Fungsi Linier Pada Biaya Produksi, Pendapatan, BEP, dan Laba Perusahaan
Setiap proses produksi mempunyai landasan teknis, yang dalam teori ekonomi disebut sebagai fungsi produksi.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, bahwa fungsi produksi merupakan suatu persamaan atau fungsi yang
menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat kombinasi penggunaan beberapa input.
Analisis biaya volume laba dapat diterapkan dalam banyak hal, diantaranya adalah :
1. Menentukan harga jual produk atau jasa.
2. Memperkenalkan produk atau jasa baru.
3. Mengganti peralatan.
4. Memutuskan apakah produk atau jasa yang ada seharusnya dibuat di dalam perusahaan atau dibeli dari luar
perusahaan.
5. Melakukan analisis apa yang akan dilakukan, jika sesuatu dipilih oleh manajemen.”
Asumsi-Asumsi Dari Analisis Biaya Volume Laba
Sebelum bahasan analisis biaya volume laba lebih jauh dibahas,maka terlebih dahulu dijabarkan bagaimana
asmsi-asumsi yang mendasari analisis CVP:
1. Semua biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan tetap
2. Fungsi jumlah biaya adalah linier dalam kisaran relevan
3. Fungsi jumlah pendapatan adalah linier dalam kisaran relevan, harga jual dianggap konstan
4. Hanya terdapat satu pemicu biaya : volume unit produk / rupiah penjualan
5. Tidak ada persediaan
Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
a. Variabilitas biaya dianggap akan mendekati pola perilaku yang diramalkan. Biaya tetap akan
selalu konstan dalam kisaran volume yang dipakai dalam perhitungan impas, sedangkan biaya
variabel berubah sebanding dengan perubahan volume penjualan.
b. Harga jual produk dianggap tidak berubah-ubah pada berbagai tingkat kegiatan. Jika dalam
usaha menaikkan volume penjualan dilakukan penurunan harga jual atau dengan memberikan
potongan harga, maka hal ini mempengaruhi hubungan biaya, volume dan laba.
c. Kapasitas produksi pabrik dianggap secara relatif konstan. Penambahan fasilitas produksi akan
berakibat pada penambahan biaya tetap dan akan mempengaruhi hubungan biaya-volume- laba.
d. Harga faktor-faktor produksi dianggap tidak berubah. Jika harga bahan baku dan tarif upah
menyimpang terlalu jauh dibanding dengan data yang dipakai sebagai dasar perhitungan impas,
maka hal ini akan mempengaruhi hubungan biaya, volume laba.
e. Efisiensi produksi dianggap tidak berubah.
f. Perubahan jumlah persediaan awal dan akhir dianggap tidak signifikan.
g. Komposisi produk yang akan dijual dianggap tidak berubah.
Hubungan antara biaya, volume dan laba dipengaruhi oleh 5 faktor
atau suatukombinasi faktor-faktor berikut ini :