DINAS P3AP2KB
2019
KABUPATEN SLEMAN
Selamat Datang LEMBAR KLIEN
1
LEMBAR KLIEN
2
PERNIKAHAN
LEMBAR PETUGAS
2
Masing-masing pihak memiliki
peranan yang sama
dalam memperoleh
hak-hak reproduksi
dan seksual
LEMBAR KLIEN
3
HAK-HAK REPRODUKSI
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
2. Hak mendapat pelayanan dan kesehatan reproduksi
3. Hak untuk kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang
kesehatan reproduksinya.
4. Hak untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak
5. Hak untuk hidup dan terbebas dari resiko kematian karena kehamilan,
kelahiran karena masalah jender.
6. Hak atas kebebasan dan pelayanan dalam pelayanan kesehatan
reproduksi
7. Hak untuk bebas dari penganiayan dan perlakuan buruk yang
menyangkut kesehatan reproduksi
8. Hak untuk mendapatkan manfaat dari hasil kemajuan ilmu pengetahuan
di bidang kesehatan reproduksi
9. Hak atas kerahasiaan pribadi dalam menjalankan kehidupan dalam
reproduksisnya
10. Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga
11. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam berpolitik yang
bernuansa kesehatan reproduksi
12. Hak atas kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dalam kesehatan
reproduksi.
HAK REPRODUKSI DAN SEKSUAL
• Memiliki hak yang sama dalam memutuskan kapan akan mempunyai anak,
berapa jumlah anak dan jarak kelahiran.
• Mendapatkan informasi yang lengkap tentang kesehatan reproduksi dan seksual, serta efek
samping obat-obatan, alat dan tindakan medis yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehata
reproduksi dan seksual.
• Mendapatkan informasi yang mudah, lengkap, dan akurat tentang penyakit menular seksual, agar
perempuan dan laki-laki terlindungi dari infeksi menular seksual (IMS) dan infeksi saluran reproduks
(ISR) serta memahami upaya pencegahan dan penularannya yang dapat berakibat buruk terhadap
kesehatan reproduksi dan seksual bagi laki-laki, perempuan dan keturunannya.
• Memperoleh informasi dan pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai
dengan pilihan tanpa paksaan.
• Pihak perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang dibutuhkan yang
memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan, persalinan dan nifas serta
memperoleh bayi yang sehat.
• Hubungan suami istri harus didasari penghargaan terhadap pasangan masing-masing
LEMBAR PETUGAS
dan dilakukan dalam kondisi dan waktu yang diinginkan bersama tanpa unsur
pemaksaan, ancaman dan kekerasan.
3
PERSIAPAN PRANIKAH
LEMBAR KLIEN
4
TINDAK KEKERASAN YANG MENGGANGGU PERNIKAHAN
KEKERASAN
FISIK
PENELANTARAN
KEKERASAN
PSIKIS EKSPLOITASI
KEKERASAN
SEKSUAL
LEMBAR KLIEN
5
TINDAK KEKERASAN YANG MENGGANGGU
PERNIKAHAN
Pernikahan ideal dapat terjadi ketika perempuan dan laki-laki saling
menghormati dan menghargai satu sama lain.
Akan tetapi apabila hal diatas tidak terjadi, maka hal-hal yang harus dihindari dalam
pernikahan adalah melakukan :
CERITA
DENGAN
TEMAN
LEMBAR KLIEN
6
MELAPOR KE POLISI
SOLUSI MENGATASI TINDAK KEKERASAN
Apabila hal tersebut terjadi, maka sebaiknya baik suami maupun istri
berupaya mencari solusi dengan terlebih dahulu dengan berdialog.
Apabila hal ini terjadi, maka langkah-langkah yang dapat dilakukan :
1. Mendatangi fasilitas kesehatan (Puskesmas/Rumah Sakit) untuk
mengobati luka-luka yang dialami dan mendapatkan visum dari
dokter atas permintaan polisi penyidik.
2. Menceritakan kejadian kepada keluarga, teman dekat atau kerabat
3. Melapor ke polisi (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak/UPPA)
4. Mendapatkan pendampingan dari tokoh agama, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), psikolog atau Lembaga Bantuan Hukum
(LBH). LEMBAR PETUGAS
6
BENTUK KETIDAKSETARAAN GENDER DALAM RUMAH TANGGA
• BEKERJA • BEKERJA DAN
MENGURUS
• MEMILIKI RUMAH TANGGA
PERAN • TIDAK MEMILIKI
PENTING PERAN PENTING
• DIUTAMAKAN • TIDAK
DIUTAMAKAN
• PELABELAN
• PELABELAN
LEMBAR KLIEN
7
BENTUK KETIDAKSETARAAN GENDER
DALAM RUMAH TANGGA
• Stereotipi (pelabelan kepada perempuan atau laki-
laki. Misalnya : laki-laki kuat, perempuan lemah, perempuan
emosional, laki-laki rasional).
• Subordinasi (yang diutamakan adalah laki-laki terlebih dahulu
baru perempuan)
• Marginalisasi (perempuan ditempatkan sebagai orang yang
tidak memiliki peran penting)
• Beban ganda (beban kerja perempuan lebih lama dan lebih
banyak : perempuan dituntut menjadi ibu rumah tangga
sekaligus pencari nafkah keluarga) LEMBAR PETUGAS
7
ORGAN REPRODUKSI PEREMPUAN
8
anus
ORGAN REPRODUKSI PEREMPUAN
1. Ovarium (indung telur). Organ yang terletak di kiri dan kanan - Lapisan endometrium merupakan
rahim di ujung saluran telur (fimbrae/ umbai-umbai) dan terletak lapisan dalam rahim tempat
di rongga pinggul, indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri
(ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara dari lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel telur adalah sel yang
dihasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma 5. Serviks (leher rahim). Bagian uterus yang berbatasan dengan
sehingga terjadi konsepsi (pembuahan). Bila tidak dibuahi, sel vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga
telur akan ikut keluar bersama darah saat menstruasi. bayi dapat keluar.
2. Tuba Fallopii (saluran telur). Saluran di kiri dan kanan rahim 6. Vagina (liang kemaluan). Merupakan sebuah saluran berbentuk
yang berfungsi untuk dilalui oleh sel telur dari indung telur menuju silinder dengan diameter depan ± 6,5 cm dan dinding belakang ±
rahim. 9 cm yang bersifat elastis dengan berlipat lipat. Fungsinya
sebagai tempat penis berada saat bersanggama, tempat
3. Fimbrae (umbai-umbai). Dapat dianalogikan dengan jari-jari keluarnya menstruasi dan bayi.
tangan, umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap sel telur 7. Klitoris (kelentit). Merupakan organ kecil yang paling peka
yang dikeluarkan indung telur. rangsangan dibanding dengan bagian-bagian alat kelamin
4. Uterus (rahim). Merupakan tempat janin berkembang, bentuknya perempuan yang lain. Klitoris banyak mengandung pembuluh
darah dan syaraf.
seperti buah pir dan berat normalnya antara 30 – 50 gram. Pada
saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam 8. Labia (bibir kemaluan). Terdiri dari dua bibir,
kampung, dindingnya terdiri dari: yaitu bibir besar (labia mayor) dan bibir kecil
- Lapisan parametrium merupakan lapisan paling luar dan yang
(labia minor). LEMBAR PETUGAS
berhubungan dengan rongga perut.
8
- Lapisan myometrium merupakan lapisan yang berfungsi
mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi)
ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI
kandung kemih
penis
kepala penis
LEMBAR KLIEN
9
KEHAMILAN
KEHAMILAN IDEAL KEHAMILAN TIDAK
DIINGINKAN (KTD)
LEMBAR KLIEN
10
KEHAMILAN
LEMBAR PETUGAS
10
PROSES KEHAMILAN
saluran telur sel telur embrio menempel di
(tuba fallopi)
dinding rahim
sperma rahim
embrio
kantong amnion
bakal janin
4 minggu (28 hari) 8 minggu (56 hari) 12 minggu (84 hari) 24 minggu (168 hari) 40 minggu (280 hari) LEMBAR KLIEN
1 minggu (7 hari)
7mm 40 mm
12
100 mm 330 mm 550 mm
PROSES KEHAMILAN
Sel telur yang matang Sel telur yang telah
dibuahi oleh sperma dibuahi sperma (embrio)
menempel di lapisan dalam
dalam saluran telur dinding rahim
(tuba fallopi)
LEMBAR KLIEN
13
TANDA-TANDAKEHAMILAN
• Tes kehamilan positif (+)
• Tidak mendapat menstruasi/ haid sebagaimana biasanya
(tidak menstruasi pada siklus haid bulan berikutnya).
• Timbul rasa mual, muntah-muntah dan pusing terutama pada
pagi hari serta sering buang air kecil.
• Tidak ada nafsu makan.
• Kadang-kadang mengidam atau menginginkan makanan
yang jarang ada atau tidak pernah dimakannya.
• Pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat
tertentu dapat terdengar detak jantung janin. LEMBAR PETUGA
13
Cara menghitung Cara menentukan
usia kehamilan taksiran persalinan
JUNI 2009 JUNI 2009
LEMBAR KLIEN
14
Cara menghitung Usia Cara
kehamilan menentukan
taksiran persalinan
Misalnya :
Hari pertama haid terakhir : 8 Juni 2009 Taksiran persalinan/melahirkan: Harus diketahui hari
Diperiksa positif hamil : 14 Juli 2009 pertama haid terakhir (tanggal,bulan,tahun)
Umur kehamilan : Rumus:
· Tanggal +7
antara waktu 8 Juni 2009 - 14 Juli 2009 · Bulan -3
36 hari = sekitar 5 minggu. · Tahun +1
14
MEMERIKSAKAN KEHAMILAN
timbang berat badan pengukuran tekanan darah pengukuranjanin
status imunisasi TT minum tablet tambah darah & asam folat konselingkehamilan
LEMBAR
KLIEN
15
MEMERIKSAKAN KEHAMILAN
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Pengukuran tekanan darah Ibu.
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Pengukuran janin / pengukuran tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
6. Penilaian status imunisasi TT.
7. Tablet tambah darah.
8. Tes laboratorium.
9. Tata laksana kasus.
10.Tatap muka / konseling tentang kehamilan. LEMBAR PETUGAS
15
MENJAGAKEHAMILAN
jangan kelelahan dan berbaring 1 jam pada siang hari, berpakaian longgar menyerap keringat,
mengangkat benda berat istirahat cukup 9-10 jam alas kaki yang nyaman, berjalan kaki
30-60 menit tiap hari
LEMBAR KLIEN
16
MENJAGA KEHAMILAN
• Jangan kelelahan dan mengangkat benda berat.
• Berbaring selama 1 jam pada siang hari, usahakan dengan kaki lebih tinggi dari perut.
Tidur cukup (9-10 jam), tidur terlentang pada saat hamil muda, tidur miring pada
kehamilan lanjut.
• Berpakaian longgar yang menyerap keringat, memakai kutang yang dapat menahan
payudara yang membesar serta memakai alas kaki yang nyaman.
• Posisi hubungan seks perlu diatur agar tidak menekan perut Ibu.
• Beraktivitas fisik dengan berjalan kaki selama 30-60 menit tiap hari atau berolahraga
ringan seperti senam hamil dilakukan dengan hati-hati dan seksama.
• Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit menular dan orang yang sedang
merokok.
• Pemakaian obat harus sesuai dengan petunjuk dokter.
• Makan bergizi seimbang termasuk sayur dan buah 3-5 porsi sehari.
LEMBAR PETUGAS
16
MENU SELAMAKEHAMILAN
Piramida Makanan Ibu Hamil untuk bayi yang sehat
minyak Secukupnya
lemak
gula
PRODUK SUSU
PROTEIN
4 porsi
3-4 porsi
SAYUR BUAH
3-5 porsi 3-5 porsi
LEMBAR KLIEN
17
termasuk 1 gelas susu sehari termasuk 1 gelas susu sehari
KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERISIKO
JANGAN TERLAMBAT
DITOLONG PETUGAS
35 tahun
KESEHATAN!
30 tahun batas umur
yang ideal
untuk hamil
20 tahun
TERLALU SERING HAMIL
LEMBAR KLIEN
18
KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERISIKO
Kehamilan berisiko tinggi biasanya terjadi karena faktor: 4 Terlalu, dan 3 Terlambat .
3 Terlambat yaitu:
1. Terlambat mengambil keputusan untuk mencari upaya medis kedaruratan
2. Terlambat tiba di fasilitas kesehatan
3. Terlambat mendapat pertolongan medis yang adekuat
LEMBAR PETUGAS
18
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
pendarahan pada bengkak di kaki, tangan atau demam atau panas keluar cairan ketubansebelum
waktu hamil wajah disertai sakit kepala dan tinggi lebih dari2 hari tiba saat melahirkan
atau kejang
19
tidak mau makan. trimester 2-3
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
• Perdarahan waktu hamil walaupun hanya sedikit.
• Bengkak di kaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang.
• Demam atau panas tinggi lebih dari 2 hari.
• Keluar cairan ketuban sebelum tiba saat melahirkan.
• Muntah terus dan tidak mau makan.
• Berat badan yang tidak naik pada trimester 2-3.
• Bayi di kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak sama sekali.
Apabila terdapat salah satu atau beberapa tanda bahaya tersebut segera
mintalah pertolongan tenaga kesehatan.
LEMBAR PETUGAS
19
KONDISI EMOSIONAL IBU HAMIL
LEMBAR KLIEN
20
KONDISI EMOSIONAL IBU HAMIL
• Ibu hamil mudah tersinggung, sensitif, uring-uringan,
manja, mudah marah, tidak semangat
• Perasaan mudah lelah, tidak mau makan, tidak bisa tidur nyenyak,
tidak nyaman, merasa sesak. Hal-hal tersebut disebabkan oleh adanya
perubahan kondisi fisiknya.
• Mencemaskan perubahan fisiknya, khawatir terhadap perkembangan
bayinya dalam rahim, khawatir bila bayinya meninggal, atau cacat
• Merasa belum siap menjadi orangtua dan belum siap secara ekonomi
• Ingin diperhatikan, pada waktu mengidam menginginkan makanan-
makanan yang mungkin tidak pada musimnya sehingga sulit didapat.
Hal tersebut semata-mata karena ingin diperhatikan keluarga dan
suami
20
Mengapa penting ber-KB ?
2. Terlalu Tua (ibu hamil pertama pada usia ≥ 35 tahun) kesehatan dan fungsi rahim
ibu sudah menurun, pre eklampsi, ketuban pecah dini, kematian ibu dan bayi,
komplikasi medis dan gawat janin.
3. Terlalu Dekat Jarak Kehamilan (Jarak antara kehamilan pertama dengan berikutnya
kurang dari 3 tahun) kurang waktu ibu untuk merawat dan menyusui bayinya,
keguguran, cacat bawaan pada janin, pertumbuhan dan perkembangan bayi tidak
optimal
4. Terlalu Banyak Anak (Ibu pernah hamil dan melahirkan hidup lebih dari 2 kali)
tumbuh kembang anak tidak optimal, kurangnya waktu ibu merawat diri sendiri, daya
tahan tubuh ibu menurun karena lelah mengurus anak, beban ekonomi keluarga berat,
gangguan kondisi kesehatan reproduksi pada ibu dan keluarga menjadi kurang
harmonis dikarenakan banyaknya kebutuhan keluarga
3 T (TIGATERLAMBAT)
pil implan/AKBK
(Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)
kondom
suntik
IUD/AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
METODE KOTRASEPSI YANG DIANJURKAN
BAGI PASANGAN BARU YANG INGIN MENUNDA KEHAMILAN