Anda di halaman 1dari 55

Ditaruni Asrina Utami

SKELETAL EXTREMITAS
SUPERIOR
Skeletal
extremitas
Superior

Gelang bahu Anggota gerak


(shoulder girdle) (limb)

lengan atas
Clavicula
(arm)

lengan bawah
Scapula
(forearm)

Tangan (hand)

1
Anggota
gerak (limb)

lengan atas lengan bawah Tangan


(arm) (forearm) (hand)

humerus radius carpal

ulna metacarpal

phalang

2
Segmen Extremitas Superior

Panjang • Acromion – Epicondylus


Lengan Atas lateral

Panjang • Epicondylus lateral –


Lengan Bawah Processus styloideus radius

Panjang • Processus styloideus radius


tangan – ujung jari ke 3

3
Integrasi Extremitas Superior dengan Batang Tubuh

4
Gelang bahu
(Shoulder Girdle)

5
Clavicula

• Berartikulasi dengan scapula


pada acromion dan
membentuk
acromioclavicular joint

6
Scapula
Samping Anterior Posterior

Struktur
• Acromion
• Processus
Coracoid
• Glenoid Fossa
– tempat
perlekatan
caput humerus

7
Scapula
Samping Anterior Posterior

3 Sudut
• Angulus
superior
• Angulus
inferior
• Angulus
lateralis

8
Scapula
Samping Anterior Posterior

3 Margo
/Border
• Margo
superior
• Margo
Medial
• Margo
lateral

9
Scapula
Samping Anterior Posterior

Fossa /
permukaan

Anterior

• fossa subscapular

Posterior :

• Fossa Supraspinosis
• Fossa Infraspinatus
• Spina scapula

10
Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3
Tipe Tipe 4

Acromion

Bigliani: Modified Bigliani:


Tipe 1 Flat Tipe 1 <12º
Tipe 2 Curved Tipe 2 13º-27º
Tipe 3 Hook Tipe 3 >37º
Tipe 4 Reversed curve
11
Kompleks
gelang bahu

Sendi Benar :
• Sendi Sternoclavicular
• Sendi Acromioclavicular
• Sendi Glenohumeral

Artikulasi Fungsional:
• Celah Subacromial
• Sendi Scapulothoracic

12
Ligamen dan kapsul sendi
Sternoclavicular dan Acromioclavicular

Fungsi Coracoacromial Arch :


1. Stabilisasi caput humerus di fossa glenoid
13
2. Membatasi gerakan humerus ke arah superior
Ligamen dan kapsul sendi
Sternoclavicular dan Acromioclavicular

14
Ligamen dan kapsul sendi
Sternoclavicular dan
Acromioclavicular

15
Ligamen dan kapsul sendi
Glenohumeral
Capsule sendi bahu
1. Posterior : lebar dan tipis di
bagian posterior  tidak
dilindungi oleh ligament
2. Anterior : lebih kuat,
dilindungi 3 ligament
(superior, medial, inferior
glenohumeral ligament) dan
Coracohumeral ligamen

Bagian bawah capsule membentuk


kantong (Axillary Recess) berfungsi
saat gerakan abduksi

Anterior Posterior 16
Ligamen dan kapsul sendi
Glenohumeral

• Ruang sendi bahu diisi oleh bursa yang


terdiri dari :
• Bursa subtendinous dari otot subscapularis
• Bursa subcoracoid

17
Subacromial space
• Perlekatan tendon otot Rotator Cuff ke
proksimal humerus
• M. Supraspinatus
• M. Infraspinatus
• M. Teres Minor
• M. Subscapularis
• Tendon M. Biceps brachii
• Bursa subacromial yg terhubung
dengan bursa subdeltoid 
memungkinkan gerakan halus
18
Anatomi
Permukaan

19
Gerakan Scapula

Elevasi & Depresi Abduksi & Adduksi Lateral Rotasi Sudut Inferior

20
Gerakan Glenohumeral

a. Fleksi & Ekstensi


b. Abduksi dan Adduksi pada
bidang horizontal
c. Abduksi dan Adduksi
d. Internal & eksternal rotasi
bidang horizontal
e. 95º internal rotasi
f. Internal & eksternal rotasi
bidang frontal

21
Ritme Glenohumeral
• Gerakan sendi glenohumeral :
scapulothoracic = 2:1
• Gerakan abduksi bahu 90º adalah gerakan
60º sendi glenohumeral dan 30º sendi
scapulothoracic

22
Lengan Atas
(Arm)

23
• Anterior, lateral & medial border
Shaft
• Permukaan anteromedial, anterolateral
humerus : △ & posterior

• Melekatnya triceps
Permukaan • Deltoid tuberosity
posterior • Sulcus n. radialis

• Radius : capitulum
Artikulasi • Ulna : trochlea

• Lateral
2 epicondylus • Medial

• Radial
3 fossa • Coronoid
• olecranon
24
Struktur penting pada tulang humerus
• Head of humerus (caput humeri)
• Greater tuberosity
• Lesser tuberosity
• Intertubercular groove / sulcus bicipitalis
• Sulcus N. Radialis
• Epicondylus medial
• Epicondylus lateral

25
Sendi Siku

26
• Sendi siku tersusun dari 3 tulang
• Humerus
• Radius
• Ulna
• Merupakan sendi yang
kompleks, terdiri dari 3
artikulasi yang ada dalam 1
lapisan synovial, artikulasi :
• Sendi humeroulnar
• Sendi humeroradial
• Sendi radioulnar proksimal

27
Gerakan sendi siku
Tipe sendi siku
1. Hinge joint
• Sendi humeroulnar &
humeroradial
• Gerakan fleksi - ekstensi
2. Pivot joint
• Sendi radioulnar
proksimal
• Gerakan supinasi –
pronasi

28
Kapsul dan ligamen
Ligamen :
1. Ulnar collateral lateral
• Antara Humerus & Ulna
2. Radial collateral latera
• Antara Humerus & Radius
3. Annular ligament
• Antara Radius & Ulna

29
Anatomi permukaan

30
Lengan Bawah
(Forearm)

31
• Terdiri dari 2 tulang
parallel :
• Radius (lateral)
• Ulna (medial)
• Bagian proksimal
berhubungan dengan
humerus, distal dengan
tulang carpal

32
Membrana interossei
• Membran yang menghubungkan medial border
Radius dan lateral border Ulna
• Tidak membatasi gerakan supinasi – pronasi
• Tempat perlekatan otot kompartemen anterior dan
posterior

33
Distal Radioulnar Joint
• Sendi antara permukaan artikuler caput ulna dengan
ulnar notch di distal radius dan fibrous articular disc
yang memisahkan radioulnar dan wrist joint
• Menyebabkan posisi distal radius lebih ke
anteromedial daripada ulna

34
• Fraktur dislokasi radius-ulna:
• Monteggia : fraktur 1/3 proksimal ulna dan dislokasi
anterior caput radius di elbow
• Galeazzi : fraktur 1/3 distal radius dan subluksasi caput ulna
di wrist joint
• Colle : fraktur dan dislokasi posterior radius

35
Sendi Pergelangan Tangan
(Wrist Joint)

36
• Merupakan sendi yang paling kompleks
dalam tubuh
• Terdiri dari 2 sendi :
• Radiocarpal joint : distal radius, radioulnar
disk
• Tipe :
• sendi condyloid
• Sendi biaxial : gerakan fleksi – ekstensi, radial
deviasi – ulnar deviasi, gerakan kombinasi
(sirkumduksi)
• Midcarpal joint/intercarpal joint : scaphoid,
lunatum, triquetrum
• Antara 2 deretan tulang carpal
• Berkontribusi pada gerakan pergelangan tangan
• Bentuknya iregular  tipe sendi : plane joints
 gerakan gliding

37
Gerakan sendi pergelangan tangan

38
Tangan
(Hand)

39
• Terdiri dari 3 bagian
• Tulang carpal
• Tulang metacarpal
• Tulang phalangs

40
Tulang carpal
• Terdiri dari 2 baris tulang yang tidak
beraturan
• Proksimal : scaphoid, lunatum,
triquetrum, pisiform
• Distal : trapezium, trapezoid, capitatum,
hamatum

41
Tulang Metacarpal & Phalang
Metacarpal : I-V

Phalang II-V :
- Proximal
- Medial
- Distal

Phalang I :
- Proximal
- Distal
42
Sendi Metacarpal & Phalang
Metacarpal : I-V
Metacarpophalangeal joint

Phalang II-V :
- Proximal
Proximal interphalangeal joint
- Medial Distal interphalangeal Joint
- Distal

Phalang I :
- Proximal Interphalangeal joint
- Distal
43
ligamen
ligament pada tangan berdasar lokasinya :
1. Ligamen antara tulang carpal dan tulang lengan bawah
• Radiocarpal ligament
• Ulnocarpal ligament
• Collateral ligament
2. Ligamen antara tulang carpal
• Intercarpal ligament
3. Ligamen antara tulang carpal dan metacarpal
• Carpometacarpal ligament
4. Ligamen antara basis metacarpal
• Metacarpal ligament
5. Ligament antara metacarpal dan phalang, antara phalang
• Collateral ligament

44
45
Ligamen pada jari

Tendon flexor digitorum


superficialis &
profundus di dalam
tendon sheath di fiksasi
oleh ligament annular
dan cruciform ligament

46
Gerakan jari

47
Sendi carpometacarpal
pada ibu jari

• Sendi pelana
• Memungkinkan gerakan
• Abduksi – adduksi
• Fleksi - ekstensi

48
Gerakan ibu jari
a. Posisi netral
b. Aksis carpometacarpal joint
c. Adduksi
d. Abduksi
e. Fleksi
f. Ekstensi
g. Oposisi
h. Aksis oposisi

49
Saluran Carpal (Carpal tunnel)
• Struktur di palmar tangan
• Tersusun oleh tulang carpal dan flexor retinaculum
• Lengkung metacarpal tersusun oleh pisiform dan
hook of hamatum di bagian medial dan tuberkel
dari scaphoid dan rapezium di bagian lateral
sehingga terbentuk suatu terowongan

50
Saluran Carpal (Carpal tunnel)

51
Anatomi
Permukaan

52
pustaka Schuenke M et.al, 2010, Thieme Atlas of Anatomy: General Anatomy
and Musculoskeletal System, Thieme, Stuttgart – New York

Tunstall R & Shah N, 2012, Surface Anatomy, JP Mecical, London

2000, Aids to the Examination of the Peripheral Nervous System, 4th


Edition, WB Saunders, London

Drake RL et al, 2010, Grey’s Anatomy for Students, 4th Edition,


Elsevier, Canada

Stehle J et al, 2015, A reliable method for classifying acromial shape,


international biomechanics, 2:1,36-42

53
pustaka Yadaf SK & Zhu WH, 2017, A systematic review: of
acromion types and its effects on degenerative rotator
cuff tear, International Journal of Orthopaedic Sciences;
3(1): 453-458
Gorbaty JD et al, 2017, Classification in brief: Rockwood
Classification of Acromioclavicular Joint Sepration,
Clinical Orthopaedics and Related Research 475:283-
287
Lippert Lynn S, 2006, Clinical Kinesiology and Anatomy,
FA Davis, New York

54

Anda mungkin juga menyukai