Anda di halaman 1dari 9

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

NAMA KELOMPOK 2 :
1. EVIE AMILATUSILMI
2. RINA PUJI LESTARI
KASUARI
Hiperemesis gravidarum adalah
PENGERTIAN mual muntah yang berlebihan
pada wanita hamil sampai
HIPEREMESIS mengganggu aktifitas sehari-
GRAVIDARUM hari karena keadaan umum
pasien yang buruk akibat
dehidrasi.
MENURUT PARA AHLI

Wiknjosastro (2005) Manuaba (2004)

mengatakan bahwa hiperemesis gravidarum


adalah mual dan muntah yang berlebihan menyebutkan bahwa hiperemesis
pada ibu hamil, seseorang ibu menderita gravidarum adalah emesis yang
hiperemis gravidarum jika seorang ibu
memuntahkan segala macam yang dimakan
berlebihan sehingga menimbulkan
dan diminumnya hingga berat badan ibu gejala klinis serta mengganggu
sangat turun, turgor kulit kurang diurus dan kehidupan sehari-hari.
timbul aseton dalam air kencing.
Pada umumnya hiperemesis
Hiperemesis gravidarum terjadi pada
minggu ke 6-12 masa
Gravidarum kehamilan, yang dapat
berlanjut sampai minggu ke
16-20 masa kehamilan
faktor risiko terjadinya
hiperemesis gravidarum
diantaranya komplikasi dari
kelainan hipertiroid,
ETIOLOGI gangguan psikiatri, kelainan
gastrointestinal, dan diabetes
pregestasional.
MANIFESTASI KLINIS

1. Tingkat I 2. Tingkat II

Muntah terus menerus yang mempengaruhi Penderita tampak lebih lemas dan apatis, turgor
keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, kulit lebih menurun, lidah mengering dan
nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu
merasa nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus.
sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik Berat badan turun dan mata menjadi cekung,
menurun, turgor kulit menurun, lidah mengering tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan
dan mata cekung. konstipasi.
3. Tingkat III

Keadaan umum lebih buruk, muntah berhenti,


kesadaran menurun dari somnolen sampai koma,
nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi
menurun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan
saraf yang dikenal sebagai Encephalopathy
Wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia, dan
perubahan mental
PATOFISIOLOGI

Patofisiologi dasar hiperemesis gravidarum hingga saat ini masih


kontroversial.Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan cadangan karbohidrat
dan lemak habisterpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak
sempurna, makaterjadilah ketosis dengan tertimbunya asam aseton asetik, asam
hidroksi butirik, dan aseton dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai