Anda di halaman 1dari 14

Dosen Pembimbing : Nur Aidha, M.Pd.

Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian

Kelompok 6 :
1. Rama Dwianto
2. Muhammad Redha
3. Yuliati
4. Septiana
5. Agustina Sriningsari
A. Latar Belakang
Fisika sebagai mekanika – mekanika (gerak
gaya suatu benda) alat berat memerlukan
pengukuran yang sangat teliti agar dapat
dipelajari.
Besaran Fisika dikelompokkan menjadi
besaran pokok dan besaran turunan,
Dalam Fisika kita bisa melakukan
Eksperimen, pengamatan, gejala alam,
pengukuran serta metode pembandingan suatu
benda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang kita ketahui dari percobaan ini ?
2. Kapan percobaan bisa dilakukan ?
3. Dimana kita bisa melakukan percobaan tentang
dasar pengukuran dan ketidakpastian ?
4. Siapa yang melakukkan percobaan dasar
pengukuran dan ketidakpastiaan ?
5. Bagaimana pengunaan alat- alat dasar
mengunakan penggaris dan jangka sorong ?
6. Tentukan ketidakpastian pada hasil pengukuran
tungal pada hasil pengukuran berulang?
7. Hitunglah ketidakpastian pada hasil percobaan dan
jelaskan arti statistiknya ?
C. Tujuan
1. Mengetahui cara pengunaan alat-alat ukur
dasar secara benar.
2. Mengukur dengan penggaris, dan jangka
sorong secara benar.
3. Menentukan nilai atau ukuran benda dengan
menggunakan alat ukur sesuai dengan kaidah
angka penting dan ketidakpastian pengukuran.
A. Kajian Teori
Alat ukur adalah perangkat untuk
menentukan nilai atau besaran dari suatu
kuantitas atau variabel fisis.
Alat ukur dasar dalam praktikum ini adalah
jangka sorong dan penggaris.
Penyebab ketidakpastian antara lain
adanya nilai skala terkecil (Nst), kesalahan
kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan paralaks
dan lingkungan yang mempengaruhi keterampilan
pengamatan.
1. Skala Nonius
Skala Nonius akan meningkatkan ketelitian
pembacaan alat ukur. Skala Utama dan Skala
Nonius menyebabkan garis skala titik nol dan titik
maksimum skala nonius berimpit dengan skala
nonius. Cara membaca skalanya sebagai berikut :
- Baca posisi nol dari skala nonius pada skala
utama.
- Angka Desimal (dibelakang koma) dicari dari nilai
skala nonius yang berimpit dengan skala utama.
2. Alat Ukur Dasar
Jangka sorong merupakan alat ukur
panjang memiliki tiga kegunaan, yaitu :
-Mengukur panjang bagian luar benda
-Mengukur panjang bagian rongga benda
-Mengukur kedalaman rongga benda
Jangka sorong adalah alat ukur panjang
yang dipergunakan untuk mengukur panjang
suatu benda dengan ketelitian 0,1 mm.
Neraca O’Hauss alat untuk mengukur
massa benda berasalkan keseimbangan tuas.
3. Ketidakpastiaan
Ketidakpastian dibedakan menjadi dua,
yaitu ketidakpastian mutlak dan ketidakpastian
relatif. Masing –masing ketidakpastian dapat
digunakan dalam pengukuran tunggal dan
berulang. Satuan besaran X maka ketidakpastian
mutlaknya dalam pengukuran tunggal adalah
1
∆ ×= NST
2
Dengan pengukuran ditulis sebagai berikut:
×=× ±∆ ×
4. Alat dan Bahan
-Penggaris
-Jangka Sorong
-Benang
-Bola Pejal
-Buah Lemon
-Kacang Kedelai
B. Cara Kerja
-Ambil bola pejal, ukuralah diameternya dengan
menggunakan penggaris sebanyak 5 kali untuk posisi
yang sama.
-Mencatat hasil pengukuran diameter tersebut.
-Kemudian mengukur diameter bola pejal tersebut
dengan menggukan jangka sorong sebanyak 5 kali
untuk posisi yang sama.
-Mencatat hasil pengukuran diameter tersebut.
-Melakukan langkah pertama sampai empat dengan
bahan yang berbeda
-Membuat analisis dan kesimpulan dari percobaan
yang sudah kami lakukan
Analisis Data dan Perhitungan
Pengukuran bola pejal menggunakan penggaris.
No Diameter (d) ഥ
(d-𝒅) ഥ 𝟐
(d-𝒅)
1. 5,2 cm -0,06 cm 0,0036 cm
2. 5,3 cm 0,04 cm 0,0016 cm
3. 5,3 cm 0,04 cm 0,0016 cm
4. 5,3 cm 0,04 cm 0,0016 cm
5. 5,2 cm -0,06 cm 0,0036 cm
𝑑ҧ = 5,26 cm ∑ (d-𝑑)ҧ 2
=0,012cm
A. Kesimpulan
Hasil dari pengukuran bola pejal lebih teliti
menggunakan jangka sorong hasilnya 1,59 cm.
Hasil dari pengukuran buah lemon lebih
teliti menggunakan jangka sorong hasilnya 5,57
cm.
Hasil dari pengukuran kacang kedelai lebih
teliti menggunakan jangka sorong, hasilnya 0,58
cm.
B. Saran
Saran kami pengukuran suatu benda dalam
kehidupan sehari-hari sangatlah penting untuk
mengetahui besaran,tinggi dan volume suatu benda.
Menurut kami pengukuran suatu benda lebih efektif
dan efisien menggunakan jangka sorong dibanding
menggunakan penggaris. Karena jika menggunakan
pengaris cenderung tingkat ketelitian berkurang
dibandingkan menggunakan jangka sorong.
Atas kekurangan dan kelebihan dalam proses
pembuatan laporan pencobaan pengukuran dan
ketidakpastian ini kami meminta maaf, karna
sesungguhya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan
yang maha esa.
www.yusranphysics.tk/2013/11
www.blogspot.co.id/2013/13

Anda mungkin juga menyukai