Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN


GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
“HEPATITIS B” DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI
KOTA MEDAN

DI SUSUN OLEH :
AYU TRI SETIAWANTI
140204

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III


AKADEMI KEPERAWATAN INDAH MEDAN
2017
BAB I

PENDAHULUAN

Menurut World Health Organization (WHO) tahun


2012 hepatitis B telah menginfeksi lebih dari 350 juta
orang di dunia dan 600.000 orang meninggal setiap
tahun akibat Hepatitis B akut maupun kronis.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Bidang


Hepatitis (Dr. Daud Ginting SpPD) Di RSUD Dr. Pirngadi
Kota Medan, Sejak Januari hingga Juni 2010 tercatat
sebanyak 120 orang penderita yang positif hepatitis B.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Hepatitis adalah suatu proses


peradangan difus pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh virus dan oleh reaksi
toksik terhadap obat-obatan serta bahan-
bahan kimia. (Deden dan Tutik, 2010)
Etiologi

1. Agen penyebab hepatitis dengan transmisi secara enterik.

2. Agen penyebab hepatitis dengan transmisi melalui darah

3. Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis

yaitu : virus mumps, virus rubella, virus cytomegalovirus,


dan virus herpes

4. Hepatitis juga dapat disebabkan karena alkohol, obat-obatan,


penyakit autoimun, penyakit metabolik.

(Sumber : Suratun, 2015)


Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Kerusakan Imunologis Infeksi:virus, bakteri, Zat toksik : alkohol,
jamur, protozoa obat-obatan, racun.

Sistem imun melakukan perlawanan

Proses inflamasi

Kerusakan hepatoseluler (terutama reticulum endoplasmic)

Hipertropi dan hyperplasia sel kupfer

Inflamasi jaringan pembuluh darah dan duktus

Kerusakan fungsi hati Peningkatan kadar


transaminae

Penurunan sintesis
albumin

Sekresi empedu
terganggu
Manifestasi
Manifestasi klinis
klinis
Manifestasi klinis

1. Hepatitis A = Gejala awal ISPA ringan (flu dengan demam ringan),


pra ikterik : sakit kepala, fatigue, anoreksia, febris.

2. Hepatitis B = Atralgia, ruam, anoreksi, dyspepsia, nyeri abdomen,


pegal menyeluruh, tidak enak badan dan lemah.

3. Hepatitis C = Serupa dengan HBV, tidak begitu berat dan anicterik.

4. Hepatitis D = Serupa dengan HBV.

5. Hepatitis E = Serupa dengan HAV, sangat berat pada wanita hamil.

6. Hepatitis Toksik = Menyerupai permulaan hepatitis virus, riwayat


kontak zat kimia, obat dan riwayat lain.

7. Hepatitis obat = sifat akut, gejala menggigil, panas, ruam, pruritus,


atralgia, anoreksi dan mual. (Deden dan Tutik, 2016)
Komplikasi

Pada seseorang dengan hepatitis


kronik aktif (CAH) kerusakan liver yang
meningkat dan dikarakteristikkan oleh
nekrosis hepatitis secara terus-menerus,
inflamasi akut dan fibrosis. Klien
mungkin tidak ada gejala untuk waktu
yang lama dari proses penyakit liver atau
fibrosis yang terus-menerus mungkin
menuju ke kerusakan liver, sirosis, dan
kematian. (Rudi Haryono, 2012)
Klasifikasi
Klasifikasi
Klasifikasi

1. Hepatitis A

Bentuk hepatitis yang paling menular.

2. Hepatitis B

Kedua virus ini ditularkan melalui darah atau turunan darah dan sekret tubuh
( semen, liur, air susu ibu, urine ).

3. Hepatitis D

Virus ini hanya dapat menimbulkan infeksi dan manifestasi klinis jika
terdapat infeksi hepatitis B.

4. Hepatitis E

Hepatitis E adalah epidemik atau hepatitis non A, non B yang ditularkan


secara enterik.
Pemeriksaan Diagnostik

Tes Fungsi Hati Anti HAV 1gm

AST ( SGOT ) / ALT ( SGPT ) HbsAg

Darah Lengkap Masa Protombin

Leukopenia Bilirubin serum

Alkali Fasfatase Tes Ekskresi BSP

Feses Biopsi hati

Albumin serum Skan Hati

Gula darah Urinalisasi


Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan Medis
Terapi :
1. Infuse glocase 10 %
2. Cortizon
3. Brood spectrum antibiotika
4. Ruboransia
Perawatan :
1. Mengatur posisi terlentang dan kepala dimiringkan.
2. Menghisap lendir ( kalau perlu )
3. Kontrol tensi, nadi, pernafasan.
4. Kontrol deuresia dan defikasi ( Kp. Huknak dan pasang kateter )
5. Jaga kebersihan mulut.
6. Pengukuran pemberian makan ( pembatasan protein dan lemak ).
7. Pemberian cairan elektrolit.
8. Pemberian obat.
9. Perawatan pada tindakan lanjut – calon bypase atau kolektomi (
menghilangkan sumber amoniak )
Landasan Teoritis Keperawatan

1. Pengkajian
Aktivitas / istirahat.
Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise umum.
2. Sirkulasi
Tanda : bradikardia (hiperbilirubineia berat), Ikterik pada
sklera, kulit, membran mukosa.
3. Eliminasi
Gejala : urine gelap, diare/konstipasi feses warna tanah liat.
Adanya/berulangnya hemodialisa
4. Makanan / Cairan
Gejala : Hilang nafsu makan (anoreksia), penurunan berat
badan atau meningkat ( edema ) mual / muntah
Tanda : Acites
5. Neurosensori
Tanda : Peka rangsang, cenderung tidur, letargi, asteriksis.
6. Nyeri / kenyamanan
Gejala : Kram abdomen, nyeri tekan pada kuadran kanan atas,
mialgia, artralgia, sakit kepala, gatal (pruritus)
Tanda : Otot tegang, gelisah
7. Pernapasan
Gejala : Tidak minat / enggan merokok ( perokok )
8. Keamanan
Gejala : Adanya transfusi darah / produk darah
Tanda : Demam urtikaria, lesi makulopapular, eritema tak berurutan,
ekraserbasi jerawat, angioma jaring - jaring, eritema palmar, ginekomastia
(kadang-kadang ada pada hepatitis alkoholik) splenomegali,
pembesaran nodus servikal posterior.
9. Seksualitas
Gejala : pola hidup/perilaku meningkatkan resiko terpajan (contoh
homoseksual aktif/biseksual pada wanita). (Rudi Haryono, 2012)
Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan anoreksia mual / muntah ditandai dengan enggan makan
kurang minat terhadap makanan.
KH / Tujuan :
- Menunjukkan prilaku perubahan pola hidup untuk
meningkatkan/ mempertahankan berat badan yang sesuai.
- Menunjukkan peningkatan berat badan mencapi tujuan
dengan nilai laboratoruium normal dan bebas tanda malnutrisi.

2. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan


dengan kehilangan berlebihan melalui muntah dan diare
KH / Tujuan : Mempertahankan hidrasi adekuat

Anda mungkin juga menyukai