Anda di halaman 1dari 17

“PERSYARATAN STERILISASI SEDIAAN

PRODUK NON FARMASI


(MAKANAN, MINUMAN DAN BIOTEKNOLOGI)

Disusun Oleh :
1. RESSY KRISBELLA M. (E0016031)
2. RISQI DWI S. (E0016032)
3. SELVY AINUN N. (E0016033)
4. SEPTI RAHMAWATI (E0016034)
5. SHIELLVIA W.N.H (E0016035)
6. SINTA DEWI (E0016036)
7. SRI NUR SAFALA (E0016036)
Sterilisasi ?
DEFINISI
Proses mematikan mikroba (Pratiwi, 2006).
Ada dua jenis :
• Sterilisasi total
• Sterilisasi komersial
STERILISASI KOMERSIAL
Kondisi dimana sebagian besar mikroba telah
mati dan masih terdapat beberapa mikroba yang
tetap hidup setelah pemanasan.
Kondisi dalam kemasan (kaleng/ botol/ retort
pouch) selama penyimpanan tidak
memungkinkan mikroba tumbuh dan
berkembang biak Mikroba yang membahayakan:
inaktif
Pengemasan hermetis Mencegah pertumbuhan
m.o. pembusuk dan patogen
MIKROBA PEMBUSUK
Kondisi pertumbuhan penting diketahui sebagai
dasar proses sterilisasi.
Dua faktor yang harus diperhatikan :
1. Faktor intrinsik
2. Faktor ekstrinsik

Daya tahan mikroba dipengaruhi kedua faktor


tersebut
1. FAKTOR INTRINSIK
Merupakan kebutuhan bagi mikroba untuk berkembang
biak
Terdiri dari: pH, tekanan oksigen (oxygen-reduction
potential), komposisi nutrisi, zat penghambat.
Berasal dari substrat/makanan
2. FAKTOR EKSTRINSIK
Merupakan faktor yang ada kaitannya dengan mikroba
untuk tetap dapat hidup
Misal: suhu, RH, kadar garam, dan radiasi
1. pH makanan
 Low acid food (pH>4,6) Merupakan makanan berasam
rendah.
 m.o. tumbuh baik pada pH 4,6-7,5
 Makanan yang tahan terhadap perubahan pH bersifat
buffer. Proses fermentasi lebih lama dan jumlah m.o.
lebih tinggi.
2. Tekanan oksigen (O-R Potential)
 Bertkaitan dengan kemampuan medium atau substrat
untuk dapat menangkap atau melepaskan elektron.
 Jenis m.o.:
 O-R potential rendah: mikroaerofilik
 O-R potential negatif: anaerobik
 O-R potential positif: aerobik
 m.o. yang dapat tumbuh pada kondisi aerob dan
anaerob: anaerobik/aerobik fakultatif
FAKTOR EKSTRINSIK
Berkaitan dengan kondisi penyimpanan Mempengaruhi Mutu
makanan yang disimpan dan m.o. yang ada dalam makanan.
TEKNIK STERILISASI KOMERSIAL
DALAM INDUSTRI PANGAN
Sterilisasi komersial adalah pemanasan pada suhu di atas 100
derajat Celcius, umumnya sekitar 121,1 derajat Celcius dengan
menggunakan uap air selama waktu tertentu dengan tujuan untuk
memusnahkan spora bakteri patogen termasuk spora bakteri
Clostridium botulinum. Dengan demikian, sterilisasi komersial ini hanya
digunakan untuk mengolah bahan pangan berasam rendah di dalam
kaleng, seperti kornet, sosis dan sayuran dalam kaleng.
• Sterilisasi cairan
Cairan yang disterilisasi umumnya adalah media fermentasi yang
mengandung gula, garam fosfat, ammonium, trace metals, vitamin, dan lain-
lain. Secara umum ada dua cara sterilisasi cairan yaitu dengan panas dan
disaring (filtrasi).
• Sterilisasi padatan
Padatan yang umum disterilkan adalah glassware, biosafety cabinet,
dan beberapa jenis tabung dan kontainer. Pada glassware dan plastik tahan
panas umumnya dilakukan dengan autoclave mirip seperti sterilisasi cairan
namun ditambah proses pengeringan.

(Autoclave)
PRODUK NON FARMASI
MAKANAN
Makanan kaleng (canned food) adalah segala bentuk
pangan yang telah diproses sempurna maupun diproses
minimal yang disimpan ke dalam suatu wadah tertutup
secara hermetis (kaleng, pouch, dll) dan mengalami
sterilisasi.
 Metode preservasi (pengawetan) makanan kaleng adalah
melalui proses termal, yaitu sterilisasi. Sterilisasi yang
dilakukan adalah sterilisasi komersial.
 Sterilisasi komersial sendiri adalah proses pemanasan pada
suhu tinggi (umumnya di atas 100°C) selama waktu tertentu
untuk membunuh mikroba perusak dan mikroba patogen
serta menginaktifkan spora bakteri.
 Menurut European Food Safety Authority (EFSA), batas
toleransi aman untuk peluang ditemukannya C. botulinum
dalam makanan kaleng adalah 10-9.

bakteri Clostridium botulinum


Alat yang digunakan untuk sterilisasi dalam kemasan (in-container
sterilization) disebut retort. Retort ini berbentuk tabung, baik horizontal
maupun vertikal, memiliki ruang kosong di dalamnya sebagai tempat
untuk meletakkan bahan yang akan disterilisasi. Panas yang masuk ke
retort disuplai dari uap panas (steam) yang dihasilkan oleh steam boiler.
Jadi, pemanasan dalam retort bukanlah menggunakan api langsung
tetapi menggunakan energi panas yang ditransfer oleh steam.
PRODUK NON FARMASI
MINUMAN
Seiring dengan berkembangnya zaman proses pemurnian produk
minuman semakin berkembang,pada zaman prasejarah minuman hanya
di panaskan dan disimpan dalam wadah tertentu, akan tetapi pada
zaman sekarang pengemasan minuman sudah mempunyai banyak cara,
contohnya seperti Kemasan kaleng.

Prinsip pengemasan minuman kaleng


1. Sterilisasi
Menentukan waktu proses sterilisasi suatu produk pangan, diperlukan
informasi tentang resistensi mikroba atau enzim dan laju penetrasi
panas ke dalam produk pangan.
2. Pengemasan
Pengemasan dilakukan setelah proses sterilisasi yang tujuan utamanya
untuk menyimpan minuman dalam kaleng dapat bertahan dengan
jangka waktu yang lama dan menjauhkan dari kontaminasi.
Persyaratan bahan produk kemasan kaleng :
 Harus kedap air
 Tahan panas
 Tidak bocor
 Harus tidak bersifat racun dan inert
PRODUK NON FARMASI BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari penerapan


prinsip-prinsip biologi.

Boteknologi sendiri terbagi menjadi dua macam :


• Bioteknologi Konvesional
• Bioteknologi Moderen
Contohnya Pembuatan vaksin dilakukan dengan rekayasa
genetic.

Anda mungkin juga menyukai