Anda di halaman 1dari 34

PERENCANAAN

PROYEK
KONSTRUKSI
CONSTRUCTION PROJECT PLANNING
• SCOPE OF WORK & SPECIFICATION
• WORK BREAKDOWN STRUCTURE
• CONSTRUCTION METHODE
• ACTIVITY PLANNING & WORKS SCHEDULING (NWP)
• RESOURCES PROCUREMENT SCHEDULING
• QUALITY PLANNING
• RISK ANALYSIS & RISK RESPONSE PLANNING
• OCCUPATION HEALTH & SAFETY PLANNING
• CONTRACT ADMINISTRATION & COMMERCIAL PLANNING
• BUDGET, FINANCE, CASH & COST PLANNING
• COMMUNICATION , INFORMATION , REPORTING PLANNING
KEGIATAN PENYUSUNAN HARGA PENAWARAN
KONTRAKTOR

• Pembelian dokumen tender


• Kaji ulang dokumen dan keadaan proyek
• Menghadiri rapat penjelasanRapat penjelasan
• Menentukan ikut tidaknya tender
• Pertimbangan strategi penawaran
• Permintaan daftar harga dari penyalur-penyalur
• Menyusun metoda konstruksi, perencanaan
• Persyaratan jaminan, asuransi
• Mempersiapkan penelaahan atas spesifikasi
• Nama-nama perusahaan penyalur yang dapat
diandalkan.
• Persyaratan material dengan kinerja khusus.
• Persyaratan tahap konstruksi khusus dari pemilik.
• Mempersiapkan penelaahan atas kuantitas
SCOPE OF WORK & SPECIFICATION
• SEMUA PEKERJAAN, TUGAS & AKTIFITAS YANG DINYATAKAN DI
DALAM DOKUMENT KONTRAK, BAIK FISIK MAUPUN NON FISIK
• LINGKUP PEKERJAAN & RKS DINYATAKAN DALAM BENTUK:
a. Tertulis dalam dokument tender/proposal, dan/atau yang
b. Tertulis dalam dokumen kontrak

• DALAM KENYATAAN SERING TERJADI PERBEDAAN PENAFSIRAN


YANG MENGAKIBATKAN KERUGIAN. PERBEDAAN ITU KARENA :
a. Banyaknya Tugas, spesifikasi, instruksi-instruksi khusus
b. Penggunaan kata-kata dan kalimat yang tak terukur (sekitar, +/-)
c. Tidak adanya pola, susunan atau perintah yang kronologis
d. Luasnya variasi dalam ukuran tugas/item pekerjaan
e. Banyaknya variasi bagaimana menggambarkan detail2 pekerjaan
f. Gagal untuk mendapatkan tinjauan (review) dari pihak ketiga.

• PENGUASAAN PEMAHAMAN DAN PENANGANAN LINGKUP DAN


RKS AKAN MEMBANTU TERCAPAINYA SASARAN PROYEK.
WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)
• DALAM PROJECT PLANNING, MGR PROY HARUS MENYUSUN PEKER JAAN DALAM
SUSUNAN ELEMEN2/PAKET2 YG LEBIH KECIL, AGAR :
a. Mudah dikelola dalam wewenang dan tanggung-jawab khusus
b. Independen, keterkaitan minimal dengan paket lain yang berjalan
c. Dapat diintegrasikan sehingga total paket mudah dikenali
d. Mudah diukur dalam pengertian progres (prestasi pekerjaannya)

• WBS SANGAT PENTING, MEMBERIKAN POLA KERJA, dari


mana :
a. Program keseluruhan dapat digambarkan sebagai jumlah paket-
paket pekerjaan
b. Perencanaan dapat diwujudkan dengan lebih mudah
c. Biaya dan Anggaran dapat/mudah dihitung dan ditetapkan
d. Waktu, biaya dan kinerjanya dapat/mudah ditelusur
e. Sasaran dapat dilink ke sumberdaya perusahaan secara lojik
f. Jadwal dan prosedur pelaporan status dapat/mudah ditetapkan
g. Jaringan kerja pelaksanaan & rencana pengendalian dpt diinisiasi
h. Pertanggung-jawaban untuk setiap paket/elemen dapat ditrtapkan
PROJECT COST MANAJEMEN

• Meliputi proses-proses yang diperlukan untuk


memastikan bahwa proyek diselesai kan dalam
anggaran yang disetujui.

• Proses-proses Manajemen Biaya Proyek:


a. Proses Perencanaan Sumber-daya
b. Proses Estimasi Biaya
c. Proses Penganggaran Biaya
d. Proses Pengendalian Biaya
PROSES PERENCANAAN SUMBER-DAYA
• INPUTS:
a. WBS d. Uraian Sumberdaya
b. Pengalaman e. Policy Organisasi
c. Lingkup Pekerjaan f. Durasi kegiatan

• ALAT & TEKNIK:


a. Perhitungan dari pengalaman
b. Alternatif-alternatif sumberdaya
c. Software manajemen proyek

• OUTPUTS : Kebutuhan sumberdaya


(jenis, kapasitas/produktifitas, jumlah)
PROSES ESTIMASI BIAYA

• INPUTS : a. WBS e. Standart biaya-biaya


b. Kebutuhan Sumberdaya f. Info dari Pengalaman
c. Harga Satuan Sumberdaya g. Prosedur Akuntansi
d. Estimasi durasi kegiatan h. Risiko-risiko

• ALAT & TEKNIK: a. Estimasi yang sejenis


b. Model parameter
c. Estimasi dari bawah ke atas
d. Alat-alat yang computerized
e. Metoda estimasi lainnya

• OUTPUTS: a. Estimasi Biaya


b. Detail-detail pendukung
c. Rencana manajemen biaya
Aspek aspek dalam
penyusunan estimasi biaya
1.
kontraktor
Pertimbangan strategi penawaran, Teknik yang dipakai dalam strategi
penawaran dapat terdiri atas: metoda konstruksi yang lebih balk,
pengetahuan atas pesaing lain, pengetahuan akan kebutuhan pemilik
proyek, keberhasilan dalam proyek sejenis dan pengalaman membangun
proyek berkualitas secara aman.

2. Permintaan daftar harga dari penyalur-penyalur material dan


subkontraktor-subkontraktor,Hal ini diperlukan untuk mendapatkan harga
yang akurat untuk material dan subkontrak.

3. Menyusun metoda konstruksi, perencanaan dan Penjadwalan,Estimasi


haruslah merefleksikan metoda konstruksi, karena masingmasing
metoda mempunyai tingkat produktivitas dan persyaratan peralatan yang
berbeda-beda. Umumnya dalam proses penawaran tidak perlu dibuat
jadwal secara rinci.

4. Persyaratan jaminan, asuransi dan biayanya,Estimator perlu


memasukkan biaya asuransi dan jaminan dalam penawaran. Daiam
spesifikasi ditetapkan jenis asuransi dan jaminan yang diinginkan pemilik
proyek.
• Mempersiapkan penelaahan atas spesifikasi, Estimator perlu
melakukan penelaahan atas spesifikasi sebelum menelaah
kuantitas. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
– Pelayanan yang disediakan kontraktor seperti kantor lapangan untuk pengawas dan direksi,
penyediaan fasilitas air, listrik dan telepon.
– Nama-nama perusahaan penyalur yang dapat diandalkan. 3. Persyaratan material dengan
kinerja khusus.
– Hal-hal yang dapat mempengaruhi sistem estimasi, seperti alternatif pekerjaan_
– Persyaratan tahap konstruksi khusus dari pemilik.
• Mempersiapkan penelaahan atas kuantitas,Dengan adanya komputer,
pekerjaan ini menjadi lebih mudah. Selain itu estimator perlu mempelajari
ukuran dan karakteristik fisik material, dampaknya terhadap tenaga kerja
dan jenis peralatan yang diperlukan untuk pemakaian material to.rpilih.
• Urutan dan konsistensi dari perhitungan volume material,Estimator
umumnya mengurutkan berdasarkan divisi pekerjaan yang memberikan
gambaran umum terbesar proyek dan selanjutnya. Estimator juga perlu
konsisten dalam prosedur penelaahan misalnya:
• Nomor harus ditulis dalam urutan yang sama.
• Mulai dari lokasi yang sama pada setiap set gambar sesuai arah jarum jam.
• Beri tanda cek untuk item dalam gambar yang sudah ditelaah.
• Konsisten terhadap dimensi.
• Hindari menskalakan gambar.
• Satuan pengukuran,Satuan pengukuran yang dipakai untuk menghitung
kuantitas item haruslah satuan yang memberikan penilaian paling tepat.
• Melakukan perhitungan.Kalkulasi dari estimasi haruslah akurat dan efisien.
Estimator haruslah mempunyai pengetahuan luas mengenai matematika dasar.
Hal ini mencakup aljabar, geometri, trigonometri, konversi angka-angka dan
hukum-hukum matematika.
PROSES PENGANGGARAN BIAYA
• INPUTS :
a. Estimasi Biaya
b. WBS
c. Schedule Proyek
d. Rencana manajemen risiko

• ALAT & TEKNIK :


Alat-alat dan teknik penganggaran biaya

• OUTPUTS :
Biaya dasar (harga satuan rencana)
ANGGARAN / KEUANGAN
PROYEK KONSTRUKSI
• Cost Budgeting ( =Penyusunan Anggaran Biaya)
adalah mengalokasian estimasi biaya keseluruh an ke
masing-masing item pekerjaan atau paket pekerjaan,
untuk menetapkan suatu biaya dasar yang di-gunakan
untuk mengukur kinerja proyek
• Penyusunan Anggaran Biaya , merupakan salah satu
proses kegiatan Manajemen Biaya Proyek
• Manajemen Biaya Proyek merupakan salah satu proses
dalam Manajemen Proyek.
A Guide to the
Project Management Body of Knowledge, PMBOK Guide, 2000 Edition,
Project Management Institute
PROSES PENGENDALIAN BIAYA
• INPUT: a. Biaya dasar (harga satuan RAB)
b. Laporan-laporan kinerja
c. Permintaan perubahan
d. Rencana manajemen biaya

• ALAT & TEKNIK:


– a. Sistem pengendalian perubahan biaya
b. Pengukuran kinerja
c. Manajemen nilai diperoleh
d. Perencanaan tambahan
e. Alat-alat computerized

• OUTPUTS:
• a. Estimasi biaya yang direvisi
b. Revisi anggaran
c. Tindakan koreksi
d. Estimasi saat selesai (Proyeksi Biaya s/d selesai)
e. Laporan Proyek Selesai
f. Pelajaran atas pengalaman yang diperoleh
ANGGARAN BIAYA PROYEK
ANGGARAN BIAYA PROYEK, HARUS:

a. REASONABLE/REALISTIS,

b. ATTAINABLE (Dapat dijadikan pegangan, dan berdasarkan


biaya-biaya yang secara kontraktual telah disepakati serta
sesuai dengan lingkup pekerjaan yang sebenarnya),

c. SEBAGAI DASAR/ “base line” (Apakah diperoleh dari penga


laman historis biaya, estimasi yang terbaik atau standar-
standar di dunia industrui konstruksi dll)

d. DAPAT DITELUSUR melalui “budget log” (buku anggaran),


yang meliputi : 1. Anggaran yang didistribusikan
2. Cadangan Manajemen
3. Anggaran yang belum didistribusikan
4. Perubahan-perubahan kontrak
STRUKTUR BIAYA PROYEK
KONSTRUKSI
* BIAYA LANGSUNG KONSTRUKSI
(DIRECT COST)
* BIAYA TIDAK LANGSUNG
(INDIRECT COST)
* RISIKO
* MARGIN
* OK NETTO
* PPN 10%
* OK BRUTTO
BIAYA LANGSUNG KONSTRUKSI

* Material

* Upah

* Subkontraktor

* Peralatan

* Pemeliharaan
BIAYA TAK LANGSUNG
* Biaya Pegawai Proyek
* Biaya Kendaraan/Fasilitas akomodasi
* Biaya dan Bunga Bank
* Biaya Umum Pelaksanaan
* Biaya Asuransi
* Biaya tak langsung lainnya
SUMBER DANA
KONTRAKTOR PELAKSANA PROYEK

• MODAL KERJA KONTRAKTOR


• UANG MUKA DARI PENGGUNA JASA
• KREDIT BANK
• KREDIT SUPPLIER
• DLL
PERBEDAAN PAY ITEM & ITEM PEKERJAAN
ITEM PEMBAYARAN ITEM KEGIATAN

• Tahapan Pekerjaan yang diper • Tahap kegiatan pekerjaan fisik


hitungkan dalam progres yang dapat maupun non fisik yang harus
dibayar oleh Pengguna Jasa, sesuai
dikerjakan sesuai urutan dan metoda
dengan Bill of Quantity.
kerja, walaupun me- ngandung biaya,
tetapi belum tentu bisa diprestasikan
• Jika sudah dilaksanakan, maka seba- gai progres yang dibayar .
disebut sebagai progres yang akan
diakui ekstrernal.
• Jika sudah dilaksanakan, dise but
progres terpasang intern.
• Progres Eksternal ini berkait- an
dengan bobot pekerjaan yang
digambarkan dalam S- Curve sebagai
• Progres Internal ini berkaitan dengan
Rencana Pro- gress yang disesuaikan
de- ngan jadwal kontrak. bobot biaya yang dike- luarkan untuk
melaksanakan kegiatan pekerjaan
sesuai RAB Pelaksanaan Kontraktor.
PENJUALAN DALAM “PRESENTAGE COMPLETION METHODE”

EXTERNAL UNTUK KEPER-


LUAN :
• Laporan Ke-
DASAR: Pengakuan dari Pengguna Jasa uangan
Berita Acara Opname Progres Pek. / MC • Laporan Ne-
= % Progress Diakui X OK (Lump Sum Contract) raca
= Volume Diakui X H.Sat.Kontrak (UP Contract) • Perhitungan
Piutang
PENJUALAN • Kelancaran
Ra-Ri = Vol Ra-Ri = H.Sat Cash Flow
Klaim Pek +/-, Eskalasi Harga, VA,VE,Redisain,
V/O, Klaim Biaya Overhead, Denda dll UHL dll

INTERNAL UNTUK KEPER-


LUAN :
• Laporan Ke-
DASAR: Berita Acara Opname Progres Intern uangan
=% Progress Terpasang X OK (LS Contract) • Laba/Rugi
=Volume Terpasang X H.Sat.RaJual (UPCont) • Penjualan Real
• Perhitungan
Margin (Laba
Ra-Ri = Vol Ra-Ri = H.Sat Kotor)

Cost Reduction,
Efisiensi Volume Efisiensi Harga Satuan ABM/ABC dsb.
PRINSIP-PRINSIP EFISIENSI BIAYA
PELAKSANAAN PROYEK
• Penggunaan Sumber Daya dari Luar dengan Harga yang Kompetitif dan Cara
Pembayaran minimal sesuai kontrak dan progres eksternal
• Mempertahankan Stock//Persediaan Bahan pada Tingkat yang AMAN bagi
Progres Pelaksanaan, penggunaan bahan-bahan alternatif dsb.
• Berbagi Tanggung-Jawab, Risiko dan Peluang bagi Mitra Kerja agar be kerja
pada Tingkat Poduktifitas Optimal sesuai target Keseluruhan
• Meminimalisisr Biaya-biaya yang tidak perlu seperti Baiaya Perbaikan,
Pekerjaan ulang, kerusakan bahan, pencurian, salah pesan/pasang dll.
• Memperhitungkan Skala Ekonomis dalam Pengadaan Bahan, Peralat-an, Suku-
Cadang, Pengangkutan dll,
• Meminimalisisr cost of money dengan cara: a. Mempercepat Penarikan Uang
Muka, Proses Opname Progres, tagihan dan penarikan uang Termijn, b.
Mengusahakan agar retensi bisa diganti garansi bank, di-perolehnya
pembayaran Material On Site dsb,
• Pemeliharaan dan pengelolaan Sumber Daya secara Konsisten
• Pengurusan klaim-klaim asuransi dan pekerjaan tambah-kurang, de-ngan
menerapkan sistem administrasi kontrak yang baik dll
PENGENDALIAN ANGGARAN
BIAYA PROYEK
A. PENGENDALIAN PER JENIS SUMBER-DAYA
1. Biaya Langsung:
a. Material (APK/APG,Pesanan,penerimaan,persediaan,penggunaan)
b. Upah (PK/Kontrak,Opname,pebayaran,sisa,potongan dll)
c. Subkontraktor (Kontrak,BAPP,Pembayaran,potongan,utang dll)
d. Peralatan (Kontrak,Opname BAPA,Pembayaran,utang dll)

2. Biaya Tidak Langsung:


a. Biaya Pegawai Proyek (Gaji,penilaian,tunjangan,emulemen dll)
b. Biaya Kendaraan/Penunjang (Opname pemakaian dlsb)
c. Biaya dan Bunga Bank (Cost/cash flow,masa berlaku jaminan dll)
d. Biaya Umum Pelaksanaan
e. Biaya Asuransi
f. Biaya tidak langsung lainnya
B. PENGENDALIAN PER TAHAP PEKERJAAN.
1. Format Pengendalian REALISASI VS RENCANA per periode (s/d
periode lalu, pada periode ini, s/d periode ini) untuk
a. Progres Pekerjaan (Pay Item) yang diakui Pengguna Jasa
b. Progres Pekerjaan (Item Pek) terpasang (internal)
c. Biaya pekerjaan (langsung) dan biaya tidak langsung
2. Format Pengendalian Sisa Pekerjaan dan Proyeksi Biaya s/d
selesai
3. Rolling RAB berdasarkan Perhitungan Volume Real pada kontrak
unit price.
ANALISA PENYIMPANGAN & NILAI DIPEROLEH
• PENYIMPANGAN (Variance) adalah terjadinya perbedaan pada:
a. Realisasi Jadwal terhadap Jadwal Rencana
b. Realisasi Kinerja fisik/teknis terhadap Disain/Spesifikasi
c. Realisasi Biaya terhadap Rencana Biaya

• PENYIMPANGAN dipakai oleh semua level manajemen untuk


memverifikasi sistem PENGANGGARAN dan PENJADWALAN

• PENYIMPANGAN sistem Penganggaran dan Penjadwalan harus dibandingkan bersama-


sama, sebab:
a. Penyimpangan Biaya hanya membandingkannya terhadap
Anggarannya, dan tidak memberikan perbandingan antara
pekerjaan yang diselesaikan dan jadwal rencananya,
b. Penuimpangan Jadwal memberikan perbandingan antara
kinerja aktual terhadap yang direncanakan, tetapi tidak ter-
masuk Biaya-biaya.
• Untuk menghitung Penyimpangan ada 3 variable yg harus diperhatikan
(Definisi Archibald) :

a. Budgeted Cost for Work Scheduled (BCWS) jumlah bia-


ya yang dianggarkan bagi pekerjaan yang dijadwalkan
harus diselesaikan, ditambah sejumlah upaya yang di-
jadwalkan harus selesai pada periode waktu yang diberi
kan

b. Budget Cost for Work Performed (BCWP) adalah jum-


lah biaya untuk pekerjaan yang telah diselesaikan ditam
bah tingkat upaya kegiatan yang telah dianggarkan atau
kegiatan upaya yang diselesaikan dalam periode waktu
yang diberikan.

c. Actual Cost for Work Performed (ACWP) adalah jumlah


biaya riil yang dibelanjakan untuk menyelesaikan peker
jaan yang selesai dalam periode waktu yang diberikan.
PENJUALAN DALAM “PRESENTAGE COMPLETION METHODE”

EXTERNAL UNTUK KEPER-


LUAN :
• Laporan Ke-
DASAR: Pengakuan dari Pengguna Jasa uangan
Berita Acara Opname Progres Pek. / MC • Laporan Ne-
= % Progress Diakui X OK (Lump Sum Contract) raca
= Volume Diakui X H.Sat.Kontrak (UP Contract) • Perhitungan
Piutang
PENJUALAN • Kelancaran
Ra-Ri = Vol Ra-Ri = H.Sat Cash Flow
Klaim Pek +/-, Eskalasi Harga, VA,VE,Redisain,
V/O, Klaim Biaya Overhead, Denda dll UHL dll

INTERNAL UNTUK KEPER-


LUAN :
• Laporan Ke-
DASAR: Berita Acara Opname Progres Intern uangan
=% Progress Terpasang X OK (LS Contract) • Laba/Rugi
=Volume Terpasang X H.Sat.RaJual (UPCont) • Penjualan Real
• Perhitungan
Margin (Laba
Ra-Ri = Vol Ra-Ri = H.Sat Kotor)

Cost Reduction,
Efisiensi Volume Efisiensi Harga Satuan ABM/ABC dsb.
SISTEM MONITORING BIAYA-SCHEDULE TERINTEGRASI

Measurement Time

Management Reserve
Contracted Cost

Actuals
Target Cost (BCWS)
Cost overrun To Date (Against The Budget)

Schedule Performance
Schedule Slippage To-Date
Actual Performance

Time
Pengendalian Progres Penjualan dan Biaya

Tinjauan Cut-off pada Bulan ke-8

120

100
Nilai Akumulatif M Rp

80 Ra Progres
Ri Progres
60
Ra Biaya

40 Ri Biaya

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Jadwal (Bulan)
PENGENDALIAN CASH & COST FLOW
No URAIAN RAB PENGELUARAN PENGELUARAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3
NON KAS KAS
I PENJUALAN
1 PRESTASI PEK . DIAKUI
KUMULATIF
2 PENERIMAAN :
a. UANG MUKA
b. TERMIJN
c. RETENSI
d. PPN KELUARAN
e. POTONGAN
PENERIMAAN BERSIH

Ii BIAYA KONSTRUKSI
1 PRESTASI TERPASANG
KUMULATIF
2 PENGELUARAN :
MATERIAL,
UPAH
SUBKONT DST
GAJI PEGAWAI
BUP DST
JUMLAH PENGELUARAN
Iii SURPLUS / DEFISIT
SALDO AWAL
SALDO AKHIR
PENGENDALIAN PENERIMAAN CASH
PER PERIODE CUT-OFF

No URAIAN JUMLAH ( Rp )
A. PENERIMAAN
1 Uang Muka
2 Termijn & V/O
3 Eskalasi
4 Selisih Kurs
5 Klaim & Lain-lain
TOTAL
B. POTONGAN
1 Uang Muka
2 Jaminan Pelaksanaan/Retensi
3 PPN Keluaran, PPH dll
TOTAL
TOTAL PENERIMAAN BERSIH
PENGENDALIAN PIUTANG & CASH FLOW
PER PERIODE CUT-OFF

No. URAIAN JUMLAH ( Rp )


A. PIUTANG
1 Piutang / Utang Prestasi
2 Piutang Faktur (Net)
3 Piutang Usaha (Net)

TOTAL

B. CASH FLOW
1 Penerimaan Bersih
2 Pengeluaran Cash
3 Cash NonBiaya

DEFISIT / SURPLUS
PENGENDALIAN PROGRES PENJUALAN

No. PROGRES EXTERN % NILAI ( Rp )

1. Progres Diakui

2. Progres di Faktur kan


Progres di Bayar
3.
RESOURCE PROCUREMENT SCHEDULING
• RESOURCE :
a. Material (material pokok, material bantu dll
b. Tenaga kerja (ahli, manajer, spesialis, engineer
tukang, buruh, operator dsb)
c. Kontraktor/subkontraktor (umum, spesialis)Peralatan
(pokok/utama, bantu)

• POLA PEMBELANJAAN : (dibuat/dikerjakan sendiri, beli jadi,


rental/sewa, subkontraktor, dsb)

• JADWAL PEROLEHAN :
a. Penyiapan dokumen
b. Pendaftaran kualifikasi dan seleksi vendor
c. Strategi perolehan dan Kriteria evaluasi
d. Penjelasan Pekerjaan, pola/cara pembayaran, risiko dll
e. Pemasukan Penawaran, analisa dan evaluasi
f. Klarifikasi, negosiasi dan penunjukan
g. Kontrak, pengendalian dan evaluasi.
KEGIATAN PENYUSUNAN HARGA PENAWARAN
KONTRAKTOR

• Pembelian dokumen tender


• Kaji ulang dokumen dan keadaan proyek
• Menghadiri rapat penjelasanRapat penjelasan
• Menentukan ikut tidaknya tender
• Pertimbangan strategi penawaran
• Permintaan daftar harga dari penyalur-penyalur
• Menyusun metoda konstruksi, perencanaan
• Persyaratan jaminan, asuransi
• Mempersiapkan penelaahan atas spesifikasi
• Nama-nama perusahaan penyalur yang dapat
diandalkan.
• Persyaratan material dengan kinerja khusus.
• Persyaratan tahap konstruksi khusus dari pemilik.
• Mempersiapkan penelaahan atas kuantitas

Anda mungkin juga menyukai