mulut di SD/ MI 56,25

2. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan 80% 29,19 (+)


Gigi dan Mulut di SD/MI 43,51 %

3. Cakupan Penanganan Siswa SD 100% 20,24% (+)


yang membutuhkan Perawatan 79,76%
Kesehatan Gigi dan Mulut
Masalah Menurut Variabel Masukan
No Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

.
1. Tenaga (Man)  Tenaga dari sekolah  Telah ada tenaga dari sekolah (-)

 Tenaga dari UKS  Telah ada guru UKS namun


(+)
tidak berkompeten

(+)
2. Dana (Money)  Peran serta pemerintah daerah dalam  Tersedia (-)

pemenuhan kebutuhan sarana,


prasarana, dan alat dana
3. Sarana  Tersedia set alat peraga untuk  Tidak tersedia set alat peraga (+)
(Material) penyuluhan  Tidak tersedianya alat
(+)
 Tersedia alat penyuluhan non-medis. penyuluhan non-medis
 Tersedianya alat-alat medis (leflet/brosur)
namun belum tersebar
 Alat-alat medis masih kurang. (+)
4. Metode  Adanya kegiatan  Kegiatan promotif (+)
(Method) promotif, preventif, dan dan preventif sudah
kuratif dilakukan namun
tidak secara rutin,
kegiatan kuratif
sudah dilakukan.
Masalah menurut Variabel Proses
No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

1. Perencanaan  Adanya rencana  Sudah dilakukan (-)


kegiatan UKGS penyuluhan terhadap
 Adanya rencana kerja peserta didik
pelatihan dokter kecil  Sudah dilakukan (-)
 Adanya rencana kerja pembinaan dokter kecil
pelatihan guru  Belum ada pelatihan (+)
 Adannya daftar terhadap guru
inventaris peralatan  Belum ada daftar (+)
UKGS inventaris peralatan
 Adanya jadwal UKGS
pertemuan lintas sektor  Masih kurangnya (+)
dan lintas program pertemuan lintas sektoral
dan lintas program
Masalah menurut Variabel Proses

2. Pengorganisasian Dibentuk struktur organisasi. Kepala Struktur (-)


puskesmas sebagai penanggung organisasi sudah
jawab program melimpahkan jelas
kekuasaan kepada koordinator
program, kemudian melakukan
koordinasi dengan pelaksana
program
Masalah menurut Variabel Proses
3. Pelaksanaan  Pengumpulan data dasar, data  Sudah ada pengumpulan data dasar (-)
SD/MI sehubungan dengan dan data SD/MI sehubungan dengan
persentase sekolah menurut persentase sekolah
penahapan UKGS
 Data untuk evaluasi dampak  Sudah ada data untuk evaluasi program
program terhadap profil kesehatan terhadap profil kesehatan gigi dan (-)
gigi dan mulut murid mulut murid.
 Seluruh SD/MI wilayah kerja
Puskesmas mendapatkan  Tidak semua SD/MI di wilayah kerja
penyuluhan. Puskesmas Jatisari mendapat
 Seluruh SD/MI dilakukan penyuluhan.
penjaringan/pemeriksaan dan (+)
penanganan/perawatan kesehatan  Tidak semua SD/MI mendapat bagian (+)
gigi dan mulut. dalam penjaringan dan penanganan
medis
Masalah menurut Variabel Proses

4. Pengawasan  Supervisi, kunjungan pembinaan ke  Kurangnya kunjungan (+)


SD dan MI, minimal 1 kali sebulan pembinaan ke SD dan MI.
 Pelaporan, Dibuat laporan kegiatan
UKGS secara periodik  Sudah dibuat laporan kegiatan
 Penilaian, Dilakukan penilaian UKGS. (-)
terhadap seluruh kegiatan yang
sudah dilaksanakan  Sudah dilakukan penilaian
 Pembinaan, Pembinaan untuk terhadap seluruh kegiatan. (-)
mempertahankan dan perbaikan
status kesehatan gigi dan mulut  Kurangnya pembinaan untuk
yang telah dicapai mempertahankan perbaikan
status kesehatan gigi dan mulut (+)
Masalah Menurut Variabel Lingkungan
No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1. Fisik: Tersedia transportasi dan Jumlah transportasi (+)
Transportasi dapat menjangkau belum memadai dan
semua wilayah belum menjangkau
semua wilayah
2. Fisik: Fasilitas Terdapat fasilitas Kurangnya fasilitas (+)
Kesehatan Lain kesehatan lain kesehatan gigi dan mulut
di wilayah kerja Jatisari
3. Non-fisik: Kebiasaan menyikat gigi Rendahnya kebiasaan (+)
Budaya pagi dan malam hari menggosok gigi pagi dan
malam
Rumusan Masalah
Masalah Menurut Keluaran (Masalah Sebenarnya)

• Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD


adalah 29,19% dengan besar masalah 43,51% dari target
80%.
• Cakupan Penanganan Siswa SD yang membutuhkan
Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah 20,24% dengan
besar masalah 79,76% dari target 100%.
Masalah dari Unsur Lain (Penyebab)

Dari Masukan Dari Proses


- Tenaga guru UKS yang - Tidak adanya penjadwalan ulang
berkompeten belum mencukupi untuk kunjungan ke sekolah binaan Dari Luar Sistem (Lingkungan)
untuk melaksanakan kegiatan di wilayah kerja Puskesmas Jatisari - Belum tercukupi fasilitas
program. dan rencana pelatihan guru UKS kesehatan lain terutama di bidang
- Kurang tersedianya ruangan UKS - Belum seluruh SD/MI di wilayah kesehatan gigi dan mulut. Dimana
untuk dilakukannya perawatan gigi kerja Puskesmas Jatisari terlibat di wilayah kerja Puskesmas Jatisari
sederhana. dalam kegiatan UKGS meliputi hanya memiliki 1 klinik gigi saja.
- Tersedianya leaflet sebagai sarana pembinaan (penyuluhan), - Rendahnya kebiasaan menggosok
promosi dan penyuluhan kesehatan penjaringan (pemeriksaan) dan gigi
gigi dan mulut namun dalam penanganan/perawatan kesehatan
penyebarannya masih kurang. gigi dan mulut.
Prioritas Masalah
1. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD
adalah 29,19% dengan besar masalah 43,51% dari target 80%.
2. Cakupan Penanganan Siswa SD yang membutuhkan
Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah 20,24% dengan
besar masalah 79,76% dari target 100%.
Penyelesaian Masalah
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD
adalah 29,19% dengan besar masalah 43,51% dari target 80%
• Guru UKS tidak terlatih untuk melakukan pemeriksaan gigi sehingga yang
melaksanakan kegiatan hanya 1 orang saja, sangat tidak efektif karena jumlah
siswa SD yang banyak.
• Belum dilakukan pelatihan untuk guru UKS untuk menunjang kegiatan UKGS
Masalah • Belum seluruh SD/MI di wilayah kerja puskesmas Jatisari terlibat dalam kegiatan
UKGS
• Fasilitas kesehatan yang melayani kesehatan gigi dan mulut selain puskesmas
masih sangat sedikit dan tidak tersebar sehingga jika ingin merujuk kasus gigi
masih agak sulit.

• Memberikan pelatihan kepada guru UKS sekolah binaan Puskesmas


Jatisari
• Memberikan pengajuan kepada pihak instansi terkait (dinas
Penyelesaian kesehatan) perihal penambahan fasilitas kesehatan gigi di wilayah
kerja Puskesmas Jatisari.
• Menyusun jadwal kegiatan pembinaan/penyuluhan ke sekolah-sekolah
Cakupan Penanganan Siswa SD yang membutuhkan
Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah 20,24% dengan
besar masalah 79,76% dari target 100%

• Alat-alat yang diperlukan untuk penanganan yang


membutuhkan perawatan gigi dan mulut masih kurang.
• Jumlah tenaga kesehatan yang kompeten dalam menjalankan
program dilapangan hanya 1 orang dan tidak sebanding
dengan jumlah sekolah yang ada sedangkan 1 orang petugas
Masalah kesehatan gigi lain melakukan penanganan dirawat jalan gigi
di Puskesmas sehingga tidak dapat menjangkau dalam
melakukan penanganan kesehatan gigi
• Fasilitas kesehatan khususnya gigi di wilayah kerja Puskesmas
Jatisari kurang sehingga melakukan penanganan ataupun
menerima rujukan sulit.
• Menambah alat-alat yang lengkap agar dapat
digunakan pada setiap kegiatan UKGS
• Merencanakan kegiatan pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan gigi pada waktu-
waktu menjelang hari libur panjang, mengingat
pada waktu tersebut biasanya diikuti oleh
Penyelesaian penurunan jumlah kunjungan pasien dan
kegiatan diluar gedung.
• Memberikan pengajuan kepada pihak instansi
terkait (dinas kesehatan) perihal penambahan
fasilitas kesehatan gigi di wilayah kerja
Puskesmas Cikampek.
Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah yang
dilakukan dengan cara pendekatan sistem di UPTD Puskesmas
Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang periode Januari 2017
sampai November 2017 dapat diambil kesimpulan belum
mencapai target. Hal ini dilihat dari jumlah Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD didapatkan cakupan
29,19% dari target 80% sehingga memiliki besar masalah
43,51% dan cakupan Penanganan Siswa SD yang
membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah
20,24% dari target 100% dengan besar masalah 79,76%.
Saran
• Saran kepada UPTD Puskesmas Jatisari :
• Tingkatkan motivasi petugas dalam melakukan konseling/pembinaan
kesehatan gigi
• Melakukan pelatihan tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
dengan guru pembina uks setiap awal tahun ajaran baru
• Memberikan pelatihan secara berkala guru UKS masing-masing sekolah
tentang UKGS agar dapat mensosialisasikan dan mendidik dokter kecil
serta siswa/i nya untuk membiasakan sikat gigi pagi setelah sarapan dan
malam hari sebelum tidur.
Saran
• Menyediakan waktu khusus untuk melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan kepada siswa SD.
• Merencanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan tenaga
kesehatan gigi pada waktu-waktu menjelang hari libur
panjang, mengingat pada waktu tersebut biasanya diikuti oleh
penurunan jumlah kunjungan pasien dan kegiatan diluar
gedung.

Anda mungkin juga menyukai