Nilai LPC
Nilai LPC ditentukan dengan meminta seorang pemimpin untuk
memikirkan semua rekan kerja di masa lalu maupun saat ini,
memilih siapa yang paling sulit bekerja sama dengan pemimpin, dan
memberikan peringkat orang ini pada seperangkat skala bipolar
Kepemimpinan yang
empat aspek yaitu:
mengarahkan
Kepemimpinan yang
variatif
Kepemimpinan yang
berorientasi pencapaian
Menurut path-goal theory, pengaruh dari perilaku
pemimpin pada kepuasan dan upaya bawahan
bergantung pada aspek situasi, termasuk
karakteristik tugas dan karakteristik bawahan.
Variabel ini menentukan:
Pengganti (substitute)
Meliputi suatu karakteristik dari bawahan, tugas, atau organisasi yang
memastikan bawahan akan memahami peran mereka dengan jelas, mengetahui
caranya melakukan pekerjaan, termotivasi dan puas dengan pekerjaan mereka.
Neutralizer
merupakan karakteristik dari tugas atau organisasi yang mencegah seorang
pemimpin untuk bertindak dalam sebuah cara tertentu atau yang meniadakan
pengaruh dari tindakan pemimpin itu. Kerr dan Jermier juga mengidentifikasi
kepemimpinan suportif (sama dengan consideration), dan instrumental (sama dengan
initiating structure).
Berikut gambaran dari pengganti dan
penetral untuk kepemimpinan yang
mendukung dan yang instrumental:
Pengganti dan Netralisator Kepemimpinan yang Kepemimpinan Instrumen
Mendukung
A. Karakteristik bawahan
A. Karakteristik Tugas
A. Karakteristik Organisasi
Komitmen Tugas
Kemampuan dan Kejelasan Peran
Organisasi Pekerjaan
Kerja Sama dan Kepercayaan Timbal Balik
Sumber Daya dan Dukungan
Koordinasi Eksternal
Teori Sumber Daya Kognitif
Teori ini menguji kondisi di mana sumber daya kognitif seperti kecerdasan dan
pengalaman berhubungan dengan kinerja kelompok. Bahwa kinerja kelompok
seorang pemimpin ditentukan oleh sebuah interaksi rumit antara dua ciri
pemimpin (kecerdasan dan pengalaman), suatu tipe perilaku pemimpin
(direktif), dan dua apek situas kepemimpinan (tekanan antarpribadi dan sifat
tugas kelompok).
Model Hubungan Jamak Tidak ada Banyak aspek Banyak aspek Upaya kemampuan, Beberapa studi, tidak
organisasi, kerja konklusif
tim, sumber daya,
koordinasi eksternal
Teori Sumber Daya Kecerdasan Mengarahkan Tekanan, kemampuan Tidak ada Beberapa studi,
Kognisi dan grup beberapa dukungan
pengalaman
Teori Keputusan Tidak ada Prosedur keputusan Banyak aspek Kualitas keputusan Banyak studi, banyak
Normatif dan penerimaan dukungan
Kesimpulan Akhir
Para pemimpin yang amat cerdas terkadang membuat keputusan yang buruk
saat berada di bawah tekanan, karena tekanan yang tinggi, membuat aspek
kognitif terganggu dan tidak mampu berfokus pada tugas. Di bawah tekanan
yang rendah, kecerdasan yang tinggi memang mampu menghasilkan rencana
dan kepustusan yang baik, karena kemampuan intelektual tersebut
membuatnya mampu menganalisis masalah dan menemukan solusi yang baik.
Namun, di bawah tekanan yang tinggi, kecerdasaan pemimpin tidak dapat
diterapkan.
Aspek pengalaman, berhubungan secara positif dengan kualitas keputusan di
bawah tekanan antarpribadi yang tinggi, namun tidak berhubungan dengan
kualitas keputusan di bawaha tekanan yang rendah.
Kepemimpinan kharismatik dan
tranformasional
Dalam bahasa Yunani diartikan “hadiah diilhami Ilahi”, kemampuan
melakukan mukjizat atatu memprediksi peristiwa masa depan. Max Webber
1947.
Terpilih karena diberkahi kemampuan luar biasa yang dapat membawa
pengaruh kepada masyarakat.
Conger dan Kanungo (1989), atribut kualitas karismatik seorang pemimpin
dipengaruhi oleh perilaku, keahlian dan aspek situasi.
Seorang pemimpin karismatik memiliki efek yang mendalam dan tidak biasa
bagi para pengikutnya.
Bagi pengikut, keyakinan pemimpin yang benar, mereka rela mematuhi
pemimpin, cinta terhadap pemimpin, ikut dalam emosi pmimpin, dan
memiliki militansi yang tinggi untuk pemimpin.
Kepemimpinan Transformasional