Anda di halaman 1dari 41

DIABETES

MELITUS
06 SEPTEMBER 2018
DEFINISI
DIABETES MELITUS
DEFINISI

• Diabetes melitus merupakan suatu kelompok


penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
KLASIFIKASI
DIABETES MELITUS
KLASIFIKASI
• Diabetes tipe 1
– kerusakan sel β mengarah kepada defisiensi insulin absolut
• Imun
• Idiopatik
• Diabetes tipe 2 (80%)
– defisiensi insulin relatif sampai defek sekresi
• Tipe spesifik lainnya
– Defek genetik dari fungsi sel β
– Defek genetik pada kerja insulin
– Penyakit pankreas eksokrin
– Endokrinopati
– Induksi obat atau bahan kimiawi
– Infeksi
– Bentuk tidak umum dari diabetes dimediasi imun
– Sindroma genetik lainnya
• DM kehamilan (Gestational DM)
FAKTOR RISIKO
DIABETES MELITUS
FAKTOR RISIKO

Alkohol dan
Obesitas Hipertensi Dislipidemia Usia Genetik
Rokok
PAT O F I S I O L O G I
DIABETES MELITUS
MEKANISME SEKRESI INSULIN
SEKRESI INSULIN
Glukosa Glukosa
Asam piruvat
masuk ke sel langsung dipakai Glikolisis

Asetil
Koenzim A
Ke jaringan
Glukosa disimpan adiposa
dalam btk
glikogen Siklus Krebs
Triasilgliserol Transport
Saat Glukosa
elektron
darah turun

38 ATP
H. Glukagon
H. Adrenal Glikogen
GLUKOSA
Growth Hormon
Hormon
H. Glukokortikoid
Guyton, Arthur C. & John E. Hall. 2014. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta: EGC.
PATOGENESIS
PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI
Hiperglikemia

Osmolaritas
Uptake glukosa di jaringan ↓ Polifagia
vaskular ↑

Reabsorpsi glukosa di ginjal


Dehidrasi sel Poliuria
terganggu

Polidipsi
M A N I F E S TA S I K L I N I S
DIABETES MELITUS
DIAGNOSIS
DIABETES MELITUS
KRITERIA DIAGNOSIS

PERKENI, 2015
P E N ATA L A K S A N A A N
DIABETES MELITUS
PENATALAKSANAAN DM

Terapi gizi Latihan Intervensi


Edukasi
medis jasmani farmakologis
TERAPI GIZI MEDIS

Rumus broca -> BBI = 99% x (TB – 100) x 1 kg


KEBUTUHAN KALORI BASAL :
• Jika TB < 160 cm untuk pria dan TB < 150 cm P : BBI x 25 kal/kgBB
untuk wanita, maka : L : BBI x 30 kal/kgBB
BBI = ( TB – 100) x 1 kg

Diet DM diberikan dalam batasan sbb:


• Pasien kurus = 2300 – 2500 kkal/hari
• Pasien normal = 1700 – 2100 kkal/hari
• Pasien gemuk = 1300 – 1500 kkal/hari
KOMPOSISI MAKANAN YANG DIANJURKAN

Karbohidrat Lemak

* Asupan lemak 20 – 25%


*Dianjurkan sebesar 45 – 65%
kebutuhan kalori, tidak boleh >
total asupan energi
30% total asupan energi
* Pembatasan karbohidrat total <
* Lemak jenuh < 7% kebutuhan
130 g/hari tidak dianjurkan
kalori

* Sukrosa tidak boleh > 5% total * Lemak tidak jenuh ganda < 10%
asupan energi * batasi makan : daging berlemak,
* Pemanis alternatif dapat digunakan susu penuh
u/ pengganti gula * Konsumsi kolestrol < 200
mg/hari

* Makan 3x sehari u/ mendistribusikan


asupan karbohidrat dlm sehari
Protein Natrium
* Dibutuhkan sebesar 10 – * Asupan natrium tidak lebih
20% total asupan energi dari 3000 mg atau sama
* Sumber protein : seafood, dengan 6 -7 gram
daging tanpa lemak, ayam * Pasien hipertensi =
tanpa kulit, produk susu pembatasan natrium sampai
rendah lemak, tahu, tempe 2400 mg garam dapur

* Pasien nefropati :
penurunan asupan protein
menjadi 0,8 g/kgBB perhari * Sumber natrium = garam
atau 10% dari kebutuhan dapur, vestin soda
energi dan 65% bernilai
biologik tinggi
Serat LATIHAN
JASMANI
* Mengkonsumsi cukup serat Dianjurkan secara teratur (3 – 4
dari kacang – kacangan , buah
, sayuran serta sumber kali seminggu) selama kurang
karbohidrat yang tinggi serat,
karena mengandung vitamin, lebih 30 menit, sifatnya sesuai
mineral
CRIPE (continous, rhythmicsal,
interval, progressive, endurance

* Anjuran konsumsi serat training


adalah = kurang lebih 25
g/hari
KOMPLIK ASI
DIABETES MELITUS
Komplikasi Diabetes Mellitus

Akut Kronik

Mikroangiopati Makroangiopati

Hipoglikemia Retinopati CAD


Ketoasidosis Nefropati PVD
Hyperosmolar Neuropati Stroke
Hyperglicemic State (HHS)
HIPOGLIKEMIA
Konsentrasi insulin tidak
menurun

Defisiensi insulin
endogen, terapi DM
Konsentrasi glukagon tidak
agresif, gagalginjal, gagal Hipoglikemia Pada pengidap DM
meningkat
hati, asupan maakan
inadekuat

↓ Ambang batas konsentrasi


gula darah untuk memulai
sekresi epinefrin

Trias Whipple :
• Gejala yang konsisten dengan hipoglikemia
• Konsentrasi glukosa plasma yang rendah <60
mg/dL atau <80 mg/dL disertai gejala hipoglikemia
• Meredanya gejala ketika konsentrasi glukosa
darah plasma meningkat.
KETOASIDOSIS & HHS
MIKROANGIOPATI
RETINOPATI DIABETIK
MIKROANGIOPATI
N E F RO PAT I D I A B E T I K

• Nefropati Diabetika adalah komplikasi diabetes mellitus pada ginjal yang dapat berakhir sebagai
gagal ginjal. Keadaan ini akan dijumpai pada 35-45% penderita DM terutama pada DM tipe I.
• Dibandingkan DM tipe II maka Nefropati Diabetika pada DM tipe I jauh lebih progresif dan
dramatis
MIKROANGIOPATI
N E U RO PAT I D I A B E T I K

• Proses kejadian ND berawal dari hiperglikemia berkepanjangan yang berakibat terjadinya


peningkatan aktivitas jalur poliol, sintesis AGEs, pembentukan radikal bebas dan aktivasi PKC.

• Aktivasi berbagai jalur tersebut berujung pada kurangnya vasodilatasi, sehingga aliran darah ke
saraf menurun dan bersama rendahnya mioinositol dalam sel terjadilah ND.

• Berhubungan sangat kuat dengan lama dan beratnya DM


MAKROANGIOPATI
C O RO N A RY A RT E RY D I S E A S E
(CAD)
Lemak
kegemukan Diabetes

Hipertensi
Diet
Kel pembuluh
darah
Gangguan
merokok pembekuan darah
umur
Gaya hidup
kelamin
Riwayat keluarga
MAKROANGIOPATI

Anda mungkin juga menyukai