Anda di halaman 1dari 82

SKENARIO 1

Berat Badan Turun Drastis


ANNA MARIA
14-610-50-153
Definisi dan Epidemiologi
Human Immunodeficiency Virus(HIV) merupakan
• patogen yang menyerang sistem imun
manusia,
• terutama semua sel yang memiliki penanda
CD4+ dipermukaannya
• Acquired imminodeficiency syndrome (AIDS)
merupakan suatu kondisi ( sindrom)
immunosupresif yang berkaitan dengan
berbagai infeksi oportunistik, neoplasma
sekunder, manifestasi neurologik tertentu
akibat infeksi HIV
• AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan gejala
atau penyait yang disebabkan oleh menurunya
kekebalan tubuh akibat oleh infeksi HIV
• AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV

Setiati S et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi VI.HIV-AIDS.
Jakarta: Interna Publishing. 2014
EPIDEMIOLOGI
HIV manusia (semua umur)cara penularan:

• transmisi melalui mukosa genital

• transmisi langsung ke peredaran


darah(jarumsuntik)

• Transmisi vertikal dari ibu ke bayi


EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
berdasarkan pekerjaan
KLASIFIKSASI (CDCP)
a. Kategori klinis A b. Kategori klinis B

Penderita dikategorikan ke dalam tipe


usia dewasa atau remaja. ini adalah yang mengalami 1/ >
diantara keadaan klinis yang infeksi
Individu dengan kategori klinis ini HIV.
adalah HIV positif . Keadaan klinis tersebut seperti :
endokarditis bakterial,
Penderita mungkin tanpa gejala, meningitis, pneumonia,
tapi dengan limpadenopati sepsis, vulvovaginal candidiasis
generalisata persisten,
yang persisten ataupun infeksi orophayrngeal candidiasis (trush),
carcinoma,
HIV yang akut. gejala konstitusional seperti demam,
diare selama satu bulan atau lebih.
• . Kategori klinisC
Seseorang diklasifikasikan dalam tipe C bila
mengalami satu dari tanda dan gejala atau
penyakit berikut:
kandidiasis broncial, trakeal, pulmonal dan
esofageal; kanker serviks invasif, herfes simpelk,
imunoblastik limfoma kanker otak.
Klasifikasi menurut CDC

(>13 tahun dan dewasa) berdasarkan dua sistem, yaitu dengan melihat
jumlah supresi kekebalan tubuh yang dialami pasien serta stadium klinis.
Sistem ini didasarkan pada tiga kisaran CD4 dan tiga kategori klinis yaitu :

 Kategori 1 : ≥ 500 sel/µi


 Kategori 2 : ≥ 200-499 sel/µI
 Kategori 3 : ≥ 200 sel/µI
Structure of HIV
ETIOLOGI
• HIV
• An RNA retrovirus – subfamily Lentivirus
• Contains:
– 2 copies of RNA
– Enzymes:
• Reverse Transcriptase
• Integrase
• Protease
– Two major envelope proteins:
• gp120
• gp41
HIV-I & HIV-2
• Transmisi melalui sacar yang sama
• menyebabkan infeksi oportunistik
• HIV-1 tersebar di seluruh dunia
• HIV-2 ditemukan di Afrika Barat,Angola
Ciri-ciri virus HIV antara lain
[Sumber: HIV AIDS, Oxford Journal]:

• Berbentuk dasar bulat (spherical)

• Berdiameter ± 120nm, ukuran ini lebih kecil dari sel darah manusia,
namun cenderung lebih besar dibandingkan virus lain

• Materi berupa RNA berantai tunggal

• Kapsulnya terdiri dari 2000 protein p24 dan beberapa senyawa lipid
seperti fosfolipid yang diperoleh sel inangnya lisis

• Memiliki berbagai gen penyandi enzim seperti reverse


transcriptase, protease, ribonuklease dan integrase pada RNA-nya untuk
membantu proses infeksi HIV pada sel inang.

Read more https://mikrobio.net/mikrobiologi/ciri-ciri-virus-hiv.html


FAKTOR RISIKO
PATOGENESIS
Respon Imun terhadap Infeksi Virus HIV

Normal Immune Response

Virus binds to T-cells


Antibodies
Virus T-cells bind to virus

Antibodies
Normal response: Virus invades blood stream and kill virus
Virus
binds to lymphocytes. Lymphocytes make
antibodies to the virus. Antibodies bind to the
virus and destroy
the virus.
Immune Response to HIV

HIV HIV destroys T-cells


(CD4 cells)

T-cells cannot
produce antibodies

Cannot destroy virus


PATOFISIOLOGI
 hubungan sex
Menyerang
 transfusi darah
HIV masuk dalam Menginfeksi sel jaringan
 transmisi vertikal
darah -> PD sasaran : sel T limfoid =>
ibu-> anak
limfodenopati

120
Gp
Reverse
transkrip Destruksi
tase SI
Perlekatan
Transkripsi Fusi HIV pada pada reseptor
RNA -> membaran sel =>

1
4
p
g
sel T
cDNA sitoplasma limfosit

Terintegrasi ke Menuju
dlm kromosom sitoplasma=>
host( menyisipkan Parikel virus
pemotongan menular
DNA) protein virus
Oleh
protease
Tersebar ke
AIDS
Menyerang sel2 seluruh tubuh = >
rentan lain multi organ

Penurunan si =>
Jaringan Perubahan infeksi
Invasi GIT
kulit status oportunistik
kesehatn
Merusak
Lesi2 mukosa= > Kandidiasis oral,
kutaneus,vesikel => iritasi oral hairy
ggn turgor kulit ansietas leukopakia
Peristaltik
meningkat
Stimulasi Ggn intake
serabut saraf makann =>
nyeri Kekurangan ggn nutrisi
Ggn absorbsi
cairan +
=> DIARE
elektrolit
Respon
nyeri
BB turun
Ggn multi organ

Infeksi, ggn dan


komplikasi sesuai
organ yang terkena
/terinfeksi
MANIFESTASI KLINIK
IDENTITAS
• Nama
• pekerjaan : IRT, pelaut, sopir,
• Usia
PSK, wiraswasta
• Alamat
• status: menikah?, punya
• Pendidikan
pasangan? Anak?
terakhir
• Wanita 25 tahun
• Pekerjaan
karyawati
• Status
• Suku dan agama
SACRED SEVEN • Diare lama
• Bb turun drastis
Keluhan Utama • batuk lama

Lokasi Sesuai keluhan?

Sudah lama / ulanan(Biasanya


pasien datang dengan infeksi
Onset oportunistik)

• Mengganggu aktivitas
Kualitas • Batuk/diare ?

Kuantitas Kalau diare > 5x/hari



awal timbulnya keluhan? Biasanya
Kronologi •
kegiatan apa sebelumnya? tanpa sebab

transfusi darah? yang jelas
Mempering • Obat diare?
Tdk
an • Obat batuk? Dll berubah
• Apa efeknya
Memperber
at
• BB turun drastis
Keluhan • ruam kulit
Tambahan • Terserang cacar
Gejala infeksi
oportunistik
• Sariawan
Tinjauan • Sakit kepala
Umum
-kebiasaan pasien?
Tinjauan
Sistem -
Riwayat
Penyakit
Dahulu

Riwayat
Penyakit
Keluarga

Riwayat punya tato?


Kehidupan sexual
Kehidupan
Pribadi
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG

WESTERN
ELISA BLOT

Polymerase
Chain
Reaction
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Oral Testing

• Orasure
– Satu-satunya disetujui
FDA antibodi HIV.
• Seakurat tes darah
1. Menarik cairan darah yang
berasal dari jaringan gusi
2. TIDAK Saliva UJI!
Polymerase Chain Reaction

PCR untuk DNA dan RNA virus HIV sangat sensitif dan spesifik untuk infeksi HIV. Tes
ini sering digunakan bila hasil tes yang lain tidak jelas
WESTERN BLOT

Western Blot memiliki spesifisitas (kemampuan test untuk menemukan orang yang
tidak mengidap HIV) antara 99,6% – 100%. Namun pemeriksaannya cukup sulit,
mahal dan membutuhkan waktu sekitar 24 jam. Tes Western Blot mungkin juga tidak
bisa menyimpulkan seseorang menderita HIV atau tidak. Oleh karena itu, tes harus
diulangi setelah dua minggu dengan sampel yang sama. Jika test Western Blot tetap
tidak bisa disimpulkan, maka test Western Blot harus diulangi lagi setelah 6 bulan
Pengobatan HIV
• Virus → Terapi Anti Virus
(Antiretrovirus)
• Tujuan :
– Menekan Replikasi → Menurunkan angka
kesakitan dan kematian → Memperbaiki
kualitas hidup. (Pasien)
– Mengurangi laju penularan (pasangan)
• Terapi Infeksi Oportunistik
• Terapi gizi
Hitung RNA-HIV sebesar
20.000 salinan/ml
Triple NRTI
PENGOBATAN
Pengobatan Pencegahan
• kortimoksasol => profilaksis primer
• berikan setelah segera dinyatakan HIV + : 1x
960mg/hari
• pasien HIV cd4+ < 200sel/mm3
PEMANTAUAN TERAPI ARV

Pada minggu 2-24 setelah


memulai ARV, - > / 6 bulan

pemeriksaan hitung CD4+


rutin / 6 bln

pemeriksaan jumlah RA (
deteksi kegagalan terapi)

Pemeriksaan laboratorium
spesifik
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN
Pencegahan Penularan HIV-AIDS
• Pendidikan karakter sejak dini
• Kasih sayang dan perhatian
• seminar HIV-AIDS
• pendidikan sex sejak dini
• Terlibat dalam hal-hal positif
• merubah pola hidup
CEGAH HIV DENGAN

D
B C
A A: Abstinence
B: Be Faithfull
E C: Condom
D: No Drugs
E: Education
TAHAP DALAM VCT :
• Pra test konseling
• Testing
• Post test konseling

Konseling dan Testing HIV-AIDS 75


Pra test
konseling

1. Data demografi
• Nama
• Umur
• JK
• Stts pernikahan
• Pendidikan
• pekerjaan
2. Penilaian risiko
• Memiliki pasangan hidup/tetap
• Status pasangan : hiv + / -
• Tidak diketahui ?

Konseling dan Testing HIV-AIDS 76


3. Penilaian Risiko
• Produk darah/Transfusi
• Oral/Vaginal seks
• Berganti jarum suntik
• Tato

4. Informasi HIV-AIDS
• Perbedaan HIV-AIDS
• Gejala Klinis HIV-AIDS
• Cara Penularan
• Masa Jendela
• Terapi
• Pencegahan
II. Pasca Test Konseling – Tujuan
• Menyiapkan klien untuk dapat menerima hasil.
• Membantu klien memahami dan menyesuaikan diri
terhadap hasil tes.
• Menyediakan informasi lebih lanjut, jika dimungkinkan
• Merujuk kepada layanan lainnya bla diperlukan
• Mendiskusikan strategi pengurangan penularan HIV
• (Kemungkinan terpapar pada periode jendela,
praktek seks aman spi status HIV jelas mel.tes
berikut, kapan tes ulang bila dalam PJ)

Konseling dan Testing HIV-AIDS 78


Pasca Test Konseling – Tahapan
1. Menerangkan hasil test Sero +
Terinfeksi HIV
Anjuran : ¤ Jangan berganti pasangan
¤ Gunakan Kondom
¤ Gunakan Jarum Suntik secara Benar
+ Tidak bergantian
+ Steril
+ Mencuci Spuit
¤ Follow Up Pasangan
¤ Dukungan Orang terdekat

2. Menerangkan Hasil Test sero –


¤ Masa Jendela
¤ Anjuran : s d a

Konseling dan Testing HIV-AIDS 79


EDUKASI
• Konsumsi obat teratur
• tidak melakukan hubungan sex
• tidak menularkan ke orang lain
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka
• Setiati S et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I.
Edisi VI.HIV-AIDS. Jakarta: Interna Publishing. 2014

• http://www.healthefoundation.eu/blobs/hiv/epidemio
logy_and_prevention_methods_in_Indonesiapdf.pdf
• http://www.who.int/hiv/pub/guidelines/clinicalstaging.
pdf
• Setiati S et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I.
Edisi VI.HIV-AIDS. Jakarta: Interna Publishing. 2015
• https://mikrobio.net/mikrobiologi/ciri-ciri-virus-
hiv.html

Anda mungkin juga menyukai