Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

ABSES PERITONSILER DEXTRA

Penyaji:
Tia Aditya Rini

Pembimbing:
dr. Rangga Putra Nugraha, Sp.THT-KL

SMF ILMU TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROK


RSP Universitas Tanjungpura
2019
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. JGS
• Usia : 20 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Status Marital : Belum menikah
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Tanggal Pemeriksaan: Rabu, 14 Agustus 2019
• Anamnesa : Autoanamnesis
KELUHAN UTAMA
• Nyeri Menelan

Riwayat Penyakit Sekarang :


• Nyeri saat menelan makanan maupun ludah, suara sengau,
nyeri membuka mulut dan sulit saat membuka mulut,
demam (+), mual (+), muntah (-) sejak 4 hari yang lalu.
• Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa
sebelumnya, pasien belum berobat ke Puskesmas terdekat
maupun dokter dan pasien mengira pasien memiliki
amandel sehingga pasien langsung ke Spesialis THT.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Pasien sering mengalami keluhan seperti ini sebelumnya
disangkal. Riwayat alergi disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat keluarga yang mengalami keluhan serupa dengan
pasien disangkal.
Riwayat Pengobatan Sebelumnya
• Pasien belum pernah berobat ke Puskesmas dan ke dokter.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis (GCS 15)

Tanda Vital :
• Frekuensi Nadi : 82 kali/menit
• Frekuensi Napas : 20 kali/menit
• Suhu : 37,6 ᵒC
• Tekanan Darah : 120/80mmHg

Status generalis: dalam batas normal


STATUS LOKALIS TELINGA
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Kelainan kongenital - -
Prearikula Radang dan tumor - -
Nyeri tekan tragus - -
Kelainan kongenital
- -
Radang dan tumor
Aurikula - -
Nyeri penarikan
- -
telinga

Edema - -
Hiperemis - -
Retroaurikula Nyeri tekan - -
Fistula - -
Fluktuasi - -
Kelainan Kongenital
- -
Kulit
Normal, tenang Normal, tenang
Sekret
- -
Serumen
Canalis Acustikus - -
Edema
Externa - -
Jaringan granulasi
- -
Massa
- -
Kolesteatoma
- -

Warna - -

Membrana Intak - -

Timpani Cahaya - -
TES PENDENGARAN
• Kesan: Fungsi pendengaran dalam batas normal
STATUS LOKALIS HIDUNG
Nasal
Pemeriksaan
Dekstra Sinistra

Keadaan Luar Bentuk dan Ukuran Simetris, normal Simetris, normal

Mukosa Tenang, jernih Tenang, jernih


Sekret - -
Krusta - -
Concha inferior Mukosa normal pucat Mukosa normal pucat
Rhinoskopi anterior
(-), hipertrofi (-) (-), hipertrofi (-)
Septum
Deviasi (-) Deviasi (-)
Polip/tumor
- -
Pasase udara
Baik Baik
STATUS LOKALIS MULUT DAN OROFARING
Bagian Kelainan Keterangan
Mukosa mulut Licin, tenang, hipermis (-)
Lidah Normal
Palatum molle Normal

Mulut Gigi geligi 87654321 12345678


Uvula 87654321 12345678
Halitosis Kearah kontralateral
-

Mukosa Hiperemis, edema


Besar T4/T1
Tonsil Kripta Tidak tampak
Detritus -
Perlengketan -
Mukosa Jernih, tenang
Granulasi -
Faring
Post nasal drip -
STATUS LOKALIS MAKSILOFASIAL

• Bentuk: simetris
• Parese nervus cranialis: (-)
Hasil pemeriksaan laboratorium

• Leukosit : 10.100 sel/µL HBsAg : Non Reaktif


• Eritrosit : 4,08 sel/µL HIV : Non Reaktif
• Hemoglobin : 14,2 g/dL CT : 1’30”
• Hematokrit : 43,1 % BT : 7’30”
• Trombosit : 340.000 sel/µL GDS : 122 mg/dL
Diagnosis Kerja
 Abses Peritonsiler Usulan Pemeriksaan
Dextra  Pemeriksaan
laboratorium:
Diagnosis Banding  Throat culture atau
 Selulitis peritonsil throat swab and
 Abses tonsil culture
 Mononukleosis  Computerized
tomography (CT
scan)
TATALAKSANA
Farmakologis
• Infus RL 20 tpm
• Inj. Levofloxacin 1x500mg
• Inj. Metronidazole 3x500mg
• Inj. Metilprednison 3x12mg
• Inj. Ketorolac 3x30mg
• Inj. Ranitidin 2x50mg
• Dilakukan Tonsilektomi
Non-farmakologis
• Edukasi pasien mengenai penyakit yang dialami.
• Edukasi pasien untuk rawat inap karena merupakan
kasus emergensi agar tidak terjadi komplikasi.
• Edukasi pasien untuk dilakukan tindakan bedah
apabila tidak terdapat perbaikan.
• Edukasi pasien untuk kontrol kembali pengobatan
ke Rumah Sakit.
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo as sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI HIDUNG
Tonsil terletak di lateral orofaring. Dibatasi oleh : Lateral (m.
konstriktor faring superior), Anterior (m. Palatoglosus), Posterior (m.
Palatofaringeus), Superior (palatum mole), Inferior (tonsil lingual)
ANATOMI HIDUNG
• Waldeyer’s Ring
DEFINISI
• Suatu infeksi akut yang diikuti dengan terkumpulnya
pus pada jaringan ikat longgar antara muskulus
konstriktor faring dengan tonsil pada fosa tonsil.
• Infeksi ini menembus kapsul tonsil yang biasanya
terjadi pada kutub atas.
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
• Edema daerah palatum mole disebelah atas tonsil yang
menyebabkan tonsil membesar kearah medial.
• Onset gejala abses peritonsil biasanya dimulai sekitar 3
sampai 5 hari.
• Kesulitan berbicara,
• Suara menjadi seperti suara hidung, membesar seperti
mengulum kentang panas atau hot potato’s voice
karena penderita berusaha mengurangi rasa nyeri saat
membuka mulut.
• Pemeriksaan secara klinis seringkali sulit dilakukan
karena adanya trismus.
DIAGNOSIS
• Sakit ditenggorok progresif walaupun telah diobati,
• rasa nyeri yang terlokalisir,
• demam tinggi, lemah dan mual, muntah
• Odinofagi
• hipersalivasi
Anamnesis • mulut berbau,
• otalgia
• Trismus

• Tonsil edema, hiperemis, banyak detritus, terdorong kearah tengah, depan dan
bawah.
• Palatum mole akan tampak menonjol kedepan, teraba fluktuasi.
• Edema pada uvula, terdorongnya uvula sisi kontralateral.
• Bagian supratonsil atau dibelakang tonsil.
PF • Penyebaran pus kearah inferior dapat menimbulkan pembengkakan supraglotis
dan obstruksi jalan nafas.
TATALAKSANA

• Insisi, drainase
Prinsip • Terapi antibiotika,
• Tonsilektomi beberapa minggu
Pengobatan kemudian.

Pengobatan •

Penisilin (Staphylococcus)
Metronidazol (infeksi anaerob)
Abses •

Tetrasiklin (alternatif )
Klindamisin (bakteri yang
Peritonsiler memproduksi beta laktamase)
KESIMPULAN
• Pasien Tn. JGS, 20 tahun, menderita abses peritonsiler
dextra.
• Penatalaksanaan terhadap pasien tersebut terdiri dari
medikamentosa yakni yakni dengan terapi antibiotik,
pemberian NSAID, kortikosteroid, dan antihistamin.
• Pasien dirawat inap serta dilakukan tonsilektomi dan
disarankan diet makanan lunak.

Anda mungkin juga menyukai