VAKSINOLOGI DASAR
Angkatan XV
Modul 4
Prosedur Vaksinasi
Vaksinasi
• Memberikan vaksin (bakteri / virus hidup
dilemahkan / mati, komponen) atau toksoid
• Sesuai jadwal yang ditetapkan
• Disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut
untuk merangsang kekebalan tubuh
penerima
hati-hati : dapat menimbulkan KIPI
PROSEDUR VAKSINASI
• Rantai Vaksin dan Penyimpanannya
• Persiapan alat dan bahan : untuk vaksinasi dan
mengatasi gawat - darurat
• Persiapan pemberian :
– anamnesis, umur, jarak dgn vaksinasi
sebelumnya, riwayat KIPI, Indikasi kontra dan
perhatian khusus
– Informed consent : manfaat, risiko KIPI
– pemeriksaan fisik
• Cara pemberian
– dosis, interval
– Lokasi, sudut, kedalaman
• Pencatatan (dan pelaporan)
• Pemantauan KIPI
• Pengelolaan sisa vaksin, pemusnahan alat
suntik
Jenis-jenis Vaksin
•Campak
• BCG • Parotitis
Vaksin • OPV
• Rubela
Hidup • Yellow
• Varisela
Fever
Heat Marker
Vaccine Vial Monitor
(VVM)
VVM = Vaccine Vial Monitor
Perubahan warna vaksin polio
karena perubahan pH
Boleh diberikan
Vaksin Polio Oral (OPV)
• Virus hidup, dilemahkan
– Virus poliomielitis tipe 1, 2, 3 strain Sabin
• Penyimpanan (sebelum dibuka):
– dalam suhu - 20ºC potensi sampai 2 thn
– dlm suhu 2 – 8ºC potensi sampai 6 bulan
• Setelah dibuka simpan dlm suhu 2 – 8ºC
– potensi hanya sampai 7 hari
• Tidak beku, ada sorbitol
• Sedang diare : boleh divaksin, 4 minggu
kemudian beri 1 dosis sebagai dosis tambahan
Vaksin Polio Injeksi
(Injectable / Inactivated Polio Vaccine = IPV)
Heat Marker /
Vaccine Vial Monitor
(VVM)
Vaksin Difteri Tetanus Pertusis aselular
(DPaT)
Vaksin Difteri, Tetanus dan
Pertusis
• Difteria dan tetanus : toksoid dimurnikan
• Pertusis : bakteri mati, teradsorbsi dlm Al fosfat
• Tiap 1ml :40 Lf toksoid difteria, 24 OU pertusis,
15 Lf toksoid tetanus, Al fosfat 3 mg, thimerosal
0,1 mg.
• Simpan dan transportasi dalam 2 – 8ºC, jangan
dalam freezer
• Kocok sampai homogen, bila ada gumpalan
atau endapan jangan digunakan
• Indikasi kontra
- Riwayat anafilaksis
– Ensefalopati pasca DPT sebelumnya
Vaksinasi anti Tetanus (DPT, TT)
• Tujuan
– Eliminasi tetanus neonatorum
– Cegah tetanus
• Target imunisasi tetanus : > 5 kali
– 3 dosis saat bayi + 2 dosis toksoid dewasa
– dosis ke-4 (18 – 24 bl) kekebalan > 5 th
– Dosis ke-5 (masuk SD) kekebalan > 10 th
– Dosis ke-6 (keluar SD, TD atau dT)
kekebalan > 20 th
Vaksin Campak (1)
Heat Marker
Vaccine Vial Monitor
(VVM)
Vaksin Campak (2)
• Komposisi
– Polisakarida kapsul Vi Salmonella typhi
– Fenol, NaCl, NaHPO3H
• PFS, simpan 2 – 8ºC
• Intramuskular atau subkutan umur > 2 thn
• Imunitas 2 – 3 minggu pasca vaksinasi
• Imunogenitas rendah pada umur < 2 thn
• Perlindungan 3 tahun
• Tidak melindungi thdp S.paratyphi A & B
Vaksin Pneumokokus Konjugasi (PCV-7)
• Indikasi kontra
– demam, infeksi akut
– hipersensitif thdp komponen
vaksin
• Intramuskular, jangan
dibokong (gluteus)
Vaksin Varisela (Cacar Air)
DinKes Proses
Provinsi Transportasi Distributor
Apotik
DinKes
Kabupaten
Praktek Swasta
Pelayanan Kes.
Primer
• Lemari es
– Jarak lemari es dengan dinding belakang
15 cm
– Lemari es tidak terkena sinar matahari
langsung
– Sirkulasi ruangan cukup
• Penyusunan vaksin
– Jarak menyusun dos vaksin 1-2 cm atau
– satu jari antar dos vaksin
Rak I : Polio , Campak dan BCG.
Rak II : DPT , Hept. B
Rak III : DT, TT
Fungsi cold pack sama dengan
botol air di bagian bawah lemari es
- Mempertahankan suhu, jika
lemari es mati agar suhu tetap
stabil.
Pengontrol suhu (thermometer)
pada rak kedua, freeze
watch/freeze tag pada rak ketiga.
Lakukanlah pencatatan suhu dua
kali sehari, pada grafik suhu.
Kesalahan Penyimpanan Vaksin
Hasil Pemantauan Suhu Lemari Es
DKI Jakarta
1 Apotik 1 RB 1 RSB 3 RB
3 Klinik 1 RB 3 Klinik
1 Bidan 1 Apotik
Setelah dikocok
Setelah 15 menit
Setelah 30 menit
Setelah 60 menit
Boleh digunakan Jangan digunakan
Pengambilan vaksin
• Pemeriksaan umum
• Pemeriksaan khusus
– Mencari indikasi kontra atau hal-hal
yang perlu diperhatikan
– bekas vaksinasi terdahulu
– Lokasi vaksinasi yang akan dikerjakan
Persiapan Pemberian Vaksin
• Peralatan vaksinasi
– (alat cuci tangan, pemotong ampul,
alat suntik sekali pakai, kapas
alkohol, plester, kotak limbah)
• Alat penanganan kedaruratan
(adrenalin, kortikosteroid, selang dan
cairan infus, oksigen),
• Pencatatan :
– Buku KIA, KMS, blangko vaksinasi
Penempatan Alat untuk
Memudahkan Vaksinasi
Kotak pembuangan
jarum bekas
Kotak Form R&R
pembawa
vaksin Air & sabun
untuk cuci
tangan
Tempat
Kursi pasien sampah
Kursi vaksinator
Intramuskular di deltoid
• > 2 thn (tergantung ketebalan otot)
7/8 – 1,25 inch (22,2 -31,75 mm)
• Usia sekolah dan remaja : 1,5 inch
(38,1mm)
Mengatasi Ketakutan dan Nyeri
• Jangan menakut-nakuti anak
• Empati, jangan dipaksa dengan dipegang kuat
• Diajak bicara, dielus-elus, ditenangkan
• Bayi baru lahir : diberi sukrosa dilidahnya
• Tekan 10 detik sebelum disuntik
• Spray pendingin (etil klorid) =EMLA
• Tempel es batu 1 – 2 detik tidak
direkomendasikan
• Krim EMLA (Eutetic Mixture of Local Anesthesia)
1 jam sebelum penyuntikan, efek sampai 24 jam
• Lidocaine topikal : 10 menit sebelum disuntik
• Anak : bernafas dalam, tiup baling-baling, ajak
bicara, bacakan cerita, musik
• Dipijat atau digoyang-goyang sesudah vaksinasi
Penyuntikan dan Penetesan Vaksin
Intramuscular
e.g. hepatitis A and B,
Subcutaneous DTP
e.g. measles, mumps,
rubella, varicella
Intradermal
BCG
Oral
e.g. polio
Posisi Anak ketika Divaksinasi
Tungkai anak
dijepit paha ibu
Posisi Anak ketika Divaksinasi
Tangan kiri
Dijepit ketiak ibu
Tangan dipegang
suntik
Posisi Anak Kurang Aman
Tangan bebas
Bisa meraih jarum suntik
suntik
Kaki bebas
Bisa berontak
Posisi bayi dalam
pelukan ibu pada
penyuntikan BCG
Penetesan Vaksin Polio
Pencatatan
Aman bagi
yang disuntik
penyuntik
lingkungan
TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK
(1)
• Vaksin
– Suhu > 8° C, atau VVM telah terpapar
panas
– Botol vaksin bocor, retak, atau terpasang
jarum
– Ada partikel dalam larutan
– Telah dilarutkan lebih dari 6 jam
– Beku : DPT, DT, TT, HepB, Hib (tidak boleh
beku)
– Uji kocok tetap menggumpal (kecuali HepB
atau Hib)
TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK
(2)
• Alat suntik
– Spuit disposable dipakai ulang
– Hanya mengganti jarum
– Tidak dibersihkan dulu langsung
disterilkan
– Hanya dengan desinfektan
– Membakar jarum di api
– Merebus dalam panci terbuka
– Menyentuh ujung jarum
TIDAK AMAN BAGI YANG DISUNTIK
(3)
• Cara melarutkan / pengambilan vaksin
– Cairan pelarut untuk vaksin lain atau > 8°C
– 1 spuit diisi beberapa dosis sekaligus
– jarum ditinggalkan menancap di vial
– Mencampur isi 2 vial
• Lokasi, posisi , kedalaman penyuntikan
• Tidak ada alat / obat gawat – kedaruratan
• Desinfektan sebelum penyuntikan
TIDAK AMAN BAGI PENYUNTIK
Beberapa
tempat/wadah
yang digunakan
untuk
membuang Alat
suntik yang
telah digunakan
Recapping
BERBAHAYA
PEMUSNAHAN KOTAK
+ ISI LIMBAH
• Digiling
– Milling atau shreeding
– Serbuk masih infeksius
– 375-750 alat suntik / jam
– listrik 750 w