Anda di halaman 1dari 22

POLIOMELITIS

DEFINISI

Poliomielitis atau polio, adalah infeksi dari


enterovirus Polio yang menyerang sel syaraf
pusat sehingga menyebabkan paralisis dan
deformitas yang bersifat irreversible.
ETIOLOGI
Penyebab poliomyelitis Family
Pecornavirus dan Genus virus,
dibagi tiga yaitu
1. Brunhilde (virus Tipe 1)
2. Lansing (virus Tipe 2)
3. Leon (virus Tipe 3)
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dari poliomyelitis dapat
berupa asimtomatis (silent infection),
poliomyelitis abortif, poliomyelitis non paralitik,
dan poliomyelitis paralitik, Poliomielitis yang
terbagi menjadi empat bagian tersebut :
1. Poliomielitis Asimtomatis
Setelah masa inkubasi 7-10 hari, tidak
terdapat gejala karena daya tahan tubuh cukup
baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama
sekali
MANIFESTASI KLINIS
2. Poliomielitis Abortif
Timbul mendadak langsung beberapa jam
sampai beberapa hari. Gejala berupa infeksi virus
seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri
kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi dan nyeri
abdomen.
MANIFESTASI KLINIS
3. Poliomielitis Non Paralitik
Gejala klinik hampir sama dengan
poliomyelitis abortif , hanya nyeri kepala,
nausea dan muntah lebih hebat. Gejala
ini timbul 1-2 hari kadang-kadang diikuti
penyembuhan sementara untuk
kemudian remisi demam atau masuk
kedalam fase ke-2 dengan nyeri otot.
Khas untuk penyakit ini dengan
hipertonia, mungkin disebabkan oleh lesi
pada batang otak, ganglion spinal dan
kolumna posterior.
MANIFESTASI KLINIS
4. Poliomielitis Paralitik
Gejala sama pada poliomyelitis
non paralitik disertai kelemahan
satu atau lebih kumpulan otot
skelet atau kranial. Timbul
paralysis akut pada bayi
ditemukan paralysis fesika
urinaria dan antonia usus.
Adapun bentuk-bentuk gejalanya
antara lain :
Adapun bentuk-bentuk gejalanya antara lain :
1. Bentuk spinal
Gejala kelemahan/paralysis atau paresis
otot leher, abdomen, tubuh, diafragma, thorak
dan terbanyak ekstremitas.
2. Bentuk bulbar
Gangguan motorik satu atau lebih syaraf
otak dengan atau tanpa gangguan pusat vital
yakni pernapasan dan sirkulasi.
3. Bentuk bulbospinal
Didapatkan gejala campuran antara bentuk
spinal dan bentuk bulbar.
4. Kadang ensepalitik
Dapat disertai gejala delirium, kesadaran
menurun, tremor dan kadang kejang.
Masa inkubasi poliomyelitis
umumnya berlangsung selama 6-20
hari dengan kisaran 3-35 hari.
Respon terhadap infeksi virus polio
sangat bervariasi dan tingkatannya
tergantung pada bentuk manifestasi
klinisnya. Sekitar 95% dari semua
infeksi polio termasuk sub-klinis
tanpa gejala atau asimtomatis.
PATOFISIOLOGI
Virus biasanya memasuki tubuh melalui
rongga orofaring, berkembang biak dalam
traktus digestivus, kelenjar getah bening
regional dan sistem retikuloendotelial. Dalam
keadaan timbul :
1. Perkembangan virus. Tubuh bereaksi
dengan membentuk tipe antibody spesifik.
2. Bila pembentukan zat anti dalam tubuh
mencukupi dan cepat maka virus akan
dinetralisasikan sehingga timbul gejala klinik
yang ringan, atau tidak terdapat sama sekali
dan timbul imunitas terhadap virus tersebut.
PATOFISIOLOGI
3. Bila proliferasi virus tersebut lebih cepat dari
pembentukan zat anti, maka akan timbul viremia dan
gejala klinik,kemudian virus akan terdapat dalam feses
untuk beberapa minggu lamanya.
4. Tidak semua sel neuron yang terkena virus mengalami
kerusakan, dan bila ringan fungsi neuron dapat sembuh
kembali dalam 3 sampai 4 minggu sesudah timbul
gejala.
Daerah yang biasa terkena adalah :
medula spinallis terutama kronu anterior, batang otak pada nukleus
vestibularis dan inti-inti saraf kranial serta formasio retikularis yang
mengandung pusat vital, serebelum inti pada vermis, midbrain
terutama masa kelabu, hanya daerah motorik.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan Tinja
3. Pemeriksaan Darah
4. Pemeriksaan CSF
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama Klien, No. RM, Tempat Tanggal
Lahir, Umur, Agama, Pendidikan, Alamat,
Jenis Kelamin, Penanggung Jawab
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit waktu kecil, Pernah MRS,
Alergi, Imunisasi
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama
c. Riwayat Penyakit Keluarga.
Pengkajian
3. Riwayat Antenatal
Keluhan selama hamil, ANC
4. Riwayat Natal
Umur kehamilan, Jenis persalinan,
Keadaan bayi, Penyakit saar persalinan
5. Riwayat Neonatal
Kondisi bayi, BB waktu lahir, TB waktu lahir
6. Riwayat Gizi
Pemberian ASI, Pemberian MPASI, Makan
sehari-hari
Pengkajian
8. Riwayat Tumbuh Kembang
7.Riwayat Psikososial a. Mengangkat kepala
Yang mengasuh, b. Tengkurap
Hub dengan keluarga, Hub c. Duduk
dengan lingkungan sekitar d. Gigi tumbuh pertama
e. Merangkak
f. Berdiri
g. Berjalan dituntun
h. Berjalan berpegangan
i. Berjalan sendiri
j. Berbicara
k. Tidak ngompol
Pemeriksaan fisik

• Keadaan Umum
1. Tingkat kesadaran (apatis, sopor, koma, gelisah, kompos
mentis yang bergantung pada keadaan klien)
2. Kesakitan atau keadaan penyakit (akut, kronis, ringan,
sedang, dan paa kasus osteomielitis biasanya akut)
3. Tanda-tanda vital: Terdapat peningkatan suhu tubuh
4. Kepala dan leher: Terdapat nyeri kepala dan otot leher
mengalami kram / kaku dan terdapat
nyeri saat menelan
5. Axila : Axila teraba hangat.
6. Abdomen : Adanya nyeri tekan.
Pemeriksaan fisik
7. Ekstremitas : Adanya paralysis atau kaku/kram.
8. Pemeriksaan fisik pada ekstremitas dapat dilakukan
dengan :
9. Pada Bayi
a. Perhatikan posisi tidur. Bayi normal menunjukkan posisi
tungkai menekuk padalutut dan pinggul. Bayi yang
lumpuh akan menunjukkan tungkai lemas dan lutut
menyentuh tempat tidur.
b. Lakukan rangsangan dengan menggelitik atau menekan
dengan ujung pensil padatelapak kaki bayi. Bila kaki
ditarik berarti tidak terjadi kelumpuhan.
c. Pegang bayi pada ketiak dan ayunkan. Bayi normal akan
menunjukkan gerakan kaki menekuk, pada bayi lumpuh
tungkai tergantung lemas.
Pemeriksaan fisik
10. Anak besar
a. Mintalah anak berjalan dan perhatikan apakah
pincang atau tidak.
b. Mintalah anak berjalan pada ujung jari atau tumit.
Anak yang mengalamikelumpuhan tidak bisa
melakukannya.
c. Mintalah anak meloncat pada satu kaki. Anak yang
lumpuh tak bisa melakukannya.Mintalah anak
berjongkok atau duduk di lantai kemudian bangun
kembali. Anak yang mengalami kelumpuhan akan
mencoba berdiri dengan berpegangan merambat
pada tungkainya.
d. Tungkai yang mengalami lumpuh pasti lebih kecil.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan paralisis
2. Nyeri berhubungan dengan proses
infeksi yang menyerang sistem saraf
3. Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia, mual muntah
4. Ansietas berhubungan dengan
penurunan status kesehatan
Intervensi

Intervensi Pada Pasien Poliomelitis


sekian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai