Anda di halaman 1dari 20

KESEHATAN JIWA

CALON PENGANTIN

Disampaikan pada:
Pelatihan Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Bagi Petugas Puskesmas Tk Kab.Rohul
Tgl 4 – 6 Juli 2018
A
•KESEHATAN JIWA
KESEHATAN JIWA CALON PENGANTIN

“ Adalah kondisi dimana seorang individu


dapat berkembang secara fisik, mental,
spiritual dan sosial sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat menghadapi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dn mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya “
Ciri-ciri sehat jiwa adalah :
1. Perasaan sehat dan bahagia

2. Menyadari kemampuan diri

3. Merasa nyaman terhadap diri sendiri

4. Dapat menerima orang lain apa adanya

5. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain

6. Mampu memenuhi kebutuhan hidup

7. Mampu menghadapi tantangan hidup

8. Mempunyai sikap positif trehadap diri sendiri dan orang lain


• HARMONISASI PASANGAN SUAMI ISTRI
B
Karakteristik Pasangan Suami Istri

Karakteristik suami istri yang baik adalah :

a. Mengetahui dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing

yang sudah menjadi komitmen bersama

b. Saling mengerti, menghormati, menghargai dan menutupi kekurangan

masing-masing pasangan kepada orang lain

c. Bersama-sama menjaga keutuhan rumah tangga


Karakteristik orang tua yang baik

Karakteristik orang tua yang baik adalah :

a. Dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat

b. Tegas dan bijaksana dalam mengambil keputusan

c. Dapat memeberikan kasih sayang dan teladan yang baik

d. Dapat mengkondisikan diri terhadap anak/luwes

e. Menanamkan nilai moral, akhlak dan spiritual

f. Memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan anak


•Menilai Kesehatan Jiwa Menggunakan
B Self – Reporting Questionnaire (SRQ)
Self Reporting Questionnaire (SRQ)

Digunakan untuk melakukan deteksi dini


SRQ-20 masalah kesehatan jiwa yang relatif murah dan
mudah

1. Menggunakan kuisioner yang dikembangkan oleh WHO


2. Dalam SRQ-20, ada 20 pertanyaan terkait gejala gangguan mental
yang harus dijawab klien dengan jawaban ya atau tidak.
3. Pertanyaan diisi sendiri oleh catin untuk menggambarkan kondisi
kesehatan jiwa catin sesuai interpretasi skor
4. Jika terdapat 5-7 jawaban YA pada no 1-20 - terjadi gejala
neurosis
5. Sebagai penilaian awal sebelum dilakukan pemeriksaan klinis
Self-Reporting Questionnaire
Nama: _______________________________________ Tanggal: _____________
Alamat: ___________________________________ Telepon:_____________
______________________________________ HP: _________________

Petunjuk: Bacalah petunjuk ini seluruhnya sebelum mulai mengisi. Pertanyaan berikut berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu Anda selama 30 hari terakhir.
Apabila Anda menganggap pertanyaan itu berlaku bagi Anda dan Anda mengalami masalah yang disebutkan dalam 30 hari terakhir, berilah tanda pada kolom Y.
Sebaliknya, Apabila Anda menganggap pertanyaan itu tidak berlaku bagi Anda dan Anda tidak mengalami masalah yang disebutkan dalam 30 hari terakhir, berilah tanda pada kolom T.
Jika Anda tidak yakin tentang jawabannya, berilah jawaban yang paling sesuai di antara Y dan T. Kami tegaskan bahwa, jawaban Anda bersifat rahasia, dan akan digunakan hanya untuk membantu
pemecahan masalah Anda.

Ya Tidak
1. Apakah Anda sering menderita sakit kepala?
2 Apakah Anda kehilangan nafsu makan?
3 Apakah tidur Anda tidak lelap?
4 Apakah Anda mudah menjadi takut?
5 Apakah Anda merasa cemas, tegang dan khawatir?
6 Apakah tangan Anda gemetar?
7 Apakah Anda mengalami gangguan pencernaan?
8 Apakah Anda merasa sulit berpikir jernih?
9 Apakah Anda merasa tidak bahagia?
10 Apakah Anda lebih sering menangis?
11 Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati aktivitas sehari-hari?
12 Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan?
13 Apakah aktivitas/tugas sehari-hari Anda terbengkalai?
14 Apakah Anda merasa tidak mampu berperan dalam kehidupan ini?
15 Apakah Anda kehilangan minat terhadap banyak hal?
16 Apakah Anda merasa tidak berharga?
17 Apakah Anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup Anda?
18 Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu?
19 Apakah Anda merasa tidak enak di perut?
20 Apakah Anda mudah lelah?
Interpretasi:
tidak terdapat nilai cut off yang universal yang dapat
digunakan dalam kebanyakan situasi 5 sampai 7 jawaban
YA pada no 1-20 (lebih dari abang batas normal)
mengindikasikan adanya masalah psikologis -- rujuk ke
psikiatrik
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa
ODGJ ODMK
• Orang Dengan Gangguan Jiwa • Orang Dengan Masalah Kejiwaan
• Orang yang memgalami gangguan • Orang yang mempunyai masalah fisik,
dalam pikiran, perilaku, dan perasaan, mental, sosial, pertumbuhan dan
yang termanifestasi dalam bentuk perkembangan, dan/atau kualitas
sekumpulan gejala dan/atau hidup sehingga memiliki risiko
perubahan perilaku yang bermakna, mengalami gangguan jiwa.
serta dapat menimbulkan penderitaan
dan hambatan dalam menjalankan
fungsi orang sebagai manusia.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Jiwa
• Upaya promotif:
– Merupakan suatu kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan jiwa yang bersifat promosi
kesehatan jiwa.
– Ditujukan untuk:
• Mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat secara
optimal
• Menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi ODGJ sebagai bagian
dari masyrakat
• Meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakt terhadap kesehatan jiwa
• Meningkatkan penerimaan dan peran serta masyarakat terhadap kesehatan jiwa
Upaya Promotif…
• Upaya promotif dapat dilakukan secara terintegrasi,
komprehensif, dan berkesinambungan dengan upaya promotif
kesehatan lain.
• Upaya promotif JUGA dilaksanakan di lingkungan
keluargadalam bentuk pola asuh dan pola komunikasi dalam
keluarga yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan
jiwa yang sehat.
Pola Asuh (parenting)
• Pola Asuh (parenting) merupakan proses yang mencakup
memelihara/mengasuh, melindungi, dan mengarahkan pada
sebuah kehidupan yang baru seiring dengan proses tumbuh
kembang anak; dan menyediakan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan dasar, cinta, perhatian, dan nilai-nilai.
• Pola komunikasi tidak hanya komunikasi antara orangtua dan
anak, tetapi juga komunikasi antarorang tua, antar anak, dan
antar anggota keluarga yang lain.
Upaya Preventif Kesehatan Jiwa
• Merupakan suatu kegiatan untuk mencegah terjadinya
masalah kejiwaan dan gangguan jiwa.
• Ditujukan untuk:
– Mencegah terjadinya masalah kejiwaan
– Mencegah timbulnya dan/atau kambuhnya gangguan jiwa
– Mengurangi faktor risiko akibat gangguan jiwa pada masyarakat
secara umum atau perorangan; dan/atau
– Mencegah timbulnya dampak masalah psikososial.
• Juga dilaksanakan di lingkungan KELUARGA.
Upaya Preventif di Lingkungan Keluarga
• Pengembangan pola asuh yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan jiwa
• Komunikasi, informasi, edukasi dalam keluarga; dan
• Kegiatan lain sesuai dengan perkembangan masyarakat.
– Maksud Perkembangan Masyarakat: perkembangan cara hidup manusia
yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi,
sosial, dan budaya.
– Keluarga harus mampu mempersiapkan seluruh anggota keluarganya
untuk beradaptasi secara baik dalam kehidupan bermasyarakat sesuai
tahapan siklus kehidupan dan perkembangan teknologi, ilmu
pengetahuan, ekonomi, sosial, dan budaya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai