Penyaji:
Tia Aditya Rini
Pembimbing:
dr. Rangga Putra Nugraha, Sp.THT-KL
Tanda Vital :
• Frekuensi Nadi : 82 kali/menit
• Frekuensi Napas : 20 kali/menit
• Suhu : 37,6 ᵒC
• Tekanan Darah : 120/80mmHg
Edema - -
Hiperemis - -
Retroaurikula Nyeri tekan - -
Fistula - -
Fluktuasi - -
Kelainan Kongenital
- -
Kulit
Normal, tenang Normal, tenang
Sekret
- -
Serumen
Canalis Acustikus - -
Edema
Externa - -
Jaringan granulasi
- -
Massa
- -
Kolesteatoma
- -
Warna - -
Membrana Intak - -
Timpani Cahaya - -
TES PENDENGARAN
• Kesan: Fungsi pendengaran dalam batas normal
STATUS LOKALIS HIDUNG
Nasal
Pemeriksaan
Dekstra Sinistra
• Bentuk: simetris
• Parese nervus cranialis: (-)
Hasil pemeriksaan laboratorium
• Tonsil edema, hiperemis, banyak detritus, terdorong kearah tengah, depan dan
bawah.
• Palatum mole akan tampak menonjol kedepan, teraba fluktuasi.
• Edema pada uvula, terdorongnya uvula sisi kontralateral.
• Bagian supratonsil atau dibelakang tonsil.
PF • Penyebaran pus kearah inferior dapat menimbulkan pembengkakan supraglotis
dan obstruksi jalan nafas.
TATALAKSANA
• Insisi, drainase
Prinsip • Terapi antibiotika,
• Tonsilektomi beberapa minggu
Pengobatan kemudian.
Pengobatan •
•
Penisilin (Staphylococcus)
Metronidazol (infeksi anaerob)
Abses •
•
Tetrasiklin (alternatif )
Klindamisin (bakteri yang
Peritonsiler memproduksi beta laktamase)
KESIMPULAN
• Pasien Tn. JGS, 20 tahun, menderita abses peritonsiler
dextra.
• Penatalaksanaan terhadap pasien tersebut terdiri dari
medikamentosa yakni yakni dengan terapi antibiotik,
pemberian NSAID, kortikosteroid, dan antihistamin.
• Pasien dirawat inap serta dilakukan tonsilektomi dan
disarankan diet makanan lunak.